Pikiran menjelang ajal itu sangat penting, harus damai 临终前的念头很重要,要安详

 

Wenda20180107A 24:44

Pikiran menjelang ajal itu sangat penting, harus damai

Pendengar pria: Halo, Master. Master pernah memberikan wejangan bahwa pikiran pada saat menjelang ajal itu sangat penting. Mohon bertanya kepada Master, jika ada orang tua dalam keluarga yang akan meninggal dunia, apakah kita jangan membiarkan anak-anak yang tidak disukainya ada di sekitar untuk mencegahnya muncul pikiran benci? Sebaliknya, harus membiarkan anak yang disukai orang tua ada di hadapannya, agar pikiran orang tua menjelang ajal itu baik.

Master menjawab: Benar. Karena walaupun orang tersebut tidak sadarkan diri dan tidak dapat berbicara sebelum meninggal, namun ia masih dapat mendengar apa yang dikatakan orang-orang disekitarnya. Jadi, dulu banyak orang lanjut usia yang berkata, “Bu, saya datang melihatmu…” Air mata ibunya pun jatuh. Dia tidak dapat berbicara lagi, tetapi dia menangis. Sebenarnnya, dia benar-benar mendengarnya, apakah kamu mengerti? (Mengerti). Ingat, harus membuatnya damai sebelum dia meninggal. Bagaimana membuatnya damai? Melakukan hal yang sama setiap hari, misalnya, suka memutarkan paritta Da Bei Zhou sebelum tidur, atau dia suka mendengarkan “Bai Hua Fo Fa” Master sebelum tidur, sebelum meninggal kamu biarkan dia mendengar paritta Da Bei Zhou,  dia akan seperti tidur, dia tidak merasa dirinya …. Karena terkadang dia tidak menyadari bahwa dia sudah meninggal dunia, dia akan naik, dia tidak akan menderita.

Jika kamu berlari ke samping dan memanggil “Ibu…” dan kemudian dia menjadi sangat sedih dan turun. Jika kamu pergi mencari anak yang paling tidak disukainya, “Bu, anakmu salah, saya minta maaf…” Oh, kebencian datang lagi, dan selanjutnya… (Dia berkata “Saya minta maaf padamu…” memberitahu hal-hal yang telah dia lakukan, ibunya akan marah lagi.) Ya, lebih marah karena ibunya bukan orang yang membina diri dengan baik, benarkah? (Sudah mengerti. Master, apakah bagus jika memutarkan tape Da Bei Zhou di sampingnya sebelum dia meninggal?) Itu yang terbaik. Jadikan kebiasaan saja. Dengarkan Da Bei Zhou setiap hari sebelum tidur. Jika  mendengarkannya seperti ini, ketika dia meninggal kamu juga memutarkan Da Bei Zhou. Jangan ada suara, semua orang, anak-anak, putra-putri disampingnya untuk membantu melafalkan paritta, maka ibu akan menjadi sangat damai. Detak jantungnya tidak akan naik turun, dia pun tidak tahu bahwa dirinya telah meninggal, dia seperti sedang tidur.

Putarkan paritta Da Bei Zhou, anak-anak jangan mempengaruhi dia, jangan membuat dia merasa dirinya telah meninggal. Tidurlah seperti ini setiap hari, nah, jika dia meninggal, maka dia pasti naik ke Surga. Yang terbaik adalah tidak menyentuhnya selama 8 jam setelah meninggal dunia. (Oh, Master, dalam hidup, seseorang akan melakukan hal-hal baik dan hal-hal buruk. Alam mana yang akan dia pergi setelah meninggal? 8 jam pada ajal ini mencakup berapa persen?) Begini. Dia tidak pergi selama 8 jam dalam ajal ini dan ini bukan masalah pencakupan. Nafasnya sudah berhenti tetapi dia belum pergi. Jiwanya masih ada, belum meninggalkan tubuhnya (oh), jadi dulu pernah ada “mencambuk mayat”. “Mencambuk mayat” dia tahu segalanya. Sebenarnya, pencambukan mayat adalah tindakan buruk yang dilakukan oleh raja desa pada zaman dahulu. Itu sangat kejam. Yaitu setelah membunuh seseorang, dia tahu dalam 8 jam rohnya masih ada dalam tubuhnya, maka dia akan memukulnya. Memukulnya, dia tetap akan terasa sangat menyakitkan, ini sangat buruk. Lalu menghina dia.

Meskipun orang seperti ini telah meninggal, namun kesadaran pikiran dan kesadaran spiritualnya belum pergi, dia masih merasakan perasaan yang sama seperti dalam mimpi, sangat menyakitkan. (Oh, sudah mengerti. Master, apakah 8 jam ketika seseorang menjelang ajal ini setara dengan ujian akhir?) Ya, ini adalah ujian. Jika kamu langsung naik, maka tidak perlu ujian. Misalnya, ada Bodhisattva datang untuk menjemputmu, maka itu tidak perlu mengikuti ujian. Jika meninggal secara normal, maka ujian dalam 8 jam ini pasti diperlukan. Jadi itu tergantung pada lingkungan ujianmu, tidak berisik tidak ribut, tenang maka kamu akan dapat lulus ujian. Jika kamu berisik dan ribut di sampingnya, orang belum meninggal, baru saja habis nafasnya, langsung membantunya membalikkan tubuh dan memakaikan pakaiannya, membantunya menyeka dan melakukannya lagi.

