Seminar Dharma Hong Kong – 8 Juni 2013 (Bagian 2)

Melepaskan Kemelekatan, Ketidakakuan Yang Murni Bersih, Buddha Dharma di Dunia, Menjadi Pribadi yang Baik Baru Bisa Mencapai Kebuddhaan -- 放下执着清净无我人间佛法人成佛成 (2)

Orang yang hidup untuk semua makhluk, berarti hidup untuk orang lain. Sebagai manusia, kita harus memahami tingkat kesadaran spiritual ketidakakuan. Karena kita tidak lagi memiliki diri sendiri, hati kita baru bisa menampung semua makhluk. Orang yang egois tidak akan bisa menampung  semua makhluk di dalam hatinya. Oleh karena itu, kita harus memahami bahwa demi semua makhluk sebenarnya adalah demi diri sendiri, dengan kata lain niat yang berbeda. Segala hal di dunia ini sebenarnya adalah saling berelevan, tidak ada hal yang mutlak. Di mana ada cinta, di situ ada kebencian; di mana ada masa lalu, di situ ada masa depan; Yin dan Yang saling melengkapi. Tingkat kesadaran spiritual ketidakakuan tidak memiliki awal dan akhir, dapat membantu kita mengeksplorasi makna hidup yang sebenarnya dan kebenaran dalam ajaran Buddha Dharma. Kita akan tersadarkan seketika, tiba-tiba tersadarkan. Kita dapat merelakan lebih banyak hal di dunia yang tidak seharusnya kita miliki.

 

Master memberi tahu kalian bahwa di dunia ini, terkadang orang-orang sungguh kasihan. Kita tidak bisa meminta semua orang di dunia ini sama seperti dirimu, semua orang memiliki level yang sama, karena level setiap orang berbeda. Jadi, jangan karena hati kita yang baik tidak dihargai oleh orang lain, lalu kita menyerah pada diri kita sendiri. Ketika kamu tidak diakui oleh orang lain, ketika kamu menghadapi tantangan, berharap kita sebagai praktisi Buddhis harus tangguh dan mampu bersabar. Ajaran Buddha Dharma mengajarkan bahwa hanya dengan kesabaran kita baru akan bertekun. Bagi mereka yang menganggap batu giok yang indah sebagai batu, terkadang kita harus tersenyum dengan penuh toleransi, memaafkan mereka, membiarkan dirimu melampaui penderitaan dan memperoleh pembebasan. Oleh karena itu, orang yang benar-benar dapat terbebaskan adalah diri kalian sendiri.

Banyak orang berpikir bahwa mereka memiliki banyak uang dan banyak harta perumahan. Banyak orang berpikir bahwa mereka memiliki real estat dan dapat melindungi anak-anak dan cucu-cucu mereka. Master memberi tahu semua orang, sekarang ini bencana alam dan bencana akibat ulah manusia tiada hentinya. Bumi berguncang setiap hari, dan real estat kamu sekarang bergerak semuanya, inilah ketidakkekalan di dunia. Hal-hal yang kita miliki adalah tidak kekal. Hal-hal yang kita miliki tidak dapat diandalkan. Oleh karena itu, berharap sebagai manusia, kita harus berpuas diri dan selalu bahagia. Kita belajar Buddha Dharma harus meningkatkan kebijaksanaan. Berpuas diri akan mendapatkan kepemilikan. Orang yang ingin memiliki harus berpuas diri.

 

Master selalu menjelaskan ajaran Buddha Dharma dengan menggunakan bahasa sehari-hari. Kita harus memahami bahwa belajar Buddha Dharma berarti belajar menjadi manusia, dan belajar menjadi manusia berarti belajar Buddha Dharma. Sebagian orang yang meremehkan orang lain, itu berarti mereka belum belajar Buddha Dharma dengan baik. Menghargai orang lain berarti menghargai diri sendiri. Orang yang dapat memaafkan orang lain dan memahami orang lain, dia adalah Buddha di dunia. Oleh karena itu, Master sering memberi tahu semua orang, kita harus benar-benar menekuni Dharma, yaitu harus benar-benar merasakan pemikiran Buddha dengan sepenuh hati. Guan Shi Yin Pu Sa maha welas asih dan maha penyayang, selamanya tidak pernah rela untuk meninggalkan makhluk hidup mana pun.

