Seminar Dharma Master Lu di Sydney – Juni 2010 (Bagian 2)

Seminar Dharma
Master Jun Hong Lu,
Sydney - 06 Juni 2010 (2)

Master juga ingin memberi tahu semua orang, saat merayakan ulang tahun tidak boleh membunuh makhluk hidup. Karena jika orang yang merayakan ulang tahun membunuh makhluk hidup, dosanya dua kali lipat lebih berat daripada membunuh makhluk hidup pada hari-hari biasa. Selain itu, orang yang sering bermimpi, dia tergolong orang berenergi negatif (Yin). Orang yang berenergi negatif (yin) akan sering bermimpi. Ada beberapa gerakan yang saya harap kalian tidak melakukan. Yaitu banyak orang yang tangannya kotor dan menggosok muka tanpa mencucinya. Ini sangat buruk. Ada juga orang yang suka menopang wajah dan kepalanya dengan tangan kotor, ini akan menghalangi takdirmu. Misalnya, kamu baru saja keluar dari kamar mandi, belum mencuci tangan, kamu memegang wajah dan kepalamu dengan tangan, saya akan beri tahu kalian nanti, kepala tergolong apa, ini akan membuat sial. 

Jangan melakukan gerakan tidak senonoh dengan tangan juga. Jika seseorang melakukan gerakan tidak senonoh dengan tangannya, dia juga akan sial. Orang yang mengendarai mobil, jika kamu menyalip, orang di depan akan melakukan gerakan tidak senonoh kepadamu, benar tidak? Jika dia melakukan gerakan ini, apakah dia dapat mengemudi dengan baik? Orang ini tidak memiliki kualitas, orang ini pasti tidak punya uang, tidak bisa menjadi kaya. 

Orang yang sering melakukan gerakan seperti itu semuanya adalah orang-orang yang tingkatnya sangat rendah. Jika kamu adalah orang yang mulia, gerakan tanganmu ini juga adalah mulia. Jika kalian semua melakukan ini hari ini, memuja Buddha, tingkatan kalian akan sangat tinggi. Jika sering menggunakan tangan untuk melakukan gerakan yang tidak senonoh, maka kamu bukanlah orang yang mulia. Oleh karena itu, percaya pada ajaran Buddha Buddha adalah membuat orang menjadi baik dan maju.

Ada satu hal lagi yang sangat penting, meskipun tidak terlalu elegan, tetapi Master harus memberi tahu kalian. Banyak orang suka berbicara ketika mereka pergi ke toilet untuk buang air kecil. Sebenarnya, ini sudah dikatakan dalam pengobatan Tiongkok dan Klasik Internal Kaisar di Tiongkok bahwa saat orang sedang buang air kecil, maka tidak boleh berbicara. Karena buang air kecil adalah bocoran bawah, mulut memocorkan energi qi, disebut bocoran atas, jadi jangan menjawab perkataan orang lain. 

Tetapi orang-orang selalu senang, ketika bertemu di toilet akan bertanya “Bagaimana kabarmu?”, “Sudah makan?” Pikirkanlah, aura seperti ini sangatlah buruk, jadi saya harap ketika kalian berada di toilet, tidak peduli siapa yang kamu temui, jangan bicara, tahan energimu. Karena aura ini, jika bagian bawah sedang bocor, dan mulut juga bocor, energi ini akan keluar terlalu banyak. Tidak ada orang yang pernah memberi tahu kalian tentang hal-hal ini. Tetapi ini adalah hal yang benar-benar kita temui dalam hidup kita, kita harus mengerti. Jika tidak mengerti, kamu akan merasa sangat lelah, kebocoran energi pun tidak tahu.

Selanjutnya, Master akan membahas tentang medan aura kepada semua orang. Apa itu medan aura? Medan aura, yaitu dalam alam manusia, misalnya, ada orang yang sering menerima qi (energi). Ada oksigen di udara, ada oksigen dalam hidup kita, ada juga energi positif (yang) dan energi negatif (yin), benar tidak? Ada juga “yang mei tu qi — berhasil mencapai kejayaan”, dan juga aura buruk. Semua ini adalah tentang medan aura. 

Lalu bagaimana mengumpulkan energi–qi ini? Saya pernah memberitahu satu hal kepada kalian. Sebatang pohon, pohon belalang tua, jika seorang praktisi kungfu meletakkan kedua tangannya di depannya setiap hari,  menghirup energinya seperti itu setiap hari. Pohon belalang tua ini awalnya dapat hidup lama, tetapi karena kamu menghirup energinya seperti itu setiap hari. Menghirup sampai pada akhirnya pohon itu akan cepat layu. Sebenarnya, ini adalah mengambil energi orang. Jadi Master tidak ingin kalian mengambil energi qi orang lain, tetapi menyerap energi yin dan yang dari alam.

Apakah medan aura itu? Misalnya, 80% orang yang hadir di sini hari ini semuanya bisa melafal paritta, semuanya memiliki medan aura yang baik. Jika orang dengan aura yang baik berkumpul, semua orang akan merasa bahagia. Semuanya adalah energi yang baik! Jika hari ini medan aura kita di sini tidak baik, 80% orang yang sial datang, saya beri tahu kamu, kamu akan merasa tidak nyaman begitu kamu masuk, ini disebut aura buruk. Ketika dimarahi orang lain, kamu akan menerima energi buruk darinya. 

Jika dikatakan baik oleh orang lain, kamu akan memiliki energi baik. Saya beri tahu kalian, energi “qi” seseorang sangatlah penting. Ketika energi qi orang ini habis, dia akan meninggal. Kamu jangan membuang energi, jangan ada kebocoran energi, jangan marah, ketika medan aura semakin buruk, kenyataannya orang ini akan sakit. Medan aura energi positif (yang) tidak cukup, hanya tinggal energi negatif (yin), maka tubuh orang tersebut akan menjadi semakin sial.

Ada nada dalam bahasa. Dalam kalimat yang sama, jika aura di dalamnya tidak baik, orang lain akan bertengkar dengannya. Saya tidak tahu apakah semua orang memahami kebenaran ini. Misalnya, jika suami dan istri berbicara satu sama lain, “Hei, bolehkah kamu memperbaiki benda ini hari ini?” Dengan nada yang berbeda, katakan, “Mengapa kamu masih belum memperbaikinya?” Kalimat yang sama, energi buruk memasuki tubuh, maka orang itu akan tidak bahagia, benar tidak? Lalu, di udara dan juga di alam roh, banyak orang berbicara dengan hantu, juga tidak mau mengalah. Saat berbicara, mereka akan mengucapkan kata-kata kasar dan bahasa yang buruk, sebenarnya ini juga tidak baik, hantu juga tidak senang. 

Kamu adalah orang yang membina pikiran dan belajar Buddha Dharma, saat berbicara, kamu harus berbicara dengan baik dan santun, harus sopan. Lihatlah, orang yang menekuni Dharma dan orang yang tidak menekuni Dharma, perbedaannya di mana? Perasaan pertama adalah pada bahasa. Jika seseorang selalu sopan dan beradab dalam bahasa, maka dia adalah seorang praktisi Buddhis. Tetapi sekarang banyak orang yang mulutnya berkata bahwa mereka menekuni Dharma, melafalkan paritta, tetapi ketika ketemu masalah, dia segera akan marah, ini bukanlah yang sesungguhnya. Orang yang benar-benar menekuni Dharma, tidak peduli ke mana dia pergi, kamu akan merasa bahwa dia sama seperti seorang Bodhisattva, kata-kata serta ekspresinya sangat lembut dan menghangatkan.