16. Membahas Teori Dharma – Menyadari Makna Kehidupan, Membahas Enam Alam – Menghargai Sifat Kebuddhaan
Setiap kali saya melihat Guan Shi Yin Pu Sa, hati saya akan merasa sangat sedih, karena selalu merasa apa yang saya lakukan belum cukup banyak, saya masih terlalu jauh dari Guan Shi Yin Pu Sa. Walaupun dikatakan, “Jika pada hari ini setiap orang mengerjakan 1 menit pekerjaan Bodhisattva, maka selama 1 menit itu, kamu adalah Bodhisattva.” Namun sesungguhnya tidak begitu. Contoh: seperti sel-sel pada tubuh manusia (sel darah merah dan sel darah putih), apabila sel darah putihmu hanya sedikit, maka sel darah merah akan melalap habis sel darah putih; namun jika sel darah putihmu terlalu banyak sedangkan sel darah merah hanya sedikit, maka sel darah putih akan melenyapkan sel darah merah. Dengan kata lain, jika halangan karma buruk pada diri seseorang terlalu banyak, sedangkan kebajikan yang dilakukan terlalu sedikit, jasa kebajikan juga terlalu sedikit, maka setelah beberapa waktu, setelah kesalahan lebih besar daripada jasa, maka orang ini sudah tidak bisa tertolong lagi.
Manusia hidup di dunia ini harus menghargai setiap menit dan detik kehidupan. Meskipun waktu sangat berharga, namun juga tergantung dari bagaimana kamu menggunakannya. Banyak umat Buddhis yang bagaikan “Orang buta meraba gajah” setiap hari mencari Pintu Dharma yang sesuai, banyak orang seumur hidup sampai menjelang ajal masih belum menemukan Pintu Dharma yang sesuai dengan dirinya, maka dia pun tidak memiliki pintu Dharma apapun. Apabila yang kamu temukan adalah pintu Dharma yang tidak sesuai dengan dirimu, maka ketika tiba di penghujung usia, habislah seumur hidupmu. Kalian semua tahu bahwa di seluruh dunia ini, apakah ada agama ekstrimis? Apakah ada aliran sesat? Yang menyuruh pengikutnya membuat kebakaran desa-desa, melakukan bunuh diri secara masal, jika meyakini agama seperti ini berarti sama dengan masuk ke jalan sesat. Akan tetapi, kebijaksanaan apa yang kamu miliki untuk mengetahui apakah ini aliran sesat atau aliran benar?
Master meminta kalian semua untuk melafalkan paritta dengan sunguh-sungguh. Tanpa mengubah satu huruf pun, dan tidak kekurangan satu huruf pun di dalam paritta, semua paritta-paritta ini adalah paritta yang diwariskan oleh Sang Buddha. Kalian semua harus tahu, jika ada satu paritta yang diubah satu atau dua huruf, maka kamu harus mempertimbangkan dengan baik. Karena segala paritta yang sudah diubah, jika dilafalkan oleh seluruh pengikut, maka tidak akan sampai ke Guan Shi Yin Pu Sa sana, melainkan sampai ke tempat “Guru” yang mengajarkan, kemudian dari dia baru disebarkan kembali ke kalian, sedangkan kekuatan spiritual guru itu sendiri akan menjadi semakin besar. Kalian semua tidak mengetahui hal ini. Oleh sebab itu, jangan sembarangan melafalkan paritta, seperti jangan sembarangan minum obat. Sebuah kalimat yang sering Master katakan: selembar kertas putih bisa dilukis sesuka hati, namun setelah menjadi sebuah lukisan, akan sangat sulit untuk dihapus. Selain itu, “Yang masuk duluan menjadi yang utama”, karena jika di dalam pemahaman dan pemikiran dia sudah terbentuk suatu corak agama tertentu, jika kamu ingin mengubahnya, itu akan sangat sulit sekali. Ini karena dia tidak terbuka kesadaran, karena dia mengira apapun yang dia lakukan itu benar, segala hal yang dipelajarinya itu benar.
