Bijaksana dan Toleran, Giat Menjalankan Sila, Memanfaatkan Jiwa dan Tubuh Kebijaksanaan 智慧宽容 勤守戒律 把握命慧身慧

Bijaksana dan Toleran, Giat Menjalankan Sila, Memanfaatkan Jiwa dan Tubuh Kebijaksanaan
智慧宽容 勤守戒律 把握命慧身慧

--Thailand 24 Maret 2013--

Terima kasih kepada Guan Shi Yin Pu Sa yang Maha Welas Asih dan Maha Penyayang. Terima kasih kepada Naga Langit Pelindung Dharma. Terima kasih kepada teman se-Dharma dan tamu dari seluruh dunia atas kehadirannya. Hubungan Kebuddhaan dan persahabatan berkumpul bersama. Langit, bumi, dan manusia bersatu. Membuat kita memiliki jiwa dan kasih sayang yang indah. Sehingga kita bisa bersama-sama membenamkan diri pada tebaran kasih sayang dibawah sinar mentari Buddha

 

Thailand dikenal sebagai negeri ribuan Buddha. Sentimen nasional agama Buddha yang ramah, inklusif, dan penuh welas asih adalah fondasi budaya Thailand sebagai Negara Buddha Jubah Kuning, dan juga merupakan tempat suci penyebaran agama Buddha di dunia. Bisa datang ke sini untuk membabarkan  Buddha Dharma dan menjalin jodoh Kebuddhaan adalah jodoh yang baik bagi setiap praktisi dan Master. Hari ini kita berkumpul bersama, di saat akan menyambut Tahun Baru Thailand yang akan datang, Master mendoakan semoga semua orang sukses dalam segala hal dan sehat walafiat.

 

Di dunia ini, bencana alam dan bencana akibat ulah manusia tiada hentinya. Banjir di Thailand menewaskan hampir 1.000 orang dan menjebak 4,4 juta orang di dalam air. Banjir yang kejam, membuat orang merenungkan bagaimana kita dapat menghindari bencana di dunia ini dan mendapatkan berkah perlindungan dari Bodhisattva. Kita ingin menyembah Buddha dan memohon kepada Buddha, pertama-tama kita harus memberkati semua makhluk, karena semua makhluk mempunyai jodoh Kebuddhaan, jadi kita harus berwelas asih membantu mereka. Hanya ketika semua makhluk aman dan damai barulah kita bisa mendapatkan kedamaian. Ada sebuah desa yang menghadapi banjir. Ada dua pendapat di desa tersebut. Ada yang mengatakan bahwa kita harus membangun bendungan di pintu masuk desa, dan setiap keluarga harus berkontribusi pada bendungan tersebut; ada pula yang mengatakan bahwa kita cukup membangun bendungan di depan rumah sendiri. Pada akhirnya banyak warga yang ingin membangun tembok di sekeliling rumahnya, jadi saat banjir datang, seluruh desa terendam. Hal ini agar kita memahami prinsip Buddhisme Mahayana: ingin membantu diri sendiri, pertama-tama harus membantu orang lain. Jika kamu dapat membantu orang lain, kamu dapat melindungi dirimu sendiri. Oleh karena itu, kita praktisi Buddhis harus terlebih dahulu membantu orang lain, kita sendiri baru dapat memperoleh sifat Kebuddhaan dan kedamaian.

 

Di periode akhir Dharma, bencana alam dan bencana akibat ulah manusia disebabkan oleh karma bersama. Setiap orang melakukan hal-hal yang tidak sesuai aturan dan ajaran Dharma, sehingga bencana alam dan bencana akibat ulah manusia terus terjadi. Tetapi kita praktisi Buddhis ingin mengubah aura, pertama-tama kita harus mengubah aura kecil, aura di rumah. Hari ini suami istri bertengkar, tidak senang hati. Saya tidak ingin mendengar sepatah kata pun yang kamu ucapkan, dan kamu tidak ingin mendengar sepatah kata pun yang saya ucapkan, ini karena aura tidak selaras. Seluruh alam semesta kita juga memperhatikan tentang aura. Jika semua orang hidup rukun, maka kota ini akan hidup rukun. Jika semua orang di suatu negara hidup rukun, maka aura negara ini akan baik. Jika orang-orang di seluruh dunia hidup rukun, maka itu pasti tidak akan ada peperangan, yang ada hanyalah kedamaian. Jadi, berharap semua orang dapat menghentikan karma bersama.

