Seminar Dharma Master Lu di Sydney – Maret 2010 (Bagian 1)

Seminar Dharma
Master Jun Hong Lu,
Sydney – 14 Maret 2010 (Bagian 1)

Halo semuanya! Ini adalah pertama kalinya Master mengadakan sesi tanya jawab di Sydney utara. Saya ingin para pendengar di North Shore berbagi pengetahuan tentang metafisika dengan kami. Baru-baru ini, banyak pendengar karena tidak bisa terhubung ke  panggilan hotline, mereka mengatakan bahwa mereka ingin mendengarkan Master berbicara secara langsung dengan mereka. 

Karena yang paling seru bukan sekarang, setelah Master selesai berbicara nanti, saya akan memberikan waktu kepada semua orang untuk bertanya secara langsung. Tidak peduli apakah kamu percaya atau tidak, nanti jika nomor kamu diundi, Master akan langsung memberi tahu kamu sesuatu tentang keluargamu, anak-anakmu, atau kehidupanmu, langsung memberi jawaban kepada kalian.

Semua orang tahu, menjelang Tahun Baru Imlek, Master telah memprediksi akan banyak gempa bumi di tahun ini. Benar saja, mulai terjadi setelah Tahun Baru Imlek. Setelah gempa di Chili usai, Master langsung memprediksi akan ada gempa lagi berikutnya. Saya tidak tahu, apakah ada pendengar yang mendengarnya, suatu kali ketika Master menjawab pertanyaan pendengar, ada seorang wanita dari Taiwan. Saya berkata, saya melihat akan ada bencana di kampung halamanmu. Apakah kalian ada mendengarnya? (Pendengar menjawab: Sudah mendengarnya.) 

Saat itu, pendengar dari Taiwan ini sangat terkejut, dia mengatakan bahwa dia baru saja menelepon saudaranya di Taiwan di pagi hari, terjadi gempa berkekuatan 6,5 SR di Taiwan. Kemudian, murid saya bertanya lagi pada Master pada Rabu malam, “Master, bagaimana Anda bisa memprediksi dengan sangat akurat!” Saya berkata, sebentar lagi akan ada gempa lagi. Berikutnya adalah gempa baru-baru ini di Turki. Kenyataannya, akhir-akhir ini saya punya banyak prediksi, tetapi saya tidak berani mengatakannya. Banyak hal, menurut saya, karena sudah tiba, orang-orang yang memiliki berkah dapat menghindarinya, tetapi orang yang tidak memiliki berkah akan sial.

Banyak orang berkata, mengapa saya memiliki berkah ini? Faktanya, ini adalah hasil pembinaannya di kehidupan sebelumnya. Inilah alasan mengapa orang baik dibalas dengan hal-hal yang baik dan orang jahat dibalas dengan hal-hal yang jahat. Banyak orang yang selalu merasa mereka melakukan sesuatu hal secara diam-diam dan orang lain tidak mengetahuinya. Sepertinya tidak ada orang yang bisa mengetahuinya. 

Kenyataannya, saya memberi tahu kalian semua, Alam Surga mengetahui segalanya. Jika kamu sendiri tidak ingin melakukan hal buruk seperti itu, kecuali kamu tidak melakukannya. Kamu tidak melakukannya, itu baru benar. Jika kamu melakukannya, maka cepat atau lambat pasti akan ada balasannya. Jadi balasan karma ini bukan satu atau dua hari, hanya balasannya cepat atau lambat saja. Master ingin berusaha untuk memuaskan semua orang, bisa secara teratur mengadakan seminar Dharma seperti ini untuk semua orang, agar bisa membantu semua orang melihatnya secara langsung. 

Karena banyak pendengar yang mengatakan bahwa mereka tidak memiliki cara untuk meyakinkan anggota keluarganya. Maka itu, kamu membawanya ke sini, Master akan memberi tahu dia secara langsung nanti, ketika mengatakan tentang dia, begitu dia mendengar, oh, apa yang dikatakan adalah benar. Setelah Master mengatakan hal-hal tentang dia secara mendetail, dia akan mempercayainya. Jadi, Seminar Dharma memiliki fungsi seperti ini.

Semua orang tahu, saat ini perubahan di bumi dan kerak bumi sebenarnya adalah karma bersama. Apa itu karma bersama? Yaitu karma yang diciptakan bersama-sama. Karma bersama sebenarnya tidak terlalu baik, artinya semua orang sedang melakukan hal-hal buruk. Hal buruk apa yang semua orang lakukan? Misalnya, semua orang makan ayam dan bebek hidup setiap hari, berapa banyak yang dibunuh, ratusan ribu ekor. Dan  berapa banyak orang yang masih makan seafood, seafood hidup. 

Apakah kalian tahu bagaimana ikan dibunuh? Ikan yang diambil dibuang ke lantai, membantingnya sampai mati. Saya pernah membuat perumpamaan dengan semua orang, semut berusaha untuk bertahan hidup, semut pun takut dibunuh orang, apalagi ikan sebesar itu? Saat kamu menariknya keluar dari air, ia tahu ia akan ada bencana datang. Ia akan takut mati. Pada saat itu, ia sangat kasihan. Sama seperti anak kecil, kamu menangkapnya, bagaimana anak itu dipukul mati, cara termudah untuk mati adalah dengan membantingnya ke lantai. Logikanya sama. Jadi, manusia sudah sampai seberapa buruk? Apa yang dimakan di mulut, masih belum cukup makan yang mati, bahkan yang masih hidup pun mau dimakan. 

