Secara dialektis melihat superioritas psikologis, harus secara bertahap menghilangkan keangkuhan dan kesombongan 辩证地看待心理上的优越感,要循序渐进地去除贡高我慢

 

Wenda20171015A 02:27

Secara dialektis melihat superioritas psikologis, harus secara bertahap menghilangkan keangkuhan dan kesombongan

Pendengar wanita: Terkadang orang memiliki rasa superioritas, seperti latar belakang keluarga, tempat lahir, pendidikan, dll. Ada penjelasan di dalam buku “Ensiklopedia”: orang sering memiliki rasa superioritas, karena orang selalu memiliki kelebihan tertentu, kemampuan tertentu, dan prestasi tertentu, membuat dirinya merasa lebih baik dari orang lain, di atas orang lain.

Secara psikologis, orang dengan perasaan superioritas sering kali cenderung mengekspresikan kondisi mental ini dengan cara yang tidak pantas, misalnya sombong, keras kepala, dan menghargai diri sendiri… Jika demikian, mohon bertanya kepada Master, superioritas psikologis seperti ini apakah juga merupakan suatu perwujudan dari pikiran diskriminasi? Bagaimana cara mengingatkan teman atau saudara se-Dharma dengan bijak?

Master menjawab: Pertama-tama, superioritas psikologis adalah sifat manusia, kamu jangan menganggapnya sebagai hal yang buruk, karena secara psikologis, terkadang seseorang memiliki rasa superioritas, dia juga akan memiliki perasaan pencapaian sendiri. Coba kamu pikirkan, apakah dia memiliki rasa pencapaian? Memiliki rasa superioritas, dia pasti memiliki perasaan pencapaian.

Orang yang sukses akan berkontribusi pada masyarakat dan manusia. Dia memiliki kesombongan, ini karena tingkat kesadaran spiritual dia belum di posisi yang tepat. Misalnya, memiliki rasa pencapaian dan melakukan hal-hal luar biasa, tetapi  sangat rendah hati, maka orang ini memiliki tingkat kesadaran spiritual yang lebih tinggi. Namu kamu tidak dapat mengatakan bahwa dia memiliki prestasi. Dia telah melakukan dengan baik, jadi dia tidak boleh memiliki sedikit penghargaan diri dan keseimbangan psikologis diri.

Karena jika ada orang berpikir dirinya sangat hebat, dia kekurangan sejenis keseimbangan psikologis, dia merasa bahwa “Saya berbeda dengan kalian”. Jadi ketika “Saya berbeda dengan kalian”, terkadang itu energi positif, dan terkadang itu adalah energi negatif. Dia sombong, itu adalah energi negatif. Tetapi misalnya seseorang secara tidak sengaja mengundang dia ke tempat dansa.

Dia berpikir: Saya berbeda dengan kalian, saya adalah seorang praktisi Buddhis, saya bahkan tidak ingin melihat hal-hal ini, hal-hal yang menjijikkan ini. Menurut kamu bukankah dia ini juga merupakan perwujudan dari kemajuan? Berarti ini tergantung pada bagaimana energi ini bekerja. Seperti halnya para ilmuwan yang terkadang menghasilkan sesuatu untuk membantu umat manusia, namun terkadang digunakan oleh manusia untuk melakukan hal-hal yang tidak baik. Dapatkah kamu mengatakan bahwa hal-hal yang dihasilkan oleh para ilmuwan itu tidak baik?

Sama seperti pembangkit listrik tenaga nuklir. Pembangkit listrik tenaga nuklir menghasilkan nukleon. Digunakan untuk menghasilkan listrik bagi banyak orang yang tidak memiliki listrik. Kemudian, ketika setiap rumah memiliki lampu, itu sangat baik, tetapi akan menjadi tidak baik jika digunakan untuk senjata nuklir. Jadi, harus dianalisis kasus per kasus dan tidak bisa digeneralisasi. Diri sendiri memiliki lebih banyak energi positif, misalnya, “masuk lumpur tidak ternodai”, dapatkah kamu mengatakan itu tidak baik?

