Seminar Dharma Hong Kong – 6 Juni 2013 (Bagian 2)

Singkirkan Pikiran Duniawi, dan Menyadari Tathagata Sejati -- 除却凡尘凡心感悟真实如来 (2)

Praktisi Buddhis harus mengerti untuk menghargai berkah dan kurang menikmati berkah. Pikirkan mengapa kita harus melakukan pembinaan keras, yakni untuk menghargai berkah, agar kita tidak menguras berkah, sehingga kita dapat mengumpulkan berkah. Jika kita seorang manusia biasa, yang hidup di dunia ini setiap hari, kita akan menciptakan karma sesuai takdir hidup dan mati, namun sebagai seorang praktisi Buddhis kita harus melawan hidup dan mati untuk mengikis karma. Kita harus melenyapkan karma kita, hati kita baru bisa menjadi bersih, baru bisa memiliki potensi kesadaran, baru bisa memiliki kebijaksanaan Bodhisattva. Dengan memiliki kebijaksanaan Bodhisattva, kita baru bisa mencapai Empat Alam Brahma dan Alam Sukhavati. Jika seseorang tidak tekun dalam pembinaan diri, sedikit jasa kebajikan yang telah ia pelajari dan praktikkan itu tidak dapat mengimbangi kebiasaan buruknya. Karena kebiasaan buruk seseorang terbawa sepanjang hidupnya. Seorang ilmuwan di Kanada melakukan satu percobaan. Setelah seseorang melakukan satu tindakan kebiasaan (baik itu kebiasaan baik maupun kebiasaan buruk) melakukannya selama tiga minggu berturut-turut, orang tersebut akan membentuk suatu kebiasaan, dan ia tidak mengetahui apakah kebiasaan ini adalah baik atau buruk. Master berharap kita sebagai praktisi Buddhis tidak memiliki kebiasaan buruk diri sendiri.

 

Kita harus memahami bahwa praktisi Buddhis harus memandang setiap orang sebagai gurunya,  ada rumput dalam tiga langkah, ada guru dalam sepuluh langkah. Menganggap setiap lingkungan adalah medan pembinaan. Master memberi tahu semua orang, dengan menutup pintu bagaikan tinggal di gunung yang dalam, bagaikan tanah suci, agar kita dapat menjaga tanah suci dalam jiwa dan pikiran kita, tidak tercemar oleh enak akar indria dan enam kekotoran duniawi. Jangan membiarkan keindahan jiwa kita tercelakai, maka kita akan memiliki pikiran yang bersih, kita dapat menyelamatkan semua makhluk dan melakukan lebih banyak perbuatan baik di dunia. Siapa pun bersedia berteman dengan orang yang bersih, sedangkan orang yang yang kotor akan dipandang rendah oleh orang lain. Berharap para praktisi Buddhis bisa menjadi orang yang tingkat kesadaran spiritualnya  bersih, dalam maupun luar harus bersih. Kebersihan batinmu akan mempengaruhi kebersihan tubuh bagian luar. Oleh karena itu, berharap pikiran kita harus bersih, tubuh kita harus bersih, hati kita menyatu dengan Buddha.

Master memberi tahu semua orang, harus mengurangi kebahagiaan duniawi, karena kebahagiaan di dunia itu palsu dan kosong. Berkaraoke, menari, naik ke panggung untuk berpidato, berpikiran sombong dan angkuh, semua ini adalah kosong. Presiden Amerika Serikat Ronald Reagan sangat terkenal di kala itu, dia memberikan pidato di mana-mana, dan merasa dirinya seperti raja dunia. Namun, dia menderita penyakit Parkinson di masa tuanya, dia tidak memiliki ingatan sama sekali. Coba pikirkan, bukankah yang dimiliki dalam hidup telah hilang? Apa yang ingin kita miliki? Yang ingin kita miliki adalah jiwa yang benar-benar indah. Kita tidak peduli dengan tubuh fisik kita. Tubuh raga kita ini akan hilang, tetapi jiwa kebijaksanaan kita akan bertahan selamanya. Yang kita bina adalah jiwa kebijaksanaan ini. Berharap semua orang dapat membina jiwa kebijaksanaan ini dengan baik, sehingga kita akan memiliki hidup yang kekal.