 

Jika manusia jahat maka bencana akan datang. Jika seseorang sangat jahat, maka bencananya akan datang. Jika manusia baik, maka berkah akan datang. Jika seseorang sangat baik, maka dia akan memiliki berkah. Banyak orang yang suka mengatakan keburukan orang lain, maka dia akan mudah dikatakan oleh orang lain. Inilah sebabnya mengapa orang sering kali menimbulkan masalah bagi dirinya sendiri. Ada seorang biksu tua membawa kedua muridnya. Murid junior sedang mencuci piring. Murid senior datang dan berkata, “Guru, Guru, seperguruan junior telah memecahkan semua mangkuk.” Biksu tua itu tersenyum dan memberi pencerahan kepadanya dengan berkata, “Dia memecahkannya. Dia sangat buruk. Saya yakin kamu tidak akan pernah memecahkan mangkuk di masa depan. ” Maksudnya ini mengatakan kepadanya bahwa setiap orang akan melakukan kesalahan, jadi jangan mengatakan hal-hal buruk tentang orang lain, karena kamu mungkin juga akan dikatakan oleh orang lain. Oleh karena itu, praktisi Buddhis harus disiplin diri,  menyelamatkan diri sendiri barulah dapat menyelamatkan orang lain.

 

Seringkali ada pepatah dalam agama Buddha: “Dengan melepas pisau pembunuhan, bisa segera menjadi Buddha.” Pisau adalah keserakahan, kebencian dan kebodohan pada manusia. Pisau inilah yang membunuh kita, karena ketika orang serakah, itu berarti menggunakan pisau memotong lehernya sendiri. Jika saya tidak serakah hari ini, saya akan mendapatkan lebih banyak. Semakin saya serakah saya, semakin saya merasa sedih, hati semakin tidak nyaman. Inilah pisau yang menyayat hatimu. Jika keserakahanmu tidak tercapai, kamu akan merasa derita. Orang yang membenci orang lain juga membuat dirinya sangat menderita. Orang yang selalu serakah dan sering membenci, dia pasti perlahan-lahan akan menjadi bodoh. Jadi, banyak orang demi membalas dendam kepada orang lain, dia akan melakukan banyak hal bodoh.

 

Semua orang harus memahami sebab dan akibat. Di dalam dunia karma dan jodoh, kontak antar manusia disebabkan oleh karma dan jodoh. Karma dan jodoh yang baik bisa terus berlanjut, namun karma dan jodoh yang buruk akan menyebabkan manusia merosot. Belajar Buddha Dharma harus mengerti untuk menghargai karma dan jodoh. Pikirkan teman-teman dan saudara-saudara kita yang baik di masa lalu. Banyak di antara mereka yang sudah pergi jauh dari kita. Itu semua disebabkan oleh karma dan jodoh. Hargai karma dan jodoh yang masih kita miliki saat ini. Kita masih mempunyai teman baik hari ini, kita masih bisa hidup bebas di dunia hari ini, kita masih bisa bahagia dan bebas dari penyakit dan bencana hari ini. Itu adalah jodoh Kebuddhaan, itu adalah berkah. Menghargai karma dan jodoh berarti memiliki kehidupan. Orang yang tidak menghargai karma dan jodoh, dia akan kehilangan hidupnya, karena karma dan jodoh akan ada pembalasannya. Berharap semua orang bisa menghargai karma dan jodoh, sehingga kita akan mendapatkan pembalasan yang baik.

