Lautan yang Menaungi Ratusan Sungai; Metode Baik untuk Menyelamatkan Semua Makhluk (Bagian 1) 海纳百川 妙法度众(上)

Acara Pertemuan Umat Buddhis Sedunia di Malaysia, 05 Maret 2014

Lautan yang Menaungi Ratusan Sungai; Metode Baik untuk Menyelamatkan Semua Makhluk (Bagian 1)

Perlakukan orang dengan sepenuh hati. Dalam berperilaku harus sepenuh hati. Jika tidak sepenuh hati, maka tidak akan memenangkan hati orang lain. Jika kamu ingin orang lain memperlakukanmu dengan baik, kamu harus memperlakukan mereka dengan tulus. Ketulusan dapat menyentuh hati orang. Terkadang ketika orang hidup di dunia ini, karena tidak mau mengharukan orang lain dengan hatinya terlebih dahulu, sehingga mereka tidak bisa mendapatkan balasan yang tulus dari orang lain, sebaliknya malah mengatakan hal-hal buruk tentang orang lain, dan mengatakan bahwa dunia ini tidak berperasaan. Bagaimana bisa tidak berperasaan? Karena dirimu sendiri yang tidak berperasaan terlebih dahulu, maka respon dari dunia ini kepadamu adalah tidak berarti. Harus membantu orang lain dengan sepenuh hati, bukan hanya membantu orang-orang sekitar yang kita senangi, namun juga membantu mereka yang tidak berdaya yang tidak kita kenal. Menjalin jodoh secara luas dan menolong semua makhluk adalah landasan kita sebagai praktisi Buddhis.

Hari ini seorang wartawan bertanya kepada saya: “Master, apakah Xin Ling Fa Men itu ajaran Buddhisme Mahayana atau Buddhisme Hinayana?” (Buddhisme Mahayana!) Jika memperlakukan semua orang sebagai saudara, kamu akan memiliki Buddha di dalam hatimu; Menganggap orang lain sebagai seorang Bodhisattva, harus menyelamatkan semua makhluk yang berjodoh. Bukankah ini adalah ajaran Buddhisme Mahayana? Mengikuti Guan Shi Yin Pu Sa, kita adalah Buddhisme Mahayana. Kita tidak hanya mempunyai ajaran Buddhisme Mahayana, kita juga mempunyai landasan ajaran Buddhisme Hinayana. Pertama-tama kita harus menyelamatkan diri kita sendiri dan membina diri kita sendiri dengan baik, lalu pergi menyelamatkan orang lain, itu barulah ajaran Buddhisme Mahayana. Oleh karena itu, Xin Ling Fa Men tidak hanya mempelajari ajaran Buddhisme Hinayana, tetapi juga mempelajari ajaran Buddhisme Mahayana! Ketika melihat diri sendiri belum membina diri dengan baik, maka harus melatih disiplin diri dan menjadikan sila sebagai landasan, itulah ajaran Buddhisme Hinayana. Ketika melihat orang lain menderita dan merasa bahwa diri sendiri memiliki kemampuan untuk membantu orang lain, maka berusaha keras untuk membantu orang lain, itu adalah welas asih terhadap semua makhluk. Itu adalah Buddhisme Mahayana.

