Pertanyaan Yang Sering Diajukan - Bagi Pemula
-
Jika pergi ke luar kota hanya dalam jangka waktu pendek, maka sebelum pergi, ganti air Da Bei Shui, buah dan bunga dengan yang baru (harus dipastikan bahwa ketika pulang, buah atau bunga segar, tidak layu dan rusak), kemudian penyusunan altar tetap seperti biasa, tidak perlu ditutupi dengan apa pun.
-
Sebaiknya saat tidak sedang memasang dupa, fotolah altar yang ada di rumah, lalu membungkus foto ini dengan kain merah, dan dibawa ke tempat bertugas. Jika memungkinkan, boleh memajang foto ini seperti memasang altar, mempersembahkan air, buah, bunga, dupa dan lainnya; jika tidak memungkinkan, boleh menggunakan foto ini sebagai sarana visualisasi setiap hari, setelah itu disimpan kembali.
-
Sewaktu pindah rumah, jika Anda memiliki altar di rumah, perlu mengundang Buddha dan (Bodhisattva) Pu Sa ke rumah yang baru dengan memasang altar terlebih dahulu. Setelah memasang dupa terakhir di altar rumah lama, menunggu sampai dupa terbakar habis semua, baru membungkus rupang atau gambar Buddha atau Bodhisattva (Pu Sa). Yang paling penting, setelah pindah ke tempat yang baru, kembali meletakkan rupang atau gambar Buddha atau Bodhisattva, menyalakan 3 dupa, melafalkan 7x {Da Bei Zhou}, 7x {Xin Jing}, lalu banyaklah bersembah sujud dan memohon: “Mohon Guan Shi Yin Pu Sa yang Maha Welas Asih bersedia datang ke rumah baru saya XXX (nama sendiri) dan terus memberkati kami XXX, YYY…, kami pasti membina pikiran dan menekuni Ajaran Buddha Dharma dengan sungguh-sungguh.” Akan lebih baik bila memasang altar terlebih dahulu baru pindah masuk ke rumah baru.
-
Setelah rupang Buddha dipindahkan ke rumah baru tidak kembali perlu melakukan ritual pemberkatan (kai kuang), karena sebelumnya sudah ada Pu Sa di dalamnya. Oleh karena itu, setelah dipindahkan, begitu menyalakan dupa, Pu Sa juga akan datang, maka tidak perlu mengulang ritual kai kuang.
-
Jika melakukan renovasi rumah dan sementara waktu perlu berpindah ke tempat lain, maka sebaiknya memasang altar juga di dalam tempat tinggal sementara, Setelah rumah selesai renovasi, barulah altar dipindahkan kembali ke rumah yang baru.
-
Apabila memiliki altar di rumah, maka pasanglah dupa setiap pagi dan malam, waktu pemasangan dupa sebaiknya kurang lebih sama, biasanya waktu pemasangan dupa yang boleh juga tidak, jika memungkinkan akan lebih baik bila bisa terus memasang dupa.
-
Jika memuja banyak Pu Sa, dan apabila memungkinkan, sebaiknya setiap rupang Buddha mempunyai satu tempat dupa sendiri, di hari biasa boleh memasang 1 dupa untuk setiap tempat dupa, di saat che it dan cap go (setiap tanggal 1 dan 15 penangalan lunar) atau pada waktu hari kelahiran para Buddha, Pu Sa dan hari raya lainnya boleh memasang 3 dupa untuk setiap tempat dupa; jika tidak memungkinkan, bisa juga menggunakan 1 tempat dupa untuk seluruh altar, tetapi sebaiknya setiap pagi dan malam memasang 3 dupa.
-
Che It dan Cap Go (tanggal 1 dan tanggal 15 kalender lunar), hari kelahiran para Buddha, Pu Sa dan hari besar lainnya boleh memasang “dupa besar”. Setelah menyalakan lampu minyak, dan memasang dupa di altar, lalu menyulut batangan kayu cendana dengan menggunakan api lampu minyak (batangan kayu cendana bisa dibeli di toko perlengkapan sembahyang Buddhis), lalu mengibasnya dengan tangan untuk memadamkan apinya (tidak boleh ditiup), saat ini asap yang muncul inilah yang disebut sebagai “dupa besar”, ini adalah aroma harum dari Pu Sa, hal ini (menyulut dan memadamkan apinya sampai keluar asap) bisa diulang sebanyak 3x, ritual inilah yang dimaksud dengan memasang “dupa besar”. Setelah itu, bersembah sujud, mengucapkan permohonan, dan mulai melafalkan paritta. Kayu cendana yang menyala boleh diletakkan di sisi bagian dalam tempat dupa (sampai bara apinya padam), bagian kayu cendana yang belum terpakai bisa terus digunakan untuk kesempatan lain. paling baik adalah pagi atau malam hari pukul 6, 8, dan 10 tepat. Di waktu lain ketika melafalkan Xiao Fang Zi, boleh memasang
-
Jika Anda memuja banyak rupang atau gambar Buddha atau (Pu Sa) Bodhisattva, jika memungkinkan, sebaiknya meletakkan satu lampu minyak untuk setiap rupang atau gambar; jika tidak memungkinkan, boleh hanya meletakkan sebuah lampu minyak di altar.
