9. Menyalakan Pelita Hati, Menyelamatkan Semua Yang Berjodoh 点燃心灯,广度有缘

9. Menyalakan Pelita Hati, Menyelamatkan Semua Yang Berjodoh

Hari ini Master akan membahas tentang tekad berikrar. Tekad seseorang sangatlah penting. Apa itu tekad? Tekad adalah kamu berpikir untuk melakukan banyak hal, lalu bagaimana mewujudkannya. Kuat atau tidaknya tekad seseorang, terutama ditentukan oleh kekuatannya, besar kecil energinya, keuletannya, tidak ada hubungannya dengan ikrar dirinya. Jika dia hari ini berikrar ingin melakukan suatu hal, tetapi dia tidak melakukannya, dalam agama Buddha, ini dinamakan sebagai menyia-nyiakan waktu. Mengapa? Karena pada awalnya dirimu sudah berikrar akan melakukan suatu hal, contohnya berikrar bervegetarian, akan tetapi kamu tidak bervegetarian, bukankah ini adalah palsu? Bukankah ini adalah kosong? Kemudian “melewatkan” hal ini begitu saja. Sebenarnya adalah sesuatu yang baik, akan tetapi karena kamu tidak melakukannya, malah menjadi dosamu. Ini sama seperti berbohong kepada Bodhisattva. Inilah yang Master sering berkata kepada kalian, dalam menekuni Dharma tidak boleh berbohong, jangan mengatakan hal-hal di luar kemampuan. Jika sesuatu yang tidak sanggup dilakukan, lalu kamu berikrar namun tidak melakukannya, berarti kamu sudah berbohong. Apakah kalian mengerti? “3 kaki di atas kepala kita ada Dewa”, Bodhisattva selalu ada, maka harus memahami prinsip kebenarannya.

Melafal paritta dan melakukan jasa kebajikan adalah sangat penting. Banyak orang tahu untuk melafalkan paritta, tetapi tidak tahu melakukan jasa kebajikan; Ada juga orang-orang yang hanya melakukan jasa kebajikan, tetapi tidak tahu melafalkan paritta. Master beri tahu kalian, melafalkan paritta juga ada jasa kebajikannya. Mengapa melafalkan paritta ada jasa kebajikan? Banyak orang mengatakan, “Saya melafalkan paritta juga tidak melakukan apapun, bagaimana bisa ada jasa kebajikan?” Karena ketika kamu melafalkan paritta, sesungguhnya berarti kamu sedang berikrar, karena jasa kebajikan dari berikrar sangat besar, benar tidak? Coba kalian pikirkan, kalian melafalkan {Xin Jing}, melafalkan {Da Bei Zhou}, melafalkan {Li Fo Da Chan Hui Wen}, di dalamnya ada siapa? Semuanya adalah Buddha dan Bodhisattva, benar tidak? Apa yang kamu katakan kepada Buddha dan Bodhisattva, mereka semua mengetahuinya, bukankah sama dengan berikrar? Orang yang melafalkan {Xin Jing} sedang berpikir, saya berikrar untuk memiliki jiwa yang bersih, menumbuhkan kebijaksanaan. Orang yang melafalkan {Da Bei Zhou} berharap nanti bisa menumbuhkan kekuatan Buddha dalam dirinya. Saat kamu sedang melafalkan paritta, bukankah pemikiranmu mengisyaratkan beberapa poin ini, benar tidak? Oleh karena itu, kalian harus memahami prinsip-prinsip ini. Mengapa melafalkan paritta bisa ada jasa kebajikan? Karena saat kamu melafalkan paritta, kamu menggunakan kekuatan tekad untuk melafalkannya. Mengapa paritta yang kamu lafalkan bisa ada hasilnya? Karena kamu memiliki tekad. Paritta yang dilafalkan tanpa tekad, itu sama seperti “biksu kecil melafalkan paritta” – tidak sungguh-sungguh, maka hasil pelafalan parittanya tidak akan nampak. Jika kamu memiliki tekad dan berkata, saya ingin menyelamatkan kesadaran spiritual semua makhluk, maka hasil pelafalan paritta kamu akan menjadi lebih bagus. Apakah kalian mengerti?