Tahukah kalian, di sebuah tempat Lembaga Pembinaan Remaja, pemerintah setempat mengorganisir sekumpulan orang-orang ternama dan ahli pendidikan untuk berbincang-bincang dengan anak-anak yang melakukan pelanggaran kriminal itu. Hasil dari pembicaraan itu adalah 80% anak-anak mengira apa yang mereka lakukan itu benar. 30% dari anak-anak itu mengatakan: “Ayah dan ibu saya boleh berbuat begitu, mengapa saya tidak boleh? Mengapa tidak menangkap ayah dan ibu saya, malah menangkap saya?”Sangat sederhana, karena ayah ibu sudah ahli, tidak diketahui orang lain. Sedangkan anak-anak kecil ini adalah “pemain baru”, mereka tidak berpengalaman, sangat mudah ditangkap orang lain. Contoh: di supermarket besar seperti Woolworths atau Coles, setiap hari ada banyak sekali pencuri yang ditangkap, bahkan sebuah sikat gigi saja tidak ingin membayar. Ini adalah akar sifat buruk seseorang, benar-benar menyedihkan sekali. Oleh karena itu, mengembangkan kebijaksanaan adalah yang terpenting.
Yang terpenting dalam menekuni dan mempraktikkan Dharma adalah memiliki keteguhan, selain itu harus bisa menghilangkan kemelekatan diri. Kemelekatan diri yaitu “Menurut saya begitu.” Apa yang menurut kamu? Sifat Kebuddhaan kamu yang paling semula, yang berkilauan, yang dianugerahi Surga kepadamu (seperti yang dikatakan oleh Buddha Sakyamuni: “Setiap orang memiliki sifat Kebuddhaan”), sedangkan sifat Kebuddhaanmu yang bersinar cemerlang ini sudah menjadi sangat kotor, sudah tidak terlihat sedikitpun, lalu apa gunanya orang yang seperti kamu ini? Apa yang bisa kamu lihat? Masih mengira diri sendiri hebat. “Mencapai pencerahan disebut sebagai Buddha dan Bodhisattva.” Karena kamu sudah mengetahui, kemudian kamu sudah tersadarkan, maka disebut sebagai Buddha dan Bodhisattva. Seseorang yang mampu memahami prinsip kebenaran adalah seorang Bodhisattva. “Yang tidak tersadarkan disebut orang awam.” Karena kamu adalah orang yang memiliki kebodohan, kamu orang yang penuh kebingungan, maka disebut sebagai orang awam. Sangat sulit untuk menjadi Buddha atau Bodhisattva. Kita tidak ingin menjadi orang awam, kita ingin menjadi Bodhisattva. Akan tetapi ada berapa orang yang dalam sehari bisa menjadi Bodhisattva selama beberapa jam? Ketika melafalkan paritta, dia adalah Bodhisattva, saat tidak memarahi orang lain, saat membantu orang lain, saat mengamalkan segala kebajikan, maka dia adalah Bodhisattva.
