Welas Asih adalah Sumber Awal -- 慈悲是本源
Setiap tahun selama Tahun Baru, Master selalu bersedia bertemu dengan teman-teman pendengar dan teman-teman se-Dharma untuk memberikan semua orang suasana baru di Tahun Baru. Berkat pancaran cahaya Buddha, Guan Shi Yin Pu Sa memberkati. Naga Langit dan Dewa Pelindung Dharma melindungi, Master mengucapkan selamat Tahun Baru kepada semua orang, mendoakan semuanya dalam kesehatan yang baik, dan berhasil dalam menekuni Dharma.
Tahun 2013 telah tiba, Master menyarankan semua orang untuk melupakan semua hal yang tidak menyenangkan di tahun 2012 dan mengesampingkan semua hal yang menyusahkan di tahun 2012, karena kita telah memasuki tahun 2013. Kita tidak boleh lagi merasa sedih pada hal-hal di masa lalu, kita harus menjadi orang baru, orang baru yang tidak ada kerisauan, kita baru bisa menjalani tahun 2013 dengan baik. Jika tidak bisa melupakan kerisauan masa lalu, menyimpan kebencian dan kecemburuan di dalam hati, pikirkanlah, bagaimana bisa menikmati Tahun Baru yang baik? Bagaimana tubuhmu tidak sakit? Oleh karena itu, Master menasihati kepada semua orang untuk melepaskan pikiran kalian. Masa lalu adalah masa lalu, masa lalu tidak dapat diperoleh, masa depan belum tiba, dan kita juga tidak dapat memperoleh pada saat ini, jadi sebaiknya kita tidak mengejarnya. Hal yang telah kamu lakukan hari ini akan menjadi masa lalu di hari esok. Meskipun kamu sangat terkenal atau kaya hari ini, juga jangan mengejarnya karena hari ini akan segera berlalu. Dalam Sutra Vajra mengatakan bahwa masa lalu tidak dapat diperoleh, masa kini tidak dapat diperoleh, dan masa depan tidak dapat diperoleh. Hanya dengan melupakan masa lalu kita baru bisa menggenggam hari ini. Master berharap semua orang bisa melupakan semua masa lalu di tahun baru, semangat memajukan diri di tahun baru, menjadi orang baru, tidak mengecewakan diri sendiri.
Master memberi tahu semua orang empat hal yang harus kalian perhatikan di tahun 2013. Pertama, kurangi pergi ke tempat keramaian; kedua, harus berhati-hati terhadap beberapa epidemi; ketiga, harus menyalakan lampu di lorong rumah pada malam hari, karena pada tahun 2013, harus mengutamakan cahaya terang. Ini disebut keselarasan langit dan bumi, yaitu langit dan bumi akan saling memantul, ada baiknya menyalakan lampu pada malam hari. Keempat, yang terpenting adalah pikiran harus benar. Ketika tahun 2013 tiba, kalian bisa memohon kepada Bodhisattva untuk melihat apakah manjur atau tidak. Jika pikiranmu benar, kamu lihat apakah permohonanmu manjur tidak. Jika kamu memohon hal-hal yang tidak benar, kamu pasti tidak akan manjur. Jika pikiranmu benar, Buddha yang berkuasa. Jika pikiranmu jahat, iblis yang berkuasa. Jika seseorang mempunyai pikiran yang tidak benar, mempunyai pemikiran yang jahat dan tidak bahagia, sering merancang untuk merugikan orang lain demi kepentingan sendiri, mengambil keuntungan dari orang lain, dan mengolok-olok orang lain, maka kamu mempunyai pikiran iblis di dalam dirimu, kamu akan hidup tidak nyaman dan semakin menderita. Master berharap semua orang harus bersikap jujur dan sungguh-sungguh dalam berperilaku, tidak terobsesi terhadap hal apapun. Jika kamu terobsesi dengan banyak hal di dunia ini, maka kamu sudah mulai tersesat. Jika terjerumus ke dalamnya, kamu akan sesat. Dengan kata lain, suatu hal yang benar, ia tidak boleh bingung. Bodhisattva meminta kita untuk menghilangkan kebingungan dan tersadarkan.
