Bisa Berpikiran Terbuka Berarti Memiliki Kebijaksanaan -- 想得通 就是有智慧
Kalian semua belajarlah dengan baik. Malam hari Master memberi wejangan kepada kalian lebih santai sedikit. Kalian telah mengikuti Master selama bertahun-tahun. Saya tahu kalian semua sangat mencintai Master. Dalam waktu yang singkat, ajaran Xin Ling Fa Men Master telah menjangkau tiga hingga empat juta orang. Ini benar-benar welas asih dari Guan Shi Yin Pu Sa. Oleh karena itu, Master meminta kalian untuk memahami bahwa tidak ada halangan. Yaitu kita tidak boleh ada halangan terhadap hal apapun, karena halangan membuatmu tidak bisa tidur, karena halangan membuat kamu sedih, karena halangan membuat kamu sakit. Maka itu di dalam paritta “Xin Jing” menyebutkan tiada halangan. Jangan ada halangan, orang yang tidak tahu untuk memaafkan orang lain, dia selamanya tidak akan dimaafkan oleh orang lain. Oleh karena itu, mengapa kita belajar Buddha Dharma harus memaafkan orang lain. Dia melakukan kesalahan hari ini, saya harus memaafkannya, karena memaafkan orang lain, kamu akan merasa sangat nyaman. Dengan bahasa sehari-hari, ini artinya maha welas asih dan maha penyayang. Karena kamu berwelas asih kepada orang lain, kamu memaafkan orang lain, maka kamu akan merasa nyaman. Jika kamu tidak bisa memaafkan orang lain, hatimu akan merasa tidak nyaman. Oleh karena itu, orang yang benar-benar pintar adalah orang yang maha welas asih dan maha penyayang. Bisa memaafkan orang lain adalah kebijaksanaanmu. Pikirkan istrimu dan anak-anakmu. Saya juga tidak terlalu baik kepada mereka, saya juga tidak mengorbankan terlalu banyak, saya masih memarahinya, saya masih mengatainya, terkadang saya masih memukulnya, pikirkanlah. Jadi, ada laki-laki yang terlalu pria. Saya menasihati kalian setelah menekuni Dharma, tidak boleh memukul istri. Jika kalian yang belajar dengan Master, siapa yang berani memukul istrinya nanti, Master akan memberinya pelajaran.
Betapa kasihannya seorang wanita. Bereinkarnasi sebagai seorang wanita sudah sangat kasihan secara fisik. Setelah menikah denganmu, dia masih harus bekerja, membantumu menjaga anak, dan melakukan pekerjaan rumah tangga. Kemegahan dan kekayaan apa yang dapat kamu berikan padanya? Kamu masih memarahi dan memukulnya, dia seperti budak mengikutimu seumur hidupnya. Apa yang telah kamu berikan padanya? Jika kamu mempekerjakan seorang pembantu di mana saja, apakah dia akan mengikutimu selamanya? Apakah masih akan merelakan hidupnya untuk membantumu? Coba pikirkan, bersikap baiklah kepada wanita. Mengapa Guan Shi Yin bertransformasi menjadi wanita untuk menyelamatkan semua makhluk? Itu karena untuk membangkitkan rasa welas asih orang-orang. Apakah kalian semua mengerti? Kita harus memahaminya. Kebanyakan orang yang bertepuk tangan adalah wanita. Selanjutnya Master akan mengatakan beberapa patah kata demi pria. Pria tidak mudah menitikkan air mata. Sebenarnya, mengapa pria sangat kasihan? Karena pria merasa malu untuk meneteskan air mata. Dia selalu berada di bawah tekanan yang besar. Baik dia di rumah atau di luar, tekanan yang dia alami, dia pulang ke rumah tidak bisa mengungkapkannya. Kadang-kadang dia marah atau tidak senang, istri akan terus mengomelinya. Setelah mengomelinya, dia merasa sangat tidak nyaman. Kadang-kadang dia akan marah dalam hati. Oleh karena itu, pria yang tertekan dalam waktu yang lama, umurnya akan diperpendek. Coba kalian lihat, lebih banyak wanita tua dan sedikit pria tua di jalan. Oleh karena itu, berharap wanita juga bisa menghargai pria.