-
Jika Anda hanya memuja satu Buddha atau Bodhisattva, boleh meletakkan satu atau dua lampu Buddha (lampu minyak).
-
Untuk altar Xin Ling Fa Men (biasanya menyembah Guan Shi Yin Pu Sa, Nan Jing Pu Sa, Tai Sui Pu Sa, Guan Di Pu Sa, Zhou Cang Pu Sa, Guan Ping Pu Sa), sebaiknya mempersembahkan 4 lampu minyak atau pelita (1 untuk Guan Shi Yin Pu Sa, 1 untuk Nan Jing Pu Sa, 1 untuk Tai Sui Pu Sa, dan 1 lagi untuk Guan Di Pu Sa, Zhou Cang Pu Sa, dan Guan Ping Pu Sa), jika memungkinkan, sebaiknya mempersembahkan 6 lampu minyak (Zhou Cang Pu Sa dan Guan Ping Pu Sa masing-masing satu). Jika memang keadaannya tidak memungkinkan, boleh hanya bisa mempersembahkan 1 lampu minyak di altar, atau 2 lampu minyak untuk 1 altar.
-
Lampu minyak boleh dipadamkan setelah bersembah sujud, atau dipadamkan sebelum dupa terbakar habis. Hindari menyalakan lampu minyak tanpa memasang dupa, ini mudah mengundang arwah asing.
-
Boleh memasang lampu teratai, tetapi tetap harus tetap mempersembahkan lampu minyak, dan lampu teratai ini juga tidak boleh dinyalakan selama 24 jam.
-
Biasanya, sewaktu sembahyang (memasang dupa dan bersembah sujud), kita menyalakan lampu teratai dan lampu minyak, biasanya menyalakan lampu teratai terlebih dulu, baru menyalakan lampu minyak; sebelum dupa habis terbakar, matikan lampu teratai dan lampu minyak, padamkan lampu minyak terlebih dahulu, baru mematikan lampu teratai.
-
Lampu minyak hanya boleh dipadamkan dengan menutupnya, tidak boleh ditiup dengan mulut.
-
Dalam kondisi tidak memasang dupa, menyalakan lampu teratai sepanjang waktu, juga mudah mendatangkan roh asing.
-
Mempersembahkan minyak nabati atau minyak vegetarian kepada Buddha dan Bodhisattva, bisa menajamkan indera pengelihatan dan pendengaran seseorang, selain itu juga menumbuhkan kebijaksanaan.
-
Biasanya minyak yang digunakan untuk persembahan, boleh menggunakan minyak zaitun, minyak biji bunga matahari, minyak jagung, minyak bunga teratai dan minyak tumbuhan lainnya.
-
Akan tetapi minyak yang digunakan (atau ditambahkan) pada lampu minyak di altar, tidak boleh menggunakan minyak wijen atau minyak kacang tanah, karena minyak yang beraroma itu kurang “bersih”, lagipula aroma yang terlalu kuat akan menutupi wangi cendana, maka tidak boleh dipersembahkan di altar; minyak dari kacang kedelai terlalu kental, membuat sumbu lampu menjadi sulit untuk dinyalakan, makanya juga tidak cocok.
-
Bila meletakkan satu botol minyak (hilangkan mereknya) di altar Pu Sa, juga termasuk mempersembahkan minyak.
-
Namun cara terbaik masih dengan mempersembahkan lampu minyak, menambahkan minyak tersebut ke dalam wadah lampu minyak, dan harus sering dilakukan, seperti menambahkan sedikit minyak setiap hari, ini sama logikanya dengan mengganti buah dan bunga segar.
-
Yang harus diperhatikan dalam cara mempersembahkan minyak yang disebutkan di atas adalah, tidak boleh menggunakan minyak yang sudah dipersembahkan pada Pu Sa untuk memasak makanan non-vegetarian (daging), karena sama dengan berbuat karma buruk. Buah dan air yang dipersembahkan kepada Pu Sa boleh dikonsumsi, tetapi minyak persembahan tidak boleh langsung diminum, harus dimasak terlebih dahulu, boleh digunakan untuk memasak makanan vegetarian.