Belajar Buddha Dharma sungguh merupakan hal yang sangat menyenangkan. Kalian dapat mencobanya dengan sepenuh hati di masa depan. Kamu dengan sengaja memperlakukan seseorang dengan baik, kamu dapat melihat perubahannya. Jika dia sangat galak, kamu lafalkan saja paritta kepadanya, lama kelamaan dia akan benar-benar berubah. Kita orang Tionghoa memiliki pepatah, “Selama kamu bekerja keras, alu besi dapat diasah menjadi sebuah jarum.” Jika kamu memperlakukan orang lain dengan sepenuh hati dan benar-benar mencintainya, dia pasti akan merasakannya. Master sangat ketat terhadap murid. Tidak peduli didepan berapa banyak orang, saya pasti akan mengatakan kekurangannya karena saya menyayanginya. Banyak anak yang tidak pernah peduli dengan sikap orang tuanya terhadap dirinya, namun memahami bahwa orang tuanya adalah demi kebaikan dia. Apa yang Master katakan tentang kalian adalah demi kebaikan kalian! Saat ini, tidak ada seorang pun yang mau mengatakan yang sebenarnya, tidak ada seorang pun yang mau mengatakan apa yang ada di hatinya. Ketika mereka melihat kamu baik, mereka akan berkata “Emm, ya, ya, ya” ketika mereka melihat kamu tidak baik, mereka bahkan tidak akan melihatmu. Di saat kalian paling menderita, Master mengulurkan tangan untuk menarik kalian. Ketika kalian baik, Master akan mengkritik kalian dengan keras, membantu kalian meluruskan pemikiran kalian untuk mencegah kalian tersesat. Yang paling sulit bagi seseorang adalah memberikan bantuan di saat membutuhkan. Berharap kalian akan belajar lebih baik lagi di masa depan. Master pasti akan menunggu kalian di Surga!

Banyak orang benar-benar menderita karena penyakit di tubuh mereka. Dan ada banyak orang yang hatinya sangat menderita. Terkadang ditindas oleh orang lain dan tidak ada cara untuk membebaskan diri; terkadang merasa tidak berdaya ketika melihat anaknya menjadi buruk; terkadang suami dan istri memiliki hubungan yang buruk, tidak bisa berpikir jernih, “Mengapa kamu tidak memahami saya? Mengapa kamu tidak mendengar perkataan saya?” Dengar? “Ini semua adalah jodoh. Baik-baiklah melafalkan paritta untuk meningkatkan energi positif diri sendiri. Memikirkan hal-hal baik tentang semua orang, hatimu akan semakin berenergi. Jika kamu setiap hari mencurigai orang lain, iri terhadap orang lain, maka hatimu akan menghasilkan energi negatif, tidak akan mendapatkan semacam energi positif untuk menambah kekuatanmu. Jika praktisi Buddhia ingin memiliki pikiran yang benar, pertama-tama harus melihat apakah orang lain itu benar tidak. Jika kamu melihat orang lain tidak benar, maka hatimu telah menyimpang. Sebuah cermin jika mencermin wajahmu tidak lurus, itu pasti cerminnya miring. Jika kamu ingin mengetahui apakah yang dirimu lakukan itu benar atau salah, sesuai aturan atau tidak, sesuai ajaran Dharma atau tidak, lihat dulu apakah kamu melihat orang lain benar atau salah. Sering menganggap orang lain salah, sering berpendapat terhadap orang lain, merasa orang ini tidak baik, orang itu tidak baik, semua orang tidak baik, maka sebenarnya adalah dirimu sendirilah yang paling buruk.

