25. Membahas Tentang “Pemikiran Semua Makhluk” 谈谈 “众生的念头”

25. Membahas Tentang “Pemikiran Semua Makhluk”

Pikiran yang bebas dari segala pemikiran adalah suatu kebajikan, di sini pikiran diibaratkan sebagai suatu sumber kekuatan. Bila pikiran Anda bisa terbebas dari pemikiran apa pun, maka itu adalah kebajikan. Anda harus bisa memahami pikiran Anda sendiri, apa saja yang tersimpan di dalamnya? Apa yang bisa dilakukannya? Karena kapasitas kekuatan yang bisa masuk ke dalamnya (yang berupa berbagai macam pemikiran dan sikap), jika itu adalah hal-hal positif, maka pikiran Anda akan sama dengan pikiran Buddha. Namun apabila yang masuk ke dalamnya adalah hal-hal yang kotor, maka pikiran Anda akan sama dengan pikiran iblis. Anda harus mampu memahami pikiran Anda sendiri, Anda harus mengetahui apa yang bisa dilakukan oleh pikiran. Oleh karena itu, di dalam Ajaran Buddha Dharma dikatakan “pikiran yang bebas dari pemikiran”, dengan kata lain pikiran Anda sepenuhnya meninggalkan pemikiran Anda sendiri, mengerjakan segala sesuatu harus dipikirkan dengan baik, jika pikiran Anda diisi dengan hal-hal yang baik, maka itu adalah kebajikan, karena setelah hal-hal yang baik ini masuk ke dalamnya, Anda akan menyadari moralitas Anda sendiri, dan setelah menerima hal-hal yang baik maka Anda akan menjadi orang yang bermoral (berbudi luhur). Tetapi, ketika pikiran Anda dicemari dengan hal-hal yang kotor, hal-hal yang tidak baik, maka itu dinamakan tidak bermoral.

Bagaimana cara agar Anda bisa menghilangkan pemikiran yang mengganggu? Pertama-tama harus “meninggalkan pemikiran” itu sendiri, meninggalkan pemikiran berarti tidak ada pemikiran apa pun, tidak memiliki pemikiran adalah suatu kebajikan. Ketika Anda tidak lagi memiliki pemikiran apa pun, saat Anda sudah meninggalkan pemikiran Anda sendiri, maka Anda akan memiliki kebajikan, namun bila Anda masih memiliki pemikiran sedikit saja, maka pikiran Anda akan bergejolak, bagaikan sebuah jam, ketika Anda memiliki sebuah pemikiran, maka pikiran Anda bagai jarum jam yang bergoyang ke sana kemari, bila tidak ada pemikiran, bukankah jarum jam tidak akan bergerak, dan berhenti di sana, namun bila memiliki pemikiran, maka bisa timbul pemikiran yang salah, oleh karena itu ingat, tidak ada pemikiran adalah suatu kebajikan, karena bila Anda sering berada dalam kondisi “tidak ada pemikiran”, maka keadaan ini akan berubah menjadi suatu bentuk pemikiran lain, yaitu kondisi ketiadaan tanpa pemikiran. Apabila Anda masih memiliki pemikiran, maka akan muncul kerisauan, dan kerisauan ini muncul karena masih adanya pemikiran, mengubah “ada pemikiran” menjadi “tidak ada pemikiran”, itu adalah suatu kebajikan. Kebenaran dari alam semesta ini adalah segala perubahan yang terjadi di dalamnya tidak akan meninggalkan aturan dasar, seperti tumimbal lahir, manusia masih berputar di dalam enam alam samsara, tidak bisa terbebaskan, harus ada petunjuk dari guru yang baik, baru bisa membebaskan diri kalian dari sana, namun ada banyak orang yang baru saja mengikuti Master, baru saja mengalami sedikit kemajuan dalam pembinaan dirinya, lalu kembali terjerumus. Karena hidup kita bagai sebuah pusaran raksasa, baru keluar sedikit saja, bisa kembali tertarik masuk. Ingat, dengan menghilangkan segala kerisauan sampai tidak ada lagi kerisauan, maka kebajikan dalam diri kalian akan muncul.

Semua makhluk memiliki pemikiran, namun pemikiran ini tidak mempengaruhi sifat kebuddhaan, sebaliknya sifat kebuddhaan juga tidak akan mengganggu pemikiran. Pemikiran yang ada dalam diri Anda tidak akan mempengaruhi sifat kebuddhaan Anda, karena dia tidak bisa memberikan pengaruh atau dampak apa pun terhadap sifat kebuddhaan Anda yang tersimpan dalam di lubuk hati Anda. Sifat kebuddhaan yang memang berada di dalam diri Anda, tidak akan mengganggu pemikiran Anda, baik pemikiran yang positif maupun negatif, sifat kebuddhaan tetap utuh seperti semula, bahkan meskipun orang ini dikurung di dalam penjara, namun sifat kebuddhaannya tetap ada. Oleh karena itu, Anda harus membiarkan sifat kebuddhaan ini sering “menempati” pikiran Anda, hal-hal yang baik harus sering berada di berada dalam kepala Anda. Pemikiran tanpa pemikiran adalah kebajikan, Anda sendiri sudah tidak memiliki pemikiran ini, bahkan Anda pun sudah tidak mau memikirkannya lagi, contohnya, ada orang yang mengatakan, “Saya tidak punya pendapat mengenai masalah ini”, namun sebenarnya dia masih tetap memiliki suatu pemikiran, yakni suatu pemikiran yang muncul tanpa dipikirkan atau disadari, namun pemikiran yang sudah benar-benar tidak lagi ada pemikiran di dalamnya adalah sifat kebuddhaan. “Tidak meninggalkan sifat dasar”, yakni kita sebagai manusia seharusnya tidak meninggalkan sifat dasarnya sendiri untuk selamanya, jangan meninggalkan sifat kebuddhaan, maka ini adalah jasa. Sifat kebuddhaan yang ada dalam sifat dasar yang tidak ternoda dan bisa digunakan dengan leluasa, adalah suatu kebajikan.

