Melepaskan Diri, Bertobat Atas Kesalahan Diri dan
Membina Diri
放下自己,忏悔自己,
修炼自己
Datang ke Malaysia, saya sama sekali tidak merasa asing. Orang-orang hidup di dunia ini mengandalkan “jodoh”. Hari ini kita semua memiliki jodoh untuk bertemu bersama. Jodoh ini bukan jodoh hubungan perasaan, yang kita miliki adalah jodoh “Kebuddhaan” dengan Bodhisattva. Sebelum pesawat mendarat kemarin, saya melihat Guan Shi Yin Pu Sa menginjak naga di langit, dan banyak Bodhisattva serta Naga Langit Pelindung Dharma juga datang. Master memberi hormat kepada semua Bodhisattva di Malaysia. Terima kasih kepada Bodhisattva mengizinkan kita berada di sini hari ini untuk berbahagia dalam Dharma, bermandi dalam cahaya Buddha.
Banyak orang yang memuja Bodhisattva seumur hidup, tetapi tidak mendapatkan apa pun. Bukan Bodhisattva tidak manjur, tetapi halangan karma buruk dalam diri yang terlalu dalam. Karena telah melakukan banyak hal buruk di masa lalu, tidak melenyapkan jodoh buruk, sehingga tidak manjur permohonannya. Sedangkan kita hari ini memiliki welas asih Guan Shi Yin Pu Sa, memiliki pusaka Dharma Xin Ling Fa Men ini, kita bisa mengubah hidup kita secara positif dan efektif, dan kita telah memiliki jati diri yang sebenarnya.
Pada Seminar Dharma di Australia bulan Juni tahun lalu, Master meramalkan bahwa perekonomian dunia akan merosot pesat, dan rata-rata akan terjadi satu atau dua kali gempa bumi di dunia setiap satu hingga dua bulan. Dilihat sekarang, semua prediksi ini benar terjadi. Memprediksi dengan tepat bukan untuk pamer, tetapi agar kita berhati-hati, bumi ini telah mencapai tahap “rusak” dari “terbentuk, tinggal, rusak dan kosong” yang dikatakan oleh para Buddha dan Bodhisattva.
Hidup di bumi ini sudah sangat bahaya. Kita harus mengerti untuk melindungi diri kita sendiri. Sekarang ini ada berapa orang yang bisa mengatakan diri sendiri dapat melindungi dirinya, namun orang yang mengikuti Master menekuni Dharma dan melafal paritta dapat melindungi dirinya. Gempa bumi kemarin di Jepang, kebetulan beberapa orang yang mengikuti Master menekuni Dharma pergi bertamasya, pada saat mereka pulang, dan melihat semua rumah runtuh, namun orang sama sekali tidak apa-apa, terhindar dari malapetaka, terima kasih Guan Shi Yin Pu Sa memberkati!
Dan ada satu pendengar dari Kanada menelepon dan mengatakan bahwa 280 orang di dalam pesawat tewas. Dia membeli tiket untuk pesawat ini. Dia membina pintu Dharma Master, sangat tekun melafalkam paritta. Alhasil, pada hari itu dia tidak bisa naik pesawat. Ini juga merupakan sebuah perwujudan luar biasa dari Bodhisattva yang menyelamatkan makhluk hidup. Seorang pendengar Kanada menelepon dan bertanya apakah dia bisa pergi ke Amerika akhir-akhir ini. Saya bilang ke dia tunggu satu bulan lagi baru lihat bagaimana. Ada sedikit masalah dengan Amerika sekarang.
Sebenarnya, semua orang tahu apa masalahnya (gempa bumi). Lihat begitu banyak orang yang keluar dari Pentagon Amerika berdiri di lapangan umum dengan panik, sangat tidak berdaya. Mereka tidak tahu apakah itu bencana alam atau bencana akibat ulah manusia. Saat terjadi bencana, siapa yang bisa kita andalkan dan siapa yang bisa membantu kita? Hanya Guan Shi Yin Pu Sa yang bisa menyelamatkan kita.