Master memberikan wejangan, melafalkan paritta dapat menghapus delapan miliar kalpa dosa besar. Dulu, kita hanya tahu menyembah Buddha, kita tidak tahu untuk melafalkan paritta, jadi bagaimanapun kamu memohon, tubuhmu pun tidak akan sembuh. Kamu hanya tahu untuk memohon kepada Bodhisattva, tetapi tidak tahu untuk melafalkan paritta dan memberi, kamu tidak akan sembuh. Ibarat seorang anak yang ingin masuk perguruan tinggi tetapi dia tidak pernah mengerjakan pekerjaan rumahnya dengan baik, maka dia tidak akan mendapat balasan yang baik. Praktisi Buddhis harus menghindari hal-hal ekstrem dalam segala hal, harus mengambil jalan tengah. Meskipun jika suami istri bertengkar, juga tidak boleh bertengkar terlalu parah, harus sewajarnya saja. Namun ada orang yang suka menyebarkan aura buruknya kepada orang lain, selanjutnya orang lain akan membalasnya. Jadi, jalan tengah adalah yang terbaik. Kita sebagai praktisi Buddhis jangan blak-blakan dalam berbicara, tidak menyimpang dalam melakukan hal. Yang terpenting setelah menekuni Dharma adalah mempraktikkan yang seharusnya dilakukan oleh Buddha, yakni harus berperilaku layaknya seorang Bodhisattva. Harus berperilaku layaknya seorang Bodhisattva dalam melakukan hal-hal, sepenuhnya sama dengan menapaki jalan yang ditapaki oleh Bodhisattva. Menekuni Dharma dan mempraktikkan ajaran Buddha adalah mencari semacam perasaan dari dalam, yakni mencari hati nurani yang sebenarnya. Misalnya, saya tidak boleh melakukan hal ini, karena ia akan mencelakai saya, melakukan hal ini akan ada balasan karma.
Master berharap semua orang dapat menemukan kesadaran batin, artinya tidak melakukan segala sesuatu di permukaan saja, tetapi pikirkan dalam hati apakah itu benar atau tidak, dan kemudian harus memahami bahwa orang yang tidak dapat berpikiran terbuka akan membuat kamu semakin tidak bisa berpikiran terbuka. Orang yang semakin tidak bisa berpikiran terbuka, dia akan semakin tidak memiliki kebijaksanaan. Orang yang semakin tidak bisa berpikiran terbuka, semakin sedih, berkah kebajikannya akan semakin berkurang. Bagaimana orang yang tidak bisa berpikiran terbuka itu memiliki berkah? Berkah selalu menyertai mereka yang tersenyum. Berkah, berkah, ada orang yang tidak memiliki berkah, hanya ada kemarahan. Kemarahan itu dilahirkan. Jika kamu tidak marah, dari mana datangnya kemarahan? Jika kamu tidak mengumpulkan berkah, dari mana datangnya berkah? Kamu harus membantu orang lain, kamu baru akan mendapat berkah keberuntungan. Semua orang harus memahami, karena karma buruk kita banyak, maka berkah kita sedikit. Jika karma buruk kita semakin berkurang, maka berkah kita akan semakin banyak. Praktisi Buddhis yang sesungguhnya harus memahami bahwa jika tidak ada kerisauan di rumah, kamu akan memiliki berkah. Jika kamu bisa berpikir terbuka terhadap hal apa pun hari ini, kamu bisa tersenyum, maka perlahan-lahan kamu akan memiliki berkah. Berkah akan menyertai orang yang berjodoh. Jika kamu bisa berpikiran terbuka, peredaran darah di tubuhmu baru bisa lancar. Oleh karena itu, Master sering kali memberi tahu orang-orang bahwa orang yang kesehatannya baik, nasib keberuntungannya akan baik. Orang yang kesehatannya buruk, nasib keberuntungannya tidak akan baik. Hanya ketika seseorang merawat tubuhnya dengan baik barulah dia bisa memiliki berkah.