Ada seorang wanita mendatangi saya dan berkata, “Master Lu, mohon Anda bantu lihatkan suami saya. Dia ada di alam mana? Saya bersalah pada suamiku, karena ketika dia masih hidup, saya tidak menghargainya.” Kemudian, saya membantunya untuk melihat suaminya. Suaminya datang, saya memberi tahu dia bahwa suaminya memanggil nama panggilannya. Kamu sendiri mengetahuinya dengan jelas. Lalu, saya berkata kepadanya, “Bu, kamu sangat garang sekali. Sekarang suamimu bercerita kepada saya tentang masa lalumu. Dia mengatakan bahwa kamu dulu sering menindasnya dan memarahinya.” Oleh karena itu, kita praktisi Buddhis harus memahami untuk saling menghargai. Jika kita memiliki jodoh hari ini, maka kita harus baik-baik menjalaninya. Menjalaninya hingga tidak berjodoh lagi, maka kita menyesuaikan jodoh saja, ini yang terpenting. Master ingin memberi tahu semua orang satu hal. Saya melihat satu berita, tanah di Shanghai sudah ada retakan. Apakah kalian semua sudah mengetahuinya? Dari tahun 1921 hingga 1965, Shanghai telah menurun ke bawah 1,69 meter. Coba kalian pikirkan, 1,69 meter itu tinggi seorang anak muda, bukan? Para ahli mengatakan bahwa jika pemerintah tidak mulai mengendalikan situasi, tidak menyuntikkan air ke Sungai Huangpu, Shanghai mungkin akan menghilang ke laut pada tahun 2000 dan menjadi “Xiahai” dan bukan “Shanghai”. Jadi, Shanghai kini terus menurun ke bawah. Satu gedung yang sangat tinggi dibangun di sebelah Gedung Ekonomi dan Perdagangan Shanghai. Tepi tanah tiba-tiba retak dan air merembes di banyak tempat. Sebenarnya, hal ini menunjukkan bahwa lingkungan ekologi alam sedang berubah, ini sama seperti halnya dengan pikiran kita, semuanya dalam perubahan.
Karena hati orang-orang sekarang semakin buruk? Maka itu, aura bumi ini akan menjadi semakin buruk. Mengapa semakin baik masyarakat di suatu tempat, semakin banyak berkah yang dimiliki tempat tersebut? Inilah yang ingin Master sampaikan kepada semua orang, popularitas. Banyak orang berkata, apa hubungannya langit dengan kita manusia? Coba kalian katakan, apakah langit ada hubungannya dengan kita manusia? (Ada.) Pertama-tama, itu berhubungan dengan wanita. Saat cuaca bagus, mencuci pakaian dan mengeringkan selimut, bukan? Begitu melihat cuaca buruk, akan merasa sedih. Apakah langit tidak ada hubungannya dengan manusia? Tentu saja ada hubungannya. Bodhisattva datang untuk memberkati kalian, apakah itu tidak ada hubungannya denganmu? Lampu di rumah tiba-tiba redup di malam hari, lalu tiba-tiba menyala. Master dapat melihat arwah asing datang. Pintu rumah banyak orang langsung dibuka. Coba kalian pikirkan, apakah ini ada hubungannya dengan manusia? Bagaimana mungkin tidak ada hubungan? Ayah dan ibu sudah meninggal, jika mereka masih hidup disebut manusia, kalau sudah meninggal disebut hantu, benar tidak? Jadi, ini semua ada hubungannya. Keseimbangan ekologi bumi telah mengalami perubahan. Master membaca di web tentang gempa dan menemukan bahwa rata-rata terjadi dua gempa bumi dalam sehari, gempa kecil berkekuatan 4,0 dan satu gempa besar dalam seminggu. Coba pikirkan, apa yang telah terjadi pada lingkungan tempat tinggal kita? Kita masih makan, minum dan bersenang-senang. kita masih belum tahu untuk menyelamatkan semua makhluk. Kita masih mengejar ketenaran dan kekayaan kecil diri sendiri, bodohkah kita? Suatu hari Master naik ke langit. Saat saya melihat orang-orang di bawah, mereka benar-benar sebesar semut. Saya melihat kalian sangat kasihan. Saat saya naik pesawat, saya melihat mobil-mobil di bawah, itu sama seperti semut sedang merangkak, dan orang di dalam mobil sedang mengendarai mobil mahal. Dia mengira dirinya hebat, dia adalah bos, dia merasa dia dapat menguasai dunia ini. Namun nyatanya, dari langit, dia terlihat seperti seekor semut.
