Bisa Berpikiran Terbuka, Segalanya Akan Lancar, Tidak Bisa Berpikiran Terbuka, Segalanya Tidak Akan Lancar -- 想得通,万事皆通;想不通,万事不通
Sekarang Master ke Melbourne seperti pulang ke rumah orang tua, karena setiap kali datang, selalu ada banyak orang yang mulai belajar Buddha Dharma. Banyak orang yang kesehatannya menjadi baik. Banyak orang yang berubah dalam berbagai aspek, sehingga semakin banyak orang yang ingin melihat Master. Ingin melihat ajaran Dharma yang diajarkan Master ini bagaimana, apakah benar-benar dapat mengubah nasib kita. Master sangat senang dan sangat ingin bersama semua orang, bertukar pengalaman belajar Buddha Dharma dengan semua orang. Kita semua bisa mempunyai jodoh istimewa untuk berkumpul bersama. Pertama-tama, kita harus berterima kasih kepada Guan Shi Yin Pu Sa yang Maha Welas Asih, Maha Penyayang, dan Maha Penolong! Juga berterima kasih kepada Naga Langit Pelindung Dharma! Terima kasih kepada para pelindung Dharma di dunia!
Setiap orang mengharapkan perubahan yang baik dan hasil akhir yang baik setelah mengikuti Master belajar Buddha Dharma. Misalnya, jika keluarga di masa lalu tidak baik, mereka berharap keluarganya bisa menjadi baik. Jika kesehatannya di masa lalu tidak baik, dia berharap kesehatannya akan menjadi lebih baik. Masalah utama yang dihadapi manusia di dunia ini adalah tidak bisa mengendalikan dirinya sendiri. Saat seseorang sedang marah, siapa yang bisa mengendalikan dirinya? Coba kalian pikirkan, saat anak membuatmu marah, bisakah kamu mengendalikan dirimu? Saat suami dan istri bertengkar, kamu jelas tahu tidak boleh marah, tidak boleh melampiaskan emosi, tetapi bisakah kamu mengendalikan dirimu? Ini adalah hal yang sulit kita lakukan.
Masalah terbesar manusia adalah kita tidak tahu apa yang sedang kita lakukan sendiri. Sebagai contoh sederhana, jika kamu seorang peminum, apakah kamu tahu apa yang kamu lakukan? Saat kamu mabuk, kamu berbicara dengan atasan, kamu berbicara dengan anggota keluarga, apakah kamu tahu apa yang kamu katakan? Ketika seseorang memiliki arwah asing dalam tubuhnya, apakah kamu bisa tahu apa yang kamu katakan? Karena tidak tahu, karena tidak bisa, jadi masalah terbesar bagi orang adalah tidak tahu apa yang sedang dirinya lakukan. Pada biasanya orang telah mengumpulkan banyak sifat-sifat buruk dan hal-hal buruk, sehingga mereka akan seperti ini.
Saat ini, banyak terjadi bencana alam dan bencana akibat ulah manusia. Kita setiap orang memiliki masalah sendiri. Menurut statistik Perserikatan Bangsa-Bangsa, pada tahun 2030, setiap tahun aka nada 13,2 juta orang meninggal karena kanker, dua kali lipat dibandingkan 7,6 juta orang pada tahun 2008. Kemarin, China News Service, Kementerian Kesehatan merilis berita bahwa 1 juta orang meninggal akibat kanker paru-paru di China setiap tahunnya akibat merokok. Ini yang disebut menarik nyawa orang. Pikirkan, ada berapa banyak orang yang menderita kanker di masa lalu, dan sekarang berapa banyak orang yang mendekati kematian setiap hari.
Berapa banyak orang yang menderita kanker di sekitar kita sekarang. Inilah bahaya yang kita hadapi. Kita manusia sangat kasihan. Kita menanggung penderitaan kematian setiap hari. Master memberitahu semua orang, selama seseorang bereinkarnasi ke dunia ini, dia pasti akan berakhir dengan tragedi. Dengan kata lain, kamu baru saja lahir, kamu sudah ditakdirkan untuk berakhir dengan tragedi, karena orang meninggal itu adalah tragedi. Jadi Master berharap semua orang jangan terlalu banyak mengalami penderitaan dalam hidup. Banyak dari kita yang marah karena satu perkataan, demi sedikit uang marah, bertengkar setiap hari. Berapa banyak orang yang ketika akan meninggal berkata, “Saya tidak akan pernah melupakan dia. Setelah saya meninggal saya tidak ingin dia datang melihatku.”