Master memberi tahu semua orang bahwa berkah adalah bawaan sedangkan kebajikan diperoleh kemudian. Oleh karena itu, dalam menekuni Dharma dan berperilaku, kita harus membina berkah dan kebajikan bersama-sama. Karena orang yang memiliki berkah, dia baru bisa mengenal ajaran Buddha Dharma, karena orang yang memiliki moralitas, dia baru bisa berhubungan dengan orang-orang baik. Banyak sekali dari kalian yang duduk di bawah hari ini karena hati nurani kalian masih sangat baik. Kalian datang mendengarkan Master bahwa harus bersikap baik hati, itu adalah berkah keberuntunganmu. Pintu Dharma Bodhisattva diperuntukkan bagi orang baik, bukan orang jahat. Menekuni Dharma dan berperilaku juga disebut makhluk yang berjodoh. Memiliki jodoh baru bisa memperoleh berkah ini. Jika tidak memiliki jodoh, dari mana datangnya berkah ini? Harus mengerti untuk menghargai berkah. Tiada halangan di dalam hati, barulah dapat melihat segala hal dengan jelas. Memahami sebab dan akibat, kamu baru mengerti untuk maju dan mundur. Mengenal Buddha Dharma, kamu baru dapat terbebaskan, karena perselisihan akan membawa lebih banyak kerisauan kepada orang-orang. Master memberikan wejangan, kemiskinan yang sebenarnya adalah keserakahan. Semakin serakah seseorang, semakin miskin pula dia. Kehidupan tanpa perbandingan adalah kehidupan yang sesungguhnya. Jika kamu tidak membandingkan dengan orang lain, kamu tidak akan merasa dirimu sangat sedih. Sebenarnya, bukankah ini cara hidup orang? Hidup tanpa perbandingan adalah hidup yang benar-benar bisa dinikmati. Lancar atau tidaknya dalam melakukan suatu hal bukan bergantung pada lancar atau tidaknya kamu dalam melakukan hal ini, melainkan bergantung pada jodoh. Banyak orang yang mengejar hal ini, namun nyatanya mereka tidak mempunyai jodoh ini, bagaimana dia mengejarnya pun tidak bisa mendapatkannya. Oleh karena itu, Master berharap semua orang bisa menghargai jodoh.
Kita tidak boleh sering muncul pikiran khayalan, yaitu saya sering memikirkan hal-hal yang tidak dapat saya pikirkan. Saya sering memikirkan hal-hal yang tidak dapat saya lakukan, itu adalah pikiran khayalan. Ketika seseorang memiliki pikiran khayalan, maka ia akan menjadi bodoh, makanya disebut pikiran bodoh menimbulkan khayalan. Orang yang bodoh, dia baru akan memiliki pikiran khayalan. Master berharap semua orang tidak tersesat, harus berpuas diri baru bisa selalu bahagia, harus menyingkirkan kerisauan, yaitu harus melupakan kerisauan. Jika memiliki kerisauan, kita akan menderita. Jika saya tidak ingin menderita, saya tidak boleh memiliki kerisauan. Menekuni Dharma dan membina pikiran, kita harus memiliki pikiran yang murni dan sedikit keinginan. Master berbicara tentang prinsip-prinsip kehidupan dan Buddha Dharma dalam bahasa sehari-hari. Yang dibicarakan adalah agar kita berpikir terbuka dan mengerti. Seseorang bisa berpikir jernih, dia akan tersadarkan. Orang yang tidak bisa berpikir jernih, dia akan melakukan kesalahan. Oleh karena itu, kita harus bisa melihat harapan. Kita harus memahami bahwa jika hari ini buruk, bukan berarti hari esok akan buruk. Orang yang memiliki harapan, dia tidak akan pernah putus asa. Orang yang putus asa itu karena dia tidak dapat melihat harapan. Berharap semua orang yang mengikuti Master belajar Buddha Dharma, selamanya harus bisa melihat harapan.