Ingat, Bodhisattva melihat kita sama seperti semut. Kalian perhatikan baik-baik, semut-semut itu memindah rumah, sibuk seharian, sebatang korek api, memindahkannya kesana-kemari. Lagipula, semut mempunyai kerajaan. Dia akan menyuruh banyak orang memberi makanan kepada mereka. Ketika truk sampah datang keesokan paginya, semua kerajaan semut akan dimusnahkan. Saat Jepang diguncang gempa, lihatlah kapal-kapal dan rumah-rumah itu, apakah itu sama dengan balok-balok bangunan yang kita mainkan waktu kecil? Dalam sekejap, semuanya hilang. Apakah masih ingin semut memanjat pohon? Kita masih melakukan hal-hal semacam apa setiap hari, mengerjai orang lain, menghusut orang lain di belakang, demi ketenaran dan kekayaan, berusaha keras untuk mengejarnya, sungguh menyedihkan. Jadi, Bodhisattva memandang kita di langit, dunia ini begitu menyedihkan, sedikit ketenaran, sedikit kekayaan, apa yang telah dibawakan kepadamu? Membawakanmu kebahagiaan sesaat, namun kebahagiaan itu tidak bisa bertahan selamanya. Itulah yang disebut sebagai ketidakkekalan. Oleh karena itu, hal yang tidak kekal abadi di dunia, itu adalah tidak nyata. Kita harus menemukan hal yang dapat bertahan lama di dunia, dan hal yang bertahan lama itulah hal yang ada di dalam hati kita. Itu adalah hal yang tidak dapat dirampas atau direnggut oleh orang lain. Itu harus mengandalkan pembinaan diri sendiri. Ketika kita sudah berhasil dalam pembinaan, kita akan memilikinya selamanya. Ini adalah jiwa yang akan selalu menemani kita. Ini adalah kebijaksanaan kita. Ini adalah sifat dasar kita, akar kebijaksanaan kita. Jika pikiran ini dibina dengan baik, berhasil dalam pembinaan kebijaksanaan, ketika kita tiba di surga, kita tidak akan lagi turun menjadi semut di dunia.
Masih banyak orang yang datang malam ini. Sebenarnya, Master duduk di posisi yang sangat tinggi, dan Guan Sh Yin Pu Sa selalu menemani saya. Wejangan sore hari itu terbuka untuk umum, jadi saya tidak akan membicarakan hal-hal tentang arwah asing. Malam hari yang datang kebanyakan adalah dari kelompok belajar bersama, kalian semua percaya, maka saya akan menceritakannya kepada kalian semua. Master meneladani Guan Shi Yin Pu Sa, bisa sering menumbuhkan banyak mata dan tangan untuk menyelamatkan semua makhluk. Nah, kalau Master sendiri yang mengatakan ini bukanlah hal yang aneh. Saya akan membiarkan semua orang mendengarnya. Ada seorang pendengar telah melihatnya. Saya akan memutarkan rekaman untuk semua orang, mau tidak?