Coba pikirkan, toleran seseorang sudah sampai tingkat apa? Tidak tahu menjalani hidup satu hari ini, besok harus bagaimana hidup. Lihatlah berapa banyak orang yang mati dalam satu gempa bumi. Lihatlah berapa banyak orang yang mati dalam tsunami. Kita bisa hidup dengan aman dan damai itu adalah berkah, tetapi hari ini kalian yang duduk di bawah begitu banyak orang, kalian masih tidak merasa diri kalian memiliki berkah, masih merasa diri sendiri marah. Kalian marah, kalian bukan orang yang memiliki berkah.
Sebenarnya, berkah keberuntungan sangat menyayangi kalian, ada pepatah yang berbunyi “Keselamatan adalah berkah”. Kamu bahkan tidak bisa mendapatkan keselamatan, darimana adanya berkah keberuntungan. Hari ini keluargamu baik-baik saja, tidak ada musibah, tidak ada kecelakaan, tidak ada yang terdiagnosis terkena kanker, keluarga masih bisa baik-baik makan setiap hari, tidak ada pertengkaran, ini adalah berkah keberuntungan kalian. Jika kamu tidak ada keselamatan, darimana adanya berkah.
Kita tidak punya banyak waktu. Kita tidak boleh bersedih lagi. Kita tidak boleh menyakiti diri kita lagi. Kita setiap orang sedang menyakiti diri kita sendiri, itu karena kita tidak memahami prinsip-prinsip ini. Belajar Buddha Dharma adalah untuk mengubah segalanya tentang dirimu, mengubah kehidupanmu, mengubah takdirmu.
Dalam menekuni Dharma, ada berapa banyak orang yang menderita? Master sering mengatakan kepada semua orang, ada dua jenis penyakit dalam tubuh manusia, yang satu adalah penyakit karena arwah asing, dan satu lagi adalah penyakit yang disebabkan oleh karma buruk kita. Penyakit fisik dapat disembuhkan, tetapi orang yang jiwanya menderita, penyakit jiwanya tidak bisa disembuhkan, dia akan selalu sedih dan tidak nyaman.
Master meminta kalian semua untuk mengasihani orang lain. Jika kamu mengasihani orang lain, kamu tidak akan marah. Orang yang marah karena dia tidak tahu untuk mengasihani orang lain. Saat pasanganmu bertengkar denganmu, kamu pikirkan betapa kasihannya dia. Dia demi saya, rambutnya menjadi putih. Demi keluarga ini, membantu saya melahirkan anak, mengasuh anak, dan menghidupi keluarga.
Mengapa saya masih mau memarahinya? Anak sudah mengalami penderitaan yang tidak sedikit bersama saya, kenapa saya harus menuntut begitu banyak darinya. Jadi kasih sayang keluarga sangatlah penting. Jika kamu berpikir bahwa dia sangat kasihan, kamu mungkin dapat mengubah hidupmu. Sebenarnya, orang Shanghai memiliki pepatah yang cukup baik, sering mengatakan “berbuat dosa, berbuat dosa”. Sebenarnya, berbuat dosa ini mengatakan bahwa orang ini “sangat kasihan, sangat kasihan”. Ketika suami memarahimu, kamu mengatakan ini dalam hatimu, “Oh, orang tua ini sungguh kasihan.” Kamu tidak akan bertengkar dengannya lagi, karena ketika dia sedang marah, jika kamu bertengkar dengannya lagi, tekanan darahnya akan meningkat, jantungnya akan gagal.
Setiap orang harus mengasihani semua makhluk, mengasihani orang lain, sehingga hatinya akan menjadi semakin baik. Oleh karena itu, Guan Shi Yin Pu Sa menyuruh kita untuk belajar berbelas kasih kepada semua makhluk, yaitu harus mengerti untuk berwelas asih kepada semua makhluk. Jika seseorang dapat berbelas kasih dan berwelas asih kepada semua makhluk, maka dia adalah orang yang baik hati. Orang yang benar-benar pintar harus melihat orang lain kasihan, ini adalah metode yang Master ajarkan kepada kalian.
Di dunia yang penuh kerisauan ini, tahukah kalian hal apa yang paling merisaukan? Yaitu pikiran membenci. Membenci orang lain adalah hal yang paling merisaukan. Seseorang hidup di dunia ini, jangan membenci orang lain. Jika hari ini kamu memiliki kebencian di dalam hatimu, kamu pasti akan memiliki kerisauan. Jika kamu tidak memiliki kebencian, hatimu tidak akan ada kerisauan. Orang yang benar-benar bijaksana tidak boleh membenci orang lain. Kita membenci orang lain adalah menyakiti diri sendiri.