Di dunia ini, setiap hari terjadi gempa bumi, tanah longsor, tsunami, bencana alam dan bencana akibat ulah manusia. Informasi jelas yang didapat Master dari langit adalah: Dulu, usia 66 tahun manusia adalah sebuah rintangan. Rintangan ini sangat sulit untuk dilewati. Banyak orang yang meninggal pada usia ini. Namun sekarang ada satu lagi rintangan yang muncul pada usia 33 tahun, jadi jika anak muda melakukan terlalu banyak kejahatan dan tidak belajar yang baik, mereka tidak akan bisa melewati usianya di 33 tahun. Perlu kita pahami, bagi orang yang tidak menekuni Buddha Dharma, nasib tidak berada di tangan dirinya sendiri, tetapi bagi orang yang benar-benar menekuni Dharma, Master ingin memberi tahu semua orang lagi bahwa nasib ada di tangan kita sendiri.
Mengapa sama-sama adalah manusia, ada orang yang hidup dengan sangat baik; tetapi ada yang mengalami masalah di rumah, mengalami kemalangan, atau kehilangan uang. Setelah melafalkan paritta akan berubah. Ada orang yang kelihatan kuat tidak berpenyakit, tetapi ketika rintangan tiba, dia akan segera menderita kanker. Di masa lalu mengidap kanker adalah hal yang sangat besar, semua orang takut membicarakan tentang “kanker”. Sekarang kanker ada dimana-mana. Kanker bisa tumbuh di setiap bagian di tubuh. Bukankah ini adalah hukuman? Apakah harus menunggu hingga kiamat?
Kiamat mempunyai dua konsep: yang pertama adalah bencana yang dibawa bumi kepada kita; yang kedua adalah bencana yang dibawa oleh manusia sendiri. Bencana yang dikarenakan oleh bumi dapat dihindari untuk sementara waktu. Bencana yang ditimbulkan oleh manusia itu sendiri disebabkan oleh karma buruknya sendiri. Ketika kamu sakit, itu adalah kiamat bagimu. Oleh karena itu, kita harus membina diri dengan sungguh-sungguh, harus menjauhi diri dari bencana, harus mendapatkan welas asih dari Guan Shi Yin Pu Sa. Pu Sa sedang menyelamatkan kita.
Kita juga harus mengulurkan tangan. Master berusaha sangat keras saat menyelamatkan orang. Banyak orang tidak percaya. Master berkeliling dunia untuk memberi tahu semua orang, menerawang totem untuk semua orang. Saya tidak berdaya, bagi orang yang percaya, tidak perlu melihat banyak totem, tidak perlu menunjukkan kekuatan supernatural ini kepada semua orang. Namun bagi sebagian orang yang tidak mempercayainya, saya harus memberi tahu semua orang tentang kekuatan gaib ini.
Saya bisa tahu kehidupan masa lalu kalian, tahu kapan kalian akan meninggal, tahu segala hal tentang diri kalian, dan bisa tahu segala hal yang akan terjadi di masa depan. Mengapa? Karena untuk menyelamatkan semua makhluk, pada saat yang sama, asalkan kamu mempercayainya, akan lebih mudah bagi Master untuk membantumu, menyelamatkan dan membantumu dengan welas asih, meneladani semangat Guan Shi Yin Pu Sa.
Kita hidup di dunia ini benar-benar sangat menyedihkan. Setiap hari mengatakan sangat risau, ingin menyelesaikan kerisauan tersebut, tetapi coba kalian semua pikirkan, apakah kerisauan di dunia ini dapat kamu selesaikan? Manusia berulang kali menderita seumur hidupnya itu adalah reinkarnasi enam alam. Penderitaan yang kita alami hari ini di dunia akan dialami kembali dalam beberapa hari. Misalnya, ketika seorang wanita melahirkan anak, itu sangat kesakitan dan bahaya. Saat itu, dia berpikir, melahirkan satu anak saja begitu menderita, saya tidak akan melahirkan anak lagi di masa depan, tetapi setelah beberapa tahun, dia melahirkan anak lagi, dan setelah beberapa tahun, dia melahirkan anak yang ketiga lagi. Ini adalah reinkarnasi enam alam di dunia.
Begitu juga dengan pertengkaran suami istri. Setiap kali bertengkar, saya berpikir, saya tidak ingin tinggal bersamanya lagi, saya tidak bisa tinggal bersamanya lagi, karena saya sangat tidak bahagia. Sebenarnya, ini juga merupakan reinkarnasi enam alam, karena hubungan buruk kalian belum teruraikan. Meskipun sudah bercerai, kamu masih memiliki ganjalan di dalam hatimu, masih merasa sangat sedih, dan selamanya tidak akan merasa nyaman, jadi lain kali kalian masih akan bertengkar.
