Sering melepaskan makhkuk hidup dalam jumlah sedikit juga memiliki jasa kebajikan, kuncinya adalah ketulusan hati 少量常放生一样有功德,关键是发心

wenda20141005A 12:05

Sering melepaskan makhkuk hidup dalam jumlah sedikit juga memiliki jasa kebajikan, kuncinya adalah ketulusan hati

Pendengar wanita: Ada seorang teman se-Dharma yang biasa gemar melepaskan makhluk hidup. Asalkan dia melewati pasar, dia akan masuk untuk melihat apakah ada ikan, karena kemungkinan keadaan ekonimi yang terbatas, maka dia hanya membeli satu atau dua ekor ikan saja, tidak banyak. Sudah lama dia melakukan seperti ini. Terkadang dia tidak ingin melakukan ritual permohonan. Dia merasa bahwa dia hanya ingin menyelamatkan nyawa ikan ini. Sering kali dia membeli ikan dan melepaskan, dia tidak ingin memohon. Paling-paling, dia berkata kepada ikan: “Kalian harus berterima kasih kepada Guan Shi Yin Pu Sa dan Master”. Apakah boleh begitu?

Master menjawab: Tentu saja boleh. Selalu memiliki hati yang welas asih. Tidak mesti harus memiliki uang. Asalkan memiliki ketulusan hati sudah cukup. Meskipun jumlahnya tidak cukup, tetapi dia memiliki niat ini, maka dia tetap memiliki jasa kebajikan (Dia juga tidak mau melakukan ritual permohonan, setelah melepaskan dia akan pergi. Dia berkata terima kasih kepada ikan dan katak, agar mereka berterima kasih kepada Master dan Guan Shi Yin Pu Sa. Apakah begini boleh?) Bukankah itu adalah ritual permohonan? (Baik, terima kasih wejangan Master)

wenda20141005A  12:05  

少量常放生一样有功德,关键是发心

女听众:有一位同修平时常喜欢放生,只要经过菜场他都会进去看一下有没有鱼,因为他可能经济能力也有限,也就买一两条鱼,买的也不多。他长期就是这么放的,有的时候他不想祈求做仪轨,觉得就是想救这条鱼的命,多数都是买好鱼就放掉,也不想祈求,顶多就跟鱼儿说一句:“你们要感谢观世音菩萨,感谢师父。”这样子可不可以?

台长答:当然可以了,慈悲心常存啊。又不一定要有钱的,有这个心就好了,虽然数量不够,但是他有这个心,照样有功德(他也不想做仪轨,放了就走了,跟鱼儿、青蛙说一下感恩,让它们感恩师父,感恩观世音菩萨,这样是可以的是吧?)那本身不就是仪轨啊?(好,谢谢师父开示)