19. Mengendalikan pemikiran ketika melafalkan paritta, Meminjam Kepalsuan Untuk Membina Kebenaran 控制念经心态,借假修真

19. Mengendalikan pemikiran ketika melafalkan paritta, Meminjam Kepalsuan Untuk Membina Kebenaran

Master akan mengajarkan kalian beberapa trik untuk melafalkan paritta dalam beberapa keadaan tertentu:

  1. Ketika memvisualisasikan kekosongan, jangan memikirkan orang atau masalah apapun, selain itu, kita harus menenangkan pikiran kita, pemikiran kita harus tenang, karena pemikiran yang tidak baik hanya sementara, namun pikiran (hati) kita harus tenang. Contohnya, sekarang Anda sangat membenci seseorang, akan tetapi Anda harus mengatakan pada diri sendiri, “Saya harus tenang, jangan memikirkannya, memusatkan segenap kekuatan untuk melafalkan paritta”, dengan begitu pikiran kita baru bisa menjadi tenang.

  2. Ketika api kemarahan Anda sedang meluap-luap, pada saat ini melafalkan paritta juga ada triknya, ketika api kemarahan kalian benar-benar tidak bisa ditekan, Master ajarkan kalian caranya, pada saat ini, melafalkan paritta untuk diperdengarkan kepada Bodhisattva. Seperti, seorang guru SD, ketika mengajar, dia menyuruh murid-muridnya membaca buku, apakah guru perlu mendengar mereka membaca? Bodhisattva mengajarkan kita paritta-paritta ini, meminta kita melafalkannya, bukankah Bodhisattva juga ingin mendengarnya? Ketika Anda berpikir bahwa Bodhisattva sedang mendengarkan saya melafalkan paritta, maka Anda akan bersikap serius dan tidak marah lagi, seperti ketika kita mengerjakan sesuatu, jika ada orang yang melihat (mengawasi) kita, maka kita akan melakukannya dengan lebih baik, setiap kali Master mendengar ada orang yang melafalkan paritta, Master merasa sangat senang. Melafalkan paritta bisa saling menyalurkan energi qi, ketika Anda melafalkan paritta, maka medan aura Anda bisa tersambung dengan medan aura Guan Shi Yin Pu Sa, oleh karena itu, ketika Anda benar-benar marah, Anda boleh melafalkannya untuk diperdengarkan kepada Bodhisattva. Akan tetapi, ketika melafalkan paritta tidak boleh memiliki kebencian sedikit pun. Apabila Anda melafalkan paritta sambil merasa benci, karena pemikiran Anda tidak baik, maka paritta yang dilafalkan juga tidak akan bagus, caranya hanya dengan melafalkannya dengan suara lebih keras, gunakan suara Anda untuk menutupi api kemarahan Anda.

  3. Melafalkan paritta ketika sedang marah, jika tidak bersuara, bisa melukai darah Anda, karena energi qi darah Anda sudah tidak lancar, ketika ada hawa amarah, akan membuat qi darah Anda semakin tidak lancar. Pada saat ini sebaiknya melafalkan paritta dengan bersuara, Anda boleh bersuara lebih keras sedikit. Seperti jika ada banyak orang yang saat merasa tidak senang, lalu suara bicaranya menjadi lebih keras, selesai bicara maka tidak akan ada masalah lagi, dengan kata lain, dia sudah mengeluarkan semua hawa amarahnya. Mengapa biasanya Master melarang kalian melafalkan paritta dengan suara keras? Karena ketika melafalkan paritta, energi qi dan darah kita harus sama-sama bersirkulasi, bukan hanya energi qi saja yang mengalir, lalu darah tidak bergerak. Jika semuanya dipendam di dalam, berarti hanya mengedarkan darah tanpa mengalirkan qi, oleh karena itu, keduanya harus sama-sama bergerak. Dalam pengobatan tradisional Tiongkok terdapat istilah di mana energi qi dan darah sama-sama terluka, 】sesungguhnya ini berarti Anda tidak bisa menyelaraskan tubuh dan pikiran Anda, ketika melafalkan paritta, kalian juga harus bisa menstabilkan aliran qi dan darah kalian.

  4. Jika kalian melafalkan paritta ketika sedang marah, maka selain harus sambil bertobat, pada saat yang sama, kalian juga harus tanpa suara berbicara dalam hati: “Guan Shi Yin Pu Sa berkati saya, berkati saya…”, ini sangat penting.