Selanjutnya Master akan membahas tentang, “Tidak melakukan segala kejahatan”, sesungguhnya ini seperti konsep pemikiran dalam ajaran Buddha Hinayana. Saya tidak bertindak kriminal, segala hal-hal jahat, semua kejahatan saya tidak melakukan, sama dengan melindungi diri sendiri, seperti pribahasa “menyapu salju di depan rumah masing-masing – tidak memedulikan urusan orang lain, hanya memedulikan urusan pribadi.” Bukankah ini berarti menyelamatkan diri sendiri? Manusia pada dasarnya memang tidak seharusnya melakukan kejahatan, apalagi segala kejahatan memang tidak seharusnya dilakukan. “Mengamalkan segala kebajikan”, sesungguhnya adalah suatu konsep pemikiran dalam ajaran Buddha Mahayana, yang dibahas di sini adalah setelah kebijaksanaanmu tersadarkan lalu melakukan segala perbuatan baik di dunia ini. Kalian semua tahu bahwa perbuatan baik bisa berubah menjadi jasa kebajikan, perbuatan baik merupakan dasar dari jasa kebajikan. Seseorang yang bahkan tidak mau melakukan perbuatan baik satu pun, tidak akan ada gunanya melafalkan paritta. Hari ini Master akan memberikan kalian satu pemahaman baru: jangan mengira seseorang yang tidak mau melakukan perbuatan baik apapun, juga tidak mau membantu orang lain, apakah dengan melafalkan paritta saja, lalu dia bisa menjadi Buddha? Dia bisa menjadi Bodhisattva? Tidak ada gunanya. Contoh: seperti memanggang suatu makanan yang tadinya hambar tidak ada rasa, lalu ditambahkan dengan bumbu-bumbu, namun sesungguhnya bahan makanan tersebut tidak ada rasa. Apabila seseorang yang melafalkan paritta tidak memiliki kebaikan hati, juga tidak melakukan kebaikan sebagai dasarnya, maka sebanyak apapun paritta yang dia lafalkan juga tidak ada“rasanya”, dengan kata lain, tidak ada jasa kebajikan. Hanya ketika pemikiran dan perkataan secara konsisten baru bisa efektif, baru ada hasilnya. Inilah mengapa, selain membina pikiran, kita juga harus membina perilaku.
Buddha dan Bodhisattva sudah mengatakan dengan sangat jelas: tidak hanya harus membina pikiran, juga harus membina perilakumu; ketika perilakumu sudah dibina dengan baik, masih harus membina jiwamu. Tahukah kalian, ada banyak Pintu Dharma yang hanya membina perilaku, namun tidak membina pikiran. Mereka mengutamakan perilaku, melakukan kebajikan, sedangkan sangat jarang melafalkan paritta. Ada banyak praktisi Buddhis yang hanya memedulikan urusan pribadi, lalu pergi melafalkan paritta di atas gunung, membakar dupa dan menyembah Buddha dengan sendiri. Ini berarti hanya membina diri sendiri, tidak menyelamatkan kesadaran spiritual orang lain, ini adalah Pintu Dharma aliran Buddha Hinayana. Seseorang yang membina pikiran jika hanya memedulikan diri sendiri, tidak memedulikan keluarga, anak sendiri, atau orang tua sendiri, ini juga disebut tidak bertanggung jawab. Orang-orang seperti ini tidak akan bisa membina diri dengan baik, paling telah menyimpang dalam pembinaan dan terlahir di Alam Asura. Tahukah kalian, di Asura juga memiliki Bodhisattva di Alam Asura. Apakah ada Bodhisattva di Alam Manusia? Orang-orang yang meneladani Bodhisattva di dunia adalah Bodhisattva di Alam Manusia. Harus membina diri dengan sungguh-sungguh, waktu sudah tidak banyak lagi. Coba pikirkan sewaktu kalian masih muda, lalu lihat saat kalian sudah tua, sudah tidak ada banyak waktu lagi.
Sebelumnya saya membahas tentang Alam Surga, hari ini saya akan membahas tentang Alam Asura. Alam Asura adalah tempat di mana orang-orang yang memiliki kekuatan spiritual akan pergi ke sana. Seseorang yang mencapai tingkat pembinaan diri tertentu di dunia, orang yang telah melakukan sangat banyak kebajikan, orang yang memiliki jasa kebajikan, setelah meninggal baru bisa pergi ke Alam Asura. Orang yang menyimpang dalam pembinaan diri juga akan terlahir di Alam Asura. Dulu banyak agama sewaktu menjelaskan enam alam, mereka memposisikan Alam Asura di bawah Alam Manusia. Namun sesungguhnya, ada dua macam Alam Asura: yang pertama adalah Alam Asura yang berada satu tingkat di bawah Alam Surga; yang satu lagi adalah Alam yang berada di antara Alam Akhirat dan Alam Peta, yang dihuni oleh siluman yang juga memiliki kekuatan spiritual dan mengalami penyimpangan dalam pembinaan diri, seperti siluman rubah, siluman ular, dan lainnya. Mereka bisa dengan bebas berjalan di Alam Akhirat. Karena mereka memiliki pembinaan, memiliki kekuatan spiritual, dan mereka sangat mudah menjadi petugas Akhirat. Di Alam Neraka ada banyak sekali setan yang sangat jahat yang merupakan petugas pelaksana di Neraka, seperti petugas Akhirat Hitam-Putih juga bisa berjalan-jalan dengan bebas. Di Alam Neraka, arwah orang-orang berdosa baik pria dan wanita, semua tidak mengenakan pakaian, hanya merasakan penderitaan. Jika seseorang tidak membina diri dengan baik di dunia ini atau membina aliran-aliran sesat, maka mereka akan pergi ke Alam Asura ini. Yang Master bantu kalian semua melihat totem di stasiun radio adalah Alam Asura yang di atas, lebih tinggi dari Alam Manusia.
