14. Kesadaran Yang Bijaksana, Metode Yang Bijaksana – Dengan Kesadaran Sempurna Melahirkan Hati Yang Bijaksana
Kita menekuni dan mempraktikkan Dharma sesungguhnya agar bisa melancarkan energi diri sendiri, supaya peredaran energi kita menjadi semakin bagus, mengubah energi yang tidak baik menjadi baik, itu baru dinamakan melancarkan energi. Oleh karena itu, ketika tubuh, pikiran, dan energi sepenuhnya tidak berubah, itu baru disebut sebagai Bodhisattva. Dengan kata lain, tubuhmu sudah sehat, pikiranmu sudah terbuka, dan energimu juga sudah teratur dan lancar, pada saat itu kamu baru bisa benar-benar memahami prinsip kebenaran ini, maka tidak akan marah, karena dunia ini semua palsu. Hari ini pacar pria ini meninggalkan saya, masa perasaan kami berdua sudah berakhir, saya bersalah padanya, dia juga bersalah pada saya, sudahlah. Ketika energi seseorang sudah lancar, berarti sudah berpikiran terbuka, setelah berpikiran terbuka maka masalah ini akan terselesaikan. Apabila kamu sangat membencinya, merasa sangat sedih, sebenarnya energimu masih belum lancar. Mengerti? Ini namanya tidak terbuka. Jika sudah terbuka kesadaran, maka walau hari ini saya kehilangan uang, namun dalam hati bisa berpikir, “Siapa tahu jika uang ini tidak hilang, mungkin malah terkena denda.” Tersenyum sejenak, dengan begitu energimu akan menjadi lancar. Sedangkan kebanyakan orang akan bersusah hati. Mengapa ada sebagian orang yang seumur hidupnya dihabiskan demi mengejar kekayaan? Mengapa Ada juga sebagian orang yang seumur hidup dikorbankan demi perasaan cinta? Mengapa ada juga orang-orang yang melakukan kebodohan? Itu semua karena dia tidak mampu membenahi pikiran dengan jelas. Ada pepatah berbunyi, “Yang tidak bisa diputuskan, kalau dibenahi malah semakin rumit.” Dengan kata lain, tidak peduli dalam melakukan apapun, jika tidak memikirkannya, maka mungkin semua akan berlalu; namun semakin kamu memikirkan, malah menjadi semakin tidak jelas, lalu semakin banyak yang kamu pikirkan malah akan membuat dirimu merasa semakin sedih, semakin dibereskan malah semakin tidak jelas. Ini berarti tidak terbuka kesadaran. Jika sudah berpikiran terbuka, energi sudah lancar, maka masalah ini pasti akan terselesaikan.
Kepekaan dan merasakan akan meningkat secara bertahap, dengan kata lain perasaanmu dan segala perasaan yang kamu terima akan meningkat setahap demi setahap, sampai pada akhirnya perasaan sudah sepenuhnya tidak berubah. Dengan kata lain, ketika kita baru mulai menyembah Guan Shi Yin Pu Sa, maka Guan Shi Yin Pu Sa akan membantumu sebentar, namun setelah beberapa waktu kemudian, mengapa walau melafal paritta tetap tidak terwujud permohonannya? Mengapa Bodhisattva tidak memedulikan saya lagi? Terus lafalkan. Bukan Guan Shi Yin Pu Sa tidak membantu saya, namun karena halangan karma buruk sendiri yang terlalu dalam, saya akan terus lafalkan dengan pikiran yang tenang, tunggu sampai waktu tertentu, ketika diri sendiri sudah menjadi semakin bersih, maka hidupmu akan menjadi semakin lancar. “Wah, Guan Shi Yin Pu Sa