Master telah mengadakan banyak Seminar Dharma di Hurstville. Saya sangat senang di Tahun Baru bisa bertemu dengan kalian semua di sini, karena Master selalu memikirkan kalian setiap Tahun Baru. Guan Shi Yin Pu Sa sering berkomunikasi dengan Master. Hari ini, Master memohon kepada Guan Shi Yin Pu Sa untuk memberikan wejangan kepada semua orang. Tahun Baru, Master akan memberi tahu kalian hal-hal yang perlu diperhatikan. Bodhisattva benar-benar baik, beri tahu Master ini, bagi orang yang percaya, mendengarkan dan berterima kasih kepada Guan Shi Yin Pu Sa. Orang yang masih tidak percaya, dengarkan dan lihat apakah ada kebenaran dalam hal ini. Jika masuk akal, saya akan mempelajarinya dengan baik. Kalimat pertama dari Guan Shi Yin Pu adalah, “Andalkan welas asih sebagai sumber awal.” Artinya, kita manusia hidup di dunia ini sekarang, kita harus mengandalkan welas asih. Welas asih adalah sumber yang fundamental. Jika segala hal didasarkan dengan welas asih, maka tidak akan ada masalah. Bertengkar adalah tidak tahu untuk berwelas asih, tidak merasa kasihan pada orang lain, karena kamu membenci orang lain, kamu tidak memiliki welas asih. Jika kamu berpikir tentang welas asih, kamu tidak akan marah, tidak akan risau. Kalimat kedua, “Menghilangkan rasa dingin, menghalangi angin dan dingin” Master berpikir, cuaca tahun ini mungkin membuat banyak tempat menjadi semakin dingin. Menghilangkan rasa dingin, Bodhisattva memiliki dua arti. Yang pertama adalah dinginnya di dalam hati kita, kekecewaan pada dunia, kekecewaan pada manusia, itu adalah suatu “udara dingin”. Saya berkata, “Hati saya dingin”, benar tidak? Master merasa bahwa arti lain dari “menghilangkan rasa dingin” yang disebutkan oleh Guan Shi Yin adalah kita tidak boleh memiliki arwah asing pada diri kita, jangan ada hal-hal yang tidak dapat berpikir terbuka. Apa yang dimaksud dengan “menghalangi angin dan dingin”? Artinya, kita harus berhati-hati terhadap hawa dingin yang dibawa alam kepada kita.
Kalimat ketiga, “Taklukkan pikiran jahat di dalam hati” artinya jika pikiran jahat di hati kita muncul, Bodhisattva tidak akan menyalahkan kita, tetapi kamu harus mengalahkannya, jangan membiarkannya terealisasi. Kalimat keempat, “Menempatkan Buddha di dalam hati, selalu mengalahkan diri sendiri”. Menempatkan Bodhisattva di dalam hati berarti kamu harus mengalahkan dirimu sendiri. Kalimat berikutnya adalah, “Tidak melekat, berusaha untuk bertekun” Artinya, menekuni Dharma dan berperilaku, kita tidak boleh melekat. Kita harus berusaha keras untuk mempelajari ajaran Buddha Dharma. “Tiga hal tidak dapat diperoleh. Singkirkan tiga keserakahan.” Artinya, masa lalu tidak dapat diperoleh, masa kini tidak dapat diperoleh, dan masa depan tidak dapat diperoleh. Menyingkirkan tiga racun, keserakahan, tidak boleh ada pikiran serakah. Kebencian, tidak boleh ada pikiran benci. Kebodohan, tidak boleh bersikap bodoh dan penuh khayalan. Dengan begitu, orang ini akan hidup dengan damai dan nyaman. Anggaplah urusan diri sendiri sebagai hal yang kecil, dan urusan semua makhluk sebagai hal yang besar. Bodhisattva menyuruh kita untuk lebih banyak membantu orang lain. Jangan sepanjang hari menganggap urusan diri sendiri sebagai yang terbesar, dan menganggap urusan orang lain sebagai yang terkecil, maka kamu adalah orang yang egois, orang yang mementingkan diri sendiri, dan kamu tidak akan mendapatkan bantuan dari orang lain, tidak akan mendapatkan kasih sayang dan perhatian dari semua makhluk. Sebagai manusia, jika kita menempatkan semua orang di dalam hati, kamu baru bisa menjadi orang suci. Oleh karena itu, Guan Shi Yin Pu Sa menyuruh kita untuk menganggap urusan semua makhluk dan orang lain sebagai urusan penting. Terima kasih Guan Shi Yin Pu Sa.