 

Kita harus membina diri dengan baik. Jangan serakah terhadap kebahagiaan duniawi, karena kita tidak punya banyak waktu untuk membina diri lagi. Penderitaan dan kebahagiaan di dunia hanyalah penderitaan dan kekosongan di mata Bodhisattva. Apakah kebahagiaan di dunia ini menderita? Orang yang meminum alkohol merasa sangat bahagia, namun di mata Bodhisattva itu sangat menderita, karena setelah dia minum alkohol, livernya menjadi rusak, bukankah ini penderitaan? Coba pikirkan, kebahagiaan orang sama dengan penderitaan. Saat berjudi itu mengasyikkan, tetapi setelah berjudi, itu sangat menderita. Oleh karena itu, setiap orang yang suka berjudi adalah sedang membius dirinya sendiri. Ketika pergi ke sana, dia berpikir dirinya dapat menghasilkan banyak uang. Tetapi ketika dia tidak mendapatkan apa-apa, hatinya akan kehilangan banyak hal. Master pernah memberi tahu semua orang, ketika krisis keuangan Asia, saham tiba-tiba anjlok. Banyak orang yang membeli saham menjadi gila dan bunuh diri. Akibatnya, semua rumah sakit jiwa di Hong Kong penuh. Tahukah kalian bagaimana para dokter itu menangani psikologi mereka? Dokter membuat papan tanda stok  dan menampilkan semua saham yang disukai pasien di dalamnya, terus naik setiap hari. Orang-orang itu senang ketika melihat saham mereka naik setiap hari. Beginilah cara dokter mengobati penyakit mental mereka, karena semangat jiwa mereka semuanya ada pada saham itu, begitu kehilangannya, semangat mereka menjadi ambruk, mereka tidak lagi seperti layaknya manusia.

 

Kalian harus paham bahwa hidup adalah perpaduan antara penderitaan dan kebahagiaan. Pikirkan, betapa menderitanya seorang ibu saat melahirkan anak, namun ketika mendengar bayinya menangis, sang ibu pun tersenyum. Penderitaan dan kebahagiaan seperti itu adalah terhubung bersama. Di dalam pandangan Bodhisattva, penderitaan adalah kosong, dan kebahagiaan juga adalah kosong, karena semua ini akan lenyap di dunia. Berharap semua orang tidak melekat pada kebahagiaan di dunia, juga tidak melekat pada penderitaan di dunia. Penderitaan akan berlalu, kebahagiaan juga akan berlalu. Mari kita lupakan masa lalu. Dalam Sutra Vajra dikatakan: Masa lalu tidak dapat diperoleh, masa kini tidak dapat diperoleh, dan masa depan tidak dapat diperoleh. Apa tujuan belajar Buddha Dharma? Untuk berwelas asih, untuk menyelamatkan semua makhluk. Kita harus belajar dari para Bodhisattva dan Buddha. Kita harus menyelamatkan semua makhluk yang menderita di seluruh dunia.

 

Setiap orang yang terlahir di dunia ini, mereka akan memiliki hati yang penuh kasih sayang dan hati yang merasa malu. Meskipun memiliki hati yang welas asih, mereka juga memiliki hati yang benar dan salah, kebajikan, kebenaran, tata krama, kebijaksanaan dan keyakinan, ini menunjukkan bahwa manusia memang memiliki fondasi untuk menjadi seorang Buddha. Oleh karena itu, Sang Buddha berkata: “Saya tidak berani meremehkan kalian. Kalian semua bisa menjadi Buddha.” Sang Buddha mengatakan hal ini kepada semua makhluk, tidak peduli pria, wanita, tua atau muda, ini disebut setiap orang memiliki sifat Kebuddhaan, setiap orang bisa menjadi Buddha. Setiap orang bisa menjadi Buddha masa depan. Kalian yang ada di sini sudah menekuni Dharma, kalian sudah tidak jauh dari Buddha. Berharap kalian memperkuat pembinaan diri, menekuni Dharma dengan baik, dan menjadi Buddha yang sesungguhnya.

 

Ketika kita memasuki dunia ini, kita diajarkan oleh dunia fana ini dari selembar kertas putih menjadi acuh tak acuh, belajar bersaing dan berebut, belajar saling menipu, kurang hati yang welas asih. Oleh karena itu, manusia harus memiliki lebih banyak kasih sayang. Setiap orang harus memberi sedikit cinta kasih, negara butuh keharmonisan, dunia butuh perdamaian, dan masyarakat butuh stabilitas. Praktisi Buddhis harus memiliki kasih sayang dan welas asih, dunia ini baru akan memiliki hari esok yang lebih baik.