kembali membantu saya lagi.” Bukan kembali membantu kamu lagi, namun sebenarnya tetap terus membantu kamu, ketika kamu menghadapi kesulitan, Guan Shi Yin Pu Sa telah membantu kamu menghilangkan rintangan bencana, hanya saja kamu tidak merasakan keberadaan kekuatan dari Bodhisattva. Saya beri satu contoh: Di Tiongkok bukankah ada becak beroda tiga? Ketika kamu menariknya mendaki tanjakan, saat merasa sangat kelelahan, tiba-tiba muncul satu orang yang membantumu mendorong dari belakang, maka kamu akan merasa lebih ringan, ini seperti Guan Shi Yin Pu Sa yang sedang membantumu. Ketika kamu baru saja merasakan, maka inilah yang disebut dengan kepekaan dan merasakan. Mendorong sampai pada akhirnya, kamu merasa orang itu tidak mengerahkan tenaga, padahal orang itu tetap mengerahkan tenaga untuk membantumu, hanya saja tanjakannya semakin tinggi, kamu merasa semakin lelah, walau orang lain membantumu mendorong dari belakang, namun kamu tetap tidak merasakan kekuatan dorongannya, ini adalah perasaanmu yang kedua. Tunggu saat sampai di puncak tertinggi, sesungguhnya ini berarti kamu sudah berhasil mencapai kesempurnaan dalam pembinaan diri, lalu pada saat ini Guan Shi Yin Pu Sa cukup memberikan sedikit petunjuk, kemudian kendaraanmu dengan mudah meluncur turun. Sudah mengerti sekarang? Ini yang dinamakan Bai Hua Fo Fa. Inilah mengapa kamu bisa merasakan, peka terhadap keberadaan Bodhisattva. Ini adalah perasaan yang sangat penting, selain itu perasaan ini akan menjadi semakin mendalam secara bertahap, sampai pada akhirnya sepenuhnya tidak berubah. Dengan kata lain, saya sepenuhnya yakin kepada Bodhisattva: “Guan Shi Yin Pu Sa pasti akan menolong saya, sudah tidak ada pemikiran apapun yang bisa menggoyahkan saya.” Pada saat itu kamu sedang merasakan kepekaan. Apabila dirimu menggunakan perasaan yang sepenuhnya tidak berubah ini dan dileburkan dengan teori dari Ajaran Buddha Dharma, dengan kata lain ketika kamu bisa memahami bahwa Bodhisattva sedang menolongmu, sewaktu melafalkan paritta kamu merasakan welas asih dan kasih sayang yang tak terkira yang diberikan Bodhisattva kepadamu, maka pada waktu itu kamu bisa mempelajari lagi teori agama Buddha. Banyak orang berkata: “Master, bukankah Anda meminta kami supaya tidak belajar teori agama Buddha?”Lalu mengapa sekarang saya menyuruh kalian mempelajari teori agama Buddha? Coba pikirkan, bukankah sekarang Master juga sedang menjabarkan teori agama Buddha? Namun kalian harus mahir menerapkan praktik teori agama ke dalam kehidupan nyata. Menyadari kebenaran, itu berarti sudah tersadarkan dan tidak mudah tergoyahkan, itu dinamakan menyadari kebenaran. Namun terkadang pemikiran kalian masih sering berubah, maka sebenarnya ini bukanlah kesadaran yang sesungguhnya. Kesadaran yang sesungguhnya adalah, saya percaya kepada Guan Shi Yin Pu Sa. Saya merasa orang ini baik, maka saya akan meneguhkan keyakinan. Saya merasa Ajaran Buddha Dharma membawa kebaikan bagi kehidupan saya, maka saya akan terus membina selamanya. Inilah yang disebut sebagai tersadarkan.
