Wenda20190315 27:10
Secara sengaja dan tidak melakukan jasa kebajikan adalah perwujudan dari tingkat kesadaran spiritual yang berbeda
Pendengar wanita: Ketika kita melakukan jasa kebajikan, kita sering berkata, “hanya menanam, tidak memikirkan apa yang akan dituai.” Jangan memikirkan diri sendiri memiliki jasa kebajikan, jika berpikir diri sendiri memiliki jasa kebajikan, maka tidak memiliki jasa kebajikan.
Dalam “Bai Hua Fo Fa”, Master juga mengatakan bahwa ada “tiga kekuatan” dalam menekuni dan mempraktikkan Dharma, di antaranya kekuatan ketiga adalah “kekuatan jasa kebajikan dari sifat diri”, harus berpikir “Saya sedang melakukan jasa kebajikan dan perbuatan baik sekarang. Bodhisattva pasti akan memberkati saya di kemudian hari“. Mohon bertanya, bagaimana memahami dan menghubungkan kedua poin ini?
Master menjawab: Tingkat kesadaran spiritual berbeda. Pada awalnya, tentu saja kamu berpikir “Saya sedang melakukan jasa kebajikan”, tunggu ketika tingkat kesadaran spiritualmu tinggi … Pada awalnya, anak-anak menolak untuk melakukan perbuatan baik. Bukankah harus melakukan perbuatan baik setiap hari? Guru dan orang tua memaksa dia untuk melakukan perbuatan baik.
Setelah dia melakukan perbuatan baik hingga terbiasa, sudah menjadi murid yang baik. Menurut kamu apakah masih harus memaksanya untuk melakukan perbuatan baik? Setelah melakukan satu hal, masih berpikir “Saya sedang melakukan perbuatan baik”, apakah perlu dipikirkan? Tingkat kesadaran spiritual yang berbeda. Dalam ajaran Buddha Dharma, kamu tidak boleh samakan, dia memiliki tingkat kesadaran spiritual (Sudah mengerti)
Wenda20190315 27:10
有意识和无意识地做功德，是不同境界的体现
女听众：我们做功德时，经常说“只管耕耘、不管收获”，不要想着自己有功德，想自己有功德，就会没有功德。在《白话佛法》中，师父也说学佛有“三力”，其中的第三力就是“自性功德力”，要想着“自己现在在做功德，在做善事，以后菩萨一定会保佑加持的”。请问这两点该如何理解、贯通呢？
台长答：境界不同。开始的时候，你当然想着“我在做功德”，等到你境界高的时候……开始的时候，小孩子不肯做好事，天天是不是要做好事啊？老师、家长逼着他做好事。等到做好事做得养成习惯了，是一个好学生了，你说做好事还要逼着他吗？做了一件事情，还自己想“我在做好事”，要想吗？境界不同啊。佛法里面你不能混为一谈，它有境界的（明白了）