Hari ini saya ingin memberi tahu kalian, saat kamu menggunakan tekad ini dan terpikir, “Hal apapun yang saya lakukan hari ini adalah demi membantu semua makhluk yang berjodoh agar bisa terbebas dari penderitaan dan mencapai kebahagiaan.”Maka pada saat ini tingkat kesadaran spiritualmu sudah tidak sama lagi. Karena ketika kamu berpikir agar semua makhluk yang berjodoh bisa terbebas dari penderitaan dan mencapai kebahagiaan, maka saat ini kesadaran spiritualmu berada di Surga, kamu adalah Bodhisattva, kamu adalah Buddha, oleh sebab itu, kesadaran spiritualmu tidaklah sama. Benar tidak? Tentu saja hasil pelafalan paritta tidak sama. Kalian harus mengerti. Sewaktu kamu memikirkan semua makhluk yang berjodoh, apa yang dimaksud dengan “yang berjodoh”? Siapapun yang menekuni dan mempraktikkan Dharma, semuanya adalah makhluk yang berjodoh denganmu; Semua orang yang bersedia untuk percaya, dia adalah makhluk yang berjodoh denganmu, apakah kalian mengerti? Oleh karena itu, harus membuat semua makhluk membina diri. Apabila saat kamu melafalkan paritta, yang terbikirkan adalah melafalkan paritta demi semua makhluk, coba pikirkan, seberapa besar energinya? Jika Master tidak memberi tahu kalian, seumur hidup kalian tidak akan mengetahui hal yang menakjubkan ini. Kalian hanya tahu diri sendiri melafalkan paritta, mengira saya sudah melafalkan paritta, aduh, tubuh saya sudah pulih, karir saya sudah bagus. Apabila saat tekadmu dengan paritta yang kamu lafalkan menyatu bersama, maka tahukah apa yang akan kamu dapatkan? Jika dalam pikiranmu terus memikirkan triliunan makhluk hidup, maka kamu akan mendapatkan triliunan energi spiritual, mengertikah? Contoh sederhana, bila seorang direktur ingin pergi bekerja, tetapi tubuhnya sangat lemah. Jika saat ini dia terpikir, “Saya adalah direktur utama, jika hari ini saya tidak pergi kerja, maka perusahaan ini akan terhenti produksinya, dan perusahaan ini tidak akan bisa bertahan.” Maka saat itu, dia demi semua makhluk, demi orang-orang yang lebih banyak, dia akan meningkatkan keyakinan diri ratusan kali lipat dalam bekerja, sesungguhnya energi ini muncul karena dia memikirkan semua orang. Contoh lainnya, di Tiongkok, saat terjadi gempa Wen Chuan, kita beberapa organisasi sosial kurang lebih memesan seribu tenda, harus segera diselesaikan dan dikirimkan dari Australia ke Tiongkok. Dalam sekejap harus memproduksi begitu banyak, di pabrik mereka tidak sanggup melakukannya, akan tetapi semua orang berusaha keras untuk mengejar target, mengapa? Karena semua orang berpikir bahwa ini untuk bantuan bencana. Pada saat ini, asalkan mereka terpikirkan orang-orang yang menderita, maka semangat mereka segera menjadi tidak sama, mereka akan berusaha keras mengerjakannya, benar tidak? Contoh ini menunjukkan bahwa, saat kamu melafalkan paritta, asalkan kamu memikirkan semua makhluk, maka dirimu adalah Bodhisattva, kamu akan menerima energi dari Buddha dan Bodhisattva, pada saat itu cahaya Buddha yang kamu pancarkan tidak akan ada habisnya. Oleh karena itu, melafalkan paritta sangat penting, ini bukan untuk dilafalkan sendiri main-main, ini bukan membaca novel, melainkan supaya bisa menghubungkan diri kita dengan energi chi alam semesta ini. Apabila kamu sudah menerima energi alam semesta ini, maka kamu pun bisa memancarkan energi alam semesta ini. Apakah kalian mengerti?

