35. Jodoh dan Kekuatan Supernatural
Hari ini saya akan membahas tentang kekuatan supernatural, asalkan seseorang sudah menjalani pembinaan diri, maka dia akan memiliki kekuatan supernatural. Pembinaan diri yang dijalani seperti bersembah sujud kepada Buddha, melafalkan paritta, bermeditasi, bervisualisasi, dan lain-lain, pada saat pertama kali berhubungan dengan setan atau dewa, maka fenomena supernatural akan mulai muncul, fenomena ini bisa terlihat dalam banyak aspek, contohnya: bermimpi, telepati, halusinasi, dan lain sebagainya. Berhalusinasi di sini seperti kita jelas-jelas melihat sesuatu, tapi ternyata tidak ada? Kemampuan halusinasi yang bisa terhubung dengan Alam Roh, terbagi menjadi dua jenis, yaitu kemampuan supernatural “besar” dan kemampuan supernatural “kecil”. Melalui kemampuan supernatural kecil, kita bisa mengetahui beberapa hal, seperti dapat melihat beberapa makhluk atau benda-benda di Alam Roh, ini merupakan respon atau perasaan samar-samar yang
muncul dalam waktu yang singkat. Tingkat kemampuan supernatural besar dan supernatural kecil tidak sama, kemampuan supernatural kecil adalah kemampuan supernatural (yang diperoleh) dari setan, kita semua mengetahui bahwa setan memiliki lima kemampuan supernatural, di sini termasuk memiliki mata yin yang yang bisa melihat hal-hal di Alam Roh, biasanya jika ada orang yang memberi tahu Anda, “Saya bisa melihat ini, saya bisa mengetahui itu”, maka sesungguhnya ada setan atau makhluk halus pada tubuh orang ini. Orang yang membina pikiran dengan setulus hati tidak akan berambisi untuk memiliki kemampuan supernatural, bila mengejar kemampuan ini, maka setan akan datang merasuki tubuhnya, oleh karena itu kita harus percaya kepada Buddha dan membina pikiran dengan baik dan benar. Tiga hal yang menyebabkan seseorang bisa melihat hal-hal di dalam Alam Roh: 1) Pembinaan diri di kehidupan sebelumnya; 2) Hawa atau energi yin yang terlalu kuat; 3) Ada setan atau arwah asing yang merasuki tubuhnya. Ada 95% orang setelah dirasuki setan, akan memiliki
kemampuan supernatural kecil, namun ini bukan kemampuan supernatural yang sesungguhnya, ini adalah kemampuan supernatural dari setan atau roh halus. Kalian harus berkeyakinan benar saat menekuni Ajaran Buddha Dharma, kalian harus benar-benar mengerti, bahwa jangan mengira memiliki kemampuan supernatural seperti ini adalah hal yang baik. Kemampuan supernatural yang sebenarnya (kemampuan supernatural besar), bukan kemampuan supernatural dari setan, melainkan 6 kemampuan supernatural yang pernah Master bahas sebelumnya, namun seseorang yang memiliki kemampuan supernatural besar bukan berarti dia pasti bisa sepenuhnya membebaskan dirinya (dari keduniawian).
Jika seseorang bisa mencapai tingkat kesadaran di mana dirinya sudah terbebaskan, yakni di mana dia sudah sepenuhnya terlepas dari keduniawian, maka kemampuan supernatural yang seharusnya dimiliki akan datang dengan sendirinya, inilah kemampuan supernatural yang sesungguhnya. Apa yang dimaksud dengan terbebaskan?
Yaitu tidak lagi merasa risau ketika dilanda kerisauan, tidak lagi bersedih pada saat seharusnya merasa sedih, juga tidak terlalu perhitungan saat ditipu orang lain, tetap mampu menyesuaikan jodoh walaupun sedang sakit. Orang yang benar-benar sudah terbebaskan, pasti memiliki kemampuan supernatural besar, sedangkan orang yang berkemampuan supernatural besar, pasti akan terbebaskan.
Saya beri tahu kalian: makna kebebasan yang sesungguhnya adalah mampu “menghempaskan ikatan”, berarti melepaskan semua belenggu dan gangguan pada diri kita, tidak ada siapapun lagi yang bisa menghalangi kita, asalkan Anda sendiri sudah memiliki tekad, maka tidak akan ada seorang pun yang bisa menghalangi Anda untuk melakukan segala sesuatu hal apapun di dunia ini, karena ini adalah bibit sebab yang Anda tanam sendiri.