 

Seorang pria sedang berjalan bersama temannya. Menurut dia, teman sekelasnya ini adalah yang paling lugu dan bodoh sewaktu di sekolah dasar, namun kini dia adalah seorang pengusaha di kota. Dia melihat seorang pria buta lewat dengan membawa tongkat. Pria buta itu meraba-raba di sepanjang jalan yang mereka lalui, berjalan dengan sangat lambat. Dia berbicara dengan temannya sambil berjalan, berbicara tentang dia telah berganti pekerjaan lima kali dalam dua tahun dan masih sangat bingung sampai saat ini, keadaan keuangannya juga kurang baik, temannya itu tidak berkata apa-apa melainkan hanya tersenyum. Pria itu tiba-tiba menoleh ke belakang, kenapa orang buta itu hilang? Temannya berkata kepadanya: Karena kita melihat kesana kemari, sambil berjalan sambil ngobrol, sedangkan dia berjalan dengan fokus! Setelah mendengar kata-kata ini, hatinya sangat gemetar. Bukankah hidup kita adalah kebenaran yang mendalam dan kuat ini? Selama setiap orang mengikuti jalan yang dirinya anggap baik dan bergerak maju dengan sepenuh hati, dia pasti akan mencapai kesuksesan. Namun, banyak orang yang melihat kesana kemari, kehilangan hidupnya, dan tidak mencapai apa-apa sampai sekarang. Begitu juga dengan kita dalam menekuni Buddha Dharma. Kita tidak boleh melihat ke sana ke sini. Kita harus fokus pada satu pintu Dharma. Karena kita sudah menekuni Dharma hari ini, maka kita harus menjadi layaknya seorang praktisi Buddhis, harus fokus pada satu pintu Dharma.  Dengan begitu, kita baru bisa mendapatkan hasil yang tak terbatas, memperoleh lebih banyak kebijaksanaan dan sukacita Dharma.

 

Banyak orang mengatakan tentang membina pikiran dan membina diri. Tingkah laku seseorang disebabkan oleh psikologinya. Apabila hati dan pikirannya tidak bahagia maka tingkah lakunya pun tidak bahagia. Tingkah laku seseorang mewakili psikologinya. Para ilmuwan menyebutnya perilaku psikologis. Kita harus mempelajari kebijaksanaan hidup dan tubuh. Kebijaksanaan hidup artinya pikiran kamu sangat bijaksana, kamu dapat segera menemukan solusi ketika menghadapi suatu masalah. Kebijaksanaan tubuh artinya segala tindakan yang kamu lakukan semuanya sangat bijaksana. Ada seorang anak yang tidak rajin belajar. Ibunya tidak memahami kebijaksanaan hidup dan tubuh. Dia berkata kepada anak itu, “Kamu harus rajin belajar. Jika kamu tidak giat belajar, tidak bisa belajar dengan baik, kamu akan sama seperti ayahmu. Pekerjaan tidak baik, dan tidak dapat mendapat istri yang baik.” Anak itu berkata, “Bu, akhirnya kamu mengatakan yang sebenarnya.” Seseorang akan mengungkapkan pikiran dan konsep pemikirannya jika dia tidak hati-hati.

 

Hidup perlu kebijaksanaan. Apakah kebijaksanaan itu? Yaitu harus tenang. Bila seseorang tenang, dia akan perlahan memiliki kebijaksanaan, artinya harus giat berpikir dan kurangi bicara. Orang Tiongkok mempunyai pepatah yang mengatakan, “Diam adalah emas”. Jika seseorang terlalu banyak bicara, kebijaksanaannya tidak akan selalu ada. Oleh karena itu, orang yang sedikit bicara, dia akan menyikapi segala hal dengan tenang, dia akan memiliki kebijaksanaan. Orang yang berbicara tanpa henti, tidak pernah tahu untuk berhenti berbicara, dia tidak mempunyai banyak kebijaksanaan. Praktisi Buddhis harus memahami keheningan, yaitu harus bisa tenang. Kita praktisi Buddhis mengatakan “sila, konsentrasi, dan kebijaksanaan.” Pertama-tama harus menjaga sila, yaitu tidak melakukan hal-hal yang tidak seharusnya dilakukan. Hanya ketika kamu menjaga sila, kamu baru bisa menjadi tenang. Hanya ketika pikiran tenang, kamu baru bisa memiliki kebijaksanaan. Banyak biksu tidak berbicara, mereka hanya mengucapkan “Amitabha” ketika menghadapi hal apa pun. Mereka adalah orang yang paling bijaksana.