-
Penagih hutang karma (yao jing zhe) tidak akan mendatangi kita bila tidak berjodoh atau kita tidak berhutang pada mereka, Di Alam Akhirat juga berlaku peraturan dan hukum yang ketat, para arwah tidak bisa menagih hutang karma atau meminta paritta kepada setiap orang; bila memang berhutang, sudah seharusnya dilunasi.
-
Guan Shi Yin Pu Sa sudah berwelas asih mengajarkan kita cara yang luar biasa ini, kita dapat membayar hutang karma dengan menggunakan Xiao Fang Zi, menghindarkan bencana dan mengubah nasib, jika tidak dilafalkan sekarang, maka hutang karma tersebut tetap harus dibayar di masa mendatang, seperti sakit, dilanda kesialan, tertabrak mobil dan sebagainya.
-
Pada saat melafalkan {Li Fo Da Chan Hui Wen}, jika merasakan ada bagian tubuh mana yang terasa tidak nyaman atau terasa sakit, itu adalah tanda kalau karma buruk kita dibuahkan lebih awal dan berubah menjadi arwah asing, ini adalah pertanda baik, jika muncul sekarang akan lebih baik daripada menjadi penyakit berat di masa tua.
-
Setiap kali melafalkan paritta, judul paritta juga harus dibaca, dan pada saat melafalkan {Da Bei Zhou} dan {Xin Jing} harus membaca judul lengkap, contohnya setiap melafalkan 1x {Da Bei Zhou}, diawali dengan membaca {Qian Shou Qian Yan Wu Ai Da Bei Xin Tuo Luo Ni}, sedangkan saat melafalkan {Xin Jing}, maka harus melafalkan {Bo Re Bo Ruo Mi Duo Xin Jing}.
- Ketika seseorang dilahirkan, maka nama yang tertulis di akta kelahiran, akan dicatat juga di Langit dan Alam Akhirat. Jika Anda pernah mengubah nama dan sudah digunakan selama bertahun-tahun, maka nama baru yang sudah digunakan ini pun pada dasarnya sudah memiliki kekuatan spiritual yang bersifat dinamis, bisa digunakan dalam melafalkan paritta dan Xiao Fang Zi, tetapi memang lebih baik bila Anda tetap mengajukan permohonan penggantian nama.
- Permohonan penggantian nama adalah pemberitahuan kepada para Bodhisattva di Langit, para dewa dan setan, serta pejabat yang pencatat nama di Alam Akhirat, bahwa nama Anda sudah diganti.
- Wanita yang sedang haid boleh tetap melafalkan paritta harian (PR) dan Xiao Fang Zi.
- Setelah mandi dan membersihkan diri, boleh memasang dupa, melakukan penghormatan (sembah sujud) dan membakar Xiao Fang Zi.
- Jika merasa tidak bersih, tetap boleh memasang dupa dan membakar Xiao Fang Zi, namun sebaiknya jangan bersembah sujud.
- Mungkin karena kondisi tubuh Anda yang memang lelah, jika demikian maka sebaiknya jangan melafalkan paritta, karena hasilnya akan sedikit berkurang, Anda boleh beristirahat terlebih dahulu baru melanjutkan pelafalan paritta.
- Jika Anda mengantuk saat melafalkan salah satu jenis paritta, maka mungkin Anda melafalkannya dengan benar, ini seperti mengisi baterai, saat energi masuk ke dalam tubuh kita terasa nyaman, maka bisa terasa ingin tidur.
- Jika Anda mengantuk saat melafalkan {Xin Jing} dan {Wang Sheng Zhou}, maka Anda harus berhati-hati, usahakan untuk melafalkan kedua paritta ini di pagi atau siang hari.
- Jika tidak hanya terasa mengantuk, ditambah dengan pusing dan demam dan gejala lainnya yang kurang baik, berarti ada arwah asing di tubuh Anda.
- Jika tidak ada gejala-gejala seperti di atas, tetapi Anda tetap mengantuk saat mulai melafalkan paritta, berarti Anda harus lebih bersemangat, pusatkan pikiran dan terus melafalkan paritta, kalahkan keinginan tidur Anda, dan giat menekuni Dharma.
- Sebaiknya jangan meletakkan buku paritta di tempat-tempat yang tidak bersih seperti toilet, juga jangan diletakkan dalam rak buku bersama berbagai macam buku yang aneh-aneh apalagi buku cerita porno. Buku paritta sebaiknya disimpan mendatar (horizontal), karena ada beberapa buku yang memiliki gambar Bodhisattva, bila berisi tulisan saja (tanpa gambar), maka tidak apa-apa disimpan dalam posisi berdiri. diberdirikan mungkin malah bisa ditempati arwah asing, jika buku paritta hanya berisi tulisan saja (tanpa gambar), maka tidak apa-apa disimpan dalam posisi berdiri.