(Rekaman) Master Lu: Halo. (Halo, Master. Terima kasih atas berkat yang Anda berikan kepada saya. Dua hari yang lalu, pada tanggal 20 Juli, ketika saya bangun di pagi hari untuk melafalkan paritta. Saat saya melafalkan paritta Xin Jing, saya memejamkan mata dan melafalkannya, lalu bayangan Anda muncul di depan mata saya. Saya berlutut dan bersujud kepada Anda. Anda duduk di atas bunga teratai yang sangat tinggi. Anda mengulurkan satu tangan. Seribu tangan seribu mata. Anda memegang kepala saya dengan satu tangan dan berkata, saya akan menjadi semakin baik. Air mata saya berlinang, Master, jujur kata) Ini adalah Master memberkati kamu, tahukah kamu? Ini adalah tubuh Dharma Master. Karena terlalu banyak situasi seperti ini. (Sejak Anda memberi berkat kepada saya, Master, sekarang saya melafal paritta menjadi semakin gembira, semakin bahagia) Kamu sudah mengetahuinya sekarang. (Terima kasih, Master.) Saya sudah memberi tahu kamu, jika kamu melafalkan paritta dan membina pikiran dengan sungguh-sungguh, Master akan memberkati kalian. Semakin baik pembinaan diri kalian, semakin banyak berkat yang Master berikan kepada kalian. Apakah kamu mengerti? (Terima kasih, Master.) (Selesai pemutaran rekaman)
Terima kasih semua. Master sangat bersedia berkumpul bersama teman se-Dharma, karena ketika orang-orang baik berkumpul bersama, maka akan ada banyak Bodhisattva yang datang, dan akan ada lebih banyak jodoh baik yang datang, karena jika bersama orang jahat, jodoh buruk datang lebih banyak. Coba kalian semua pikirkan, jika semua orang jahat berkumpul bersama, hal baik apa yang bisa terjadi? Kita semua adalah praktisi Buddhis, yang kita bicarakan semua adalah tentang Dharma, jadi auranya pasti bagus. Walaupun kamu duduk di dalam, kamu bisa merasakan welas asih dan cahaya Bodhisattva. Apakah kalian semua mengerti? Sebenarnya, Master masih ingin memberi tahu semua orang, karena Bai Hua Fo Fa membahas tentang ajaran Buddha Dharma di dunia. Jadi sebagai manusia, pertama-tama kita harus menjadi orang baik. Banyak orang pergi ke kuil, mengenakan jubah, menyembah Buddha seperti tulus sekali. Setelah pulang ke rumah, dia bertengkar dengan istri dan marah-marah, ini bukan menekuni Buddha Dharma yang sesungguhnya. Saya ingin kalian berpakaian santai, tetapi hati kalian adalah Buddha itu sudah cukup. Jika kalian di rumah sudah seperti Bodhisattva dan Buddha, maka kalian pasti akan berhasil dalam pembinaan diri. Jika kalian bertengkar parah di rumah dan pergi ke kuil berlutut seperti sangat tulus. Saya beritahu kamu, semua itu adalah palsu, kosong dan tidak nyata. Lagipula sulit untuk mengendalikan emosi seseorang. Sesungguhnya, pengendalian suasana hati berkaitan dengan kecerdasan intelektual (IQ). IQ seseorang adalah kebijaksanaan. Orang yang memiliki IQ tinggi, dia bisa mengendalikan emosinya dengan baik.