Sekarang banyak orang hanya tahu untuk menyembah Buddha, namun tidak tahu betapa bagusnya khasiat dari melafalkan paritta. “Xiao Zai Ji Xiang Shen Zhou” dapat menghilangkan bencana dan mendatangkan keberuntungan. “Da Bei Zhou” adalah energi yang sangat kuat. “Xin Jing” dapat membuat pikiran orang menjadi tenang, membuka kebijaksanaan. Sebenarnya, melafalkan paritta apapun memiliki proses untuk membuka pikiran dalam tubuh manusia. Jika dikaji dari tubuh manusia, ini adalah membuka meridian dari orbit mikrokosmik (xiao zhou tian) dan orbit makrokosmik (da zhou tian). Ketika seseorang lancar dalam melafalkan paritta, suasana hatinya akan merasa bahagia.
Bila suasana hati seseorang tidak lancar, tidak bahagia, ini akan mempengaruhi aura. Jika auranya tidak baik, maka suasana hatinya akan buruk, jika suasana hati tidak baik, maka akan mempengaruhi tampilan wajah, keberuntungan dalam hubungan asmara tidak baik, jadi dia tidak senang di mana pun dia berada. Sama seperti seseorang yang tidak bahagia di rumah, maka dia seharian di tempat kerja juga tidak akan bahagia. Kita praktisi Buddhis bahagia di rumah dan di tempat kerja, bahagia kemana pun kita pergi. Ini adalah perubahan baru.
Menekuni Dharma adalah membina pikiran dan perilaku. Ketika pikiran benar barulah tindakan menjadi benar. Ketika pikiranmu benar, segala hal akan berjalan lancar. Ketika pikiranmu tidak benar, segala hal akan menjadi menyimpang. Dengan kata lain, kita harus membangun keyakinan benar, pikiran benar, dan kesadaran benar. Menjadi manusia harus berperilaku seperti seorang Bodhisattva. Kita harus menjadi Bodhisattva yang hidup di dunia. Kalian semua tidak mengerti mengapa banyak orang sering sakit, mengapa banyak hantu yang merasuki tubuh manusia, karena mereka mendapatkan kesenangan dari hantu, yang mereka lakukan di dunia ini adalah perbuatan hantu.
Coba kamu pikirkan, melakukan hal-hal seperti hantu di Alam Manusia. Tentu saja, dia mendapatkan kebahagiaan dari hantu. Kita praktisi Buddhis hidup di dunia ini setiap hari senang dalam membantu orang lain, melakukan perbuatan baik, dan mempraktikkan jalan Bodhisattva. Kita adalah Bodhisattva di dunia. Kita akan membuat Bodhisattva bahagia. Hati kita menyatu dengan Guan Shi Yin Pu Sa, maka kita dapat menerima aura Guan Shi Yin Pu Sa. Banyak orang melafalkan paritta dengan mulut tetapi tanpa hati, ini sama sekali tidak boleh!
Melafalkan paritta harus sepenuh hati, harus melafalkannya dengan sangat serius. Melafalkannya hingga jangka waktu tertentu, kekuatanmu akan bertambah, hatimu akan terhubung dengan aura Guan Shi Yin Pu Sa, maka segalanya akan manjur, permohonan akan terkabulkan. Seorang gadis jatuh dengan kepala lebih dulu dari lantai dua yang sangat tinggi, seluruh kepalanya berdarah, dia tidak sadarkan diri, hanya tinggal napas. Dokter mengatakan bahwa dia tidak dapat diselamatkan lagi. Orang tuanya menekuni Dharma dengan Master.
Mereka menelepon Dong Fang Tai , sekretariat kami meminta mereka untuk melafalkan paritta “Da Bei Zhou” sebanyak-banyaknya. Orang tuanya tahu bahwa dokter tidak dapat menyelamatkan putri mereka, jadi mereka melafalkan “Da Bei Zhou” selama empat hari empat malam. Gadis itu secara ajaib selamat dan tubuhnya pulih kembali. Gadis ini sadar dari koma setelah empat hari empat malam, dia bahkan terhubung telepon totem dan berbicara dengan Master, memberi tahu Master kabar baik. Dia telah melupakan semua hal buruk di masa lalu dan menyimpan semua hal baik dalam pikirannya.
