Seminar Dharma di Kaohsiung – Taiwan – 22 September 2013 (Bagian 1)

Mengerti Sebab dan Akibat, Memahami Ketidakkekalan, dan Kembali ke Diri yang Sebenarnya -- 知因懂果参透无常回归真我 (1)

Terima kasih kepada Guan Shi Yin Pu Sa Yang Maha Welas Asih dan Maha Penyayang. Terima kasih kepada Naga Langit Dewa Pelindung Dharma memberikan kita kesempatan untuk berkumpul bersama di Kaohsiung – Taiwan, penuh sukacita Dharma. Semoga welas asih kita berubah menjadi bunga teratai, dan membawa kedamaian bagi dunia dan kebahagiaan bagi masyarakat Taiwan. Semoga topan dahsyat kemarin berubah menjadi air suci, doa untuk semuanya. Terima kasih kepada Guan Shi Yin Pu Sa. Terima kasih kepada semua biksu terkemuka, tamu-tamu terhormat, teman-teman media, dan teman-teman se-Dharma dari 13 negara dan wilayah yang telah datang membantu kita, membawa perdamaian ke dunia, memberi kita kesempatan untuk bertemu dari kejauhan. Terima kasih.

Masyarakat Taiwan baik hati dan kerja keras,  keyakinan agama tersebar luas. Taiwan dikenal sebagai “Pulau Banyak Dewa”. Menurut statistik, terdapat total 21.860 kuil dan gereja di Taiwan. Jika setiap orang mempunyai keyakinan agama dan menganut agama Buddha, ini dengan sendirinya mencerminkan akar yang baik dan sifat Kebuddhaan dari setiap orang. Oleh karena itu, kita harus memiliki Buddha di dalam hati, membuat Buddha selalu menetap di dalam hati kita dan selalu memiliki hati yang welas asih, maka kita dapat menyingkirkan kerisauan di dunia. Jika seseorang dapat berpikir jernih, dia akan memiliki kebijaksanaan. Bisa melepaskan, maka kita akan hidup di Alam Surga di dunia.

Jika seseorang tidak memahami arti hidup yang sebenarnya, maka hidup dan kehidupan adalah suatu hukuman baginya. Dia akan mengeluh setiap hari, hidup ini singkat, karena dunia ini pada dasarnya adalah tempat yang tidak sempurna. Jadi, jika kita ingin mencari tingkat kesadaran spiritual yang sempurna di dunia ini setiap hari, itu sangat sulit. Oleh karena itu, jika kamu risau setiap hari, maka kamu akan semakin risau, hidupmu perlahan akan berlalu dalam kerisauan, penyesalan, kecemburuan dan kebencian. Para makhluk hidup sangatlah kasihan. Kita menciptakan karma yang berbeda setiap hari, berusaha keras untuk mengejar hal-hal yang bersifat ilusi, tidak ada sifat kenyataan, hal yang tidak dapat melihat masa depan. Kehilangannya di hari ini, kita pun tidak tahu mengapa kehilangannya. Memilikinya di hari esok, kita juga tidak tahu mengapa memilikinya. Sebenarnya, ketika kamu tidak mengerti bagaimana bisa memilikinya dan kehilangannya, maka selanjutnya kamu akan kehilangannya lagi, ketika kamu tahu memilikinya, kamu baru akan benar-benar memilikinya.

Orang sering berkata “我气不过wo qi bu guo — saya sangat marah tak tertahan lagi”. Sebenarnya, orang tidak boleh marah, karena ketika kamu marah, sebenarnya kamu tidak mau hidup lagi, sehingga disebut “气不过qi bu guo – sangat marah hingga tak tertahan”. Master memberi tahu kalian bahwa sekitar dua orang meninggal setiap detik di dunia, 6.300 orang meninggal dalam satu jam, dan 152.640 orang meninggal dalam satu hari. Oleh karena itu, marah dalam waktu yang lama, kehilangan kesabaran, atau marah yang terpendam, akan menderita penyakit jantung, depresi, penyakit Alzheimer, kanker hati, dan kanker usus. Jumlah kematian setiap hari adalah 84.000 orang.