Terkadang ketika kita praktisi Buddhis berada di luar dan melihat para wanita melakukan hal-hal buruk seperti itu, dan para pria melakukan hal-hal tidak senonoh seperti itu, kita akan merasa sangat menyebalkan, kita akan merasa, “Kita praktisi  Buddhis berbeda dari mereka,” benar tidak? (Benar) Jadi bagi orang yang angkuh dan sombong, kita harus menasehati mereka secara perlahan, memberi tahu mereka, “Rendahkan diri. Kamu dapat memilikinya, bukan berarti kamu tidak harus memilikinya sekarang, tetapi kamu harus mengubahnya secara perlahan.

Karena keangkuhan dan kesombonganmu akan menghambat tingkat ketekunan dirimu dalam belajar Buddha Dharma.” Level dan tingkatan secara perlahan akan menurun, karena setelah dia berprestasi, jika selalu sombong, maka tidak akan meningkat, dan tingkat kesadaran spiritualnya tidak bisa naik. Intinya tetap harus, menghilangkan keangkuhan dan kesombongan. Ini hanya masalah ditahapannya (Terima kasih Master memberikan wejangan)

 

Wenda20171015A   02:27 

辩证地看待心理上的优越感,要循序渐进地去除贡高我慢

女听众:人有的时候会有来自于像家境、出生的地方、学历等优越感,在《百科全书》上面有一个解释:人往往会产生优越感,是因为人总会拥有某种优势、某种能力、某种成就,使他自己的自我感觉优于别人,越过他人。心理学上讲,具有优越感的人是常常容易以不适当的方式表现出这种心理状况,比如说像高傲、固执,自我欣赏……如果是这样的话,请问师父,心理上的这种优越感是否也是分别心的一种表现?如何智慧地提醒佛友或者同修呢?

台长答:首先,心理优越感那是人之常情,你不要把它看成一个不好的东西,因为在心理学上讲,有时候一个人有优越感的同时,他又有自己的一种成就感。你想想看他有没有成就感?有优越感,他一定有成就,有成就的人,对社会、对人类就有贡献,他拥有这些高傲,只是他的境界还没到位。比方说有成就感,做得很伟大,但是又很低调,那这个人境界更高。但是你不能说他有成绩,他做得很好,他就不可以有一点点的自我欣赏,自我心理平衡了。因为有些人觉得自己很了不起的话,他缺少一种心理的平衡,他觉得“我跟你们不一样”。那么在“我跟你不一样”的时候,有些时候是正能量,有些时候是负能量。他骄傲,是负能量。但是比方说人家无意当中把他请到一个跳舞的地方了,他一想:我跟你们不一样,我是学佛人,这些东西我看都不要看的,这么恶心的东西。你说他是不是也是一种进步的表现呢?就是看这个能量体是怎么运作的。就像科学家有时候生产出来的东西是帮助人类的,但是有时候被人类利用去做坏事了,你能说科学家生产出来的这个东西不好吗?核子发电站一样的,核子发电站生产出来核子多好啊,给人类很多没有电的全部用核子发电,那么当每家每户万家灯火,都很好,但是用到核武器方面就不好了。所以要根据具体情况来分析,不能一概而说。自己正能量的一些,比方说“入污泥而不染”,你能说它不好吗?有的时候我们学佛的人出去看那些女人做那种烂事,男人做这种流氓事情,我们会很厌恶,我们就觉得“我们学佛人是跟他们不一样的”,对不对啊?(对)所以对于那些贡高我慢的人,要循循善诱,跟他们讲“放低自己。你可以拥有,不是说你现在必须没有,但是你必须慢慢改掉。因为你这个贡高我慢会阻碍你学佛精进的层次。”他的级别、层次会慢慢低下来,因为有成绩之后,一直高傲的话就不会进步了,而且境界就上不去了。讲到底还是要去除贡高我慢,只是有个循序渐进问题(感恩师父开示)