Saya sering memberitahu kalian semua sebuah cerita, yaitu jika seseorang tidak bisa mengendalikan kecerdasan intelektualnya, dia akan sangat merepotkan. Seorang hakim menjatuhkan hukuman kepada seseorang, karena kemelekatan, meninju orang sampai mati. Dia mengatakan kepadanya, kamu adalah orang jahat dan sekarang saya akan menjatuhkan hukuman mati kepadamu. Lalu, pria itu tiba-tiba mulai marah-marah. Dia berkata kepada hakim, “Kamu ini tidak ada baiknya. Kamu hanya seorang gelandangan, tidak bersekolah, menyelinap menjadi hakim. ” Akhirnya, hakim menjadi marah besar ketika mendengarnya, dia memukul meja, dan memarahinya kurang lebih setengah jam. Lalu, terdakwa berkata, “Pak hakim, apakah Anda mengerti?” Dia memarahi ibu saya. Saya hanyalah orang yang berpendidikan rendah, saya tidak bisa menahannya. Jadi saya meninjunya dan tidak sengaja membunuhnya. Sekarang kalian ingin menghukum saya mati, bukan? Coba pikirkan, Anda adalah seorang hakim, adalah orang yang terpelajar dan berpendidikan tinggi. Saya hanya mengatai Anda sepatah kata, Anda bisa memarahi saya selama setengah jam, apalagi saya? Begitu dia mengatakan ini, hakim memikirkannya, masuk akal juga, jadi dia mengubah hukumannya menjadi hukuman penjara seumur hidup. Kenyataannya, kebijaksanaan manusia terkadang mengandalkan pada pengendalian. Terkadang kita bisa mengendalikannya, tetapi terkadang tidak bisa. Jadi di rumah, jika kamu bisa menahan sepatah kata dan tidak mengucapkannya, maka tidak akan ada masalah di kemudian hari. Saat kamu bertengkar dengan istrimu, kamu tidak bisa menahannya lagi, kamu mau mengatakan ini atau tidak, akhirnya kamu mengatakannya, maka kamu akan menghadapi perang dingin selama satu bulan. Kamu tidak bisa makan dengan baik, tidak bisa tidur dengan nyenyak, apakah kamu mengerti?
Orang yang benar-benar pintar harus menahan diri. Kita harus mengerti untuk menahan suasana hati diri sendiri. Kecerdasan kita dikendalikan oleh tingkat kesadaran spiritual kita. Kebijaksanaan seseorang dikendalikan oleh tingkat kesadaran spiritualnya. Orang ini pintar sekali, itu tidak ada gunanya. Mengambil keuntungan dari orang lain, itu disebut pintar. Hari ini saya melakukan suatu bisnis dan menghasilkan seratus dolar, saya senang sekali, ini disebut pintar. Seorang calo membeli tiket dan sangat bahagia, oh, saya menghasilkan seratus dolar hari ini. Orang yang benar-benar bijaksana mengerti untuk merelakan. Merelakan dalam berbisnis adalah suatu investasi. Dia merelakan, dia akan mendapatkan keuntungannya kembali, benar tidak? Orang yang tidak menekuni Buddha Dharma sekarang, dia tidak mengerti apa tujuan dari belajar Buddha Dharma, sebenarnya adalah untuk dirinya sendiri. Oh, negeriku, negaraku, segala milikku, keluargaku, semua untuk dirinya sendiri, namun pada akhirnya semuanya adalah kosong. Ketika Qin Shi Huang mencaplok enam negara, tahukah kalian mengapa dia disebut Qin Shi Huang? Dia adalah kaisar pertama Negara Qin. Dia sangat sombong sekali. Berapa banyak orang yang mengenalnya sekarang? Orang yang belajar sejarah tahu, tetapi orang yang tidak belajar sejarah apakah juga tahu? Sekarang ketika anak-anak Tiongkok mengikuti ujian, sebuah lelucon yang sering Master ceritakan: Siapa tokoh utama dalam Insiden Xi An? Dijawabnya “Zhang Xueyou”. Orang itu adalah Zhang Xueliang. Dia menjadi Zhang Xueyou. Coba kalian pikirkan, siapa yang tahu? Oleh karena itu, jangan karena suatu hal tertentu, pada saat itu bertengkar, bertarung, bersaing, atau berebut. Itu benar-benar menyia-nyiakan nyawa dan harta, serta merusak kehidupan spiritual diri sendiri.