Master sekarang akan menambahkan sedikit pokok bahasan yang lalu yang belum usai dibahas. “Dengan kesadaran sempurna melahirkan hati atau pikiran yang bijaksana”, dengan kata lain, kamu mampu memandang segala hal di dunia ini sebagai sesuatu yang sangat sempurna, berarti kamu sudah mencapai kesempurnaan. Hanya dengan beberapa kata ini, Bodhisattva sudah memberikan petunjuk mengenai kehidupan ini dengan sangat transparan. Apabila segala hal sudah sangat sempurna, berarti kamu sudah mencapai kesadaran sempurna. Misalnya, hari ini rumahmu kemalingan, seharusnya kamu merasa sangat sedih, merasa menderita, akan tetapi kamu menggunakan kesadaran yang sempurna, menggunakan kesadaran yang bersifat lembut untuk merasakannya, maka kamu akan merasa: “Oh, ini kesalahan saya, biasanya terlalu suka pamer, ini mengundang orang lain datang mencuri. Saya yang tidak mengunci pintu dengan baik, mungkin orang ini memiliki jalinan hubungan buruk dengan saya di kehidupan sebelumnya. Anggap saja saya menggunakan uang untuk menghapus bencana, kehilangan uang dan terhindar dari malapetaka.” Begitu dirimu berpikiran demikian, bukankah berarti kamu membuat hal ini menjadi sempurna? Jika sudah sempurna, berarti kamu sudah tersadarkan, setelah tersadarkan maka kamu tidak akan marah. Apa itu dengan kesadaran sempurna melahirkan hati atau pikiran yang bijaksana? Berarti menggunakan pikiran yang bijak untuk menciptakan banyak hal-hal yang baik, bisa mengubah-ubah banyak hal untuk menyelesaikan masalah-masalah ini, itulah metode bijaksana. Seperti, istrimu tidak baik, memiliki kebiasaan berjudi, maka kamu menggunakan cara untuk membuatnya paham bahwa berjudi itu tidak baik, ini adalah metode yang bijak. Guan Shi Yin Pu Sa datang ke dunia ini untuk menyelamatkan semua makhluk, maka Beliau akan sering berada pada tubuh banyak orang untuk membabarkan Dharma, oleh karena itu disebut hati yang bijak – dengan kata lain pikiran ini sangat unik, tidak henti-hentinya memutar, menggunakan ribuan dan ratusan cara untuk menyelamatkan kesadaran spiritual kalian. Delapan puluh empat ribu macam Pintu Dharma, sesungguhnya adalah delapan puluh empat ribu macam kerisauan, muncul satu kerisauan akan melahirkan satu Pintu Dharma. Karena manusia memiliki kerisauan yang tak terhitung jumlahnya, sampai ribuan bahkan puluhan ribu, maka baru bisa terlahir ribuan bahkan puluhan ribu cara yang baik, Pintu Dharma yang sangat unik. Mengerti? Dengan memiliki dengan kesadaran sempurna melahirkan hati atau pikiran yang bijaksana, maka tidak peduli menghadapi masalah apapun, kamu pasti bisa tersadarkan.
“Cahaya keheningan menampakkan tingkat kesadaran yang sesungguhnya”, dengan membuat cahaya keheningan berkumpul menjadi satu, maka tingkat kesadaran spiritualmu yang sesungguhnya baru bisa lambat laun muncul ke permukaan. Ketika seseorang menenangkan diri, maka bagaikan sebuah lampu senter, kamu bisa mengatur cahaya lampu, lalu cahaya lampu akan buyar. Satu cahaya yang sama, kamu bisa mengatur cahaya lampu senter ini dipusatkan ke satu titik, ini yang disebut dengan cahaya keheningan. Ketika kamu memusatkan cahaya ke satu titik, maka akan membuat kesadaran spiritualmu muncul; ketika kamu membuat cahaya ini buyar, maka ke mana pun kamu menyorotkan senter, tetap tidak akan bisa terlihat jelas. Oleh karena itu, dengan memusatkan pikiran pada satu titik, tingkat kesadaran spiritualmu yang sesungguhnya baru bisa muncul. Dengan mengikuti Guan Shi Yin Pu Sa, kamu baru bisa mencapai tingkat kesadaran spiritual Bodhisattva yang sesungguhnya. Oleh karena itu cahaya keheningan adalah ketenangan, kemudian melafalkan paritta, kesadaran spiritual seperti ini baru bisa muncul dan keluar, dengan kata lain, kesadaran spiritual ini akan sering muncul ke hadapanmu supaya kamu bisa melihatnya, akan tetapi bukan berarti bisa langsung dapat melakukannya. Karena banyak orang ketika mengheningkan pikirannya (memusatkannya) pada satu titik, dengan menggunakan berbagai macam cara, seperti bermeditasi, merenung secara mendalam, dalam benaknya hanya berpikir untuk menjaga titik “dan tian”. Sudahlah, tiba-tiba, ada sesuatu yang masuk, maka akan membuatmu tersesat ke jalan iblis. Oleh karena itu, melatih cahaya keheningan tidak mudah. Ingatlah jangan sembarangan dilakukan. Ketika kamu kerasukan iblis dan mengalami gangguan mental, maka Master beri tahu kalian, bahkan Bodhisattva pun tidak akan bisa menyelamatkanmu.