Coba kalian pikirkan, ketika kamu membenci orang lain apakah kamu merasa sedih, bukan? Jika membenci orang lain bisa menghasilkan kebenaran, itu tidak apa-apa. Masalahnya adalah tidak bisa menghasilkan kebenaran, semuanya adalah jodoh. Selain itu, membenci orang lain hanya akan menyakiti dirimu, tidak akan menyakiti orang lain. Itu adalah hal yang tidak mendapatkan keuntungan, jadi sebaiknya kita tidak melakukannya. Jangan membenci orang lain, dengan begitu baru bisa memupuk sentimen dirimu sendiri.
Ada seorang wanita di Amerika. Dia sangat pintar. Dia membuka sebuah restoran China dan bisnisnya sangat bagus. Alhasil, restoran cepat saji Meksiko dan restoran India terdekat lainnya… tidak dapat mengalahkannya. Mereka sangat membencinya, sangat tidak senang. Setiap malam setelah tutup toko, mereka menyapu sampah ke depan pintu restorannya. Keesokan paginya, wanita Tionghoa ini membuka restorannya, ada tumpukan sampah di depan pintunya.
Jika dia orang biasa, dia akan segera menulis surat ke agen real estat, akan memarahi orang. Jika lebih serius, yaitu seperti kata orang “wanita galak marah di sepanjang jalan”, tetapi wanita ini adalah seorang praktisi Buddhis, dia memahami sebab dan akibat. Dia tahu cara mengatasi rasa iri orang lain. Setiap pagi sambil tersenyum, dia menyapu sampah ke samping pintu restorannya. Semua menumpuk di sana, dia juga tidak membuangnya. Beberapa hari berlalu, seminggu berlalu, bisnisnya masih sangat bagus. Alhasil, orang dari restoran terdekat bertanya, “Hei, mengapa bisnismu masih bagus? Mengapa kamu tidak membuang sampah yang orang buang di tempatmu?”
Tahukah kamu apa yang dia katakan, “Secara tradisional di Tiongkok, ketika kami merayakan Tahun Baru Imlek setiap tahun, semua sampah disapu ke dalam rumah. Sampah adalah keberuntungan kekayaan! Kalian memberi saya uang setiap hari, saya harus mengucapkan terima kasih kepada kalian! Lihat betapa bagusnya bisnis saya!” Keesokan harinya, tumpukan sampah di pintu sudah hilang. Sudah melihatnya bukan? Ini disebut kebijaksanaan.
Orang harus berpikiran terbuka dan mengerti. Jika orang tidak bisa berpikiran terbuka, tidak bisa melihat melampauinya, maka orang ini akan hidup sangat menderita di dunia ini. Yang terpenting bagi seseorang adalah menguraikan bencana dan kesulitannya sendiri. Seseorang harus mengerti, kita sedang menjalin jaring untuk diri kita sendiri setiap hari dalam hal hubungan perasaan dan harta kekayaan.
Sebagai contoh sederhana, seorang kepala divisi pergi bekerja di unitnya, dia melihat staf wanita itu sangat cantik. Dia ingin menjaganya, memberinya lebih banyak perhatian. Dia mulai menjalin jaring ini. Ini adalah jaring cinta. Kemudian perlahan-lahan, jaring ini menjadi semakin banyak, semakin besar. Akhirnya, wanita itu jatuh cinta padanya. Setelah berselingkuh, dia tidak bisa meninggalkan keluarganya, dan dia tidak bisa membicarakannya, banyak sekali anak-anaknya, semuanya tidak bisa dilakukan. Perlahan jaring ini menutupi dan menjebaknya. Ini disebut jaring cinta.
Jaring cinta ini dianyamnya sendiri. Contoh lainnya, orang tua demi anak terkadang akan mengikat dirinya sendiri. Para makhluk demi uang akan diikat oleh harta kekayaan. Kalian membesarkan anak, mulai dari bayi, tidak membiarkannya bekerja, dan pada akhirnya ketika kalian berkata, “Anak orang lain melakukan kerja setiap hari, kenapa anak sendiri tidak melakukan kerja?” Pada saat itu, anak berkata, “Apa yang harus saya lakukan? Kamu tidak pernah mengajari saya untuk melakukan pekerjaan.” Jaring hubungan perasaan ini juga kamu sendiri yang menenunnya.
Bekerja keras untuk menghasilkan uang sepanjang hidupmu, dan mulut masih mengatakan “Demi uang adalah hal yang wajar” dan “orang mati demi uang, dan burung mati demi makanan.” Maka kamu adalah binatang seperti burung, karena burung mati demi makanan, jadi orang seperti binatang, juga mati demi uang, ini menunjukkan bahwa kamu menganggap dirimu sebagai binatang. Begitu juga dengan bermain saham, setelah kamu menjual sahamnya ke pasar, kamu berkata kepada orang lain, “Saya telah menenun jaring ini,” selanjutnya kamu akan terjebak di dalamnya, terikat olehnya. Orang yang benar-benar pintar akan menyingkirkan jaring yang perlahan-lahan ia jalin, tidak menginginkannya. Master berharap kalian tidak mengikat dirimu. Jangan terjebak oleh hubungan perasaan dan harta kekayaan diri sendiri.
