29. Membabarkan Dharma Membina Kebaikan, Meninggalkan Nafsu Mencapai Kebahagiaan
Hari ini Master akan membahas tentang, orang yang menggunakan kata-kata Buddhis untuk menyerang orang lain yang sudah mencapai kesadaran, di dalam Ajaran Buddha Dharma disebut sebagai abhi-māna (seseorang yang sudah mencapai kesadaran tertentu namun dibutakan oleh kesombongan dirinya sendiri). Apabila ada orang yang menekuni Ajaran Buddha Dharma, kemudian dia menggunakan perkataan Bodhisattva untuk menyerang (mencela) orang lain yang sudah mencapai kesadaran spiritual, dengan kata lain mencela seseorang yang sudah mencapai penerangan, orang yang melakukan hal seperti ini dalam Ajaran Buddha Dharma disebut sebagai abhimana. Dengan kata lain, orang ini tidak benar-benar membina dirinya sesuai ajaran yang benar, dia tidak benar-benar membina pikirannya. Abhimana, adalah orang yang setiap hari berusaha memajukan dirinya, adalah seseorang yang memiliki basis pembinaan diri, namun selain itu dia juga adalah orang yang sombong. Seorang abhimana kelihatannya seperti sedang membina dirinya, namun sesungguhnya dia sedang mengalami kemunduran. Contohnya, ada sebagian orang yang mengira dirinya sudah mempelajari sedikit Dharma, lalu sedikit-sedikit menggunakan Dharma untuk berbicara dengan orang lain, seperti: “Mohon tanya, kamu membina aliran yang mana? Siapa gurumu?” Coba saja kalian pikirkan, 84 ribu Pintu Dharma, meskipun kamu adalah seorang pembina diri dengan tingkat pembinaan tertentu, namun berapa banyak Pintu Dharma yang bisa kamu sebutkan?
Ada seorang teman se-Dharma di internet yang menulis seperti ini: Karena ada orang yang bertanya, Xin Ling Fa Men berasal dari mana? Siapa guru yang mewariskannya? Membuat dia sendiri juga selalu bertanya-tanya, sampai akhirnya, pada suatu hari, dia bermimpi Master sedang memberikan wejangan Dharma, lalu dia menanyakan pertanyaan ini dengan suara lantang, setelah mendengarnya, Master tidak segera menjawab, melainkan dari pinggir, terdengar suara lembut dari salah seorang Bodhisattva yang memberitahu dia: Xin Ling Fa Men adalah aliran yang diwariskan oleh Guan Shi Yin Pu Sa, yakni salah seorang Bodhisattva dari lukisan Tri Suci Buddha di Surga Sukhavati, nama Pintu Dharma ini adalah Xin Ling Fa Men. Kalian harus memahami bahwa kita harus menjalani pembinaan Dharma disesuaikan dengan perubahan zaman. Ada begitu banyak Pintu Dharma, kalian harus mengetahui Pintu Dharma mana yang paling nyata dan yang paling efektif, yang paling sesuai dengan pembinaan diri orang-orang zaman sekarang. Permintaan Master kepada para murid adalah fokus pada satu Pintu Dharma, Master terus menyalurkan banyak sekali medan aura kepada para murid, namun jika kalian mendengarkan Pintu Dharma yang lain, maka pikiran kalian akan berubah, jiwa kalian juga akan berubah, begitu semua berubah, maka mungkin malah akan melahirkan kerisauan, melahirkan halangan karma buruk, jika begitu maka selamanya kalian tidak akan bisa mencapai keberhasilan dalam pembinaan diri.
Setelah seseorang menekuni Pintu Dharma Master, maka dia tidak boleh menggunakan Dharma yang Master ajarkan untuk mencela orang lain, juga tidak boleh menggunakan Dharma yang dipelajari orang lain untuk mencela Pintu Dharma Master, kalau tidak dia akan menjadi abhimana, apakah kalian bisa memahaminya? Apabila kalian menggunakan Dharma untuk mengatakan kalau orang ini tidak baik, maka kamu bukanlah seorang praktisi yang sesungguhnya. Ingatlah, pertama, jangan menjadi orang yang sombong, jangan menjadi orang yang tinggi hati, begitu kamu sombong, maka kamu tidak akan mengalami kemajuan dalam segala hal, sebaliknya lambat laun, kamu hanya akan semakin mundur. Begitu sombong, maka seseorang akan semakin mundur, sementara orang lain sedang maju ke depan, namun kamu hanya bisa berjalan dengan sangat pelan, kalau begitu bukankah berarti kamu sedang mengalami kemunduran? Siapapun yang mencela orang yang sudah mencapai tingkat kesadaran tertentu, maka sesungguhnya dirinya tidak memiliki perkataan yang tersadarkan sendiri, dengan kata lain, ketika orang ini sedang mengatakan keburukan orang lain, maka dia sendiri tidak tersadarkan, semua kata-kata yang diucapkannya sudah menyimpang, mengerti? Tidak boleh sembarangan membicarakan orang lain, terutama tidak boleh membicarakan orang lain sampai menyebutkan namanya, ini sama sekali tidak boleh dilakukan, prinsip untuk berperilaku sebagai manusia yang bermoral baik sama seperti prinsip menekuni dan mempraktikkan Ajaran Buddha Dharma.
