Seminar Dharma Master Lu di Sydney – Juni 2010 (Bagian 1)

Seminar Dharma
Master Jun Hong Lu,
Sydney - 06 Juni 2010 (1)

Senang bertemu dengan semua orang di sini. Hari ini, Master langsung mengajukan pertanyaan kepada semua orang, karena sekarang banyak orang menontonnya di Internet, mendengarkannya di radio dan internet, pergi ke Amerika Serikat juga begitu, langsung berkata kepada Master, oh, akurat. Mengatakannya begitu akurat. Hal yang dilihat Master itu benar dan nyata. Terkadang mengatakan apa yang saya lihat. Sebenarnya, kelak jika melihat banyak hal di masa depan, Master tidak akan langsung mengatakannyan lagi, tetapi mengatakannya sedikit lebih rahasia, karena ada orang yang merasa sedikit gelisah setelah mendengarnya, tidak bisa menerimanya. 

Jika itu adalah kabar baik, mengatakan bahwa dia akan segera mendapatkan pekerjaan, dia akan sangat senang. Kenyataannya, hal-hal yang saya katakan itu semuanya adalah yang terlihat di totem. Hal-hal yang terlihat pada totem adalah hal-hal yang ada di langit dan Alam Akhirat. Jadi, setelah saya memberi tahu kalian tentang hal-hal ini, pasti akan berpengaruh, akan ada efeknya. Hal yang biasanya saya katakan di radio dan yang saya katakan saat membuat janji temu itu sebenarnya adalah kebenaran yang sama. Kita harus menghormati satu fakta. Apa fakta itu? Kebenaran adalah kebenaran.

Kali ini Master pergi ke Amerika Serikat juga begitu. Melihat banyak orang memiliki arwah asing di tubuh mereka. Melihat banyak orang memiliki halangan karma di tubuh mereka. Master benar-benar sangat tidak nyaman. Terutama saat di New York, ketika semua orang akhirnya berkumpul untuk berbicara dengan Master, dalam tiga jejer dan luar tiga jejer, di antara orang-orang, banyak arwah almarhum berada di dalamnya, kalian tidak dapat melihatnya, mereka juga tidak dapat melihatnya. Mereka berkata kepada Master, “Master, bolehkah Anda melihat di mana almarhum ayah saya, baik tidak?” 

Faktanya, ketika saya melihatnya, ayahnya ada di sampingnya, sangat jelas. Terkadang, Master akan mengatakan kepadanya, “Rupa ayahmu bagaimana dan bagaimana, benarkah?” Dia akan berkata, “Ya, ya.” Ayahnya ada di sampingnya, dia tidak dapat melihatnya, tetapi Master dapat melihatnya. Oleh karena itu, Master menyuruh kalian untuk melafalkan paritta, dan tiba waktu tertentu, kalian dapat melihatnya secara perlahan. Sebenarnya, kamu tidak perlu melihatnya, kamu cukup memiliki respon perasaan saja. Antar manusia memang ada respon perasaan, karena respon itu sangat penting. Kenyataannya, respon adalah pikiranmu, “kemampuan membaca pikiran”. Kemampuan membaca pikiran orang lain sangat penting bagi manusia.

Pertama-tama, Master akan membahas tentang Alam Manusia kepada semua orang. Kita semua hidup di dalam Alam  Manusia. Alam manusia adalah alam kerisauan, sangat sengsara. Semua orang menginginkan sedikit kebahagiaan. Saya juga mengnginkan kebahagiaan, kalian juga menginginkan kebahagiaan. Apa itu kebahagiaan? Kebahagiaan adalah tidak khawatir, tidak risau, tidak sedih, berharap diri sendiri baik-baik saja, memiliki keluarga yang harmonis, memiliki pekerjaan, tidak dipecat oleh bos jika melakukan kesalahan, bagaimana menghasilkan lebih banyak uang, dll. 

Saya memberi tahu kalian semuanya, kebahagiaan yang dikejar di Alam Manusia ini, tidak dapat dikejar oleh diri sendiri (maksud saya sebelum menekuni Buddha Dharma). Memohon kepada orang lain untuk mendapatkan kebahagiaan, itu juga tidak mungkin tercapai. Sejak zaman kuno, berapa banyak orang yang telah mencoba yang terbaik, berusaha keras sepanjang hidup mereka, seperti kalian para tetua di sini, kalian telah menderita seumur hidup, kalian telah berusaha sebaik mungkin untuk membuat keluargamu menjadi baik, membuat anak-anakmu menjadi lebih baik, dan pada akhirnya, coba kalian katakan, berapa di antara kalian yang sepenuhnya puas.