Nafsu keinginan yang bertebaran ke mana-mana di dunia ini, hari ini saya ingin begini, besok saya mau begitu, bagaikan awan mendung di langit, satu demi satu bongkahannya menutupi cahaya di depan matamu. Dengan kata lain, ketika nafsu keinginan seseorang menyebar ke mana-mana, hari ini mau yang ini, besok ingin yang itu, maka nafsu keinginan ini tidak akan ada habisnya, seperti bau menyengat yang merebak dari tubuh seseorang, bau ini akan terus-menerus tersebar dan keluar, maka kamu tidak akan mungkin bisa terlahir ke Alarm Surga. Dengan kata lain, kamu tidak akan bisa memohon untuk pergi ke Alam spiritual yang kamu inginkan. Jika tidak bisa mencapai tingkat kesadaran ini, maka kamu tidak akan bisa terbebas dari kelahiran dan kematian. Apabila orang ini memiliki kesadaran spiritual yang buruk, maka dia selamanya tidak akan bisa pergi ke Alam Surga Sukhavati atau Empat Alam Brahma. Kamu tidak akan bisa naik ke atas, karena kamu masih belum terbebaskan. Kamu harus menyadari pikiran ini yang akan perlahan-lahan menyesuaikan lingkungan, dengan kata lain, pikiranmu ini harus memahami prinsip kebenaran ini: “Pikiran saya akan berubah dengan melihat lingkungan ini, begitu lingkungan ini berubah, maka pikiran ini juga akan ikut berubah”, ini tidak boleh. Setelah mengetahui kekurangan ini, maka ketahuilah bahwa pikiran saya ini pelan-pelan akan berubah, oleh karena itu, pelan-pelan kita harus mengendalikan diri sendiri agar dia (pikiran ini) tidak berubah. Mengerti? Harus membina diri secara bertahap ditambah dengan pembuktian kesadaran, maka akan mencapai tingkat kesadaran spiritual Buddha.
Selanjutnya Master akan melanjutkan pembahasan, jika seseorang memiliki ketamakan yang terlalu besar, maka dalam memandang masalah apapun, dia tidak akan bisa berpikir dengan bersih. Segala masalah yang kamu lihat hari ini, atau segala hal yang kamu lakukan, asalkan ada ketamakan di dalamnya, maka pikiranmu pasti tidak bersih. Banyak orang yang mengikuti kegiatan sosial masyarakat dengan ketamakan dalam pikiran, ada orang yang memang berbisnis pembuatan spanduk, ada orang yang memang bekerja di bidang pariwisata, ada juga orang yang bekerja membuat percetakan, mereka bergabung dalam kelompok masyarakat dengan harapan supaya bisa mengadakan suatu kegiatan, sesungguhnya mereka ingin meraup keuntungan dari kegiatan sosial masyarakat. Apabila seseorang memiliki ketamakan, pemikirannya tidak tulus, maka dia selamanya tidak akan bisa menjadi bersih. Master beri tahu kalian: Seseorang yang pesimis pasti akan melahirkan amarah kebencian. Ketika seseorang sangat pesimis, tidak bisa berpikiran terbuka terhadap segala hal, maka amarah dan kebencian dalam dirinya akan muncul dan keluar. Contoh: “Saya tidak boleh melakukan hal ini, juga tidak boleh melakukan hal itu, Aih! Saya ini benar-benar tidak berguna, saya benci sekali, begitu banyak orang yang menjatuhkan saya, mereka tidak memberi saya kesempatan.” Maka datanglah kebencian. Oleh karena itu, kalian harus ingat: harus mengendalikan diri sendiri, dalam keadaan apapun tidak boleh bersikap pesimis, dengan begitu kebencianmu akan berkurang.