Seseorang harus mengenal dirinya secara menyeluruh, yakni mengenal ajaran Buddha Dharma. Jika kamu menyadari bahwa dirimu mempunyai kekurangan, kamu memperbaikinya, dan mengembangkan hati nuranimu yang baik, kamu telah menemukan Buddha Dharma. Oleh karena itu, setelah seseorang menekuni Dharma, ia akan menjauhi kebiasaan buruk. Jika kita ingin menuju kebahagiaan, kita tidak boleh berpikiran sempit. Begitu pikiran seseorang sempit, kerisauan kita akan mulai banyak. Orang yang berlapang dada, kebijaksanaannya akan semakin besar. Ada sedikit perubahan di dunia, itu tidak apa-apa. Hari ini berubah, saya bisa mengubahnya kembali di hari esok. Hal yang tidak baik, saya bisa mengubahnya menjadi baik. Ketika hal yang baik menjadi buruk, saya akan mengubahnya kembali lagi, maka hidup orang ini akan bermakna. Oleh karena itu, praktisi Buddhis harus memahami untuk belajar inti kebenaran, harus memahami ketidakkekalan. Tidak ada hal yang bertahan lama. Karena tidak bertahan lama, dan akan berlalu, maka saya tidak melekat, harus berpikiran terbuka, dan mengerti, melepaskannya baru bisa melihat cahaya terang, kegelapan pasti akan berlalu. Sama seperti awan gelap. Ketika kamu melihat awan gelap, kamu tidak dapat melihat matahari. Oleh karena itu, hati dan pikiran kita jangan selalu menyimpan awan gelap, harus menyimpan matahari.
Banyak orang di bawah ini yang telah lama belajar Buddha Dharma dengan Master, tiba-tiba mendengar bahwa Master mengajarkan kita untuk mengabaikan urusan orang lain, lalu bagaimana kita bisa menyelamatkan orang? Sebenarnya, bagi seseorang yang baru mulai belajar Buddha Dharma, pertama-tama kamu harus menggunakan cara ini untuk menenangkan pikiran, baru kemudian kamu bisa menggunakan filosofi Buddha untuk “guan zhao — mengamati” diri sendiri, “guan” adalah mengamati, “zhao” adalah membandingkan. Kamu akan menemukan bahwa dirimu sedang terus dalam kemajuan. Seseorang harus mengurus urusannya sendiri terlebih dahulu, baru kemudian membantu orang lain. Ini adalah Buddhisme Hinayana dalam agama Buddha — membina diri sendiri terlebih dahulu, dan Buddhisme Mahayana — menyelamatkan semua makhluk. Oleh karena itu, kita tidak hanya harus membina diri dengan baik, tetapi kita juga harus keluar untuk membantu orang lain. Di saat diri sendiri belum berpikiran terbuka, biarkan dirimu untuk berpikiran terbuka terlebih dahulu. Setelah dirimu bisa berpikiran terbuka, kamu baru dapat membantu orang lain, pada saat itu kamu sudah menjadi Bodhisattva. Oleh karena itu, jika ingin menjadi Bodhisattva, pertama-tama kita harus membantu diri kita sendiri. Master berharap semua orang bisa banyak membantu dirinya sendiri, dan kemudian banyak membantu semua makhluk. Singkirkan masa lalu dan pikirkan masa depan. Sudah sangat sulit bagi kita untuk memperoleh tubuh manusia hari ini. Kita mengenal ajaran Buddha Dharma, itu adalah lebih sulit lagi. Kita ingin menjadi Bodhisattva hari ini, itu adalah yang paling sulit. Namun hal yang tersulit tidak akan membuat kita takut, karena kita pada dasarnya adalah Buddha, kita memang memiliki sifat Kebuddhaan. Oleh karena itu, kita selamanya dapat mengalahkan diri sendiri. Kita selamanya dapat mencapai ke tingkat tertinggi Bodhisattva.