Master menasihati kita untuk secara rohani meninggalkan godaan dunia ini. Kita mempunyai banyak sekali godaan di dunia ini. Memberimu uang, wanita cantik atau yang lainnya, kamu jangan sampai tergoda olehnya. Lihatlah para biksu kita ini, kita tidak tergiur oleh godaan ini, kita pergi ke gunung untuk membina diri dengan baik, bukan? Persempitkan ruang lingkup untuk godaan kita sendiri. Jika kita tidak memiliki nafsu keinginan dan permintaan untuk diri kita sendiri, maka nafsu keinginan kita sendiri akan semakin kecil. Ketika dia tidak memiliki keinginan lagi, itulah motto Master. Berapa banyak dari kalian yang mengetahuinya? (Sebagian besar umat se-Dharma di antara hadirin berbicara) Motto Master adalah tiada keinginan, maka pikiran akan setenang air, tenang. Jangan punya nafsu keinginan. Nafsu keinginan itulah yang mencelakai kita. Hari ini ingin mobil, besok ingin perahu, lusa bagaimana? Kamu adalah orang terkenal, saya lebih terkenal darimu. Coba kamu pikirkan, jika ada persaingan pasti ada perebutan. Kalau ada persaingan pasti ada kekecewaan. Apakah persaingan itu? Apa yang bisa disaingkan? Persaingan mendatangkan kerugian, tidak akan memberimu kebahagiaan. Oleh karena itu, kita jangan bersaing, jangan berebut. Praktisi Buddhis tidak bersaing, tidak berebut, tidak ada bencana. Pikirkan, sekarang berapa banyak orang yang mencoba memamerkan keberanian mereka dalam mengemudi, namun akhirnya ditabrak atau dipukuli sampai mati oleh orang lain, atau bahkan seorang pria keluar dari mobil dan menembakmu sampai mati, kamu pun tidak tahu siapa yang menabrakmu? Harus mengerti untuk menahan diri. Baik itu di rumah atau bersama anak-anak, harus menahan diri. Anak mengambil uang ayah, memasukkannya ke dalam sakunya, dan lupa memberikannya kepada orang tuanya. Orang tua sangat cemas, tidak dapat menemukan uang, pada akhirnya, mereka menemukannya di saku anak. Nah, mereka menamparnya, membuat anak itu tuli. Ini karena tidak mengendalikan emosi dan kecerdasan diri.
Coba semua orang pikirkan, kita memiliki semua jenis mata kuliah di universitas, manajemen bisnis, manajemen properti, apakah ada manajemen kecerdasan? Tidak ada, yang Master ajarkan kepada kalian sekarang disebut manajemen kecerdasan intelektual (IQ). Bukan saya yang mengajar, melainkan Bodhisattva yang mengirimkan pintu Dharma yang begitu baik ke depan pintu rumah kalian, mengirimkan ke sisi kalian, agar kalian tahu bagaimana menyayangi keluarga, anak-anak, masyarakat, dan jiwa diri sendiri, agar jiwa kita tidak mengalami trauma lagi. Kita kesakitan, bagaimana kita bisa kesakitan? Karena kita melakukan kesalahan, bagaimana kita bisa melakukan kesalahan? Karena kita tidak mengerti. Mengapa kita tidak mengerti? Karena kita belajar Buddha Dharma, karena kita tidak tahu. Kita tidak memahami ajaran Buddha Dharma di dunia. Hari ini Master telah mengirimkan ajaran Buddha Dharma kepada kalian di sini. Saya harap kalian dapat sering membacanya. Saya harap kalian dapat sering mempelajarinya. Saya berharap kalian dapat membuat kemajuan bersama dengan Master. Baiklah, benar-benar sangat senang. Di dunia ini, ada satu hal yang paling merugikan. Saya beri tahu kalian sesuatu, tahukah kalian bisnis apa yang paling merugikan? Marah. Marah adalah bisnis yang paling merugikan. Ketika kamu marah, jantungmu akan sakit, tekanan darah akan naik, kamu akan merasa tidak nyaman. Kamu tidak bisa tidur nyenyak di malam hari. Orang lain tidak memedulikanmu, mereka tetap tersenyum, dan kamu tidak bisa makan atau tidur nyenyak, dan ketika kamu marah, kamu akan mengundang serangan lawan kepadamu. Oleh karena itu, marah adalah hal yang paling buruk, jadi harus mengerti untuk menahan diri. Lihatlah para biksu, para praktisi Buddhis, mereka tidak pernah marah. Jika kamu memberi tahu dia, “Bagaimana dan bagaimana” dia hanya mengucapkan “Amitabha.”