 

Berharap semua orang harus memahami bahwa ada tiga hal dalam hidup yang tidak boleh disia-siakan: yaitu tubuh, uang, dan perasaan. Saat ini banyak orang yang mati-matian menyia-nyiakan ketiga hal tersebut. Jika kamu ingin menyia-nyiakan ketiga hal tersebut, maka kamu pasti akan dirugikan. Coba kalian semua pikirkan, apakah ini benar? Berusaha untuk merusak tubuh diri sendiri, apakah kamu bisa mendapatkannya? Ajaran Buddha Dharma mengatakan, ini disebut menguras berkah dan umur, dalam istilah modern disebut menguras kehidupan. Ada tiga hal yang tidak bisa disembunyikan orang: yaitu batuk, kebohongan, dan cinta. Cinta ada di hati, namun ia bisa terungkap. Batuk ada di tenggorokan, kamu tidak bisa menahannya. Kebohongan ada di mulut, kamu tidak boleh mengatakannya dengan sesuka hati. Jika kamu ingin menyembunyikannya, dalam istilah Buddhis ini berarti mencelakai orang lain, mencelakai diri  sendiri, dan mencelakai jiwa kebijaksanaanmu. Jadi kita harus menghentikan kebohongan.

 

Kita sering mengatakan bahwa lidah adalah pintu bencana dan berkah. Rumah dengan banyak pintu mudah mendatangkan banyak angin dan pasir, maka jagalah mulutmu. Praktisi Buddhis harus memahami untuk tidak takut terhadap masalah ketika sesuatu terjadi, namun tidak mencari masalah ketika tidak terjadi apa-apa. Hari ini, begitu banyak biksu yang bisa menjadi teladan baik bagi kalian. Kalian bertanya kepada mereka, mereka hanya tersenyum, tidak berkata apa-apa, dan akhirnya memberi kalian empat kata: “Amitabha.”

 

Jika ingin mengetahui sebab dari kehidupan lampau, maka lihatlah akibat yang dirasakan di kehidupan ini. Kita harus memahami bahwa orang harus hidup rukun satu sama lain, harus menghargai jodoh dan karma. Jatuh cinta antara kamu dan dia dalam hidup ini sebenarnya adalah untuk membayar hutang perasaan. Banyak pasangan suami istri yang bertengkar setiap hari. Sebenarnya adalah sedang membayar hutang perasaan kalian. Berharap kalian bisa menguraikan hutang perasaan, menguraikan cinta, menggunakan ajaran Buddha Dharma untuk mengubah hidup kalian. Orang yang sering bertengkar harus  sering melafalkan paritta “Xin Jing” dan “Jie Jie Zhou”, harus lebih berlapang dada, pikirkan penderitaan orang lain. Jika kamu bisa sering memahami orang lain, maka kamu adalah orang suci. Bisa berpikir di posisi orang lain, maka kamu adalah orang suci di dunia. Memang tidak mudah sebagai seorang manusia, lebih banyak memahami orang lain, kamu barulah disebut praktisi Buddhis.

 

Untuk menjadi orang baik, harus memahami tiga unsur: pertama, harus menyatukan orang-orang yang mampu untuk melakukan sesuatu bersama-sama. Kedua, harus menyatukan orang-orang baik untuk melakukan hal-hal nyata. Ketiga, harus menyatukan orang-orang jahat untuk mengurangi perbuatan buruk. Dalam agama Buddha, kesatuan disebut pemahaman, toleransi, dan harmoni. Oleh karena itu, jika kita meningkatkan keharmonisan, toleransi, dan pemahaman  menjadi welas asih, itu berarti berhasil menjadi manusia, maka berarti berhasil menjadi Buddha.

 

Orang-orang sekarang marah dan benci setiap hari, memiliki terlalu banyak tekanan. Sesuai dengan gravitasi bumi, segala hal atau benda dalam hidup ini akan turun ke bawah. Hanya satu hal yang melambung ke atas, yaitu tekanan darah meningkat setiap hari. Oleh karena itu, Master berkata, segalanya turun ke bawah, hanya tekanan darah yang naik. Sudah berusia lanjut, masih ingin mengurus segalanya, ingin melakukan segalanya, dan  tidak bisa melepaskan apa pun. Oleh karena itu, Master menasihati kalian untuk melepaskan semuanya. Sudah berusia lanjut, tidak bisa bangun setelah jatuh, Osteoporosis, jika duduk dalam waktu lama akan tertidur, berbaring di ranjang tetapi tidak bisa tidur, terpikir sesuatu tetapi tidak mengingatnya, pengetahuan memburuk, organ-organ menua, pikiran menjadi kaku, dan pada akhirnya menunggu untuk dikremasi.