       Hal yang paling menderita bagi manusia di dunia ini adalah tidak mampu melakukan apa yang ingin dirinya lakukan. Gagal untuk mencapai tujuan adalah penderitaan, lalu mengapa ada penderitaan-penderitaan itu? Tergantung pada kehidupan masa lalu. Mengapa ada begitu banyak penderitaan di kehidupan sebelumnya? Sama seperti yang kita lakukan dalam kehidupan ini. Banyak dari kita tidak melakukan perbuatan baik dalam kehidupan ini, maka akan ada pembalasannya di masa depan. Oleh karena itu, banyak orang yang bekerja tanpa lelah untuk menghasilkan uang sepanjang hidup mereka, dan pada akhirnya mereka tidak punya apa-apa, kosong seperti semula, dan meninggal dalam sekejap mata.

Selanjutnya, Master akan membahas dengan kalian tentang pertanyaan kedua. Kalian lihat orang-orang yang ikut ujian negara di masa lalu, berapa banyak orang yang pergi ujian negara. Mereka yang mengikuti ujian negara bekerja keras selama sepuluh tahun, sangat sulit. Tetapi sejak zaman kuno, ada beberapa yang lulus ujian negara. Banyak orang yang telah bekerja keras seumur hidup, tetapi mereka tetap tidak dapat lulus. Inilah sisi yang menyedihkan dari manusia. Maka itu, saya menasihati semua orang, jika itu seharusnya milikmu, kamu boleh memohonnya; Jika itu bukan milikmu, kamu tidak boleh memohonnya. Beberapa hari yang lalu, ketika saya memberikan wejangan kepada murid-murid saya, saya mengatakan satu kalimat, hal yang datang secara alami itu adalah milikmu. Jika hal itu datang secara tidak alami, maka itu bukan milikmu.

Hari ini saya ingin memberi tahu kalian semua bahwa orang tidak boleh terlalu banyak meramal nasib. Banyak orang yang bodoh, sedikit-sedikit pergi meramal. Kenyataannya, meramal itu tidak baik. Apa yang saya katakan kepada kalian semua adalah sangat realistis. Semua orang harus mengingatnya. Banyak orang pergi ke peramal, atau mengambil kartu poker, suka meramal nasib mereka sendiri. Faktanya, terlalu banyak meramal tidak baik untuk diri sendiri. Mengapa? Poker disebut bermain nyawa, mengertikah? Bermain poker. Selain itu, peramal menuliskan semua tanggal lahir seseorang, pada akhirnya, langit dan bumi tahu tanggal lahirmu “yin” dan “yang”. 

Begitu meramal, akan menyentuh akar takdirmu. Setelah menyentuh akar takdir, nasib orang tersebut akan terpotong. Tiba waktunya kamu menjadi kaya, jika ada hantu kecil di samping mencemburuimu, maaf, kamu tidak bisa menjadi kaya. Banyak orang sering meramal, apa hasil ramalannya? Akan menjadi kaya. Tetapi saya beri tahu kalian, ada berapa orang yang menjadi kaya dengan meramal, kalian bisa mengangkat tangan, dia bisa kaya? Hal yang baik setelah diramalnya, dia tidak bisa menjadi kaya. Hal yang tidak baik setelah diramalnya, dia akan menjadi sial. Sebagai contoh sederhana dalam kehidupan, misalnya saat Tahun Baru Imlek atau hari raya, katakan kepada seseorang, “Orang seperti kamu ini akan mati ditabrak mobil.” Kamu lihat apakah dia akan marah atau tidak. Kata-kata yang tidak baik ini, tidak boleh diucapkan. Kata-kata seperti ini diucapkan, akan benar-benar terjadi. 

Kata-kata yang baik tidak mudah manjur, karena bergantung pada pembinaanmu di kehidupan sebelumnya. Mengapa kata-kata buruk mudah manjur?  Karena banyak hantu di samping kita. Melihat kamu segera akan sial, hantu berpikir, nah, orang ini seharusnya sial, ayo, saya akan berteman dengannya. Kamu akan manjur, tertabrak mobil. Misalnya kamu menjadi kaya, kamu ini tidak punya takdir untuk menjadi kaya, kamu telah lama berkata bahwa kamu ingin menjadi kaya, kamu juga tidak bisa menjadi kaya. Mengertikah?