 

Berharap kita tidak gugup dan panik ketika menghadapi masalah, harus belajar tenang. Sebagai manusia, kita harus berhati-hati. Jika kamu tidak melakukannya dengan baik sebagai manusia, kamu akan bereinkarnasi menjadi binatang di kehidupan selanjutnya untuk membayarnya. Ada orang berkata, “Saya tidak bisa membalas budimu di kehidupan ini. Saya akan membalas budimu di kehidupan berikutnya dengan menjadi binatang budaknya. ” Kamu tidak boleh mengatakan ini, karena setelah kamu mengatakan hal-hal ini, akan ada pejabat alam akhirat yang mencatatnya. Seekor sapi lahir di Desa Zhongshan, Taiwan, dengan tiga huruf di perutnya. Ketiga huruf tersebut adalah nama seseorang di desa tetangga. Orang tersebut adalah kepala desa yang berselisih dengan desa tersebut, jadi orang-orang di desa lain tahu bahwa ini adalah balasan karma. Mereka ingin membeli anak sapi itu kembali, tetapi desa itu tahu bahwa ini adalah balasan karma karena reinkarnasi menjadi anak sapi, mereka  tidak mau menjualnya, ingin menyiksanya, memaksanya membajak sawah, biar dia menerima balasan karma dan melunasi utang-utangnya. Kemudian, melalui perantaraan banyak tetua, barulah mereka menjual sapi itu kembali ke desa dulunya, dan mengurai hubungan buruk. Jika seseorang tidak membina diri dengan baik di dunia, dia pasti akan bereinkarnasi menjadi binatang untuk membayar hutang karma.

 

Orang selalu seperti ini, terlalu keras terhadap orang yang dekat dengannya dan terlalu toleran terhadap orang asing. Kamu akan selalu merasa tidak senang dengan orang yang kamu kenal. Ketika kamu memperlakukan seseorang dengan sangat baik, tetapi orang itu selalu memperlakukanmu dengan sangat buruk, itu artinya membayar hutang. Jika seseorang sangat baik kepadamu, kamu biasanya juga tidak keberatan. Itu artinya dia  berhutang. Praktisi Buddhis harus memahami prinsip sebab dan akibat ini. Tidak peduli apa pun yang terjadi, harus memahami bahwa banyak hal yang kita dengar belum tentu adalah kebenaran. Apa yang dikatakan orang lain kepadamu itu mungkin merupakan alasan mereka, dan kebenaran tersebut pasti merupakan hal yang terburuk dan paling jahat dalam firasatmu. Jadi pemahaman kita tentang suatu hal belum tentu adalah benar. Ada seekor keledai yang membantu pemiliknya menyeberangi sungai sambil membawa banyak garam, tanpa sengaja ia terjatuh ke dalam sungai. Ketika bangun ternyata tubuhnya terasa lebih ringan. Semua orang tahu bahwa garam meleleh ketika menyentuh air. Keledai itu berpikir, “Alangkah bagusnya, saya telah belajar sebuah pengalaman!” Kedua kalinya, keledai itu membantu pemiliknya membawa kapas menyeberang sungai. Ia merasa kapas itu terlalu berat, maka ia berpura-pura terjatuh ke dalam air lagi, namun ia tidak menyangka kapas tersebut akan menjadi semakin berat jika direndam dalam air, semakin lama semakin berat, dan akhirnya keledai tersebut mati tenggelam. Pemikiran sendiri belum tentu benar, dan pemahaman diri tentang suatu hal belum tentu adalah benar. Berharap semua orang dapat memahami kebenaran yang sebenarnya.