Coba kalian semua pikirkan, kita hidup dalam situasi yang sangat berbahaya. Kita berusaha untuk mendapatkan hal-hal yang tidak bisa kita dapatkan setiap hari, dan ada masa waktu yang sangat sulit dalam hidup, itu adalah hambatan terbesar bagi manusia, dan hambatan terbesar bagi manusia adalah hidup dalam kenangan. Para ilmuwan menemukan bahwa ketika seseorang mengenang masa lalu, kenangan yang baik hanya mencakup 20% dari total ingatannya, sementara kesedihan di masa lalu dan pikiran buruk yang tersisa di dalam ingatannya mencakup 50% – 60%. Mengapa orang semakin marah ketika dia semakin memikirkannya? Mengapa akan semakin sedih saat mengingatnya kembali? Inilah akar penyebab penyakit manusia. Oleh karena itu, Master berharap semua orang harus melihat ke depan. Jangan memikirkan masa lalu lagi, harus memikirkan masa depan,  memikirkan masa yang akan datang. Kita harus memikirkan kehidupan saat ini, kita harus memikirkan kehidupan selanjutnya. Penyakit jantung, depresi, fobia, demensia, autis, dan lain-lain, semuanya berhubungan dengan suasana hati dan aura seseorang. Kita harus tahu bahwa energi qi adalah yang paling berbahaya bagi tubuh. Kita bilang qi ada angkanya. Bila qi seseorang sudah berakhir. Ketika seseorang kehabisan qi, maka ia akan segera mati. Oleh karena itu, kita harus mensyukuri hidup kita yang terbatas ini dan memahami bahwa kita tidak boleh marah ketika kita hidup di dunia ini. Kita harus berpikir bahwa kita hidup di dunia ini demi semua makhluk, hidup untuk membangkitkan kesadaran spiritual orang lain, harus lebih banyak memikirkan orang lain. Dengan demikian, tingkat kesadaran spiritual orang tersebut akan meningkat. Maka orang tersebut adalah praktisi Buddhis yang sesungguhnya.

Kita harus hidup demi orang lain, lebih banyak berpikir demi orang lain. Terkadang, saat pikiran kita berubah, kita akan menjadikan penderitaan sebagai kebahagiaan. Setiap hal dalam hidup, selama pikiranmu berubah, maka kamu bisa melampauinya. Ini berarti berpikir di posisi orang lain. Jika ingin mengatasi kerisauan, maka tergantung bagaimana kita berpikir. Kita tidak akan memperoleh kesuksesan dalam waktu lima menit, tetapi terkadang kita hanya membutuhkan waktu satu menit, dan hidup kita akan mulai menjadi sangat berbeda. Oleh karena itu, orang-orang belum tentu kaya karena banyak materi dan uang yang dimiliki, tetapi jika kamu berbuat baik karena kebaikan dan pikiran baik, lalu membuat hatimu penuh dengan kekayaan. Inilah filosofi praktisi Buddhis.

Ajaran Buddha sering berbicara tentang “melepaskan”. “Melepaskan” bukan berarti tidak menginginkan apa pun, tetapi tentang apa yang kamu inginkan dan seberapa banyak yang kamu inginkan. Seperti tubuh kita, sebesar apa pun tubuh kita, yang kita perlukan hanyalah satu jantung. Lemak yang berlebihan akan menekan jantung manusia. Kekayaan yang berlebihan akan melelahkan jiwa kita. Pengejaran serta khayalan yang berlebihan akan menambah beban hidup setiap orang. Belajar melepaskan. Melepaskan nafsu keinginan yang berat dan tuntutan yang berlebihan, melepaskan kemelekatan, dan mengembalikan diri langit yang murni bersih, inilah mentalitas praktisi Buddhis. Master berharap semua orang mampu mengambil dan mampu melepaskan. Hidup itu seperti gelembung mimpi. Semua orang harus memahami bahwa yang harus kita lepaskan adalah karma yang membebani kita. Yang harus kita miliki adalah hati kita yang murni dan sifat Kebuddhaan yang tiada batas.

