Berhati-hati Bagai Melangkah di Atas Es yang Tipis, Keyakinan Benar dan Pikiran Benar, Hati Seluas Alam Semesta, Kebijaksanaan dan Pembebasan -- 如履薄冰正信正念心容太虚智慧解脱 (3)
Ada seorang biksu yang selalu mengunjungi Guru di mana-mana. Dia berpikir dirinya telah belajar banyak. Suatu hari, dia pergi ke Kuil Xiangguo untuk menemui Biksu Duyuan. Di kala itu di Jepang, Biksu Duyuan sangat tercerahkan dan bijaksana. Untuk menunjukkan tingkat kesadaran spiritualnya, biksu ini langsung berkata ketika dia melihat Biksu Duyuan: Pikiran, Buddha, dan semua makhluk semuanya adalah kosong. Fenomena dari sifat asli adalah kosong, tidak tercerahkan, tidak ada kebingungan, tidak ada yang suci, tidak ada yang awam, tidak memberi, dan tidak menerima. Pada saat itu, Biksu Duyuan sedang menghisap cangklong tembakau , mendengarnya berbicara dengan kepalanya berputar-putra, tiba-tiba dia mengambil cangklong dan memukul kepalanya dengan keras. Biksu ini bertanya kenapa dia dipukuli, biksu muda ini sangat marah. Lalu, Biksu Duyuan berkata: Semuanya adalah kosong, dari mana datangnya temperamenmu yang begitu besar? Bukankah kamu sudah tercerahkan? Semuanya adalah kosong, temperamen seperti apa yang kamu miliki? Master menceritakan kisah ini kepada kalian, yang berarti bahwa kita menekuni Dharma tidak hanya mempelajari teorinya, tetapi harus mempelajari penerapan praktik dari ajaran Buddha Dharma. Tujuan “Xin Ling Fa Men” adalah agar kalian menerapkan teori ajaran Buddha Dharma dalam kehidupan nyata dan praktik untuk mengubah diri kita sendiri, mengubah keluarga, mengubah masyarakat, dan perlahan-lahan menyebarkan keharmonisan ke seluruh dunia.
Banyak orang mengatakan “Aku benci kamu” karena kamu membenci orang lain, namun orang lain tidak mengetahuinya, orang lain tidak ada kerugian apapun. Sebaliknya, karena kebencian di hati, maka dirimu tidak bisa mendapatkan kedamaian, kamu sangat menderita. Perlu diketahui bahwa kebencian itu hanya akan semakin menyakiti dirimu sendiri. Master punya seorang teman yang bekerja di perusahaan komputer. Dia berkata, orang-orang memarahinya setiap hari dan dia merasa sedih setiap hari. Dia menderita ketidakadilan setiap hari di perusahaan. Ada juga orang yang memfitnah dan menyalahkannya. Master memberi tahu dia: Jika seseorang memberimu hadiah dan kamu tidak menerimanya, milik siapakah hadiah itu? Dia berkata: Tentu saja itu milik orang yang memberi hadiah. Jika ada orang yang memfitnah atau memarahimu dan kamu tidak menerimanya, maka dia sedang memarahi dan memfitnah dirinya sendiri. Ini adalah kebijaksanaan Bodhisattva, yaitu harus berpikiran terbuka dan mengerti baru tidak akan marah, baru bisa tersadarkan. Master memiliki kebijaksanaan. Berharap kalian para murid akan lebih bijaksana daripada Master di masa depan.
Perlu diketahui bahwa jika kamu membalas dendam ketika seseorang menyakitimu, maka kebencianmu akan semakin dalam. Master sering mengatakan kepada semua makhluk dalam dengan menggunakan bahasa sehari-hari bahwa kebencian itu seperti paku, semakin diketuk, semakin dalam, kamu tidak boleh mengetuknya, jika tidak maka kebencian akan menumpuk semakin banyak, dan diri sendiri akan terjebak dalam kebencian dan tidak dapat melepaskan diri. Tidak dapat melihat matahari, tidak dapat menemukan kebahagiaan, menjalani sisa hidup dirimu perlahan-lahan dalam penderitaan, kerisauan, dan kebencian. Ini bukanlah mentalitas kita sebagai praktisi Buddhis.