 

Hari ini Master akan memberitahu kalian kebenaran dari reinkarnasi. Banyak orang tahu tentang enam alam reinkarnasi, Apa itu reinkarnasi? Karena sebab dan akibat disebabkan oleh pikiran luar. Pikiran luar bisa berbuat dosa. Jika pikiran muncul niat buruk, jiwa juga akan muncul niat buruk. Sebagai contoh sederhana, kamu bisa mengatakan bahwa saya tidak melakukan tindakan ini, saya tidak mengatakan ini, saya tidak melakukan kesalahan apa pun, seperti seseorang yang melewati bank setiap hari dan tidak pernah masuk merampok bank, tetapi ketika dia lewat, dia melihat dan berpikir, “Saya benar-benar ingin masuk dan mengambil segenggam uang lalu keluar lagi.”  Bukankah ini kejahatan dalam kesadaran? Kejahatan dalam kesadaran juga merupakan kejahatan. Niat pikiran muncul, kamu telah menciptakan sebab reinkarnasi enam alam. Berharap semua orang tidak sembarangan menggerakkan pikiran, karena begitu muncul niat pikiran, hati akan bertolak belakang. Ketika banyak imigran Hong Kong pertama kali tiba di Australia, mereka mendengar berapa harga rumah dengan tiga kamar tidur dan satu ruang tamu. Mereka mengira membeli rumah di Australia sangat murah. Dengan jumlah uang yang sama hanya bisa membeli rumah di Hong Kong dengan 2 kamar tidur dan 1 ruang tamu, dan ukurannya pun sangat kecil, dia sangat senang. Jadi, dia membeli rumah untuk investasi dan tinggal dengan bahagia. Tetapi kemudian dia pergi ke rumah orang lain untuk pesta Natal dan melihat rumah taman mereka, villa yang begitu besar. Ketika pulang ke rumah dan melihat tiga kamar tidur dan satu ruang tamunya, dia merasa sangat tidak nyaman dan sedih. Dia merasa sedih setiap hari dan ingin pindah rumah. Hati tidak nyaman maka penyakit pun datang. Dia ingin menghasilkan uang setiap hari, mentalitasnya berubah. Inilah sebabnya mengapa orang harus mengontrol diri. Reinkarnasi adalah menimbulkan pandangan yang tidak benar. Tidak benar adalah miring (menyimpang). Jika sebuah jam berjalan akurat, ia adalah benar dan bagus. Jika ia berjalan lebih cepat atau lebih lambat, itu adalah menyimpang. Belajar Buddha Dharma juga seperti itu. Belajar dengan benar adalah jam yang akurat. Belajar dengan tidak benar adalah jam yang tidak akurat. Berharap semua orang dalam belajar Buddha Dharma harus memiliki keyakinan yang benar, pikiran yang benar, dan kesadaran yang benar. Itu adalah belajar Buddha yang sejati.

 

Banyak orang bertanya: Mengapa saya tidak punya jodoh pendukung? Orang lain punya jodoh yang membantunya, mengapa saya tidak punya? Master akan mengajari kalian cara untuk mendapatkan jodoh pendukung. Kamu memperlakukan setiap orang yang kamu jumpai sebagai orang pendukung. Kamu sangat baik kepada mereka, jodoh pendukungmu akan terbentuk. Ketika kamu memperlakukan semua orang sebagai orang pendukung, semua orang akan membantumu, kamu akan mendapatkan aura dari orang pendukung. Ini disebut popularitas, kamu akan mendapat bantuan dari orang-orang pendukung. Hari ini, kita memperlakukan semua praktisi Buddhis dan teman-teman sebagai orang pendukung, semua orang memberi bantuan kepadamu, bukankah kamu telah memiliki jodoh pendukung? Tidak masalah jika orang tidak akur satu sama lain, itu karena dendam lama yang ditimbulkan oleh kehidupan sebelumnya. Jadi banyak ibu melihat anak-anak, mereka akan bilang penagih utang datang. Banyak orang memeluk seorang cucu kecil dan berkata, “Leluhur kecilku.” Master melihat banyak cucu kecil itu benar-benar merupakan reinkarnasi dari leluhurnya yang telah meninggal. Berharap kalian semua memahami prinsip-prinsip ini dengan baik. Ketika manusia berbuat baik, ia akan terus mengumpulkan berkah, dan ketika manusia berbuat jahat, ia akan terus kehilangan berkah. Kita menggunakan kartu kredit dengan sepuasnya, ketika tagihan datang, melihat begitu banyak uang. Sedikit berkah yang kalian bawa di kehidupan lampau digunakan tanpa henti di kehidupan ini. Ketika tagihan datang suatu hari nanti, kamu jatuh sakit atau terkena kanker, tiba-tiba tabrakan mobil, itu berarti kartu kreditmu telah melewati batas, kamu akan mendapat balasannya. Berharap semua orang bisa lebih banyak melakukan perbuatan baik dan mengumpulkan pahala ketika kamu memiliki kredit, jadi kartu kreditmu selamanya tidak akan melewati batas.