Tubuh Dharma dari Buddha dan Bodhisattva, seperti tubuh Dharma dari Guan Shi Yin Pu Sa dikenal dengan nama “seribu tangan dan seribu mata”, yakni Bodhisattva yang sekarang kalian lihat, walaupun bukan tubuh Dharma yang sesungguhnya seperti di Alam Buddha, akan tetapi tubuh Dharma Bodhisattva tetap bisa pergi ke dalam jiwa kalian. Jika dikatakan dari sudut pandang lain, tubuh Dharma Buddha, tubuh Dharma Bodhisattva, tubuh Dharma Master, bisa masuk ke dalam mimpi kalian baik di pagi hari maupun di malam hari. Tubuh Dharma Bodhisattva bisa menolong Anda di dalam mimpi, juga bisa sering datang berbicara di telinga Anda, Tubuh Dharma ini tidak berwujud juga tidak beraroma, ia merupakan medan aura yang terbentuk dari gabungan molekul partikel yang bersifat hiperfisik. Tubuh Dharma merupakan suatu bentuk sumber kekuatan yang sangat murni dan suci, seperti seseorang yang melatih tenaga dalam – qi, saat dia sedang mengeluarkan tenaga dalamnya, maka dari tubuhnya bisa keluar sesuatu sejenis kabut uap, ini yang disebut sebagai kekuatan atau energi. Di Seminar Dharma, kalian bisa melihat sinar keemasan yang terpancar keluar dari kepala Master, ini juga merupakan suatu sumber energi, yang dinamakan cahaya Buddha.

Tubuh Dharma Buddha ada di mana-mana, bisa melampaui batas ruang dan waktu, bisa pergi ke mana pun sesuai keinginannya. Ini seperti, kapan pun saya ingin pergi ke rumah Anda, saya bisa pergi ke rumah Anda, akan tetapi jika saya benar-benar mendatangi rumah Anda, itu juga memerlukan jodoh atau ada alasannya, dan alasan ini karena kalian sendiri yang memohon kepada Bodhisattva, karena Bodhisattva pasti mendengarkan permohonan kita.

Mari kita membahas tentang suara Dharma dari Buddha dan Bodhisattva, apakah yang disebut dengan suara Dharma? Yakni telinga Anda, bisa sering mendengar suara Master berbicara, telinga Anda bisa sering mendengar suara Bodhisattva yang berbicara kepada Anda, ini dinamakan suara Dharma. Suara Dharma tidak akan menghilang seiring dengan berjalannya waktu, juga bukan karena pada saat ini tidak ada suara Dharma maka berarti Bodhisattva tidak di sana. Tubuh Dharma tidak dibatasi oleh ruang dan waktu, tubuh Dharma bisa berpindah dari satu dimensi ke dimensi lain.

Tubuh Dharma dan suara Dharma, semuanya dimiliki oleh Bodhisattva, ketika kalian sedang menyebarkan Ajaran Buddha Dharma, ketika kalian sedang asyik bicara, Anda sendiri akan merasa diri Anda berbicara dengan sangat serius, pada saat itu Anda seperti bukan diri Anda sendiri, Anda sendiri akan merasa, “Mengapa saya bisa mengatakan begitu banyak teori dan prinsip-prinsip seperti ini?” Ketika Anda membantu orang lain untuk membangkitkan kesadaran spiritualnya, Anda terus berbicara, setelah itu akan berpikir, apakah ini adalah perkataan dari saya? Mengapa saya bisa berbicara dengan begitu bagus? Bagaimana bahasa saya bisa begitu sempurna? Maka sesungguhnya pada saat ini adalah Bodhisattva berada di tubuh Anda dan memberikan kekuatan kepada Anda.

Kalian harus ingat untuk lebih banyak menolong kesadaran spiritual orang-orang, maka suara Dharma akan selalu menyertai Anda; jika kalian jarang menyelamatkan orang lain, maka suara Dharma akan menghilang. Seseorang yang sering menyelamatkan kesadaran spiritual orang lain, maka Bodhisattva akan sering berbicara di telinganya; seseorang yang tidak sering menolong kesadaran spiritual orang lain, tidak akan mendengar suara Bodhisattva di telinganya. Seseorang yang senantiasa membina pikiran dan perilakunya, akan selalu memiliki rupa Dharma, yakni rupa Dharma Bodhisattva akan muncul pada dirinya; seseorang yang seringkali tidak melafalkan paritta dan bersembahyang kepada Buddha, pada akhirnya akan kehilangan rupa Dharma, bahkan tidak memiliki sedikit pun rupa Bodhisattva, oleh karena itu, kalian harus mengingat logika ini.