Dalam masyarakat masa kini, orang-orang berkemampuan supernatural yang kita kenal (paranormal atau cenayang), adalah orang-orang yang menyembah dewa dan meramal nasib. Jika kemampuan supernatural kecil yang dimiliki orang ini semakin hebat, berarti tubuhnya telah dirasuki oleh setan atau dewa, dan setelah tubuhnya terasuki, maka dia bisa membantumu berkomunikasi dengan Alam Roh, ini yang disebut sebagai meramal, namun ini bukan pembinaan pikiran, ini merupakan pemahaman yang sama sekali berbeda dengan membina pikiran, oleh karena itu kita harus berkeyakinan benar, berpemikiran benar, dan membina diri dengan benar.
Kalian sering mengatakan “membina pikiran”, apa yang dimaksud dengan membina pikiran? Membina pikiran berarti menjernihkan pikiran dan menemukan kembali sifat dasar kita, membina pikiranmu sampai bisa memahami segalanya, kemudian menemukan kembali sifat dasarmu, yakni sifat dasar KeBudhaan dan Bodhisattva. Kita harus menjadi seorang “penentu”, membina diri sampai menjadi seorang “tuan” yang percaya diri, menjadi penentu hidup-matinya sendiri, memegang kendali atas
hidup dan mati diri sendiri, namun ada berapa orang yang dapat melakukannya? Untuk menemukan sifat dasar diri sendiri, pertama-tama harus membebaskan diri dari gangguan kekuatan karma, kita harus bisa memperoleh kebebasan yang paling dasar, yakni benar-benar bisa berpikiran terbuka, benar-benar bisa memahami semuanya dengan jelas. Sudah tidak lagi mempermasalahkan terhadap berbagai hal di dunia ini. Cinta dan benci di dunia ini akan membuat seseorang terus terjerat di dalam roda reinkarnasi, manusia hidup di dunia ini diwarnai oleh rasa cinta dan benci, karena perasaan cinta membuat kamu menderita di reinkarnasi selanjutnya, karena kebencian membuat kamu kembali bereinkarnasi di kehidupan selanjutnya. Ada sebagian orang yang mengatakan: saya terlalu mencintaimu di kehidupan ini, maka di kehidupan selanjutnya kita harus tetap menjadi suami istri. Tetapi siapa yang bisa menjamin di kehidupan berikutnya mereka masih bisa tetap menjadi pasangan suami istri?
Kita harus menyikapi perasaan cinta dan benci dengan benar, kita bisa menggunakan tiga macam cara agar bisa terbebas dari kelahiran kembali: yang pertama, kekuatan untuk mengambil ketegasan. “Saya tidak menginginkan cinta yang seperti ini, ia tidak sebanding dengan apa yang dikorbankan, tidak ada artinya”, itulah mengapa kekuatan untuk mengambil ketegasan amat sangat penting. Contohnya, hubungan seorang anak dengan ibunya yang sangat tegang, anak ini memiliki pemikiran untuk membunuh ibunya atau mengusir ibunya, sebenarnya anak-anak yang seperti ini memiliki jodoh buruk dengan ibunya, maka dalam keadaan seperti itu, Anda harus memiliki ketegasan untuk memutuskan hubungan ini, tinggalkan anakmu, jangan mengira Anda itu masih ibunya, yang masih perlu mengkhawatirkan dia, namun jika semakin dipikirkan malah akan semakin benci, setelah perasaan benci berubah menjadi bibit karma buruk dalam pikiran kita, maka pembalasannya akan terulang kembali di reinkarnasi selanjutnya. Yang kedua, kekuatan untuk memutuskan, kita harus melepaskan segala kekurangan
dan hal-hal yang tidak baik yang ada pada diri kita, jangan sampai meninggalkan “tumor beracun” di dalam tubuh kita. Yang ketiga, kekuatan jodoh yang sudah berakhir, yaitu meyakini bahwa jodoh ini memang sudah tuntas, dengan begitu Anda baru bisa melenyapkan segala perasaan cinta dan benci. Hubungan antara setiap anggota dalam satu keluarga, semuanya bisa terjalin karena jodoh, ketika jodoh ini berakhir, maka semuanya akan hilang. Oleh karena itu, saat perasaan cinta dan benci berbaur menjadi satu, Anda akan merasakan cinta sekaligus benci secara bersamaan, namun dengan mempercayai jodoh, maka Anda pasti bisa meninggalkannya.