Shuohua20180720 29:09
Teman se-Dharma bertobat dengan tulus atas keangkuhan, membina diri secara permukaan, Master berwelas asih memberikan semangat
Pendengar wanita: Master, beberapa hari lagi murid akan pulang, hari ini murid bertobat kepada Master di dalam telpon, bertobat telah melakukan begitu banyak kejahatan dan kesalahan pada masa lalu, bertobat atas selama ini tidak pernah bersungguh-sungguh membina diri mengikuti Master (harus berusaha keras) selama beberapa saat ini, Bodhisattva memberikan berkat yang besar. Murid setiap hari bertobat di hadapan Bodhisattva, berlinang air mata yang menyesal, baru menyadari diri sendiri begitu buruk, begitu angkuh dan sombong. Mohon maaf Master, murid bertobat
Master menjawab: Baiklah, jika sudah mengetahuinya sekarang. Saya beritahu kepada kamu, datang ke 2OR Australia Oriental, salah satu manfaat adalah menenangkan hati dan baik-baik bertobat, sama seperti mandi, dimana pikiran dan jiwa kita akan tercuci bersih, karena di dalam 5 nafsu keinginan dan 6 kekotoran duniawi ini, kita semuanya sangatlah kotor, bagaimana kamu tahu diri sendiri kotor? Kamu tidak akan mengetahuinya (iya) contohnya, sekarang kamu tidak makan bawang putih lagi, kamu tahu bahwa bawang putih itu bau. Namun jika semua orang makan bawang putih, maka apakah kamu bisa mencium bahwa bawang putih itu bau? Tidak akan bisa mencium baunya, mengertikah?
(mengerti. Sangat-sangat berterima kasih kepada Bodhisattva, karena sebelumnya terus merasa diri sendiri sepertinya mengalami kemajuan dalam setahun ini, sepertinya ada sesuatu yang bagaimana, juga ada kepuasan diri yang tak terkira serta sombong dan angkuh lagi. Dewa Pelindung Dharma juga sangat welas asih disini, memberi saya banyak petunjuk) Benar (oleh sebab itu, murid baru tiba-tiba menyadari, sebenarnya diri sendiri tidak pernah menggali keburukan diri yang ada pada tubuh secara mendalam, tidak pernah memperbaiki akar dari tabiat buruk diri sendiri, hanya melakukan hal dari penampilan luar saja, oleh sebab itu murid merasa sangat bersalah kepada Master. Hari ini saya ingin berkata kepada Master : Mohon maaf, Master, mohon maafkan saya) berusaha keras dengan baik-baik, sungguh (murid pasti akan berusaha keras dengan sungguh-sungguh, Pu Sa mama sangat welas asih) harus bersih, harus baik-baik menjadi seorang Bodhisattva yang baik.
Harus menghilangkan 5 nafsu keinginan dan 6 kekotoran duniawi di dunia ini, karena meskipun kalian yang berada di dunia ini melakukan hal-hal duniawi, namun dalam pandangan Bodhisattva, kalian masih tergolong sedang melakukan kejahatan. Apakah mengerti? (sudah mengerti) karena nafsu keserakahan manusia, menurut kamu “siapakah yang tidak serakah? Ini adalah hal yang wajar” “orang-orang menikah, melakukan hal seperti itu juga adalah hal yang wajar”, namun jika kamu menggunakan tingkat Bodhisattva untuk menuntut diri sendiri, maka kamu akan menemukan bahwa diri sendiri sangatlah buruk, dan sangat kotor sekali (benar, benar-benar telah melakukan banyak kesalahan. Master, setelah murid pulang, saya pasti akan baik-baik membina diri, pasti akan memperbaiki diri dengan sungguh-sungguh, tidak akan pernah berpura-pura di penampilan luar lagi, pasti akan mengikuti Master pulang ke rumah) benar (murid bertekad akan berhasil membina diri dalam satu kehidupan) saya percaya katamu ini adalah tulus, karena kamu bisa mengatakan kata ini, saya tahu bahwa kamu sungguh-sungguh sedang bertobat.
Banya orang, dimana saya setiap hari menjaga mereka, saya mengatakan kepada mereka, mereka tidak percaya, berpura-pura, setiap hari “aiyo”, sepertinya bagaimana, tidak ada gunanya, karena pada akhirnya kamu tidak akan bisa naik keatas! Apakah mengerti? (murid sudah tersesat terlalu lama, di kehidupan ini harus mengikuti Master pulang kerumah. Master, mohon Anda membawa saya, saya harus pulang, saya akan berusaha keras, berusaha keras sekuat tenaga saya) kamu adalah anak yang baik (saya akan memperbaiki diri sekuat tenaga saya) masih ada kesempatan, asalkan diri sendiri bisa terbuka pikirannya, maka kamu adalah anak yang baik (benar, kali ini benar-benar sangat berterima kasih kepada Pu Sa mama yang welas asih, hari ini masih memberi kesempatan kepada saya untuk bertobat kepada Master, bisa bertobat kepada Guan Shi Yin Pu Sa mama) baik-baik berusaha dengan keras.
Mohon berikan salam kepada semua orang, baik-baik membina diri (Master, bisakah Anda memberi petunjuk tentang permasalahan saya dalam pembinaan diri? Terkadan diri saya sendiri sungguh kurang kebijaksanaan, memiliki perasaan, namun tidak bisa menemukan titik poinnya, terkadang diri sendiri juga bisa memasuki hambatan dalam pembinaan diri, mohon Master welas asih memberi wejangan) harus memperbaiki sama seperti kamu sekarang lagi bertobat, bisa lebih banyak mengenal kesalahan diri sendiri, ini sangatlah penting. Sesungguhnya, kata-kata yang baru saja kamu katakan tadi, inilah potensi kesadaran, potensi kesadaran kamu sudah terbuka (Terima kasih Master, Terima kasih Bodhisattva) Pertama, apabila kamu tidak memiliki potensi kesadaran, kamu bahkan sama sekali tidak bisa mengatakan kata-kata ini; Kedua, kamu harus paham, di dalam dunia ini segala sesuatu terbentuk dari pikiran, semuanya adalah kosong, berupa khayalan, oleh sebab itu terkadang gengsi akan mencelakai diri sendiri; dan ketiga, tidak boleh sombong dan angkuh (sudah mengingatnya)