 

Di zaman kuno, istana kerajaan akan mendukung keperluan para biksu terkemuka. Banyak biksu terkemuka yang memiliki kekuatan supernatural dan dipekerjakan oleh raja. Suatu hari, seorang biksu terkemuka berkata kepada raja: “Baginda raja, saya akan meninggalkan istana.” Raja berkata: “Mengapa?” “Karena akan segera terjadi bencana di sini, istana dan orang-orang di kota akan tenggelam oleh banjir, seperti ikan di sungai. Raja berkata: “Bagaimana kamu bisa melihatnya?” Biksu itu berkata: “Ada dua singa batu di luar kota. Jika mata kedua singa batu itu menitikkan air mata dan berdarah, maka kota ini akan kebanjiran dalam waktu satu bulan.” Raja sangat sedih setelah mendengar ini, dia mengantar biksu itu pergi. Raja merasa takut setiap hari dan takut memberitahu orang lain akan menyebabkan kepanikan di kota, jadi dia memberi tahu hal ini kepada putri dan meminta sang putri untuk mengenakan pakaian biasa dan berpura-pura membeli sayuran di luar kota setiap hari untuk memeriksa apakah mata singa batu itu berdarah tidak. Sang putri pergi melihatnya setiap hari dan kembali untuk memberitahu raja bahwa tidak ada. Beberapa pengusaha melihat sang putri datang ke sini setiap hari. Mereka berpikir pasti ada masalah, jadi mereka bertanya kepada sang putri mengapa dia datang membeli sayuran. Sang putri ditanyai terlalu banyak pertanyaan jadi dia berkata: “Tahukah kalian? Asalkan kedua singa batu ini berdarah, kota ini akan lenyap.” Ketika para pengusaha mendengar hal ini, mereka berpikir: Ini peluang bagus, kita bisa menghasilkan banyak uang! Mereka berkolusi untuk menyembelih sapi dan domba, dan mengoleskan darah pada mata singa batu itu saat sang putri sedang membeli sayuran. Ketika sang putri melihat mata singa batu itu penuh dengan darah, dia ketakutan dan  bergegas pulang untuk melaporkan kepada raja: “Gawat, kota ini akan segera kebanjiran karena singa itu berdarah.” Setelah mendengar hal ini, raja segera memindahkan istana dan menjual semua barang yang berharga. Para pengusaha itu melihat rencana mereka berhasil, mereka memanfaatkan kesempatan itu untuk membeli istana tersebut. Raja memindahkan istana ke gunung, orang-orang ini menempati istana dan bersenang-senang setiap hari. Alhasil, seminggu kemudian, mata singa itu benar-benar mengeluarkan darah, namun karena tertutup oleh darah kambing dan sapi, jadi tidak ada orang yang mengetahuinya. Satu bulan kemudian, air pasang melanda desa, istana dan para pengusaha semuanya terendam. Ketika raja pergi, dia membawa banyak penduduk kota ke pegunungan, dan para pengusaha yang serakah itu mati dalam bencana. Kisah ini menunjukkan bahwa manusia tidak boleh serakah, karena semakin serakah maka akan semakin miskin. Dalam aksara  tulisan Tiongkok, kata 贪 tan — serakah dan 贫 pin — miskin sangat mirip, hanya beda satu titik, dan titik ini adalah hatimu. Orang yang semakin serakah akan semakin miskin. Orang yang benar-benar kaya adalah orang yang berpuas diri dan selalu bahagia. Orang yang benar-benar kaya adalah orang yang tidak serakah. Jika hari ini serakah, besok serakah, maka dia selamanya adalah orang miskin. Oleh karena itu, kita tidak boleh mengambil keuntungan dari orang lain. Apa yang dimaksud dengan orang suci dan apa yang dimaksud dengan orang picik? Orang yang bersedia berkorban dan membantu orang lain setiap hari adalah orang suci. Orang yang ingin mengambil keuntungan dari orang lain setiap hari adalah orang picik. Berharap kita para praktisi Buddhis harus selamanya menjauhi diri dari orang picik.