Para penghuni Alam Asura juga memiliki batasan umur, namun umur mereka lebih panjang daripada umur manusia, mereka memiliki karakteristik yang mirip dengan penghuni Surga, mereka juga akan mengalami lima kemunduran. Jika mereka terlahir ke Alam Manusia, akan menjadi apa? Contoh seorang dokter yang hanya tahu mencari uang. Banyak orang-orang yang pintar, pejabat-pejabat, orang-orang yang berselisih, pengusaha yang tidak bermoral, para perampok, seperti orang-orang tersebut. Mereka memiliki kedudukan dalam grup organisasi sendiri, mereka menikmati makanan dan minuman enak, juga dilayani oleh orang lain. Orang dari Alam manapun ketika terlahir di Alam Manusia akan menerima balasan karma yang sesuai dengan alamnya. Orang yang berasal dari Alam Surga, bisa terlahir sebagai anak pejabat tinggi, juga bisa menjadi ahli arsitektur atau penyanyi handal, ini adalah jalan yang benar. Seseorang yang berasal dari Alam Asura, wanita yang terlahir sebagai manusia akan berparas cantik; sedangkan pria yang terlahir dari Alam Asura hanya suka berkelahi, dan berselisih dengan orang lain, dengan langit dan dengan bumi. Ada banyak wanita cantik di dunia ini yang berasal dari Alam Asura. Yang menjadi penyanyi, aktris, coba lihat apakah mereka memiliki pernikahan yang bahagia? Semua tidak ada penetapan yang pasti. Pakaian yang dikenakan orang-orang di Alam Asura tidak seindah penghuni Alam Surga, lebih berwarna gelap atau lebih banyak warna hijau. Mengapa di depan mata kalian sering melihat sekumpulan warna hijau atau warna biru? Banyak orang yang menangkapnya dengan tangan. Namun tidak boleh ditangkap, begitu kamu menangkapnya, maka selanjutnya akan muncul masalah. Apa yang disebut dengan bersentuhan dengan arwah asing? Karena mereka berwujud roh. Manusia memiliki tubuh fisik. Jika kita menggunakan tangan untuk menyentuh mereka, tidak terasa apa-apa, namun mereka akan terluka. Ini seperti di dalam film-film fiksi ilmiah, yang sering menggambarkan arwah-arwah yang tidak terlihat menjadi suatu bentuk tertentu.
