5. Mencari Sumber Akar Manusia
“Rasional”. Logis adalah sifat dasar manusia, sedangkan dalam sifat dasar ini juga terdapat kebijaksanaan. Dalam sifat dasar pada dasarnya mengandung kepandaian. Ini adalah “sifat” yang sering Master bahas dengan kalian, disebut juga sebagai sifat dasar, yakni jiwa awal. Logis yang bergabung dengan kepandaian atau kebijaksanaan, adalah hasil pembinaan yang sesungguhnya. Ketika logis dan kebijaksanaanmu bisa menyatu, maka kamu sudah benar-benar mencapai hasil pembinaan tertentu.
Selanjutnya, kita akan membahas tentang “mo ni zhu” – cintamani. Cintamani atau “mo ni zhu” adalah sebuah mutiara, yang bisa disebut juga sebagai “ru yi zhu”. Mutiara ini sangat bisa mewujudkan keinginan kita, yakni mutiara yang bisa memberikan apapun yang diinginkan. Namun ini bukanlah mutiara yang sering ada di tangan orang-orang biasa. Mutiara seperti apakah ini? Itu adalah sifat dasar. Sifat dasar adalah sebuah mutiara halus dan lembut yang berada di dalam pikiranmu. “Liu du wan xing ti zhong yuan”. “Wan xing” bukan merujuk pada sepuluh ribu perilaku, atau sepuluh ribu tindakan, atau sepuluh ribu hal, “wan xing” berarti sama seperti sebanyak milyaran pasir Sungai Gangga yang tak terhitung banyaknya. “Ti zhong yuan”, maksudnya adalah di dalam tubuhmu terdapat sebuah benda yang halus dan lembut. Manusia tidak mengenal diri sendiri, tidak mengetahui energi yang dimilikinya, tidak tahu kemampuannya sendiri, tidak mengetahui bagaimana dirinya sendiri, ini yang disebut “manusia tidak mengenal”. “Manusia yang tidak mengenal, dimiliki setiap orang”, dengan kata lain kamu tidak mengenal energi diri sendiri, kamu tidak mengenali suatu sumber penuh kepandaian dan kebijaksanaan yang dimiliki diri sendiri yang bisa menyadari, mengetahui, dan merasakan prinsip kebenaran dari alam semesta ini, sedangkan sumber kekuatan ini dimiliki oleh setiap orang. Meskipun kamu tidak mengetahuinya, namun sesungguhnya semuanya memang nyata keberadaannya. Seperti seorang ibu tua dari desa, dia tidak tahu ada alam semesta dan segala benda-benda di dunia ini, dia tidak percaya apapun, juga tidak memahami apapun, namun semua ini benar-benar nyata adanya. “Setiap orang tiada yang tidak memilikinya”, dengan kata lain setiap orang memilikinya, tidak ada satu pun yang tidak. “Setiap orang tidak mengetahuinya”, sesungguhnya sudah jelas kamu memiliki sesuatu yang begitu bagusnya, namun kamu tidak mengetahuinya. Kamu teringat akan kedua tanganmu, kamu bisa melukis, dia bisa bermain piano, orang itu bisa bermain bola, kamu tahu bahwa kedua tanganmu bisa melakukan apapun, yakni bisa melakukan segala sesuatu. Sesungguhnya tidak ada seorang pun yang tidak bisa melakukannya, namun semuanya kembali lagi pada apakah kamu sudah mempelajarinya, sama seperti otak kamu. Hari ini, Master memiliki otak seperti ini, namun mengapa kalian tidak memiliki otak seperti ini? Sesungguhnya, karena kalian belum menggali keluar sifat dasar kalian. Master turun dari Alam Surga, juga mengalami proses seperti kalian, yakni mendengarkan wejangan dari biksu agung dan Bodhisattva besar, atau dalam beberapa kehidupan membabarkan ajaran Buddha Dharma di dunia ini, lalu terus berputar-putar, sampai kembali ke atas, terakhir turun lagi ke bawah menyelamatkan manusia. Sama saja prinsip kebenarannya. Oleh karena itu setiap orang memiliki sifat Kebuddhaan. Seorang anak kecil bisa disebut sebagai “Bodhisattva kecil”, seseorang yang sudah berumur bisa disebut sebagai “Bodhisattva tua”. Kamu menganggap mereka sebagai Bodhisattva, maka dirimu adalah Bodhisattva. Hanya saja banyak orang yang tidak pantas disanjung begitu. Apakah kamu seperti seorang Bodhisattva? Karena kekotoran yang kamu miliki sudah menyelubungi cintamani kamu, jiwamu yang kotor sudah membuat orang lain tidak bisa melihat sifat dasarmu yang semula.