Master memberi tahu kalian bahwa praktisi Buddhis harus mengerti untuk melepaskan lima hal:
Pertama, harus belajar melepaskan tekanan. Lelah atau tidaknya kamu tergantung pada mentalitasmu. Hari ini, begitu banyak relawan yang telah berbuat banyak jasa kebaikan untuk kalian. Tanyakan kepada mereka: “Apakah kamu lelah?” “Tidak.” Apakah kamu sudah mendengarnya? Ini adalah mentalitas seorang Bodhisattva, karena demi semua makhluk, kita tidak akan pernah merasa lelah. Kalian bertanya kepada Master apakah lelah atau tidak? Master tidak akan pernah lelah, hingga suatu hari ketika Master mencapai parinibbana, Master tidak akan pernah berhenti. Demi semua makhluk, Master tidak ada keluhan. Master benar-benar sangat mencintai kalian. Melihat kalian, Master sungguh Bahagia, ada begitu banyak makhluk yang tersadarkan, bunga teratai bermekaran. Begitu banyak Bodhisattva yang datang ke Seminar Dharma Hong Kong. Tahukah kalian alasannya? Karena Bodhisattva bahagia, dunia ini terselamatkan.
Kedua, harus melepaskan kerisauan. Tidak masalah jika kamu memiliki kerisauan. Setelah perlahan-lahan mempelajari Buddha Dharma, segera setelah kamu menghadapi kerisauan, kamu akan menemukan cara untuk mengatasinya, kamu akan memiliki kebijaksanaan. Oleh karena itu, ada pepatah yang mengatakan bahwa “kerisauan adalah Bodhi”. Karena kamu memiliki kerisauan, kamu baru akan memiliki kebijaksanaan Bodhisattva untuk mengatasinya. Setelah kamu mengatasi kerisauanmu, maka kebahagiaanmu akan segera datang.
Ketiga, harus melepaskan hal-hal negatif. Lepaskan hal-hal negatif, yakni tidak boleh pasif dan bermalas-malasan. Bodhisattva pernah berkata, jika ingin belajar Buddha Dharma, maka harus membina diri dengan tekun, itulah cara yang sangat baik untuk menemukan jalan yang benar. Oleh karena itu, orang yang tekun akan selalu dapat menemukan Dharma yang baik. Jika seseorang tidak tekun, maka dia mungkin tidak dapat menemukan cara yang lebih baik. Sebenarnya, melepaskan hal-hal negatif berarti mengambil jalan yang benar, karena keputusasaan manusia ada di kiri atau di kanan, dia tidak akan pernah berada di tengah. Oleh karena itu, selama kita berjalan di tengah, kita akan menyingkirkan segala kekecewaan dan keputusasaan.
Keempat, lepaskan kemalasan. Kemalasan merupakan masalah besar pada manusia, karena setiap orang memiliki sifat malas.
Di masa depan, ketika Master bertambah tua dan tidak bisa lagi berkeliling dunia, tetapi ada medan pembinaan di mana-mana, Master sangat berharap untuk memiliki taman kebahagiaan seperti itu. Di masa depan, akan ada Guan Yin Cun, dengan ribuan orang di dalamnya setiap hari. Banyak orang yang sangat menderita saat kehilangan orang yang mereka cintai. Ketika usia bertambah tua, orang-orang segera datang ke Guan Yin Cun, berkumpul bersama semua orang. Kemudian, Master akan memberi wejangan kepada kalian setiap malam. Setiap hari ada orang yang memberi persembahan kepada kalian. Kita akan mengelilingi Sang Buddha setiap hari. Kita melafalkan paritta di pagi hari, bermeditasi di sore hari, dan mendengarkan wejangan Master bersama di malam hari. Kita akan pergi melepaskan makhluk hidup secara teratur. Ada begitu banyak kerabat di Guan Yin Cun yang akan menemanimu setiap hari. Jika kamu akan meninggal dunia, lebih dari 2.000 orang akan memberimu masing-masing satu lembar Xiao Fang Zi. Kamu akan memiliki lebih dari 2.000 lembar, dan kemudian Master akan memberi berkat kepadamu, kamu mungkin dapat melihat Buddha Amitabha dan Guan Shi Yin Pu Sa. Apakah kalian bersedia membina bersama Master di hari tua nanti? “Ya.” Inilah masa depan kalian, inilah kebahagiaan dunia.