Master beri tahu semua orang, jika kamu percaya, maka akan ada; jika kamu tidak percaya, maka tidak ada. Banyak orang sekarang yang masih sangat kasihan, karena mereka tidak percaya. Master sering memberi tahu kepada para teman se-Dharma, kalian harus belajar sekarang, dan setelah belajar bukan hanya diri sendiri yang menjadi baik, tetapi harus keluar untuk menyelamatkan orang lain.
Ketika semua orang baik seperti kalian, maka kalian adalah ribuan tangan dan mata Guan Shi Yin Pu Sa. Sebenarnya, saya tahu kalian datang menemui Master, selain suka mendengarkan ceramah Master tentang ajaran Buddha Dharma, ada dua alasan utama: yang pertama adalah untuk mendengar apakah Guan Shi Yin Pu Sa ada memberikan instruksi terbaru kepada Master; yang kedua adalah untuk melihat totem!
Jadi, Master beri tahu semua orang, hari ini pasti akan melihat totem di tempat. Semua hal tentang diri kalian, asalkan kalian bertanya, Master akan menjawab untuk kalian. Saya dapat membantu kalian, karena saya membabarkan ajaran Buddha Dharma dan menyelamatkan semua makhluk bersama Guan Shi Yin Pu Sa.
Asalkan melihat kalian menangis, dalam hati saya ingin menangis, tetapi Master tidak boleh menangis terlalu keras, karena jika saya menangis terlalu keras, para Bodhisattva di atas surga akan tidak rela melihatnya. Tidak tahu berapa banyak orang yang telah melihat rumah Master di surga sangatlah indah, tetapi harus ingat penderitaan semua makhluk adalah penderitaan saya. Melihat kalian sakit, Master merasa diri Master yang sakit.
Tahukah kalian bagaimana Master menerawang totem saat pertama kali membantu orang lain? Misalnya, jika kamu meminta saya untuk melihat, saya akan membiarkan tubuhmu masuk ke dalam tubuh saya. Jika jantung saya tidak nyaman, itu berarti jantung kamu tidak nyaman. Pada waktu itu, Master berkeringat deras saat menerawang totem kepada orang lain. Setelah menerawang seluruh badan menjadi lemas.
Saat itu Master tahu semua makhluk menderita, maka saya berikrar kepada Guan Shi Yin Pu Sa: Guan Shi Yin Pu Sa, saya pasti akan membina diri dengan baik! Saya ingin menyelamatkan semua makhluk! Saya ingin meneladani Guan Shi Yin Pu Sa, menggunakan metode yang luar biasa ini untuk menyelamatkan semua makhluk! Saya ingin membuat orang-orang yang berjodoh di seluruh dunia melafalkan paritta!
Orang yang menekuni Buddha Dharma harus mengetahui masa depan diri sendiri, memperbaiki masa lalu diri sendiri, dan mengubah kita yang sekarang! Kalimat pertama “Tahu masa depan sendiri” yaitu harus melepaskan diri sendiri, karena takdir pasti akan berubah. Kita harus segera melepaskan diri dan jangan terlalu banyak berpikir. Hari ini adalah hari ini dan besok adalah besok. Hari ini bukan berarti besok, dan besok juga bukan berarti hari ini. Selama kita mempunyai mentalitas yang baik, hidup sesuai dengan hati nurani diri sendiri, membersihkan sifat dasar diri dan menyatu bersama dengan Bodhisattva.
Tidak peduli berapa banyak hari esok yang kita miliki, tidak sebaik satu hari ini yang kita genggam. Kalimat kedua, “Perbaiki masa lalu diri sendiri” yaitu harus bertobat atas kesalahan diri sendiri, karena bencana kita di masa lalu, karma yang kita ciptakan di masa lalu telah lama berada dalam tubuh kita. Semakin lama hal kotor yang tertinggal pada tubuh, maka semakin besar kerugian yang ditimbulkannya. Hal-hal buruk yang pernah kita lakukan di kehidupan sebelumnya dan di banyak kehidupan lalu akan terus berlanjut dari kehidupan ke kehidupan. Itu adalah sebuah halangan karma buruk yang sangat buruk. Inilah mengapa ketika seseorang terlalu banyak melakukan hal-hal buruk maka akan timbul komplikasi, seperti seseorang yang tubuhnya tidak sehat, seperti hari ini usus dan lambung tidak sehat, besok jantung tidak dijaga dengan baik, lusa liver tidak sehat lagi, beberapa hari kemudian paru-paru tidak sehat lagi.