Tathāgatagarbha dan cintamani adalah satu bukan dua. Dengan kata lain, cintamani adalah sifat dasar, dia dan Tathāgatagarbha melebur menjadi satu, adalah jiwa dasar kita yang semula yang diberikan oleh Bodhisattva. Master membahas hal-hal ini dengan kalian, dengan harapan semoga kalian bisa segera tersadarkan, kita sudah tidak punya waktu untuk belajar seperti biksu-biksu di kuil zaman dahulu yang belajar kitab suci satu demi satu, Master akan langsung membuka kebijaksanaan kalian. Karena waktu kita sudah tidak banyak lagi, Master ingin kalian segera tersadarkan, bisa menyeka bersih cintamani dalam pikiran kalian sampai bersinar, membersihkan sifat dasar kalian, supaya kalian sendiri bisa menyadarinya, supaya sifat dasar kalian bisa membangunkan kebijaksanaan dan hati nurani diri sendiri, jangan lagi melakukan segala kejahatan, jangan lagi memikirkan hal-hal yang tidak baik. Cintamani adalah sifat dasar yang suci, sedangkan Tathāgatagarbha adalah perpaduan dari sifat dasar dan ketidaktahuan. Tathāgatagarbha pada dasarnya adalah sama seperti sesuatu yang paling awal yang kita miliki, setelah kembali dipulihkan dalam pikiranmu, maka kamu akan memiliki sifat dasar, dia akan memiliki beberapa lapisan luar, dan lapisan itu adalah ketidaktahuan. Apakah ketidaktahuan itu? Adalah yang sesungguhnya tidak ada, lalu kemudian tertempel dengan benda-benda lain di permukaannya.
Sebuah mobil yang dicuci dengan sangat bersih, setelah dikendarai selama seminggu akan menjadi kotor; Sehelai pakaian yang dicuci dengan sangat bersih, setelah dikenakan selama sebulan akan menjadi bau dan sangat menyengat. Sekarang di dalam tubuh kalian terdapat sifat dasar, beberapa kehidupan sebelumnya di saat paling awal, masih sangat bersih. Setelah berkali-kali kehidupan bereinkarnasi kembali, kalian sudah mencapai tahap yang kotor sampai membusuk. Master sekarang kasihan sekali, membantu kalian secara pelan-pelan membersihkan bagian-bagian yang kotor dan membusuk, setiap minggu hanya membersihkan satu kali saja. Coba pikirkan, seminggu 7 hari, sehari 24 jam, kalian dalam mimpi pun ingin menjadi kaya. Hidup seseorang adalah yang paling berharga, sedangkan benda yang paling berharga adalah yang paling mudah hilang. Kamu mengira uang yang paling berharga, namun sesungguhnya walaupun uang berharga, namun dia juga bisa menghilang dengan cepat, dia bisa membuat kamu menjadi orang miskin dalam satu malam, dia juga bisa membuatmu bunuh diri. Uang harus didapatkan dengan jujur. Oleh karena itu, sesuatu yang sama seperti sifat dasar kita yang semula, terpancar dari dalam. Cintamani jauh lebih penting dari pada Tathāgatagarbha.