Baru saja kita membahas dua makna dari jasa kebajikan: pertama, jasa kebajikan yang muncul dari dalam lubuk hati yang terdalam, harus memiliki sifat kebuddhaan, harus meneladani jasa kebajikan dari Buddha dan Bodhisattva. Yang kedua, tubuh Dharma kalian harus memiliki jasa kebajikan, ini seperti yang semula Master katakan, jika kalian melakukan jasa kebajikan, maka raga badaniah kalian akan menjadi tubuh Dharma, atau disebut juga gong de shen – tubuh jasa kebajikan, dan ini benar-benar jasa kebajikan, maka gong de fa shen – tubuh Dharma jasa kebajikan adalah jasa kebajikan yang sesungguhnya, dan sifat kebuddhaan yang sesungguhnya juga akan muncul, karena setelah tubuh Anda menciptakan hal-hal yang paling sesuai dengan sifat dasar Anda, akan membuat sifat kebuddhaan yang sebenarnya yang berada di lubuk hati Anda yang terdalam muncul keluar, sifat kebudhaan yang baru keluar ini merupakan suatu dasar, yakni dasar dari sifat kebuddhaan yang dimiliki oleh kalian yang benar-benar menekuni Ajaran Buddha Dharma, dan segala perbuatan yang dikerjakan dengan didasari oleh sifat kebuddhaan, ini baru bisa disebut sebagai jasa kebajikan – gong de. Jika tidak, semuanya hanya akan menjadi buah karma baik dan pahala.

Buddha dan Bodhisattva memberkati orang-orang yang bersedia membantu dirinya sendiri, yaitu orang-orang yang sungguh-sungguh bersedia memperbaiki dan mengubah kekurangan yang ada pada dirinya sendiri, karena orang yang tidak mau memperbaiki dan mengubah kekurangannya sendiri, tidak akan mendapatkan perlindungan dari Pu Sa (Bodhisattva). Dengan kata lain, jika orang ini merasa menyesal atau memiliki kemauan untuk bertobat, dia baru bisa ditolong, harus bertobat terlebih dahulu, Anda baru bisa tertolong, apabila Anda saja tidak mau menyesali dan mengubah kebiasaan buruk yang ada pada diri Anda, lalu bagaimana Anda bisa mendapatkan pertolongan?

Buddha adalah orang yang paling biasa di dunia ini, karena Dia sudah memulihkan keadaannya yang semula, karena kita semua adalah orang yang berhati baik, setelah membina pikiran secara terus-menerus, pada akhirnya sifat kebuddhaan kita juga akan muncul, dengan demikian kita bisa memulihkan kembali keadaan kita yang paling awal, atau dikenal juga dengan jiwa asli Buddha dan Bodhisattva yang semula.

Semua pemandangan yang terlihat di dunia ini, segala kejadian yang terjadi, semuanya adalah penjara dunia. Jika Anda mempercayainya, lalu Anda menjalaninya, maka Anda bagai terjerumus masuk ke dalam penjara, terkurung di dalam penjara objek-objek ini, Anda terpenjara di dalamnya dan tidak bisa keluar. Anda sendiri yang mengunci diri Anda ke dalam “penjara” ini. Contohnya: ada orang yang memperlakukan Anda dengan tidak baik, maka Anda membenci orang ini, dan dalam hati Anda selalu berpikiran bahwa dia akan mencelakakan Anda, bukankah ini berarti Anda sama dengan memenjarakan diri Anda sendiri?

Bersikap hormat terhadap orang lain sama dengan memegahkan diri sendiri, Anda adalah orang yang membina diri, mengenal Ajaran Buddha Dharma, tahu sopan santun, ini berarti Anda memuliakan diri sendiri, dan Anda sendiri yang akan memperoleh manfaatnya, karena hal ini meningkatkan moralitas di dalam diri Anda.

Ajaran Buddha Dharma adalah sebuah cara untuk mencapai kesadaran hidup, sampai pada akhirnya Ajaran Buddha Dharma itu sendiri adalah sebuah jalan untuk membantu semua makhluk untuk menyadari makna kehidupan ini. Maka, Anda harus tersadarkan, harus segera “sadar dan bangun”, dan cara ini adalah Ajaran Buddha Dharma, dia membuat Anda bisa memahami kebenaran hidup manusia di alam semesta ini.

Hari ini Master mengatakan satu hal kepada kalian: “Dunia ini adalah sebuah ajang lelucon yang sangat besar.” Dunia ini adalah sebuah panggung yang membodohi Anda. Coba kalian ingat kembali, orang-orang tua di dalam keluarga Anda, masa lalu Anda, dan pikirkan juga masa depan Anda, hal-hal yang sudah Anda lakukan, apakah itu menggelikan, segalanya itu palsu, satu hembusan nafas terakhir dan semuanya menghilang, oleh karena itu seluruhnya hanya kepalsuan belaka, “Semua datang dan pergi dengan tangan kosong”. Hari ini karena keterbatasan waktu, Master membahas sampai di sini dulu.