Dia bisa merasakan semuanya (sudah mengerti) Jadi banyak orang yang tidak mengerti. Tidak mengerti maka akan membuat orang tuanya turun ke alam bawah (Ya, banyak orang yang menangis keras) Menangis dan berteriak dengan keras. Apakah kamu mengerti sekarang?  Tidak mengertikah? (sudah mengerti) orang tidak akan mati, rohnya masih ada (Ya) Setiap orang pasti melewati rintangan terakhir ini, namun orang yang menekuni Dharma tidak merasa takut karena dia tahu ke mana dia pergi. Jadi kamu lihat biksu dan biksuni, mengapa mereka tidak takut mati. Ketika mereka meninggal, mereka sendirian. Tidak ada orang di sekitar yang mengganggunya (ya, benar). Tidak ada orang. Tidak punya kakak beradik, tidak ada kerabat, tidak ada apapun, dia  tidak memikirkan apapun lagi. Hanya kelompoh sangha-nya yang diam-diam melafalkan paritta di sampingnya, sangat damai, maka akan naik. Inilah konsepnya.  Ini “wah wah… Aku bersalah padamu…” Aih, apa yang kamu lakukan tadi? Sudah meninggal kamu meminta maaf, tidak bisakah kamu bersikap lebih baik kepadanya sebelumnya? (Ya, mengerti)

 

Wenda20180107A  24:44 

临终前的念头很重要,要安详

男听众:师父好。师父开示过临终前的念头很重要。请问师父,如果家里的长辈快走了,是否不要让长辈不喜欢的子女在跟前,以免长辈生瞋恨心;相反,应该让长辈喜欢的子女在跟前,让长辈临终前的念头尽量好。

台长答:是这样的。因为临终前人虽然昏迷了,嘴巴不能讲话,但是边上人讲的话他都听得见。所以过去很多老人家,“妈妈,我来看你了……”妈妈眼泪就这么掉下来了。她嘴巴里讲不出来,她眼泪掉出来,实际上她真的听见了,你明白吗?(明白)记住了,临终前要让她安详,怎么样安详呢?天天做一样的事情,比方说天天晚上睡觉之前喜欢放大悲咒睡觉的,或者喜欢听师父的《白话佛法》睡觉的,走的时候你还是让她听大悲咒,她就像睡觉一样,她就没感觉自己……因为有时候她没有意识自己死的,她就会上去了,她不痛苦。你跑到边上去一叫“妈妈……”好了,接下来她一难过下去了。如果你去弄一个孩子是她最不喜欢的,“妈妈,儿子错了,我对不起你啊……”哎哟,恨心又来了,接下来……(他在说“我对不起你啊……”把做的事情又说出来,妈妈又生气了)好了,更生气,因为妈妈并不是修好的人,对不对?(明白。师父,临终前在旁边播放大悲咒是不是很好呢?)最好啊。养成习惯就好了,每天睡觉之前听大悲咒睡着,这样听啊听啊,那么走的时候你也是放大悲咒。不要有声音,大家、孩子、子女在边上助念,然后妈妈就非常安详。

心潮不能起伏,她也不知道自己死了,她就像睡觉一样。大悲咒放啊,子女们不要影响她,不要让她感觉她走了,天天这么睡觉,好了,走掉了,那就肯定上天了。断气之后8小时最好不要去动她(哦。师父,人一辈子,有行善的也有作恶的,临终他去往哪一个道走,临终的这8个小时占多大的比例呢?)是这样的,临终8小时他没离开,都不是占不占的,他断气了没离开啊,魂魄还在,还没离开身体,没死(哦)所以过去有“鞭尸”。鞭尸,他全知道的。其实鞭尸是古时候那些村王做的不好的举动,非常残酷的,就是把一个人弄死了之后,知道8小时之内灵魂还在他身上,就抽打。抽打他,照样感觉很痛苦的,这个很不好的。然后侮辱他。这种人虽然断气了,但是他意识、神识没有走掉,他依然感受到就像梦中一样的感觉,非常痛苦的(哦,明白了。师父,人临终的时候这8小时是不是相当于最后的考试?)对,就是考试。你直接上去的,那就不要考试了。比方说有菩萨来接引了,那就不要考试了;如果一般的死,那这个8小时考验是肯定要的。所以要看你的考试环境了,不吵不闹,安静了你考得出来了;如果在边上又吵又闹的,人还没走,刚刚断气,马上又是帮他翻身穿衣服,又是帮他擦啊弄啊,他全部感觉得到的(明白了)所以很多人不懂,不懂就把爸爸妈妈弄到下面去了(是,很多人就是大哭)大哭大叫。现在明白了吗?不懂啊(明白了)人不会死的,灵魂在的(是)谁都必须经历,过这最后一关,但是学佛的人就不怕了,他知道往哪儿跑。所以你看和尚、尼姑为什么他们不怕死,他们走的时候他们就自己,边上没人骚扰他们的(对,是)没人……没有兄弟姐妹,没有亲戚,什么都没有了,他什么都不想了,只有自己的僧团在边上默默地念经,很安详的,那么就上去了,是这个概念。这个“哇哇……我对不起你……”哎,你早点干什么的?死了你说对不起,你早点对人家不能好一点的?(是的,明白)