Cintamani adalah sifat dasar yang paling semula, jiwa awal. Dalam paritta Bodhisattva, sifat dasar disebut sebagai cintamani, akan tetapi Bodhisattva menyimpannya sebagai Tathāgatagarbha. Jika kamu membina diri dengan sungguh-sungguh, maka Bodhisattva sudah mulai bekerja di dalam Cintamani kamu, kemudian ada sesuatu dari luar yang masuk ke dalam, dan memulihkan kembali sifat dasarmu, itu adalah Tathāgatagarbha. Apakah alasan membuat kalian mengetahui hal-hal ini? Jika kamu tidak mengenal cintamani bisa dimohon dalam Tathāgatagarbha, jika kamu tidak memahami sifat dasar bisa dimohon dari hal-hal yang diciptakan, yang digunakan serta yang digerakkan kemudian (sesungguhnya sama dengan menyucikan jiwamu), maka kamu pasti akan melihat malapetaka. Dengan kata lain, saat kamu menggali tanah, jika dirimu tidak tahu kalau di tempat ini ada minyak bumi, namun jika kamu terus menggalinya, maka pasti akan menemukan minyak bumi. Akan tetapi dalam proses penggalian ini sangat menderita, jika tidak hati-hati malah akan membawa petaka. Karena kamu tidak mengetahui kalau di tubuhmuada sebuah mutiara yang begitu bagus, kamu tidak tahu kalau dirimu memiliki kepandaian yang luar biasa yang bisa digunakan, kamu tidak mengetahui seberapa besarnya energi yang kamu miliki. Ketika seseorang tidak mengetahui energinya sendiri, maka petakanya akan menghampirinya. Pahamilah dan mengerti akan cintamani pada tubuh diri sendiri bisa ditemukan dalam Tathāgatagarbha. Karena Tathāgatagarbha sudah berputar berulang kali mengikuti nasib yang ditentukan, maka benda terbaik yang dimiliki, yakni cintamani, pasti berada di dalamnya.
Kalau tertawa, miliki tawa Tathāgatagarbha, yang juga merupakan tawa ketidaktahuan. Apakah kalian mengetahui yang mana Bodhisattva Ru Lai? Apakah pernah melihatnya? Dalam aliran Zen disebut dengan Da Ri Ru Lai (Mahāvairocana); Dalam aliran Tanah Suci Buddha disebut sebagai Buddha; dalam agama Nasrani disebut sebagai Tuhan. Bodhisattva Da Ri Ru Lai tidak berwujud dan tidak berupa, adalah seorang Bodhisattva yang amat sangat besar di Alam Surga. Ada terlalu banyak hal yang tidak kalian ketahui. Apa yang disebut tawa ketidaktahuan? Kebiasaan buruk yang tidak diketahui? Ketidaktahuan atau “wu ming”, berarti tidak tahu, tidak mengerti. Karena diri sendiri tidak mengerti, makanya baru bisa menertawakan orang lain. Sedangkan ketidakpahaman dan ketidaktahuan ini secara alami berada dalam dirimu. Contohnya, anak ini dari kecil mengikuti ayahnya sampai dewasa, ayahnya bertemperamen sangat buruk, maka pelan-pelan kebiasaan buruk ini akan terbawa ke anak, sesungguhnya adalah si anak sudah ternodai dengan kebiasaan buruk ayahnya. Anak ini tidak pernah tahu kalau merokok itu tidak baik, dan ibunya setiap hari merokok, dia tidak merasa kalau ini tidak baik, maka dia juga ikut merokok. Pada zaman dahulu dikatakan bahwa wanita saat tertawa tidak boleh menunjukkan giginya, saat berjalan tidak boleh sampai menggoyangkan roknya. Ini menunjukkan derajat dan wibawa seseorang. Yang Master ajarkan kepada kalian semuanya adalah belajar hal-hal yang memang terlahir pada diri manusia, jangan belajar hal-hal dari luar, karena sesuatu yang berasal dari luar adalah ketidaktahuan. Tawa Tathāgatagarbha, menertawakan kehidupan ini, menertawakan langit dan bumi, yang ditertawakan adalah hal-hal buruk yang dibawa oleh dirimu dari berkali-kali reinkarnasi kehidupan, semua ini dirimu yang membawanya. Contoh, seorang desa yang baru saja turun dari kapal, dan pergi ke rumahmu. Lalu kamu melihat pakaian lusuh yang dikenakannya, tas kumal yang dibawanya, dan kamu menertawakannya, ini yang dinamakan “tawa Tathāgatagarbha”. Mengapa? Karena kamu masih membawa begitu banyak benda-benda kotor pada dirimu, kamu masih mengira kalau di tempat saya ini tidak ada? Saya