Saya pernah pergi ke Jepang, saya melihat mereka makan udang mabuk. Sebuah piring berisi udang mabuk disajikan, ada tutup diatasnya, udang itu melompat di dalamnya. Mereka melihatnya, “Oh, lihat ini hidup”, lalu mereka mengupas kulit udangnya, mencelupkannya ke dalam bumbu dan memakannya. Maka itu, jika seseorang tidak belajar dengan baik, hatinya sangat kejam. Sama seperti ketika sepasang suami istri yang mulai jatuh cinta, mereka tidak akan saling menyakiti. Tetapi mengapa pada akhirnya mereka akan saling menyakiti? 

Sangat sederhana, karena hati nurani semakin buruk, mulut orang semakin jahat. Kamu mengatakan saya, saya mengatakan kamu, kamu memukul saya, dan saya memukul kamu, pada akhirnya, seperti musuh. Kapan selesainya jika saling membalas kebencian? Setiap hari bertengkar dan bising seperti itu, membuat setiap keluarga tidak tenang. Mengapa semakin banyak anak yang menderita depresi saat ini? Seorang psikiater Australia memberi tahu saya, di Australia, jumlah anak yang mengalami depresi terus meningkat berlipat ganda. Mengapa? Orang tua bertengkar, orang tua bercerai, siswa-siswi di sekolah memiliki tekanan dalam belajar, semua ini merupakan ancaman bagi anak. Jadi apa yang dikatakan Master adalah kejadian yang nyata, adalah kebenaran.

Master tidak akan berbicara kepada kalian tentang ajaran dan prinsip Buddha Dharma yang formal seperti para biksu. Master telah mengintegrasikan ajaran dan prinsip Buddha Dharma ini ke dalam kehidupan kita. Mari berperilaku seperti seorang manusia, jangan memakai jubah, mengenakan pakaian, melafalkan paritta di mulut, sebentar kemudian mata menjeling, segera memarahi orang. Jika begitu, lebih baik kamu tidak usah melafalkan paritta. Kamu harus menjadi manusia dan bertindak seperti manusia, kamu baru disebut seorang praktisi Buddhis. 

Banyak orang yang pergi ke kuil, ke tempat Bodhisattva, ke vihara, berperilaku seperti seorang manusia, amat sangat tulus. Begitu pulang ke rumah, wajah yang garang terlihat semuanya. Oleh karena itu, yang paling penting sebagai manusia adalah harus selaras. Siapa pun kita, hendaknya ucapan harus selaras dengan perbuatan. Pendidikan yang kita peroleh sejak kecil adalah ucapan harus selaras dengan perbuatan. Namun berapa banyak orang yang ucapannya selaras dengan perbuatannya sekarang? Mulut mengatakan begini, namun tidak begitu dengan perbuatannya. 

Master pernah memberi tahu banyak orang, duduk bersama untuk rapat, diskusikan pemikiranmu yang tidak baik tentang orang lain, bicarakan apa yang saya pikirkan tentang kamu, dan apa yang dia pikirkan tentang kamu. Sebenarnya, ini bukanlah cara yang baik. Karena tingkat kesadaran spiritual orang tidak begitu tinggi, setelah kamu memberi tahu bahwa saya memiliki pendapat tentang kamu, dia pasti akan mengingatnya. Lalu kontradiksi ini akan semakin dalam. 

Ada pepatah di Tiongkok yang mengatakan “bīng dòng sān chǐ, fēi yī rì zhī hán — bekuan es sedalam tiga kaki, bukan terbentuk karena dingin sehari”. Sebenarnya adalah mengatakan tentang kebenaran ini. Mengapa? Saya memiliki pendapat tentangmu bukan hanya satu atau dua hari, tetapi terakumulasi dalam jangka waktu yang lama. Jadi terkadang mulut harus ditutup rapat, kalau punya pendapat tentang istri atau suami, lafalkan paritta dan berpikiran terbuka saja, maka akan baik. 

Terkadang kata-kata yang kamu ucapkan, hmm, karena dia tidak memiliki tingkat kesadaran spiritual setinggi itu, dia mengingatmu, dia pasti akan membalasmu. Pikiran manusia sekarang sangat sempit, ini disebabkan oleh masyarakat saat ini. Itu sebabnya banyak orang tidak mengetahuinya, mengira ucapannya adalah keputusan. Begitu juga di unit kerja, saya pernah bertengkar dengan atasan di perusahaan, atasan pasti tidak memiliki pendapat dengan saya. 

Apabila bos ini ada membina diri, atau dia ada melafalkan paritta, atau dia adalah orang baik, dia tidak peduli, maka orang ini benar-benar tidak masalah. Namun, bos ini, jika dia adalah seorang pria dengan senyum di wajahnya, dan berkata kepadamu, “Tidak apa-apa, pukul saja, kamu ada pendapat apa tentang saya, katakan saja.” Setelah kamu mengatakannya, kamu lihat apa akibatnya? Kamu akan dipersulit. Banyak orang pernah mengalami kesulitan ini. Semua orang ingat, jangan berbicara sembarangan, memiliki satu mulut dan dua  telinga yang artinya adalah agar orang banyak mendengar dan sedikit berbicara. Namun, jika seseorang memiliki dua mulut, itu seperti dua speaker yang menjadi stereo dua saluran.