Master memberi tahu kalian, jika ada Guan Yin Cun, Guan Yin Cun ini tidak akan memungut biaya di masa depan. Asalkan orang yang menekuni “Xin Ling Fa Men” dapat masuk. Kalian melafalkan Xiao Fang Zi, kita semua adalah kerabat. Jika kalian kehilangan pasangan, jangan bersedih. Jika kalian kehilangan anak, jangan bersedih. Selama kamu memasuki “Xin Ling Fa Men” Guan Shi Yin Pu Sa, maka begitu banyak orang akan menjadi kerabatmu. Ketika Master sudah tua, tidak dapat berjalan, Master akan menemani kalian setiap hari di hari tua nanti, mengajarkan Buddha Dharma. Dharma dan kitab suci Master tidak akan habis diceramahkan, karena bukan Master yang mengajar, tetapi adalah Guan Shi Yin Pu Sa kita yang agung yang sedang memberikan pencerahan. Sulit untuk menyelamatkan makhluk, namun tetap harus menyelamatkan mereka. Sulit untuk menjalani hidup di dunia, namun tetap harus dijalankan. Sulit untuk mencapai keberhasilan dalam menekuni Dharma, namun harus mencapainya. Penuh sukacita Dharma, surga di dunia, Bodhisattva tertawa, semua Bodhisattva di dunia bertepuk tangan. Berbahagia dalam Dharma, sukacita Dharma, lepaskan kemalasanmu. Lafalkan paritta setiap hari, jadilah Buddha secepatnya, segeralah ambil tindakan.
Kelima, harus melepaskan pikiran sempit manusia. Hati manusia tidak boleh terlalu sempit, karena langit dan bumi luas. Jika hati kita terhubung dengan Buddha, maka hati kita harus seluas Bodhisattva dan seluas langit dan bumi. Kita harus memaafkan semua makhluk, memaafkan semua orang yang pernah menyakiti kita. Kita tidak hanya harus memaafkan orang lain, tetapi juga harus memaafkan kesalahan yang telah diri kita sendiri lakukan, karena diri saya sendiri telah melakukan kesalahan, saya memiliki kebiasaan ketidaktahuan, hari ini hati saya menjadi lebih toleran, karena saya memiliki pikiran Buddha yang selalu hidup dalam sifat diri saya. Saya telah menemukan rumah, saya telah menemukan jalan pulang. Harus melupakan semua kerisauan saya di masa lalu. Oleh karena itu, kita harus menggunakan pemikiran Buddha untuk menggantikan pikiran kita yang sempit, maka berarti kita dalam siraman Buddha.