Coba kalian katakan, apakah orang ini masih bisa hidup lama? Kita harus menghapus halangan karma buruk dari beberapa kehidupan, dan tidak boleh melakukan perbuatan buruk lagi di kehidupan ini. Dengan begitu, kita baru bisa mengubah diri kita sendiri. Siapapun ingin mengubah diri, tetapi sangat sulit untuk memperbaiki diri, sangat melelahkan dan menderita. Praktisi Buddhis harus mengerti bagaimana cara untuk mengubah dirinya sendiri. Cara terbaik untuk mengubah diri adalah dengan bertobat, karena ketika seseorang bertobat atas kesalahan dirinya sendiri, dia akan merasa sangat tenang dan bersih.
Hanya dengan menyeka kotoran di wajahnya barulah dia akan mempunyai wajah yang putih, wajah yang mirip seorang manusia! Kalimat ketiga “Ubah kita yang sekarang” yaitu harus membina diri sendiri, jika hanya melepaskan diri sendiri dan bertobat, namun tidak membina diri, maka kamu masih belum berhasil. Kamu hanyalah seorang manusia biasa di dalam dunia, menderita siksaan takdir. Karena seorang peramal dapat meramal dengan sangat akurat, dia dapat meramal semua nasibmu dari umur berapa hingga umur berapa, namun sulit baginya untuk mengubah takdirmu.
Takdir dan nasib adalah dua konsep. Takdir ditentukan oleh rintangan di kehidupan sebelumnya, sedangkan nasib bisa diubah. Kita sekarang membina pikiran adalah untuk mengubah takdir kita, menggunakan takdir untuk mengubah nasib kita, dan menggunakan nasib untuk mengubah takdir kita. Jadi, takdir dan nasib adalah saling berkaitan. Ketika takdir seseorang sangat buruk, tetapi dia setiap hari berbuat baik dan menjadi orang baik, maka dia dapat mengubah hidupnya menjadi lebih baik. Namun, jika takdir seseorang pada dasarnya sangat baik, tetapi dia melakukan hal-hal buruk setiap hari, melakukan hal buruk ini dan itu, setelah waktu yang lama, takdirnya akan menjadi buruk.
Oleh karena itu, membina pikiran dan perilaku sebenarnya disebut mengubah nasib, mengubah takdir. Semua orang tahu “Liao Fan Si Xun”. Tuan Yuan Liao Fan dapat memperpanjang umurnya dan mengubah takdirnya dengan mengumpulkan kebajikan dan melakukan perbuatan baik. Master berharap semoga semua teman se-Dharma yang hadir disini hari ini dan semua teman Master dapat menjalani kehidupan yang lebih baik di dunia ini, tidak mengejar masa depan, tidak memikirkan masa lalu, menggenggam baik hari ini. Ini yang dikatakan dalam {Jing Gang Jin — Sutra Vajra}, “Masa lalu tidak dapat diperoleh, masa sekarang tidak dapat diperoleh, dan masa depan tidak dapat diperoleh”! Filosofi Bodhisattva adalah filosofi hidup. Menjadi orang yang baik adalah Bodhisattva.
Oleh karena itu, ada pepatah yang berbunyi “Berhasil menjadi manusia adalah berhasil menjadi Buddha”. Praktisi Buddhis bukanlah hidup demi diri sendiri, tetapi hidup demi orang lain. Seseorang yang sepanjang hari memikirkan dirinya sendiri dia adalah seorang manusia. Seseorang yang hidup egois di dunia ini dan sepanjang hari ingin mendapatkan keuntungan dari orang lain, dia adalah orang yang picik. Seseorang yang memahami untuk dirugikan sepanjang hari, dia adalah seorang yang berbudi luhur. Kita harus menjadi orang suci, menjadi orang yang berbudi luhur. Kita menekuni Dharma harus menjadi Bodhisattva, bukan menjadi orang picik!
Banyak negara di Asia Tenggara yang memperhatikan soal Feng Shui. Sebenarnya, apakah Feng Shui itu bermanfaat? Bermanfaat, namun Feng Shui ini juga berfungsi sesuai dengan baik atau buruknya seseorang. Jika kamu adalah orang jahat, membiarmu untuk memilih tanah Feng Shui yang terbaik juga tidak berguna, karena Feng Shui yang sangat baik, dihuni oleh orang jahat akan menjadi semakin buruk, karena aura buruk terlalu berat, dihuni hingga akhirnya Feng Shui itu akan berubah.