Sepuluh alam dharma, dari sepuluh alam dharma yang disebutkan oleh Bodhisattva, kalian sudah mengetahui enam alam dharma di antaranya, yang disebut juga sebagai enam jalan (jhana), yakni: Alam Surga, Alam Asura, Alam Manusia, Alam Binatang, Alam Peta (setan kelaparan), dan Neraka. Dari seluruh ruang alam semesta ini, dengan kata lain di dalam sepuluh alam dharma ini, ada enam alam yang masih harus bereinkarnasi, dan empat alam yang tidak bereinkarnasi. Keempat alam ini disebut juga sebagai Empat Alam Suci atau Empat Alam Brahma, yakni Alam orang-orang suci, yang sangat mulia, tempat orang-orang yang sudah mencapai pencerahan. Keempat alam ini adalah Alam Sravaka, Alam Pratyekabuddha, Alam Bodhisattva, dan Alam Buddha.
Ada banyak orang yang bertanya, sampai di alam mana, kita baru tidak bereinkarnasi lagi? Sekarang Master akan memberitahu kalian dengan jelas, hanya pada saat kalian sudah terbebas dari enam alam, dan memasuki alam ke tujuh, maka kalian tidak akan bereinkarnasi lagi. Banyak orang memberitahu Master: Xiao Fang Zi yang kami lafalkan sekarang bisa mendoakan sanak keluarga kita naik ke Alam Surga. Memang benar apa yang mereka katakan, akan tetapi sampai ke Alam Surga tingkat yang mana? Sebagian besar mereka hanya didoakan sampai ke Alam Surga Kammaloka, sedangkan Alam Kammaloka sendiri masih termasuk dalam tumimbal lahir enam alam, benar-benar kasihan sekali. Oleh karena itu, ketika seseorang tidak lagi membina ajaran yang benar, maka dia akan sangat sulit untuk terbebas dari tumimbal lahir. Ketika seseorang dilahirkan ke dunia ini (Alam Manusia), maka akan sangat sulit baginya untuk terbebas dari reinkarnasi enam alam. Oleh karena itu, jangan sembarangan melakukan kejahatan, jangan sembarangan berbicara dan menciptakan karma ucapan, jangan sembarangan memikirkan hal-hal yang tidak seharusnya dipikirkan.
Di Alam Surga, ada dua macam orang yang bisa turun ke bawah: yang pertama adalah, yang turun karena desakan nidana (sebab-musabab), atau dengan kata lain, disebabkan oleh kekuatan karmanya, orang-orang seperti ini akan terus berputar-putar dalam reinkarnasi enam alam mengikuti kekuatan karmanya. Dia harus terlahir sebagai manusia, atau sebagai setan, atau sebagai binatang. Semuanya adalah kekuatan karmamu, yang membuat kamu menciptakan sesuatu dan menyebabkan kamu harus terlahir sebagai apa, yang menyebabkan kamu harus terus bereinkarnasi di dalam enam alam ini. Yang satu lagi adalah Bodhisattva. Bodhisattva datang ke Alam Manusia didasari dengan tekad yang besar. Ada orang yang bertanya kepada Master: Setelah Bodhisattva turun ke bawah (ke Alam Manusia), apakah ada kemungkinan tidak bisa kembali lagi? Ada. Jika dia tidak membina diri dan pikirannya dengan baik, atau melakukan sesuatu yang buruk atau kejahatan tertentu, maka nantinya dia tidak akan bisa kembali lagi, dia akan terjerumus ke dalam tumimbal lahir enam alam, inilah mengapa Bodhisattva masih harus turun ke dunia untuk menyelamatkan manusia, demi menyempurnakan buah Kebuddhaannya.
Kalian harus ingat, jika tidak hati-hati, kita bisa terperosok ke dalam parit, dan tidak bisa keluar, meskipun bisa memanjat keluar, akan tetapi kakimu sudah menginjak air kotor di dalam parit tersebut, akan sangat sulit untuk membersihkannya. Enam alam di dalam sepuluh alam dharma disebut juga sebagai enam kefanaan (sad-gatīh), adalah alam kefanaan manusia (tidak kekal), termasuk Alam Surga juga adalah alam fana, asalkan masih harus bereinkarnasi kembali, maka semuanya masih tergolong alam fana. Empat Alam Brahma, selamanya terbebas dari kelahiran dan kematian, sudah tidak ada lagi kelahiran dan kematian untuk selamanya, maka ia tidak termasuk dalam enam alam.
