Wejangan tentang kesetaraan dalam memberikan persembahan kepada Buddha dan Bodhisattva dan memberikan persembahan kepada orang miskin 供养佛菩萨和供养穷人平等的开示

 

shuohua20140103 01:02

Wejangan tentang kesetaraan dalam memberikan persembahan kepada Buddha dan Bodhisattva dan memberikan persembahan kepada orang miskin

Pendengar wanita: Dalam “Bai Hua Fo Fa” ada satu bab tentang: apakah memberikan persembahan kepada orang miskin dan memberikan persembahan kepada Buddha dan Bodhisattva itu setara tidak, ada penjelasan yang berbeda. Sebenarnya itu tergantung apakah niatmu setara atau tidak. Bolehkah memohon Master untuk memberikan wejangan lagi?

Master menjawab: Tentu saja memberikan persembahan kepada seorang Bodhisattva akan mempunyai balasan karma yang berbeda dibandingkan memberikan persembahan kepada orang miskin. Beri contoh sederhana: Bodhisattva adalah menyelamatkan semua makhluk. Kamu memberikan persembahan kepada Bodhisattva, kamu mengatakan bahwa Bodhisattva adalah sebuah gambar, tidak bisa bergerak. Tetapi kamu menerbitkan buku-buku Bodhisattva, bukankah kamu sedang memberikan persembahan kepada Bodhisattva? Kamu membuat lebih banyak orang belajar Buddha Dharma, bukankah kamu membuat lebih banyak orang terbebas dari penderitaan dan memperoleh kebahagiaan?

Jika kamu hanya memberi persembahan kepada orang miskin, memberinya sedikit makanan dan kebutuhan, dia kenyang. Dia hanya mendapatkan sedikit kehangatan, tetapi pemikiran dan tingkat kesadaran spiritualnya tetap tidak meningkat. Apa yang dia dapatkan pada akhirnya? Beberapa karma baik dan balasan kebaikan. Dia belum benar-benar mendapatkan pembebasan di dalam hatinya. Sedangkan memberikan persembahan kepada Bodhisattva adalah agar lebih banyak orang mencapai pembebasan spiritual. Misalnya, kamu memberikan persembahan ke kuil ini. Ada Bodhisattva di kuil ini, akan ada lebih banyak orang yang pergi memuja dan memohon. Jadi menurutmu apakah jasa kebajikan ini besar, atau kamu memberikan sedikit sumbangan kepada orang miskin yang berlutut di tepi jalan itu lebih baik? Tentu saja, jika kamu melihat orang miskin di jalan, orang yang memiliki hati yang welas asih juga harus memberikan persembahan kepadanya. Ini juga benar.

(Apakah maksud Anda adalah tergantung pada niat kita sendiri, tidak peduli memberikan persembahan kepada Bodhisattva atau kepada orang miskin, niat kita adalah kesetaraan hati. Yang kita persembahkan adalah sifat Kebuddhaan. Dari segi pembalasan karma, itu adalah tidak sama. Tetapi jika kita memiliki pikiran diskriminasi ketika memberikan persembahan karena pembalasannya berbeda, maka jasa kebajikannya juga akan berbeda.) Bukan begitu. Dalam kehidupan nyata orang-orang yang menekuni Dharma, sebab dan akibat dari apa yang kamu tanam itu adalah sebanding.  Yang kamu memberikan persembahan saat ini adalah untuk Bodhisattva dan praktisi Buddhis, dan memberikan persembahan kepada orang miskin biasa itu adalah dua konsep yang berbeda. Buah balasan karma yang kamu peroleh juga berbeda.

Ini bukan  masalah pikiran diskriminasi, karena ini adalah suatu welas asih. Diskriminasi ini bukan tentang “Apakah saya mau melakukan jasa kebajikan ini hari ini atau tidak, apakah saya welas asih atau tidak.”  Melainkan tentang melakukan jasa kebajikan yang sama, tetapi besar kecilnya jasa kebajikan yang didapatkan itu berbeda. Saya bertanya kepadamu, mengapa Bodhisattva Ksitigarbha ingin pergi ke Alam Neraka? Apakah jasa kebajikannya besar? (Ya) Bodhisattva Ksitigarbha juga bisa datang ke dunia untuk menyelamatkan manusia, tetapi apakah sulit pergi ke Alam Neraka untuk menyelamatkan hantu jahat itu? Apakah jasa kebajikannya besar? (Lalu Master, Anda mengatakan bahwa memberikan persembahan kepada Buddha dan Bodhisattva sebenarnya sama dengan memberikan persembahan kepada orang miskin.) Jangan ada pikiran diskriminasi di dalam hati, tetapi tindakan yang kamu lakukan benar-benar memiliki balasan karma yang berbeda. Itu tidak berdaya. (Sudah mengerti)

 

shuohua20140103  01:02  

供养佛菩萨和供养穷人平等的开示

女听众:《白话佛法》有一篇您讲到:供养一个穷人和供养佛菩萨是不是平等,是有不同讲法的,其实看你的发心是不是平等的。能请师父再开示一下吗?

台长答:供养一个菩萨和供养一个穷人当然是有不一样的果报的。举个简单例子:菩萨是救度众生的,你供养菩萨,你说菩萨是像,不能动的,但是你发行菩萨的书籍,是不是在供养菩萨?你让更多的人学佛,是不是让更多的人离苦得乐?如果你只是去供养一个穷人,给他吃一点、用一点,他饱了,只不过是得到了一点温暖而已,他的思维、境界还是没有提升。他最后得到的是什么?一些善业、善报,没有在心中得到真正的解脱。而供养菩萨,是让更多的人精神上得到解脱。比方说你供养这个庙,庙里有菩萨,会有更多的人去拜、去求,那你说这个功德大还是你在马路上给一个跪在地上的穷人布施点好啊?当然,如果看见那些马路上的穷人,有慈悲心的人也应该给他们一些供养,这也是对的(您的意思是不是说,其实是看我们自己的发心,无论是供养菩萨也好供养一个穷人也好,我们的发心是一个平等心,我们供养的是佛性,果报来讲是不一样的。但是如果说因为果报不一样而在供养的时候就起了分别心,那么这个功德也就不一样了)不是这么讲的,在现实学佛人当中,你种的因和果是成正比的,现在你供养的是菩萨、学佛人,和供养一般的穷人是两个概念,得到的果报是不一样的。这个不是分别心的问题,因为都是一种慈悲心。这个分别心不是在于“今天我做不做这个功德,慈悲不慈悲”的问题,而是在于同样做一个功德,得到的功德大小不一样。我问你,地藏王菩萨为什么要到地狱去啊?功德大不大?(嗯)地藏王菩萨也可以到人间来救人的,但是到地狱去救那些恶鬼难不难?功德大不大?(那师父您说供养佛菩萨和供养一个穷人其实是一样的)心不要有分别,但是你做出来的行为,的确是有不同的果报的,那没有办法的(明白了)