Orang-orang di Alam Asura memiliki satu kelemahan yang sangat besar, yakni belum bisa memutuskan nafsu keinginan seksual. Karena mereka masih berada di Alam Surga tingkat paling rendah, maka nafsu keinginan seksual belum terputus. Di dunia ini juga ada orang-orang hidung belang, jika mereka sampai di Alam Asura juga akan sulit menghilangkan sifat akar, meskipun mereka berada di Alam Asura, namun akan seperti berada di tempat berpemandangan indah di Alam Manusia, pemikiran seksualnya belum bisa hilang dengan tuntas. Hanya saja, yang satu berada di atas, yang satunya di bawah. Akan tetapi jika ingin ke alam lebih tinggi itu tidak mungkin. Di Alam Surga tidak ada konsep tentang uang. Di Alam Surga Kamaloka masih ada perbedaan pria dan wanita, namun tidak akan terjadi hubungan intim pria dan wanita, hanya berpegangan tangan saja. Tahukah kalian bagaimana Master bisa naik ke Alam Surga? Jika Master ingin naik, maka langsung bisa naik, hanya perlu waktu satu detik. Lalu melihat ada anak kecil yang bermain ayunan di Surga, suara tawanya seperti gaung di dalam film. Begitu Master melihat ke bawah, sudah tidak ada apa-apa lagi, mengapa mereka sedang bermain ayunan? Begitu diperhatikan, diri sendiri sedang menginjak awan, perasaan seperti itu, sudah tidak ada apa-apa lagi dalam pikiran.
Master beri tahu kalian, jika kalian bisa naik ke Alam Surga, maka sudah tidak ada lagi segala kerisauan di dunia ini, kalian tidak akan bersedih, juga tidak akan merasa menderita. Ketika menjelang ajal asalkan bisa naik ke Alam Surga, maka semua ini akan hilang. Contoh: kalian pergi berlibur ke Gui Lin, pemandangan indah di sana bisa membuat pikiran kalian semua menjadi kosong, kekosongan terus-menerus seperti ini bisa membuat kamu melupakan segalanya. Karena kamu telah berada di lingkungan yang lain, di mana lingkungan bisa membuat kalian melupakan segalanya. Ketika orang tiba di Alam Surga, akan melupakan segalanya, tidak menderita lagi. Hanya ketika berulang tahun, atau ada orang di Alam bawah sana yang terus-menerus memanggil namanya, dia baru akan teringat orang-orang dan keadaan di bawah. Dia bisa mendengar, dia bisa merasakan ada orang yang memanggil. Seperti kita sekarang berada di Alam Manusia, bisa merasakan ada orang lain yang selalu memikirkanmu. Di Alam Surga ada sebuah “Tempat Melihat Kampung Halaman”, dari Alam Surga tingkat ketiga ini bisa melihat Alam Manusia, bisa melihat segala fenomena di Alam Manusia.
Tahukah kalian, seekor harimau betina jika menggigit mati anaknya sendiri juga akan turun ke Neraka. “Harimau yang ganas sekalipun tidak memakan anaknya sendiri”, benar tidak? Apakah harimau memiliki kecerdasan intelektual? Dia memilikinya. Sebelum ini ada sebuah berita yang mengatakan, kecerdasan seekor anjing sama dengan manusia yang berusia 2 tahun. Jika melakukan kesalahan, tetap akan turun ke bawah. Manusia benar-benar sangat kasihan, setiap hari minum-minuman keras di luar, mencari kebahagiaan dan kesenangan, namun tidak tahu untuk apa hidup ini, seperti binatang saja. Tidak tahu sudah ke mana ia menyerahkan hidupnya. Ada seorang ibu tua yang divonis menderita kanker, dan menerima pukulan yang sangat besar. Biasanya tidak melakukan kebajikan, juga tidak memiliki jasa kebajikan, hanya tahu melafalkan paritta. Lalu ketika disarankan untuk melakukan lebih banyak perbuatan baik, dia malah mengatakan, “Saya tidak punya waktu, saya sudah setua ini”. Memangnya sudah setua ini, lalu tidak bisa melakukan perbuatan baik? Lalu mengapa kamu bisa melakukan perbuatan jahat? Mengadu domba, mengatai orang, berlidah dua, membenci… Seseorang hidup di dunia ini harus mengerti untuk menghargai diri sendiri, jika bahkan diri sendiri saja tidak mampu menghargai sifat Kebuddhaannya, lalu orang seperti apa ini? Sudah terlahir di Alam Manusia benar-benar kasihan sekali. (Pembahasan dilanjutkan di pertemuan berikut)