 

Seorang calon murid menangis setelah permohonan untuk menjadi murid disetujui. Dia menangis tentang kesulitan dan  kehati-hatiannya bagai berjalan di atas es tipis selama 20 bulan. Namanya Ma Xiuhua. Dia menulis dalam surat kepada Master: “Saya akhirnya menemukan jalan untuk kembali ke rumah. Saya sangat senang. Betapa sulitnya untuk melepaskan. Saya menyesali masa lalu dan kesalahan yang telah saya lakukan dan orang-orang yang telah saya sakiti karena kebodohan saya. Saya meminta maaf. Hanya dengan begitu, saya baru bisa pergi menjadi murid dengan tubuh dan pikiran yang bersih.” Ini disebut apa? Ini disebut tersadarkan, ini disebut tersadarkan seketika. Berharap kalian setiap orang bisa tersadarkan setiap hari, maka kamu telah memiliki kebijaksanaan.

Master menerawang totem hanyalah sebuah cara untuk membantu semua orang percaya pada agama Buddha. Kita praktisi Buddhis yang sesungguhnya tidak boleh mengejar kekuatan supernatural. Kita harus menggunakan kekuatan supernatural untuk membantu kita memahami ajaran Buddha Dharma, memahami dunia ini. Yang harus kita benar-benar bina adalah pikiran kita ini. Perlu kita ketahui bahwa seseorang tidak boleh menciptakan tekanan terlalu besar untuk dirinya sendiri. Semakin besar keserakahan maka hidupnya akan semakin melelahkan. Oleh karena itu kita harus memiliki keberanian saat menundukkan kepala, dan memiliki keyakinan yang nyata saat mengangkat kepala. Kesalahan yang kita lakukan di masa lalu, terlalu banyak hal yang tidak sesuai aturan dan Dharma yang kita lakukan, kita harus memperbaikinya sekarang.

 

Master memberi tahu semua orang bahwa seseorang tidak boleh menciptakan karma baru. Itu adalah hal yang paling penting. Meninggal dengan membawa karma itu adalah jejak karma masa lalumu yang telah dihapus, bukan membawa  karma baru. Jika membawa karma baru bisa pergi ke surga, ke Alam Sukhavati, itu adalah kekacauan karma (sebab akibat). Master memberi tahu semua orang, selamanya tidak akan melakukan kesalahan yang pernah dilakukan di masa lalu, itu berarti kamu tidak melakukannya. Jika kamu terus melakukan kesalahan yang kamu lakukan di masa lalu, itu artinya kamu tidak akan berubah meskipun telah diingatkan berulang kali. Jika seorang anak mencuri sesuatu ketika ia masih kecil, namun sejak itu ia tidak pernah mencuri lagi, mengubah perilakunya, maka anak tersebut adalah anak yang baik. Jika anak ini telah mencuri sesuatu, dan kelak tumbuh dewasa, dia mencuri lagi, maka dia adalah pencuri biasa yang telah berulang kali diingatkan tapi tidak berubah.

 

Kita manusia tidak boleh menciptakan karma baru. Kita harus membina pikiran kita dengan baik. Belajar Buddha Dharma dan mengikis karma lama. Kita harus menciptakan karma baik yang baru. Kita harus memahami sepuluh karma baik dan menyingkirkan sepuluh karma buruk. Berharap semua orang dapat mulai meneladani Bodhisattva di dunia. Jika kita melakukan hal-hal hantu di dunia, maka kelak kita akan pergi ke alam hantu. Jika kita setiap hari di dunia melakukan hal-hal binatang, maka ketika kita meninggal nanti, kita akan bereinkarnasi menjadi binatang. Jika kita di dunia, meneladani Buddha dan Bodhisattva setiap hari, maka kita sudah menjadi Bodhisattva di dunia, Buddha di dunia. Ketika kita meninggal nanti, masa hidup kita berakhir, kita dapat kembali ke dunia Buddha .

 

Berubah menjadi orang suci, hati adalah Buddha. Pikiranmu adalah Buddha. Pikiran dapat membuatmu naik ke surga, juga dapat membuatmu turun ke neraka, pikiran inilah. Orang yang membina pikiran akan terselamatkan. Kita semua yang membina pikiran hari ini, karena kita memahami kebenaran ini. Master berharap semua orang bisa menekuni Dharma dan membina pikiran dengan sungguh-sungguh, membina pikiran ini menjadi benar-benar bersih, sehingga kita dapat mencapai Empat Alam Brahma, menuju ke Alam Sukhavati.