Kalau begitu, banyak orang bertanya kepada Master, ke Alam Surga tingkat yang manakah Master akan membawa kita? Master sekarang dengan jelas memberitahu kalian, Master ingin membawa kalian naik ke Surga di mana sudah tidak ada lagi reinkarnasi, ada tiga pilihan yang selamanya terbebas dari reinkarnasi: pertama, Alam Surga Sukhavati Buddha Amitabha, yang satunya adalah Alam Sravaka dan Alam Pratyekabuddha, yang satunya lagi adalah Alam Buddha dan Bodhisattva. Pahamilah, ketika kamu sudah terbebas dari enam alam, berarti kamu selamanya akan terbebas dari penderitaan dari reinkarnasi, selamanya kamu tidak akan memasuki enam alam lagi.
Sekarang saya akan membahas tentang Alam Sravaka, yakni alam yang dimasuki setelah terbebas dari enam alam, memasuki alam ketujuh. Alam Sravaka, disebut juga sebagai Alam Arahat, yang dicapai di sini adalah buah kesadaran Arahat, adalah buah suci dari Empat Kebenaran Mulia. Mengenai “Empat Kebenaran Mulia”, sebelumnya Master sudah pernah membahasnya dengan kalian, maka hari ini Master tidak akan banyak menyinggungnya lagi. Empat Kebenaran Mulia adalah kebenaran akan penderitaan, kebenaran akan sebab penderitaan, kebenaran akan lenyapnya penderitaan, dan kebenaran akan jalan menuju lenyapnya penderitaan. Jika kalian tidak ingin bereinkarnasi kembali, maka setidaknya kalian harus bisa membina diri mencapai buah suci dari Empat Kebenaran Mulia.
Alam dharma Pratyekabuddha, adalah alam ke delapan, Alam Pratyekabuddha, disebut juga sebagai Pratyekabuddha, di dalam Pratyekabuddha ada yang disebut sebagai “yuan jue”, ada yang disebut sebagai “du jue”. “Du jue” berarti mengandalkan pembinaan diri sendiri secara perlahan-lahan, mengandalkan akar kebaikan dari kehidupan sebelumnya. Karena di kehidupan sebelumnya, dia telah membina diri dengan cukup baik, kemudian di kehidupan ini dia terus melakukan kebaikan dan kebajikan, meneladani Bodhisattva, maka dia baru bisa menjadi seorang “du jue”. Sedangkan “yuan jue”, berarti dia bertemu dengan seorang Bodhisattva, kalian memiliki Bodhisattva yang menjadi Master dan guru kalian, maka kalian mengikuti Bodhisattva ini, kalian memiliki jodoh ini, maka kalian baru bisa naik ke atas (ke alam ini). Contoh, kalian belajar kuliah S2, bukankah kalian pasti memiliki seorang guru pembimbing? Dengan memiliki guru pembimbing, maka akan lebih mudah bagi kalian untuk mendapatkan gelar sarjana master, doktor, atau profesor dan sejenisnya. Masih ada satu lagi, yakni semenjak kecil, kamu terus belajar dengan sangat baik, memiliki hasil akademis yang sangat bagus, sehingga dia menjadi murid pilihan guru pembimbing, yang khusus ditarik ke atas dengan pengecualian. Pratyekabuddha adalah “yuan jie”, keberuntungan terbesar kalian adalah, kalian bisa menjalani “yuan jie”, kalian tidak perlu menjalani “du jue”, karena “du jue” harus mengandalkan masa lalunya, di mana di kehidupan sebelumnya telah melakukan banyak kebajikan dan mengumpulkan jasa kebajikan. “Yuan jue” yaitu harus memiliki suatu jodoh, lalu mengikuti Bodhisattva menjalani pembinaan diri. Masih ada satu perkataan lagi tentang “yuan jue”, adalah terlahir pada masa Buddha, dengan kata lain dunia ini sudah berubah menjadi dunia Buddha dan Bodhisattva, berarti ada Buddha hidup, yang dimaksud di sini adalah Buddha yang benar-benar hidup di dunia. Buddha hidup yang sesungguhnya adalah orang yang benar-benar sudah mencapai pencerahan sempurna, orang yang benar-benar sudah bisa melepaskan segalanya, seorang Bodhisattva yang benar-benar terlahir kembali ke dunia dengan tekad besar untuk menyelamatkan manusia.