 

Baik-baiklah menekuni Dharma dan membina pikiran. Memahami dengan baik bahwa hanya menekuni Dharma yang dapat mengubahnya. Kita harus melepaskannya. Anak dan cucu memiliki berkahnya masing-masing. Kita telah berkorban terlalu banyak untuk keluarga ini. Di masa tua, kita berharap bisa menekuni Dharma dengan tenang, agar kita dapat memiliki tujuan yang lebih baik di masa depan. Oleh karena itu, Master menasihati semua teman se-Dharma di seluruh dunia, berharap kalian bisa  melepaskan kemelekatan, melihat hidup ini dengan sederhana, mempengaruhi keturunan diri sendiri. Mari kita menuju Alam Sukhavati bersama-sama, mencapai Empat Alam Brahma.

Jika kamu sekarang masih memiliki sedikit kebahagiaan, keluarga masih baik-baik, dan anak-anak masih baik-baik saja, kamu harus menghargainya. Orang yang jatuh cinta dalam kehidupan ini, itu karena mereka telah melewati ribuan kalpa sebelum bertemu satu sama lain, itu semua adalah jodoh. Teman-teman se-Dharma terdekat dalam kehidupan ini adalah mereka yang telah berbagi kesulitan yang tak terhitung jumlahnya dalam kehidupan sebelumnya, sehingga kita bisa memiliki jodoh Kebuddhaan yang baik. Hubungan antar pribadi yang baik adalah hubungan baik yang telah kamu bina dari kehidupan ke kehidupan. Uang, ketenaran dan kekayaan adalah berkah dari perbuatan baik yang dikumpulkan dalam perjalanan reinkarnasi. Oleh karena itu, kehidupan yang bahagia harus memiliki jodoh dan karma yang baik. Tragedi yang dihadapi adalah buah akibat yang tidak dapat dihindari dalam reinkarnasi. Berharap kita mengerti untuk membayar hutang. Kita harus menyingkirkan karma buruk, harus mengerti untuk mengumpulkan berkah dan kebajikan dengan baik. Gunakan berkah duniawi untuk  menukarkan jasa kebajikan kita di Alam Surga. Dengan demikian, kita baru bisa naik ke surga. Master telah mengajari kalian metode yang sangat bagus, yang telah memberi manfaat bagi semua orang dalam waktu yang singkat, semua orang telah berubah. Bisakah kalian memberi tahu semua orang apa itu? “Xiao Fang Zi.”

 

Orang harus mengetahui cara memperbaiki hubungan yang buruk, dan memupuk hubungan baik, sama seperti menanam pohon, menanam hubungan baik setiap hari. Kalian semua teman se-Dharma bertemu bersama hari ini, sama seperti saudara kalian di kehidupan sebelumnya, semua orang berkumpul bersama setiap hari. Ada orang yang memberi kalian makanan, ada yang memberi kalian air, dan ada yang melakukan jasa kebajikan untuk kalian setiap hari, kalian harus bersyukur. Satu orang memiliki lebih banyak pikiran berterima kasih, maka akan bertambah satu pikiran welas asih. Berkumpul bersama setiap hari dan terlihat bahagia, ini adalah jodoh. Jika suatu hari, ratusan tahun kemudian, Master berharap semua orang akan mengikuti Master di Alam Surga. Jika kita bersama seperti ini, maka itulah jodoh baik kita yang sejati, jodoh Kebuddhaan kita yang sesungguhnya.

 

Master berharap kalian bisa naik ke Surga bersama Master. Master berharap kalian bisa terbebas dari kerisauan dan kesulitan di dunia dan mendapatkan kebebasan sejati, mau tidak? Master mempunyai jodoh yang mendalam di kehidupan lampau dengan banyak biksu yang hadir di sini. Master juga telah menjadi biksu selama beberapa kehidupan. Berharap semua orang bisa menghormati biksu. Para biksu telah memberikan teladan yang baik bagi kita, jadi kita harus bisa merelakan dan melepaskan. Meskipun kita adalah umat awam yang membina diri di rumah, kita juga harus tekun dan berusaha keras di rumah seperti halnya para biksu. Terima kasih semuanya.

