wenda20130816 04:34
Praktisi Buddhis harus melepaskan, tidak boleh mencari alasan untuk diri sendiri
Pendengar wanita: Anda sering berkata “melepaskan, melepaskan”, meminta kami melepaskan, melepaskan sedikit demi sedikit, kelak di masa depan ketika akan meninggal baru bisa melepaskan semuanya. Kami membina diri di rumah, terkadang lingkungan hidup lebih rumit, ada keluarga, teman, pekerjaan, dan banyak tanggung jawab dan kewajiban.Terkadang dalam hati ingin melepaskan satu hal, tidak ingin berpartisipasi sama sekali, tetapi tidak bisa bertindak sesuai kemauan sendiri.
Master menjawab: Misalnya, kita praktisi Buddhis, apakah kamu menghormati biksu? (Menghormati) Mengapa menghormati? Mengapa begitu mereka menjadi biksu kamu memanggilnya Guru? Karena mereka sudah melepaskan, telah melepaskan diri. Apakah mereka punya keluarga? Tidak lagi. Apakah mereka punya anak? Dulu ada, sekarang tidak lagi. Kamu pikirkan, contoh yang ingin kamu teladani. Sekarang tidak meminta kalian untuk menjadi biksu, tetapi meminta kalian untuk melepaskan. Sebenarnya, ini memberi tahu kalian untuk memahami apa yang baik dan apa yang buruk. Praktisi Buddhis harus melepaskan, itu adalah benar. Namun karena terkendala kondisi, kamu masih belum bisa sepenuhnya melepaskan, itu berarti kamu belum menekuninya dengan baik, belum melakukannya dengan baik (Masih belum benar-benar melepaskan, tetapi selalu ada suatu proses) Kamu mengatakan ini, pada dasarnya adalah untuk memaafkan diri sendiri. Sebagai contoh sederhana: Semua orang meneladani Lei Feng. Kamerad Lei Feng terus melakukan perbuatan baik. Kamu berkata, “Lei Feng berbeda, dia laki-laki”, “Lei Feng ada di tentara, kesadarannya lebih tinggi dari kami”. Kamu tidak boleh mencari alasan-alasan seperti itu. Jika kamu menjadikan dia sebagai teladan, maka kamu harus membantu orang lain seperti dia. Kamu demam tinggi pun juga mendorong kereta untuk orang lain, maka kamu memang meneladani Lei Feng. Tentu saja bukan mengacu pada hal ini, tapi mengacu pada situasi ini, lingkungan ini (saya mengerti maksud Anda)
wenda20130816 04:34
学佛人要放下,不能给自己找理由
女听众:您经常说“放下、放下”,让我们放下,一点一点放,等将来走的时候才能都放下。我们在家修行,有时候生存环境比较复杂,有家人、有朋友、有工作,有很多责任和义务,有的时候心里想放下一件事情,根本就不想参与了,但是有点身不由己。
台长答:比方说我们学佛人,你尊重不尊重法师?(尊重呀)为什么尊重呀,为什么他们一出家你就叫他们师父?因为他们放下了,把自己放下了。他们有家吗?没家了。他们有孩子吗?过去有的,现在没了。你想想你要学习的榜样,现在没有叫你们出家,叫你们放下,实际上就是叫你们自己懂得什么是好的、什么是不好的。学佛人应该放下,那是对的。但是因为条件所困,你还完全放不下,那就说明你还没有学好,还没有做好(还是没有真正地放下,但是总有一个过程)你讲这个话本身就是在原谅自己。举个简单例子:大家都在学雷锋,雷锋同志不停地做好事,你说“人家雷锋不一样嘛,人家是男的”,“雷锋是在部队里的,他觉悟比我们高”。你不能找这些理由的,你以他为榜样就应该跟他一样去帮助别人。自己发高烧你也给人家推车,那你才是学雷锋。当然不指这个事情,是指这个情况、这个环境(我明白您的意思)