Kematian adalah hasil akhir yang tak terelakkan dalam hidup kita. Kita sudah tahu cepat atau lambat tragedi ini akan terjadi. Kenapa kita masih mencari komedi dalam tragedi ini? Susah sekali. Mengira diri sendiri lebih bahagia, ini adalah membohongi diri sendiri. Orang yang paling cerdas adalah menjalankan hidupnya lebih bermakna, tidak serakah, tidak memohon, maka orang ini akan hidup dengan sangat nyaman. Memohon kedamaian saat menjelang ajal, jangan dipasangi selang di sekujur tubuh, jangan mati kesakitan pada akhirnya, ini adalah orang yang memiliki berkah keberuntungan.
Master memberi tahu semua orang kebenaran ini bukan untuk membawakan kesedihan bagi semua orang, tetapi agar semua orang memahami hasil akhir kita pada akhirnya, sehingga kita tidak akan melekat padanya. Orang yang benar-benar pintar selamanya jangan mengejar hal-hal yang palsu, tidak nyata, dan kosong dalam kehidupan duniawi. Ketika kita masih muda, kita mengejar ini dan itu setiap hari. Guru memuji teman lainnya di kelas hari ini, lalu saya tidak senang. Jika dia memuji teman sekelas itu, kamu tidak bahagia. Sebenarnya, semua ini hanyalah awan yang lewat, yang akan menghilang dalam sekejap mata.
Orang yang benar-benar pintar harus memanfaatkan hari ini, yang mana lebih baik daripada dua hari esok. Jika kesehatanmu hari ini tidak baik, lingkungan tidak baik, segalanya tidak baik, bagaimana kamu bisa baik di hari esok? Kita harus memahami bahwa hidup kita ibarat menonton film. Hari ini sudah ditayangkan, besok tidak ada lagi. Hari kemarin kalian, hari ini akan segera melupakannya. Kalian suami dan istri bertengkar, kemarin bertengkar, seminggu yang lalu bertengkar, saya rasa kalian tidak akan mengingatnya setelah seminggu. Menayangkan film, setelah ditayangkan tidak ada lagi. Berharap semua praktisi Buddhis bisa memahami segalanya dan menemukan sifat dasar. Memahami prinsip-prinsip ini dengan sepenuh hati.
Sebagai praktisi Buddhis, kita tidak boleh mendasarkan diri kita pada apa yang orang lain katakan tentang kita, apa yang difitnah orang lain kepada kita, atau apa yang dipuji orang lain terhadap kita. Jika tidak, orang tersebut akan sangat menyedihkan, karena hidupnya didasarkan pada penilaian yang diberikan orang lain. Mengapa kita tidak bisa mengendalikan hubungan perasaan? Karena hari ini kita bahagia, lalu besok tidak bahagia, kita mendasarkan pada perasaan orang lain.
Sebagai contoh sederhana, hari ini anak mendapat nilai ujian yang baik, kamu sangat senang sekali, seluruh keluarga bahagia; hari ini jika anak tidak mendapat nilai ujian yang baik, satu keluarga tidak bersuara. Hari ini, suami marah di tempat kerja, sesampainya di rumah, kamu sebagai istri sangat bahagia, namun melihat suami tidak bahagia, kamu langsung tidak berbicara. Kalian lihat berapa banyak orang, di unit kerja melihat seorang rekan kerja dan berkata, “Halo, Tuan Li!” “Ya!” . Dia hanya mengatakan itu, dia akan langsung menjadi tidak senang. Dia akan langsung berpikir, “Bagaimana saya menyinggung Tuan Li? Saya sangat baik padanya. Mengapa dia memperlakukan saya begini hari ini?” dan kemudian berpikir, “Apakah karena saya tidak memberinya hadiah, atau karena kemarin saya berbicara…..… ”. Banyak sel otak yang mati karena memikirkan itu.
Akhirnya pada sore harinya ada yang memberitahu dia bahwa anak Tuan Li tidak mendapatkan nilai ujian yang baik, sehingga suasana hatinya sedang buruk. Coba kamu pikirkan, bukankah kamu sia-sia berpikir? Bukankah sia-sia otakmu memikirkannya? Perasaan manusia dan kehidupan manusia bertumpu pada orang lain. Oleh karena itu, praktisi Buddhis jangan mendasarkan kesedihan dan kebahagiaannya pada orang lain, kita harus bisa mengendalikan diri dan tidak merasa sedih hanya karena orang lain berpendapat atau memfitnahmu.