Seberapa buruknya Feng Shui di suatu tempat, jika dihuni oleh orang baik, dihuni oleh Bodhisattva, itu akan tetap menjadi tempat yang penuh berkah, akan sangat baik. Oleh karena itu, sejak zaman kuno, ada pepatah di Tiongkok yang berbunyi: Orang yang memiliki berkah tinggal di tanah yang diberkati, tanah yang diberkati ditinggal oleh orang yang memiliki berkah. Berkah ini adalah dasar bagi kita untuk menekuni Dharma.
Jika seseorang memiliki sedikit berkah, itu berarti dia kurang baik hati di masa lalu. Orang yang kurang baik hati akan memperoleh hasil yang buruk dalam menekuni Dharma. Jika kualitas orang tersebut pada dasarnya adalah buruk, maka betapapun bagusnya Feng Shui juga tidak ada gunanya. Semua orang tahu rumah Xiao Tiantian di Hong Kong, semua bagian rumahnya adalah formasi Feng Shui.
Alhasil, gugatannya menang, tetapi orangnya meninggal. Seseorang harus memiliki berkah untuk menikmati banyak berkah. Jika tidak memiliki berkah, yang didapat secara paksa bukanlah berkah dirinya sendiri, yang datang sesuai jodoh barulah adalah berkah diri sendiri. Kita harus menyesuaikan jodoh, yang seharusnya menjadi milik kita adalah milik kita, yang tidak menjadi milik kita bukanlah milik kita. Yang harus kita cari seharusnya adalah hal yang paling berharga yaitu hati nurani dan sifat dasar kita.
Praktisi Buddhis harus memahami logika dan kebenaran, harus mengerti untuk bersikap rendah hati dan welas asih. Bila seseorang sangat membenci seseorang, maka cara yang terbaik adalah dengan melihat bagiannya yang kasihan dan sengsara, misalnya bagian yang kasihannya itu adalah orang ini memiliki masalah pada tubuhnya, tidak punya uang, keluarganya bertengkar. Jika seorang istri di rumah ribut sepanjang hari, bertengkar dengan suaminya. Mohon istri ini pikirkan betapa banyak kerisauan yang dialami suaminya saat bekerja di luar setiap hari.
Kemudian lihatlah celana yang dia kenakan juga adalah compang-camping, sepatu dan kaus kaki semuanya koyak. Ketika memikirkannya itu, maka welas asih akan muncul, dan tidak akan bertengkar. Guan Shi Yin Pu Sa melihat kita semua makhluk menderita setiap hari, menderita secara rohani dan jasmani, sehingga Dia berwelas asih kepada kita. Kita semua orang juga harus melihat sisi kasihan dari orang lain, harus memaafkan orang lain, dan membantu orang lain.
Jika kalian dapat membantu orang lain untuk membina pikiran dan melafalkan paritta, membantu mereka untuk menekuni Dharma dengan tekun, membantu orang lain melafalkan Xiao Fang Zi, membantu suami, istri, anak, kerabat, dan teman untuk melafalkan paritta. Sebenarnya, kalian adalah meneladani Bodhisattva, kalian sedang menyelamatkan semua makhluk! Bodhisattva adalah orang terluka saya yang kesakitan.
Melihat orang harus melihat sisi welas asihnya dan sisi kasihannya. Banyak wanita yang lebih galak terhadap orang luar, tetapi lebih baik terhadap orang dalam. Tetapi ada orang yang kekurangannya adalah sangat galak terhadap orang dalam, tetapi baik di luar, Orang-orang ini disebut tidak memiliki kebijaksanaan. Kebijaksanaan bukanlah kepintaran. Pintar tidak berarti memiliki kebijaksanaan. Kepintaran hanyalah mengambil sedikit keuntungan dari orang lain, mengukur untung ruginya, sedangkan orang yang bijaksana, dia pasti memiliki kepintaran.
Kita harus meneladani kebijaksanaan Bodhisattva untuk menguraikan kerisauan di dunia, baik terhadap dalam maupun luar. Kebijaksanaan berasal dari pembinaan. Kebijaksanaan tidak diperoleh dari bawaan lahir di dunia. Berharap semua orang dapat membina pikirannya dengan sungguh-sungguh, harus lebih tekun dan lebih kerja keras lagi, sehingga kita tidak akan mengecewakan Guan Shi Yin Pu Sa.