memiliki apapun di rumah, kamu masih membawa kebiasaan buruk ini kemari, ini disebut sebagai “tawa ketidaktahuan, yang menertawakan ketidaktahuan”. Kamu tidak mengerti, makanya ditertawakan orang lain; Jika kamu sudah mengerti, maka orang lain tidak akan menertawakanmu. Sebagai contoh lagi, banyak orang pergi minum kopi, lalu apa gunanya sendok itu? Jika memberimu sendok saat minum kopi, mengapa sendoknya begitu kecil? Sesungguhnya sendok ini digunakan untuk mengaduknya, kemudian baru mulai minum kopi. Ada seorang pendengar yang pernah melihat seorang wanita yang menghabiskan kopinya dengan menggunakan sendok kecil itu, lalu dia di samping dengan tawa ketidaktahuan. Karena wanita ini tidak mengerti kegunaan sendok ini, makanya dia ditertawakan orang lain. Banyak orang yang tidak mengerti. Sekarang Master sedang mengajar kalian di kelas, mengajarkan kalian supaya memahami ajaran Buddha Dharma, memahami prinsip kebenaran, memahami sopan santun. Seorang wanita harus bersikap layaknya wanita, sedangkan seorang pria harus berperilaku layaknya pria. Melihat orang harus dengan pandangan yang lurus dan benar, jika saat melihat orang lain, matanya berputar-putar, atau melihat dengan penuh perasaan lembut, maka itu sudah merupakan pelanggaran asusila. Melihat orang lain harus melihat dengan pandangan yang benar. Lihat yang sewajarnya dilihat, jangan melihat yang tidak seharusnya dilihat, jika melihat hal-hal yang buruk, maka jangan melihatnya. Di kendaraan-kendaraan ada begitu banyak iklan, ada sebagian orang yang mengkritik di mulut, namun matanya masih melihatnya, ini adalah kebiasaan buruk. Manusia sangat bodoh. Sesungguhnya tawa Tathāgatagarbha dan tawa ketidaktahuan, sama seperti Buddha Maitreya. Kalian harus mendengarkan wejangan Master baik-baik, dengarkan berulang kali, maka kalian akan memahami banyak prinsip kebenaran di dalamnya.
Selanjutnya Master akan membahas, bahwa ketamakan, kebencian, kebodohan, kesombongan, dan kecurigaan, semua ini berasal dari Tathāgatagarbha. Tathāgatagarbha adalah sifat dasar yang memang dimiliki yang dibawa oleh diri kalian, dengan kata lain, karena di kehidupan sebelumnya, kalian tidak membina diri dengan baik, lalu kamu kembali membawa sifat dasar yang sebelumnya. Jika ada orang yang masih ingin terlahir sebagai manusia di kehidupan selanjutnya, maka di reinkarnasi selanjutnya, dia pasti akan memiliki noda-nodanya di kehidupan ini. Jika di kehidupan ini, dia adalah orang yang suka bertingkah konyol, maka di kehidupan selanjutnya dia tetap akan seperti itu. Apabila seseorang sampai usia 50 tahun berkata, “Saya memang begini”; Sampai usia 60 tahun, masih berkata, “Saya memang begini”; Sampai usia 70 tahun, tetap berkata, “Saya memang begini”. Tidak boleh begini, harus berubah! Master sekarang mengkhawatirkan kalian murid-murid yang menekuni Dharma ini. Sekarang, Master sudah melepaskan banyak hal. Dulu Master adalah pimpinan utama komunitas Tionghoa, 2 atau 3 hari sekali pasti muncul di koran, namun coba kalian lihat saja sekarang, apakah masih ada berita tentang Master di koran? Master sudah tidak mau lagi, Master sudah melepaskannya, demi menolong semua makhluk yang berjodoh di seluruh dunia. Jika hari ini kalian bersujud di hadapan Guan Shi Yin Pu Sa, siapa yang berani berikrar besar? Ikrar Master sangat besar, sungguh, maka Guan Shi Yin Pu Sa akan memberi Master lebih banyak waktu untuk menyelamatkan semua makhluk. Sama seperti menunaikan misi. Contoh, pangkalan pusat memerintahkan kamu untuk menyelesaikan misi ini, setelah misimu selesai, maka kamu akan kembali ke pusat. Namun jika misi ini belum selesai, dan kamu mengajukan permohonan untuk menolong ini dan itu, semakin besar tekadmu, maka semakin lama kamu tinggal, lalu penderitaan yang dialami pun juga akan semakin banyak.