Suara-suara Buddhis, baik suara Dharma maupun tubuh Dharma, bisa berkembang menjadi tathata –realitas / keadaan yang sebenarnya. Realitas / keadaan yang sebenarnya, berarti sepenuhnya nyata. Ketika suara Dharma dan tubuh Dharma Anda berkembang menjadi suatu kenyataan, maka rupa Bodhisattva yang sesungguhnya akan muncul. Kita harus memiliki tekad yang mulia, berwelas asih terhadap semua makhluk, menyelamatkan kesadaran spiritual semua makhluk. Tekad yang mulia, seperti berikrar: Guan Shi Yin Pu Sa, saya ingin membantu semua makhluk, saya pasti akan menyelamatkan kesadaran spiritual semua orang yang berjodoh, walaupun saya sudah meninggal, saya tetap mau menyelamatkan semua makhluk. Ini yang dinamakan tekad yang mulia. Apakah kalian memiliki kemampuan seperti ini? Tidak ada, kalian hanya bisa meneladani semangat Buddha dan Bodhisattva.

Asalkan memiliki tekad, maka kita harus berusaha mewujudkannya, tekad itu sangat penting, tekad bisa mendorong Anda untuk maju, merupakan suatu dasar untuk menyempurnakan segala nidana / sebab musabab Anda di dunia ini, sesungguhnya ia adalah kekuatan Anda. Jika seseorang ingin melakukan sesuatu hal namun tidak bisa melakukannya, itu karena dasarnya tidak cukup kuat. untuk mewujudkan segala keinginan di dunia ini, darimana datangnya akar ini? Mudah saja, ini berasal dari jasa kebajikan yang biasanya Anda lakukan, jika Anda berusaha keras untuk melakukan jasa kebajikan, maka dasar ini akan terpancang semakin dalam, pada saat ini, apapun yang Anda minta pasti terkabul, ingatlah, semakin banyak jasa kebajikan seseorang, maka permohonannya akan semakin mudah terwujud. Jika saat Anda menghadapi suatu masalah dan tidak bisa menguraikannya, ini berarti kekuatan spiritual kalian dan jasa kebajikan kalian masih belum mencukupi. 

Seseorang harus berubah mengikuti perubahan zaman, mengapa dinamakan manusia bumi dan langit? Mengapa untuk mengubah nama, kita harus membakar formulir penggantian nama baru bisa ada hasilnya? Jangan terlalu banyak mengubah nama, kalau terlalu banyak mengubah nama, akan menyebabkan seseorang bernasib akan kurang baik di masa tuanya, bisa membuat rohnya menjadi tidak utuh, mudah menderita alzheimer, mudah menderita depresi, karena rohnya mudah tercerai-berai. Nama ini di dunia itu palsu, seperti yang sering dikatakan, hidup ini bagai bertamasya, hanya nama di Surga dan Akhirat yang benar-benar nyata. Kita harus menyayangi diri sendiri, berpikir berdasarkan sifat dasar kita, perbedaan dari manusia dan binatang adalah, kepala manusia tegak menopang langit, kedua kakinya menginjak tanah, sedangkan binatang memunggungi langit, hanya manusia saja yang kepalanya menopang langit, oleh karena itu, dalam Ajaran Buddha Dharma dikatakan: tidak mudah terlahir sebagai manusia.