Terakhir, mari kita menyimpulkan sedikit, Alam Neraka, Alam Peta, orang-orang yang terlahir di Alam Peta sangat menderita. Mereka yang berada di Alam Peta memiliki perut yang sangat besar, sedangkan mulut mereka sangat kecil, mereka sangat kelaparan, namun mereka tidak bisa memasukkan makanan apapun, hanya bisa mengambil sesuatu kemudian meniupnya masuk sedikit demi sedikit, oleh karena itu disebut dengan “fang yan kou” – ritual persembahan makanan untuk hantu kelaparan. Sedangkan orang yang berada di pinggir Alam Peta disebut sebagai Dewa Tanah, dewa yang sangat galak.
Di atas Alam Peta adalah Alam Binatang, di atas Alam Binatang adalah Alam Manusia. Ada satu kepercayaan yang mengatakan: di antara Alam Manusia dan Alam Binatang terdapat satu alam yang bernama Tiga Alam Asura Bawah, kemudian Tiga Alam Asura Atas berada di atas Alam Manusia. Alam Asura yang Master lihat dalam penerawangan, sebagian besar adalah Tiga Alam Asura Atas yang berada di atas Alam Manusia. Apakah Alam Asura adalah Alam roh? Apakah adalah tubuh roh? Apakah mereka termasuk setan? Dia termasuk Alam Roh, namun tidak tergolong sebagai setan. Orang-orang di Alam Asura sering bertengkar dengan penghuni Alam Surga. Apakah Tiga Alam Asura Bawah bisa pergi dan bertengkar di Alam Surga? Apakah bisa bertengkar dengan makhluk surgawi? Pada umumnya yang berada di Alam Asura Bawah tidak dapat naik dan bertengkar dengan para penghuni Alam Surga. Di atas Alam Asura adalah Alam Surga, penghuni Alam Surga memiliki lima kemerosotan, begitu pahalanya di Alam Surga sudah habis, maka mereka akan turun kembali ke bawah, Master pernah membahas tentang Alam Surga dengan kalian, maka hari ini Master tidak akan mengulang pembahasannya lagi.
Berputar-putar terus di dalam enam alam ini, bagaimana caranya agar bisa terbebas dari tumimbal lahir enam alam dan tidak lagi merasakan derita reinkarnasi? Kecuali kalian membina pikiran, membina diri, dan melafalkan paritta dengan baik. Seluruh reinkarnasi di dalam enam alam ini, semuanya ditentukan oleh kekuatan karmamu sendiri. Jika hari ini kamu terlahir di alam bawah, itu karena halangan karma burukmu terlalu berat. Jika hari ini kamu terlahir ke alam atas, itu karena kekuatan karmamu ringan, kamu melakukan banyak kebajikan, sedikit melakukan kejahatan, akan tetapi kamu masih harus merasakan derita reinkarnasi. Ada satu pepatah yang mengatakan: “Biksu bisa lari, tetapi kuil tidak bisa lari”. Jika hari ini kamu sudah berhutang, maka tidak peduli ke mana pun kamu pergi, penagih hutang pasti tetap bisa menemukanmu. Ini seperti jika hari ini kamu memiliki halangan karma buruk, maka kamu tidak akan bisa lari darinya. kamu akan dikekang oleh kekuatan karma ini, yang menentukan apakah kamu harus naik ke Surga atau turun ke Neraka, sesuai dengan karmamu.
Kalian semua tahu bahwa Alam Neraka memiliki 18 tingkat, akan tetapi tahukah kalian siapa yang menciptakan Alam Neraka ini? Yang menciptakannya adalah manusia sendiri, ini seperti penjara di dunia ini, sebenarnya di tempat ini tidak ada penjara, namun karena ada begitu banyak orang yang melanggar hukum, maka tidak ada pilihan lain, dibangunlah sebuah penjara. Semakin banyak para penjahat, maka semakin banyak penjara yang dibangun. Maka di masa depan nanti, mungkin akan ada Neraka tingkat ke-19 atau tingkat ke-20, karena kejahatan, sifat buruk, kebiasaan buruk, dan dosa-dosa lain yang dilakukan manusia membuat mereka harus masuk ke Neraka, sedangkan 18 tingkat Neraka sudah tidak mencukupi lagi, maka akan ada Neraka tingkat 19 dan 20. Semakin jahat hati seseorang, maka dia akan turun semakin ke bawah. Kalian harus bisa memahami kebenaran ini, ingat baik-baik: Jangan melakukan semua bentuk kejahatan, amalkan segala kebaikan.
Master ingin kalian bisa memahaminya, mengerti, lalu tersadarkan (mencapai pencerahan). Baik, sampai jumpa di pertemuan berikutnya.