 

Master memberi tahu semua orang, kita percaya pada ajaran Buddha Dharma. Terkadang apa yang kamu lihat dengan mata itu pun tidak nyata, dan apa yang kamu pikirkan dalam hati juga belum tentu nyata. Sedangkan kita praktisi Buddhis yang sesungguhnya harus tekun, maka akan menemukan jalan ini. Kedua, kita harus mendengarkan murid-murid Buddha yang bertanya kepada Buddha ketika Beliau akan parinirvana: “Sang Buddha, apa yang harus kami lakukan setelah Anda pergi?” “Menjadikan sila sebagai landasan”, itu adalah landasan dalam menekuni Dharma. Berharap semua murid di seluruh dunia yang menekuni ajaran Xin Ling Fa Men, kalian harus menjadikan sila sebagai landasan.

 

Master sering memberi tahu semua orang, kita harus memahami bahwa kehidupan dan kematian di dunia ini sebenarnya adalah lahir dan kemudian hilang, karena tidak ada lahir dan juga tidak ada mati, karena antara hidup dan mati itu seperti naik satu level, tinggi dan rendah. Di Alam Manusia, dalam ruang tiga dimensi, kamu mengira ada kehidupan dan kematian. Sebenarnya, itu hanyalah sebuah konsep, yang kamu anggap sebagai konsep hidup dan mati. Jadi, ini tidak dapat diandalkan. Ini adalah yang kamu lihat dengan matamu. Saya sangat bahagia hari ini, namun nyatanya itu belum tentu benar-benar membahagiakan, karena kamu segera akan mendatangkan kesedihannya. Oleh karena itu, ombak tidak selalu bergejolak. Berharap semua orang memahami situasi kehidupan. Itu adalah laut. Laut kebanyakan bercuaca tenang dan sedikit saat ombak bergejolak. Berharap semua orang dapat memahami bahwa wujud kita yang sebenarnya adalah stabil. Hati kita tidak serakah atau menuntut. Oleh karena itu, kita harus mengerti untuk membiarkan badai berlalu, membiarkan penderitaan menjadi masa lalu dalam hidup kita, dan memberi  saya hati nurani yang murni dan penuh welas asih.

 

Terakhir, Master memberi tahu semua orang bahwa segala hal di dunia ini membuat orang begitu sedih, tetapi juga membuat orang begitu bahagia. Perasaan di dunia ini seperti sebuah jaring. Jika kamu mengejar ketenaran dan kekayaan setiap hari, kamu akan terjebak dalam jaring ketenaran dan kekayaan ini. Jika kamu mengejar uang setiap hari, kamu akan tertutup oleh jaring uang ini. Jika kamu mengejar perasaan dan cinta setiap hari, kamu akan dikunci oleh jaring cinta yang kejam ini. Orang-orang tidak sadarkan diri dalam cinta. Semoga kita memahami bahwa yang membuat kita bahagia dan sedih adalah beberapa hubungan perasaan yang sementara di dunia ini, saudara, orang tua, dan kakak beradik kita. Kita hanya memiliki jodoh dan karma. Pertemuan di hidup ini, pasti karena bawaan oleh karma bersama kita. Kita harus memahami jodoh karma ini. Kita harus menggunakan jodoh dalam kehidupan ini untuk menyempurnakan jodoh baik, jodoh Kebuddhaan.

 

Kita harus membangun tembok di dalam hati kita untuk menghalangi enam kekotoran duniawi. Semua keserakahan, kebencian, kebodohan, kesombongan dan kecurigaan, harus menggunakan tembok Buddha ini untuk menghalanginya dari tubuh dan pikiran kita. Kita harus selalu menempatkan Bodhisattva di dalam hati kita. Jika Buddha ada di dalam hati kita setiap hari, maka tidak akan ada iblis. Jika tidak ada Buddha di dalam hati kita setiap hari, mungkin akan ada iblis di dalam hati kita. Buddha dan iblis ibarat sebuah jam, yang berjalan cepat adalah iblis, dan yang berjalan lambat juga adalah iblis, hanya jam yang berjalan dengan akurat itu barulah Buddha. Berharap semua orang mempelajari Buddha Dharma dengan baik, mempelajari Dharma yang benar, menjadi orang baik dan berperilaku baik, serta melakukan perbuatan baik setiap hari, itu adalah orang baik dan perbuatan baik. Setiap hari menjadi Bodhisattva, maka kita adalah praktisi Buddhis. Di dunia, setiap hari memiliki pikiran, pemikiran, perkataan, dan perilaku Buddha, maka kita sudah memiliki kebijaksanaan Buddha di dunia. Setelah kita meninggal dunia nanti, kita pasti akan mencapai dunia Buddha. Berharap semua orang berusaha bersama-sama,  mengikuti Master untuk mencapai Empat Alam Brahma, menuju Alam Sukhavati.