Di Amerika Serikat, seorang dokter pernah memberi tahu orang lain bahwa biaya penggantian sepasang kornea di rumah sakit adalah US$25.000, penggantian jantung US$997.700, dan penggantian liver adalah US$557.100, penggantian satu ginjal adalah US$262.900. Jika kamu tidak mempunyai penyakit, tidak ada rasa sakit, dan tidak ada kerusakan pada tubuh hari ini, maka kamu adalah seorang jutawan. Oleh karena itu, kita tidak boleh mati-matian mencari ketenaran dan kekayaan di dunia. Jangan mempersulitkan jiwa dan raga diri sendiri. Kita harus memahami untuk menghargai tubuh kita dan segala yang kita miliki.

Ketika kamu menghadapi kegagalan, ini merupakan keadaan yang wajar, jangan pesimis, jangan kecewa, anggap saja rute bundaran sebagai bentuk dan cara lain untuk maju. Dengan demikian, hidupmu akan melewati berbagai rintangan dan bergerak menuju lautan  kehidupanmu. Master berharap ketika kalian menghadapi kesulitan, kalian harus ingat bahwa ada Buddha di dalam hati kita. Guan Shi Yin Pu Sa akan welas asih menyelamatkan kita. Ini adalah sikap yang benar yang harus kita miliki dalam hidup.

Membina pikiran berarti memperbaiki mentalitas diri sendiri. Membina diri berarti memperbaiki berbagai perilaku diri yang salah. Harus menurunkan nafsu keinginan hingga ke titik terendah, dan meningkatkan rasionalitas hingga ke titik tertinggi. Apa itu orang suci? Orang yang bisa berdiri di posisi orang lain dan memikirkan orang lain disebut orang suci. Orang yang bisa berwelas asih dan memikirkan untuk orang lain juga adalah orang suci. Karena hidup ini singkat, tidak perlu menyimpan kebencian dan ketidakadilan jangka pendek dalam hatimu, dan sering menyakiti dirimu sendiri, jika tidak, tubuh dan pikiranmu akan menderita luka besar. Makna hidup hanyalah menemukan diri sendiri, menjadi diri sendiri, dan akhirnya kembali ke diri sendiri, kembali ke diri yang terbaik. Dalam dunia Buddhis disebut “diri yang sesungguhnya”, yaitu kesempurnaan.

Master memberi tahu semua orang, mentalitas seseorang harus baik, karena kepribadian dan darah berkaitan dengan aliran kehidupan seumur hidup seseorang. Ketika seseorang marah, aliran darahnya akan menjadi lambat, dia akan terkena tumor. Orang yang marah rentang terkena tumor. Di Universitas Stanford  Amerika Serikat pernah melakukan suatu eksperimen yang membuktikan hal ini. Sebagai manusia, siapa yang tidak mengkritik orang lain di belakang? Siapa yang tidak berbicara di belakang orang lain dan dibicarakan oleh orang lain? Jadi, kalau ada yang membuatmu marah, kamu jangan marah, karena setelah marah lebih dari lima menit, darahmu akan berubah menjadi warna ungu. Oleh karena itu, praktisi Buddhis harus belajar untuk menghindari kemarahan. Master memberi tahu semua orang, ketika kamu ingin marah, itu ibarat rumah yang terbakar. Hal pertama yang harus kamu lakukan adalah meninggalkan lokasi kebakaran; kedua, pikirkan cara untuk memadamkan api. Namun, banyak suami istri yang ketika bertengkar, mereka ingin terus bertengkar, tidak mau menghindarinya terlebih dahulu. Kita harus tahu untuk menghindarinya. Tidak peduli siapapun itu, selama dia tahu sebab dan akibat datang, dia akan langsung berpikir untuk menghindari sebab dan akibat terlebih dahulu, baru kemudian mengalihkannya. Artinya ketika orang lain yang memarahimu, kamu bisa mengalihkan perhatianmu, pergi berbelanja, atau melakukan hal lain, belajar untuk melepaskan. Jika orang lain memarahimu dan kamu membalasnya, kamu merasa telah melepaskan perasaanmu saat itu, namun kamu akan lebih menyakiti perasaanmu sendiri, karena banyak kata-kata yang kamu ucapkan itu akan kembali dengan cepat dan menyakiti dirimu sendiri. Pembebasan kita yang sesungguhnya adalah berbicara dengan teman-teman, memahami sebab dan akibat dalam menekuni Dharma, belajar meningkatkan rasionalitas dan perasaan diri sendiri. Oleh karena itu, ketika orang lain memarahimu, kamu harus merasa bahwa dia sedang membantumu menemukan kesalahanmu. Itulah jodoh pendukung. Baik-baiklah memperbaiki tabiat buruk  diri sendiri. Belajar mengendalikan emosi diri sendiri.