Kelompok Belajar Malaysia telah melakukan begitu banyak jasa kebajikan kali ini, namun Master masih ingin mengkritik mereka banyak hal. Ini karena Master mengasihi dan melindungi murid-murid. Guru yang tegas baru bisa menghasilkan murid yang baik! Xin Ling Fa Men hingga hari ini, Master sangat ketat dan sangat disiplin. Saya sangat ketat terhadap kalian. Kalia tahu Master bekerja dengan sepenuh hati, demi membabarkan ajaran Buddha Dharma, demi membabarkan budaya tradisional Tiongkok, berapa besar upaya yang telah Master berikan? Terkadang ada hal-hal yang tidak sesuai aturan dan Dharma di suatu tempat yang kecil, Master dengan sendiri juga harus memberikan perhatian, harus menyelesaikan masalahnya. Kalian semua adalah anak Master, ketika satu anak melakukan kesalahan, maka sebagai orang tua memiliki tanggung jawab. Dulu ada pepatah “tidak mengajar anak adalah kesalahan ayah”. Jika kalian ini tidak baik-baik belajar Buddha Dharma dan tersesat, bagaimana mungkin Master bisa terlepas dari tanggung jawab? Saya membantu kalian dan bersikap disiplin terhadap kalian, sebenarnya ini juga suatu kedisiplinan diri dari Master. Oleh sebab itu, Master berharap kalian bisa lebih baik dalam menekuni Dharma dan memperkenalkan Dharma kepada orang lain, lebih tekun. Sungguh tidak mudah bagi kalian. Di periode Akhir Dharma, bisa melepaskan banyak perolehan dan kehilangan pribadi serta memberikan banyak kasih sayang. Terkadang kalian benar-benar telah melakukan banyak hal yang praktisi Buddhis harus lakukan, dan juga telah melakukan banyak kebajikan yang bertentangan dengan para orang egois. Ini semua permohonan yang kita mohon dengan sepenuh hati, hasil dari sifat dasar kita. Kita harus menggali welas asih kita yang paling semula dari hati. Harus menekuni Dharma dan membina pikiran kita dengan baik. Ingat, energi positif bertahan selamanya! Xin Ling Fa Men pasti akan menjadi semakin baik, akan ada semakin banyak orang yang mengetahuinya! Oleh karena itu, cahaya terang Xin Ling Fa Men bersinar, cahaya Buddha bersinar dimana-mana! Sungguh bersuka cita dalam Dharma!

Kita harus menggunakan metode yang baik dalam menekuni Dharma dan menyelamatkan orang. Seorang reporter mengatakan kepada saya hari ini: “Master Lu, semua orang sangat senang ketika Anda menjelaskan ajaran Buddha Dharma! Kami senang mendengarkan dan menerimanya dengan mudah. Terkadang ketika kami mendengarkan orang lain menjelaskan ajaran Buddha Dharma, kami selalu tidak fokus, tidak dapat mendengarkan.” Dia mengatakan bahwa ketika dia pertama kali belajar agama Buddha, seseorang menunjukkan kepadanya sebuah gambar, dan pelajaran pertama yang dia ajarkan kepadanya adalah: Orang, apakah sudah melihatnya? Ini adalah gambar neraka. Waduk minyak ada di sini, gunung berapi ada di sini, dan gunung pisau ada di sini. Jika kalian tidak membina diri dengan baik, kalian akan pergi ke sini, pergi ke sana. Akibatnya, ia ketakutan untuk belajar. Ajaran Buddha Dharma harus menggunakan metode yang baik, dan menyelamatkan orang harus menggunakan kebijaksanaan. Memahami bagaimana menggunakan makna hidup yang sebenarnya untuk menopang tulang punggung diri sendiri, pancarkan cahaya Bodhisattva, dan gunakan perasaan diri sendiri yang sebenarnya seperti berbagai cahaya untuk menerangi orang lain dan dirimu sendiri. Dengan begitu kamu baru bisa benar-benar menyentuh hatimu sendiri dan menyentuh hati orang lain! Ajaran Buddha Dharma itu bijaksana, jadi ajaran Buddha Dharma tidak akan pernah musnah; ajaran Buddha itu tidak berebut. Mari kita gunakan hati dan pikiran kita untuk membabarkan Dharma, agar lebih banyak orang di seluruh dunia bisa memahami ajaran Buddha Dharma, mencintai ajaran Buddha Dharma dan membabarkan ajaran Buddha Dharma.

Seseorang jangan berpikir hidup itu tawar dan tidak berasa. Hidup itu seperti acar sawi. Kadang keras, kadang renyah, kadang lembut, dan kadang membuatmu tak terlupakan! Pergi dan alami hidup! Makanan yang terlalu keras akan mematahkan gigimu, dan yang terlalu lunak akan membuat tenggorokanmu tersedak. Hidup itu penuh liku-liku. Saat kita hidup, kita harus menerima ujian dalam kehidupan ini. Kita harus bertahan dalam ujian. Kita bisa naik dan harus bisa turun. Hati kita bisa melihat awan dan matahari. Hati kita selalu jujur dan benar.