Master selalu tidak setuju dengan rumah sakit yang setelah melihat banyak pasien mengidap penyakit kanker, mereka dengan jelas langsung memberi tahu pasien bahwa itu adalah kanker, tinggal waktu setengah tahun lagi, karena pikiran, semangat, dan kesadaran pasien akan ambruk dan akan segera meninggal.
Sesungguhnya, manusia hidup mengandalkan kesadaran. Master sekarang sedang membantu semua orang, untuk menyelamatkan kesadaran semua orang. Berharap semua orang dapat memperkuat kesadaran, menguasai tiga pusaka Dharma sebagai manusia: melepaskan makhluk hidup, berikrar, dan melafalkan paritta.
Tiga pusaka Dharma ini dapat menyelamatkan nyawa kalian. Semoga kalian tidak akan melupakannya seumur hidup. Membina pikiran sebenarnya adalah melawan arus dan beranjak keatas, misalnya semua orang pergi makan, minum dan bersenang-senang, tetapi orang yang membina pikiran tidak pergi keluar, dia hanya baik-baik melafalkan paritta di rumah.
Melawan arus untuk beranjak keatas akan lebih sulit, tetapi ketika kamu sudah naik ke atas, kamu akan mendapat lebih banyak daripada orang lain. Jadi praktisi Buddhis harus memiliki keteguhan, ketekunan, dan kegigihan. Jika seseorang berbuat baik, walaupun berkahnya belum tiba, namun dia sudah jauh dari bencana, datangnya sedikit demi sedikit, tidak buru-buru. Jika seseorang berbuat jahat, meskipun bencana belum tiba, namun berkahnya telah hilang. Kita harus melakukan perbuatan baik dan mengumpulkan kebajikan, menjauhi dosa dan kejahatan.
Master akan menyisihkan lebih banyak waktu untuk membantu kalian menerawang totem. Tidak mudah untuk datang ke Malaysia. Duduk hampir sepuluh jam penerbangan, kaki pun bengkak, tetapi tidak apa-apa. Saya memikirkan semua makhluk dan semua orang di dalam hati, tidak peduli seberapa jauh saya akan datang untuk menerawang totem kepada kalian.
Terakhir, Master ingin menyampaikan beberapa patah kata kepada semua orang, hidup di dunia ini, semua orang harus gembira, harus bahagia. Banyak orang yang hidup sangat tidak bahagia sekarang. Master membantu kalian untuk menemukan satu kebenaran, yang disebut “wu — sadar” dalam dunia Buddhisme, yaitu apakah kamu sudah tersadarkan atau belum. Sejak dahulu kala, berapa banyak orang yang berbicara tentang potensi kesadaran, tetapi berapa banyak orang yang benar-benar dapat tersadarkan? Bai Hua Fo Fa membahas tentang potensi kesadaran, yaitu agar kamu dapat berpikiran terbuka dan mengerti, yaitu tersadarkan.
Jika kamu seumur hidup tidak bisa berpikiran terbuka, tidak bisa berpikiran mengerti, ketika kamu berbaring di ranjang dan akan meninggal dunia, kamu masih tidak mengerti apapun, menangis, dan bersedih, yang tidak rela ditinggalkan pun harus pergi meninggalkan, sangat tidak nyaman ketika akan meninggal pun harus meninggal.
Hari ini rumah tidak bisa dibawa pergi, uang tidak bisa dibawa pergi, apa pun tidak bisa dibawa pergi … apa yang bisa dibawa pergi? Tidak tahu apa-apa, tidak tahu pergi ke mana, seperti yang dikatakan Konfusius: Tidak tahu lahir, bagaimana bisa tahu mati! Bahkan bagaimana dilahirkan juga tidak tahu, menjalani seluruh hidup dalam keadaan linglung, bagaimana kamu bisa tahu bagaimana meninggal? Sungguh menyedihkan! Apa yang tertinggal?
Orang kaya meninggalkan uang untuk anak-anaknya untuk mengajukan gugatan dan pertengkaran. Orang yang tidak punya uang meninggalkan penderitaan. Jadi semua orang harus ingat, hati ini adalah yang paling penting. Kita harus memasang dupa dengan sepenuh hati, melafalkan paritta dengan sepenuh hati, dan menyembah Buddha dengan sepenuh hati. Bodhisattva meminta kita untuk membina pikiran dengan sungguh-sungguh! Terima kasih semuanya!