- Bila untuk sementara waktu tidak memungkinkan untuk memasang altar di rumah, atau sedang ditugaskan ke luar kota, bisa Anda bisa memasang dupa hati (bervisualisasi melakukan ritual pemasangan dupa).
- Caranya: dalam pikiran membayangkan (bervisualisasi): rupang atau gambar Guan Shi Yin Pu Sa yang ada pada altar di rumah, boleh juga membayangkan gambar atau rupang Guan Shi Yin Pu Sa yang paling disukai, berada di depan kita, menyalakan lampu minyak (pelita), kemudian nyalakan dupa, kedua tangan memegang dupa diangkat mengenai dahi (bagian tengah) kemudian tancapkan dupa di dalam tempat dupa, bersembah sujud, pada saat yang sama mengucapkan permohonan di dalam hati. Sewaktu bervisualisai cukup kedua tangan bersikap anjali, jangan melakukan sembah sujud atau gerakan-gerakan lainnya.
- Yang perlu diperhatikan: kecuali di rumah memiliki altar dan menyembahyangi Buddha dan Pu Sa dalam waktu lama, boleh memasang dupa. Jika tidak,, maka gambar Pu Sa yang ada dalam layar komputer, di dalam buku paritta atau benda lain yang sejenisnya karena tidak disembahyangi dan tidak diberkati, maka tidak memiliki aura dari Pu Sa. Oleh karena itu, memasang dupa (menyembahyangi) gambar-gambar tersebut, sama seperti menyembah langit dan bumi, ada banyak berbagai macam dewa dan roh yang berlalu-lalang dan mungkin akan mengambilnya, hal ini memiliki dampak negatifnya dan mungkin akan menimbulkan masalah yang tidak perlu.
- Jika Anda telah menghafal sutra dan mantra, Anda dapat melafalkannya saat melakukan pekerjaan rumah, mengemudi atau bahkan di tempat kerja. Lingkungan di mana Anda melafalkan paritta harus bersih. Jangan melafalkan paritta di dapur di mana ada tindakan pembunuhan atau ada hidangan daging disiapkan. Dan juga tidak boleh melafalkan paritta di toilet, ruang bawah tanah atau tempat kotor. Anda boleh memohon pengampunan dari Guan Shi Yin Pu sa sebelum memulai pelafalan paritta.
- Paritta PR harian adalah jumlah setiap paritta yang akan dilafakan dalam setiap hari. Lafalkan setiap hari: 7x {Da Bei Zhou}, 7x {Xin Jing}, kurang lebih 1-3x { Li Fo Da Chan Hui Wen}, 21x atau 49x {Wang Sheng Zhou}.
- PR harian seperti biaya pengeluaran harian, sedangkan Xiao Fang Zi seperti tagihan hutang yang harus dibayarkan, paritta yang dilafalkan dalam PR harian tidak bisa dihitung ke dalam Xiao Fang Zi, harus mengucapkan permohonan yang berbeda dan membedakan jumlah paritta yang dilafalkan. Melafalkan Xiao Fang Zi perlu didasari dengan (melafalkan) PR harian Xin Ling Fa Men. Setelah melafalkan sebagian atau semua paritta di dalam PR harian baru melafalkan Xiao Fang Zi, hasilnya akan lebih baik.
- Manusia memiliki dua macam penyakit, yang pertama adalah penyakit badaniah (raga), yang lainnya adalah penyakit rohaniah (penyakit karena adanya arwah atau roh asing). Ling Xing – arwah asing atau roh adalah nama lain dari “dunia roh”, hantu atau setan juga termasuk dalam dunia roh. Biasanya arwah asing yang mengikuti atau masuk ke dalam tubuh seseorang adalah arwah dari sanak saudara atau keluarga yang telah meninggal, anak yang pernah digugurkan atau keguguran, teman baik atau teman yang pernah berselisih, atau roh penunggu rumah. Jika arwah asing bersemayam terlalu lama di dalam tubuh seseorang, maka orang tersebut akan sakit-sakitan, mudah marah, peruntungan yang tidak bagus, usaha dan prestasi akademis tidak bagus.
- Di zaman periode berakhirnya Dharma, dengan melafalkan Xiao Fang Zi dapat mengikis karma buruk dalam diri kita, mengubah nasib, terbebas dari penderitaan, mendoakan arwah-arwah lain agar bisa pergi ke alam yang lebih baik (chao du) untuk menyembuhkan penyakit rohaniah. Xiao Fang Zi juga digunakan untuk mendoakan arwah sanak saudara atau keluarga yang telah meninggal agar bisa pergi ke Alam Langit.