Master memberi tahu semua orang, “Hentikan hal-hal yang tidak tertahankan.” Ketika kamu tidak bisa tahan, kamu harus menghentikan masalah ini terlebih dahulu; “Bersikap murah hati terhadap orang yang sulit bergaul.” Bagi orang-orang yang sulit untuk bergaul, kamu harus bersikap lebih murah hati; “Sebaiknya tunda terhadap hal yang sulit ditangani”, ketika kamu menghadapi hal-hal yang tidak dapat diatasi sama sekali, kamu harus menunda penanganannya; “Hal-hal yang sulit dicapai sebaiknya dilakukan dengan bijaksana”, jika hal tersebut tidak dapat dilakukan, Master berharap kalian menggunakan kebijaksanaan untuk menyelesaikannya. Sementara jangan melakukannya dulu. Master setiap hari di siaran radio adalah untuk menyelamatkan semua makhluk, agar mereka tahu sebab dan akibat, karena melihat totem bukanlah tujuan, tetapi untuk membantu semua orang memahami sebab dan akibat, agar semua orang belajar Buddha Dharma dan melafalkan paritta untuk mengubah karmanya (sebab dan akibat).

Semua orang harus tahu bahwa energi qi kita itu seperti secangkir teh, seperti hembusan angin, sebentar datang sebentar pergi. Ketika energi qi ini datang, ia akan menyakitimu. Ketika energi qi ini pergi, ia akan membawakan kamu banyak luka, sama seperti angin topan. Ketika angin ini datang, ia akan menyebabkan banyak kerugian pada kota dan melukai banyak orang yang tidak bersalah. Ketika angin itu pergi, Jika kamu tidak segera memulihkan kota yang hancur ini, maka kamu selamanya akan hidup di kota yang hancur parah. Oleh karena itu, jangan biarkan amarahmu merusak jiwa kebijaksanaanmu. Karena marah akan sangat merusak jiwa kebijaksanaan kita. Einstein pernah berkata tentang perubahan massa dan energi, mengapa kepribadian manusia bisa berubah? Kalau orang bisa berpikiran terbuka, maka dia pasti akan berpikiran terbuka. Mengapa banyak tekad bisa menghasilkan keyakinan yang kuat pada diri sendiri? Mengapa ajaran Buddha Dharma mengatakan “keyakinan, tekad, dan tindakan”? Karena ketika kamu mempunyai keyakinan, ia akan mengubah menjadi suatu energi, dan energi dapat mengubah menjadi suatu substansi. Seperti banyak dari kita sekarang yang melafalkan paritta, mengapa ada orang yang tidur sampai jam delapan, sementara yang lain tidur sampai jam empat atau lima sudah bangun dan melafalkan paritta? Ini adalah suatu energi, ini adalah suatu energi berkat. Karena kamu mempunyai keyakinan, maka kamu akan mempunyai kekuatan tekad. Karena kamu mempunyai kekuatan tekad, maka kamu akan bertindak. Oleh karena itu, praktisi Buddhis harus memiliki keyakinan, tekad dan tindakan terlebih dahulu

Karakter dan watak orang-orang zaman sekarang, sering kali membiarkan orang lain mengendalikan suka dan dukanya. Hati berubah mengikuti lingkungan. Orang lain bahagia, kamu juga ikut bahagia. Orang lain tidak bahagia, kamu juga tidak bahagia. Terkadang setelah mendengar kata yang tidak nyaman, kamu akan merasa kesal. Kamu akan marah dan sakit hati karena hal kecil. Ajaran Buddha mengatakan, jika kita meningkatkan satu poin konsentrasi, maka penderitaan akan berkurang satu poin. Oleh karena itu, Master memberi tahu semua orang bahwa kita tidak boleh hidup dengan perbandingan. Dengan begitu, kita akan menjauhkan diri dari penderitaan di dunia. Kehidupan yang tidak  membandingkan dengan orang lain, itu adalah kehidupan yang alami, itu adalah kehidupan yang sesungguhnya.