Selanjutnya, Master akan membahas tentang dharma relativitas. Dalam praktik Ajaran Buddha Dharma, terdapat banyak cara (dharma), serta banyak Pintu Dharma, sedangkan metode atau dharma relativitas walaupun bukan sebuah Pintu Dharma atau aliran, akan tetapi merupakan suatu metode yang sangat baik dalam praktik Buddhisme. Apa yang disebut sebagai dharma relativitas? Dharma relativitas itu seperti ketika saya menghadapi masalah ini, saya akan mencari penyelesaian khusus  untuk masalah ini; jika saya tidak menghadapi masalah ini, maka saya tidak perlu menyelesaikannya. Seperti bermimpi, kita harus menafsirkan relativitas keadaan dalam mimpi ini menjadi suatu kebenaran, melihat fenomena di dalam mimpi sebagai suatu fenomena yang nyata. Mengubah keadaan di dalam mimpi menjadi suatu kebenaran sejati, dengan kata lain, Anda memimpikan hal ini, maka Anda harus mengubahnya menjadi sesuatu yang nyata. Banyak orang yang sering bermimpi, bermimpi benar-benar bisa membuat Anda menyadari banyak hal. Master pernah mengatakan hal ini pada kalian, di dunia ini ada banyak ilmuwan, banyak penemuan mereka yang terwujud berdasarkan mimpi, setelah bermimpi lalu ia merealisasikannya ke dalam kehidupan nyata, baru bisa berhasil. Mimpi yang menjadi kenyataan, prinsipnya seperti itu, mengubah mimpi menjadi hal yang nyata, lalu menggunakannya. Dharma relativitas bertujuan mengubah mimpi menjadi kebenaran sejati, kemudian menggunakannya (menerapkannya).

Semua yang memiliki rupa tidak bisa didapatkan, tetapi ingatlah, semuanya yang memiliki rupa (wujud) tidak bisa didapatkan, baik yang di dalam mimpi, maupun yang berada di dunia ini, semua yang memiliki rupa tidak bisa didapatkan, jangan menggenggamnya erat-erat dan tidak mau melepaskannya, kita hanya bisa memberdayakannya, menggunakannya, namun tidak benar-benar bisa memilikinya, selalu menyimpannya di sisi kita. Contohnya, hari ini Anda bermimpi buruk, maka Anda harus menggunakannya, Anda bisa memberitahu Master: Master saya bermimpi, begini begitu. Kemudian, Master akan memberitahu Anda apa yang harus dilakukan. Jika Anda bermimpi buruk, dan hanya selalu memikirkan mimpi itu, tidak mau melepaskannya (melupakannya), maka setelah beberapa hari, Anda akan menjadi orang di dalam mimpi buruk itu. Oleh karena itu, ketika bermimpi, kita harus bisa memanfaatkan mimpi, bukan memilikinya, namun menggunakannya.

Segala yang memiliki rupa tidak bisa dimiliki, membina kebenaran di tengah ilusi. Apakah bermimpi itu adalah ilusi? Bermimpi bukankah sepertinya nyata, namun juga sepertinya tidak? Selain itu, setelah terbangun dari mimpi, maka semuanya akan lenyap, bukankah ini adalah ilusi Anda? Membina kebenaran di tengah ilusi, contohnya, hari ini Anda bermimpi makan daging, setelah terbangun, “Aiya, saya tidak boleh makan daging, saya itu seorang vegetarian.” Mimpi ini adalah ilusi, namun setelah Anda terbangun, Anda akan menyadari satu kebenaran – saya tidak lulus ujian mimpi – ini adalah membina kebenaran di tengah ilusi. Seperti, di dalam mimpi ada setan yang ingin menangkap Anda, tiba-tiba Anda mulai melafalkan paritta, setan itu dikalahkan oleh Anda, pada saat ini Anda sudah membina kebenaran di tengah ilusi. Di dalam mimpi Anda bisa teringat pada Guan Shi Yin Pu Sa, di dalam mimpi Anda bisa terpikir Guan Shi Yin Pu Sa, Anda bisa melafalkan paritta, sesungguhnya Anda sudah membina kepalsuan di dalam mimpi. Jika dalam mimpi sekalipun, Anda bisa teringat pada Guan Shi Yin Pu Sa, maka ketika Anda meninggal, Anda juga pasti akan teringat pada Guan Shi Yin Pu Sa. Jika roh Anda bisa memikirkan Guan Shi Yin Pu Sa, maka Guan Shi Yin Pu Sa pasti akan menolong Anda naik ke Surga. Ada begitu banyak orang ketika bermimpi buruk dan tidak bisa bangun, namun tiba-tiba, dia teringat pada Guan Shi Yin Pu Sa, begitu melafalkan paritta, dia segera terbangun, ini adalah meminjam ilusi untuk membina kebenaran.

Dunia ini juga merupakan ilusi alam mimpi, semuanya tidak abadi, oleh karena itu kita harus meminjam dunia ini untuk membina sifat alami diri sendiri yang sesungguhnya. Pada kesempatan selanjutnya, Master akan membahas tentang kekuatan pendukung dari dharma relativitas.