Master sangat mencintai kalian. Master sering mengatakan, ada beberapa biksu yang memang tidak mudah. Berikut saya akan menceritakan sebuah kisah tentang terbuka kebijaksanaan kepada kalian. Ada seorang biksu muda dan seorang biksu tua tinggal di sebuah kuil. Kondisi pada saat itu sangat memprihatinkan. Mereka berdua sering pergi menyelamatkan kesadaran spiritual orang lain. Karena orang melihat kuil mereka kecil, jadi mereka tidak mau memberi dana kepada mereka. Biksu muda berkata: “Master, bagaimana kita bisa menyelamatkan makhluk seperti ini? Ini sangat sulit. ” Biksu tua berkata: “Ini hari yang dingin, kamu tidurlah lebih awal.” Setelah satu jam, biksu tua bertanya : “Apakah kamu merasa hangat tidur di bawah selimut?” Biksu muda berkata: “Tentu saja, tidur dengan sangat hangat. Rasanya seperti kita berada di bawah sinar matahari. ” Biksu tua berkata: “Karena sangat hangat, maka lepaskanlah selimutmu, karena kamu sudah hangat.” Biksu muda berkata: “Master, jika selimut dilepaskan, akan terasa dingin lagi.” Kemudian biksu tua itu bertanya kepadanya: “Katakan padaku, apakah orang yang menghangatkan selimut, atau selimut yang menghangatkan orang?” Biksu muda berkata, “Master, tentu saja orang yang menghangatkan selimut.” Ya, kita sebagai praktisi Buddhis harus menghangatkan semua makhluk. Para makhluk itu seperti selimut. Kita perlu menggunakan hati kita yang membara untuk menghangatkan hati semua makhluk. Jika kamu tidak menghangatkan hati semua makhluk, maka mereka adalah selimut ini dan selamanya tidak akan menjadi hangat. Meskipun selimut tidak bisa memberi kita kehangatan, namun ia bisa memberi kita kehangatan terus menerus, karena dengan api yang hangat, ia baru bisa bertahan lama.“ Berharap kita setiap praktisi Buddhis harus menggunakan hati kita yang menekuni Dharma untuk menghangatkan hati semua makhluk, karena tanpa makhluk hidup, kita akan sulit menjadi Bodhisattva dan Buddha, karena semua makhluk menciptakan Bodhisattva, menciptakan Buddha. Dan Bodhisattva dan Buddha telah menyempurnakan semua makhluk.
Hari ini adalah pertemuan seminar Dharma kecil terakhir Master, yang dihadiri lebih dari 5.000 orang. Di akhir ceramah hari ini, marilah kita sekali lagi berterima kasih kepada seluruh Bodhisattva dan Buddha yang telah datang berpartisipasi dalam Seminar Dharma ini. Mari kita juga sekali lagi berterima kasih kepada para Bodhisattva dan Buddha di dunia. Baik-baiklah membina pikiran dan perilaku, supaya perilaku kita sejalan dengan hati kita, dan agar hati dan perilaku kita selamanya terhubung. Kamu tidak bisa menjadi Buddha hanya dengan membina pikiran. Kamu juga tidak bisa menjadi Buddha hanya dengan membina perilaku. Berharap kalian membina pikiran dan perilaku kalian, dengan begitu barulah bisa mencapai Kebuddhaan.
Banyak hal yang ingin Master katakan kepada kalian. Banyak hal yang ingin Master beri tahu kepada kalian. Master sangat mencintai kalian. Master telah mempersiapkan untuk hari tua kalian, untuk ibu-ibu tua, kakek-kakek tua, dan mereka yang tidak berpikiran terbuka, yang menderita sakit jiwa. Saya sudah memikirkan bagaimana membantu kalian menghabiskan sisa hidup kalian. Jika sisa hidup kalian bersama Master, bersama Master setiap hari, Master berjanji akan melakukan segala upaya untuk mencegah kalian dari penyakit kanker, tidak membiarkan kalian menjadi pasien gangguan jiwa, tidak membiarkan kalian meninggalkan dunia ini dalam penderitaan. Master ingin kalian membenamkan diri dalam kebahagiaan Dharma setiap hari. Master ingin kalian sepenuhnya menikmati welas asih, belas kasih, kegembiraan, dan merelakan di surga. Orang yang mengerti untuk menekuni Dharma harus memahami untuk berwelas kasih, belas kasih , kegembiraan, dan merelakan mulai sekarang. Terima kasih semuanya. Ikuti Bodhisattva dan belajarlah dari Master Lu. Master berhati-hati bagai berjalan di atas es tipis. Master tidak akan membawa kalian ke dalam air. Master tidak ada keinginan, hati setenang air. Kalian adalah lautan. Kalian adalah lautan yang jernih.