Seorang biksu memberi tahu saya, ada sepasangan suami istri muda bertengkar. Sang istri berkata kepada biksu bagaimana buruknya suaminya? Kamu harus menasihati dia, dia sangat tidak baik. Baiklah, sudah mengatakannya, setelah mengatakan, suaminya pula yang pergi berkata kepada biksu, “Biksu, istriku bagaimana dan bagaimana tidak baik, bolehkah Anda menasihatinya? Dia juga sudah mengatakannya. Setelah mengatakannya, sang suami pulang ke rumah dan berkata, biksu bilang saya benar, dan istri bilang biksu mengatakan dia benar. Kemudian, mereka berdua pergi menemui biksu bersama-sama. Biksu, menurut Anda dia benar atau saya benar? Biksu berkata, kalian berdua benar. Tidak mendengar urusan dunia, hanya memohon orang bijak dan Buddha. Kita sebagai manusia jangan berpikir terlalu banyak, harus melepaskan. Lepaskan pikiranmu, saya melakukan yang milikku, dan kamu melakukan yang milikmu, menambahkan kebijaksanaan. Kita sebagai manusia juga begitu. Kita tidak perlu orang lain mengetahui apa yang kita lakukan. Selama kalian yakin itu dalah jalan yang benar. Kamu baik-baik menjalaninya, itu adalah jalan yang terang. Kamu pasti akan dapat mencapai ke tepian penerangan.
Baik, waktu sudah malam. Banyak orang sudah mengantri untuk melihat totem. Ketika mereka melihat Master, mereka bertepuk tangan. Master Lu, cepatlah menerawang totem. Saya tidak berdaya. Sebenarnya Master sangat lelah, memiliki jadwal yang padat setiap hari. Namun, saya memiliki satu keyakinan yaitu agar Bodhisattva dapat memberkati semua makhluk. Kita tidak dapat dipisahkan seperti ikan dan air. Saya pernah mengatakan bahwa Bodhisattva adalah semua makhluk, dan semua makhluk adalah Bodhisattva. Kalian semua yang hadir di sini hari ini semuanya adalah Bodhisattva. Jika kalian tersadarkan, semua makhluk adalah Bodhisattva. Jika Bodhisattva tersesat, maka mereka adalah makhluk. Oleh karena itu, kalian adalah Bodhisattva. Jangan sombong dan menganggap diri kalian adalah Bodhisattva, kalian sudah sedikit tersadarkan. Itulah sedikit perasaan sebagai seorang Bodhisattva. Saya berharap kalian setiap hari tersadarkan, penuh suka cita Dharma setiap hari, sehingga kalian bisa benar-benar menjadi Bodhisattva. Baik, terima kasih semuanya. Saya sangat bahagia. Menyelamatkan semua makhluk adalah tujuan kita. Lalu menghilangkan rasa sakit orang lain akan membuat kita sangat bahagia, maka itu disebut orang lain sakit saya ikut merasakan sakitnya. Awalnya, malam ini adalah Pertemuan Umat Buddhis Sedunia, tidak ada sesi menerawang totem. Semua orang tahu welas asih Master. Selama kamu duduk di sini, Master akan melihatnya lagi setelah beberapa saat. Sebenarnya, jika tidak menerawang totem, Master bisa menghemat banyak tenaga dan tidak begitu lelah, namun demi semua makhluk, Master harus melihatkannya. Baik, berikut kita mulai menjawab pertanyaan, tetapi saya harap kalian bisa menambah pengetahuan tentang ajaran Buddha Dharma di dalamnya atau hal-hal lain di keluarga. Jangan fokus sepenuhnya pada menerawang totem, jadi Master tidak akan terlalu lelah ya? Lihat, yang bertepuk tangan semuanya mendukung saya.