Banyak orang yang hanya tahu melafalkan paritta untuk diri sendiri, tidak pernah membantu orang lain melafalkan paritta, orang seperti itu namanya membina diri sendiri, sama dengan membina Dharma tradisi Theravada. Jika seseorang bisa sering memikirkan semua orang, membantu semua orang untuk membina diri, maka ini sudah tidak sama. Bagaimana cara membantu orang lain membina diri? Kalian semua suka mendengarkan Master menjelaskan Dharma menggunakan bahasa sehari-hari. Contohnya Master menyalakan sebuah obor di dalam hati kalian, obor ini bisa menyinari hatimu, bagi seseorang, ini hanyalah sebuah cahaya kecil, hanya satu tempat yang sangat terang, namun tempat-tempat yang lain tidak terang, benar tidak? Jika kamu menggunakan obor ini untuk “menyalakan” semua makhluk di dunia ini, kamu menyalakan kesadaran spiritual triliun orang, coba kamu pikirkan, dunia ini pasti akan menjadi terang benderang. Akan tetapi, cahaya yang sama ini bagi kamu, membawa kerugian seperti apa? Beri tahu saya, apa kerugian kalian? Kamu hanya memiliki api-api ini, kamu tidak hanya tidak akan rugi, sebaliknya malah bisa menyinari orang lain, dan dirimu sendiri pun tetap ada. Coba pikirkan, semua orang menjadi terang, mana mungkin kamu tidak terang? Meskipun kamu sudah tidak terang, namun semua orang menjadi terang, kamu tetap mendapatkan cahaya terang, benar tidak? Namun jika kamu hanya memiliki satu pelita, satu obor ini saja, kamu menekuni Dharma, tetapi tidak membantu orang lain membina diri, maka pada akhirnya setelah pelita atau obor ini lenyap, karena kamu tidak membantu orang lain menyalakan pelitanya, maka semua orang pun tidak memiliki cahaya, maka kamu sendiri pun hanya tersisa kegelapan. Jika kamu menyinari banyak orang, maka kamu pun bisa melihat lebih banyak terang cahaya dalam menekuni Dharma, maka kamu akan mendapatkan kasih dan penghormatan dari lebih banyak orang. Benar tidak? Master sekarang sedang memberi tahu kalian prinsip kebenaran ini. Ini seperti yang sering saya katakan kepada kalian semua, jika sudah menekuni Dharma namun tidak mau membantu orang lain, atau memperkenalkan Dharma kepada orang lain, maka tunggu saat keluarganya benar-benar dilanda masalah, pada saat ini, tidak akan ada orang yang membantunya melafalkan Xiao Fang Zi. Karena orang ini tidak pernah membantu orang lain melafalkan Xiao Fang Zi, maka tidak ada seorang pun yang membantunya melafalkan Xiao Fang Zi. Sedangkan ada orang yang sepanjang hari dari pagi sampai malam memperkenalkan Dharma kepada semua makhluk, maka tunggu saat dia sendiri tertimpa marabahaya, semua orang akan membantu dia melafalkannya. Ini sama seperti yang Master baru saja bahas dengan kalian, sebuah obor dengan triliunan obor, kaidahnya sama. Mengapa membina secara diri sendiri? Karena egois dan hanya memikirkan keuntungan sendiri, tidak berbesar hati. Seseorang yang tidak bersedia membantu orang lain, selamanya tidak akan mendapatkan bantuan dari orang lain. Prinsipnya sama saja, benar tidak? Sebuah obor yang kamu miliki bisa bersinar berapa lama? Dirimu sendiri pada akhirnya akan lenyap. Akan tetapi jika kamu bisa menerangi semua orang, semua makhluk juga terus bekerja tiada hentinya, bukankah kamu selamanya akan mendapatkan terang cahaya? Karena dia sudah lenyap, sedangkan orang ini masih bersinar, maka di sekitarmu selamanya akan tetap terang. Dalam menekuni Dharma, harus mempelajari semangat seperti ini. Oleh karena itu, jangan berhati sempit, saat melafalkan paritta untuk orang lain, aduh, saya tidak sanggup lagi. Yang Master katakan, kecuali orang ini memang memiliki energi yin yang sangat besar, atau kecuali orang ini benar-benar ada halangan yang besar, maka orang ini baru tidak mendapatkan bantuan orang lain atau membantu orang lain, karena halangan karma buruk dirinya sudah sangat berat, arwah asing di tubuhnya terlalu banyak, dia sama sekali tidak berdaya untuk membantu orang lain. Dengan kata lain, “perahu” miliknya ini sudah rusak, sama sekali sudah tidak bisa mengangkut orang lain. Apakah kalian mengerti? Oleh karena itu, Master mengatakan, jika ingin memiliki jasa kebajikan yang besar, maka juga harus memiliki lapang hati yang besar. Banyak orang tidak mengetahui bahwa kita hidup di dunia ini, sesungguhnya lapang hati dan jasa kebajikan selalu bersama, karena orang yang memiliki jasa kebajikan pasti memiliki lapang hati yang besar. Mengapa? Prinsipnya sederhana saja, karena orang dengan jasa kebajikan yang besar, dia harus berkorban banyak, maka hatinya pun sangat lapang; sedangkan orang yang jasa kebajikannya kecil, hanya berkorban sedikit, maka lapang hatinya juga pasti sempit.

Selanjutnya Master akan membahas, kita orang-orang biasanya tidak mau orang lain mendapatkan keuntungan, ini adalah “penyakit” yang dimiliki sebagian besar orang. Banyak orang hanya mementingkan keuntungannya sendiri, lalu tidak ingin membuat orang lain mendapatkan keuntungan. Inilah mengapa begitu banyak Pintu Dharma yang diwarisi sampai detik ini, banyak guru yang mewariskannya secara perorangan, satu ke satu, sampai pada akhirnya bahkan bayangan gurunya pun sudah tidak ada lagi, selain itu banyak guru yang selalu menyimpan satu rahasia. Akan tetapi Master hari ini memberikan wejangan kepada kalian, Master tidak menyimpan apapun, saya mewariskan keseluruhan Guan Shi Yin Pu Sa Xin Ling Fa Men kepada kalian, asalkan apapun yang Guan Shi Yin Pu Sa beri tahu saya, maka semuanya akan saya beritahukan kepada kalian, saya tidak menyimpan apapun. Jika terpikir oleh saya, maka saya akan mengatakannya kepada kalian; Jika hari ini ada, maka saya akan memberi tahu kalian; Jika tidak ada, maka saya tidak akan mengatakan apapun, kalian mengerti? Menekuni Dharma dan memuja Buddha harus mulai dipelajari dari dalam hati, dari dalam hati menyembahnya. Hari ini kita semua sangat berbahagia seperti merayakan hari besar, kelihatannya kalian seperti menyembah Master, namun sesungguhnya yang kalian sembah adalah Guan Shi Yin Pu Sa. Apakah kalian mengerti? Karena Master selamanya adalah tubuh Dharma Guan Shi Yin Pu Sa, karena Guan Shi Yin Pu Sa yang meminta saya melakukan semua ini, maka kalian harus memahaminya.