 

Kita harus memahami bahwa hidup ini singkat, ada pepatah dalam opera Shakespeare – hidup adalah penderitaan. Saat kita menonton opera Shakespeare, kita tahu bahwa itu berakhir dengan tragedi. Bukankah kita sebagai manusia seperti itu? Ketika kita lahir, kita tahu kita akan mati. Dalam hidup yang singkat ini, kita harus melakukan lebih banyak hal yang bermanfaat bagi semua makhluk. Kita harus menjadi orang yang baik hati, menjadi orang yang membantu orang lain. Dengan begitu, kita barulah akan hidup dengan bermakna. Karena kita tahu bahwa tragedi ini akan terjadi, maka kita harus menghargai kehidupan. Jika kita mempunyai kerisauan hari ini, kita harus melepaskannya. Jika kita mempunyai keserakahan hari ini, kita harus menyingkirkan keserakahan. Jika kita masih mempunyai masalah, kita harus melepaskannya. Tersadarkan adalah harus terbebaskan. Hari ini adalah hari ini. Hari ini tidak sama dengan hari esok. Hari esok pasti akan lebih baik.  Hal yang terjadi kemarin biarkanlah berlalu. Praktisi Buddhis harus selamanya harus memiliki hari esok yang indah.

 

Praktisi Buddhis harus belajar toleran dan sabar dalam bergaul dengan sesama. Hal yang paling menyedihkan di dunia ini adalah tidak mengerti untuk berwelas asih kepada orang lain. Thailand adalah negara Buddha. Masyarakat Thailand sangat welas asih dan toleran, itulah sebabnya Thailand dikenal sebagai “Negara Seribu Buddha”. Uang bisa membeli tempat tidur, tapi tidak bisa membeli kenyenyakan tidur. Uang bisa membeli perhiasan, tetapi tidak bisa membeli kecantikan. Uang bisa membeli rumah, tetapi tidak bisa membeli keluarga. Uang bisa membeli hiburan, tetapi tidak bisa membeli kebahagiaan. Jadi semua orang harus memahami kebijaksanaan. Kebijaksanaan memiliki tiga aspek: pertama, harus mempertimbangkan segala hal dengan bijaksana, lebih banyak memikirkan orang lain. Kedua, harus berbicara dengan benar. Sebagai manusia harus berbicara dengan tepat. Cara bergaul antar satu sama lain adalah dengan saling menghormati; ketiga, harus bertindak adil. Seseorang yang memiliki kebijaksanaan, dia adalah tiada batasnya. Orang yang bijaksana adalah orang yang welas asih. Orang yang bijaksana adalah orang yang selalu memikirkan orang lain dan melupakan dirinya sendiri.

 

    Hargai setiap menit dan setiap detik hari ini. Hargai hari ini dan kamu akan memiliki lebih banyak waktu. Hargai karma dan jodoh kehidupan, maka kamu dapat meraih segala hal yang kamu miliki. Menghargai ajaran Buddha Dharma, maka kamu akan memiliki ajaran Buddha Dharma. Menghargai kehidupan, maka kamu akan memiliki kehidupan. Ini adalah filosofi hidup! Raih hidup dengan sikap menghargai diri sendiri, mulai hari ini, mulai sekarang, baru merupakan kehidupan sekarang yang sebenarnya!

 

Berharap semua orang mendapat manfaat darinya dan menekuni Dharma dengan baik.