Perihal mencuri di antara lima sila Buddhis 关于五戒中的盗戒

 

wenda20130224A 35:08

Perihal mencuri di antara lima sila Buddhis

Pendengar pria: Master, ada larangan mencuri dalam lima sila Buddhis.  Menjalani sila hingga kini, saya menemukan bahwa setiap sila memiliki arti sempit dan arti luas.  Misalnya, jika berbisnis di Tiongkok, kita perlu mentraktir tamu dan memberi hadiah, atau bahkan menawarkan suap di kemudian hari. Ini semua adalah cara yang tidak pantas untuk mengambil keuntungan yang tidak seharusnya diperoleh.

Jika dibicarakan secara tegas, memberi hadiah dan menawarkan suap dalam bisnis dianggap mencuri. Saya sedang berbisnis  saat ini, jadi ketika berbisnis di China tanpa mentraktir tamu dan memberi hadiah, sepertinya bisnis ini tidak dapat dilanjutkan.  Apa yang harus dilakukan oleh para murid yang ingin menekuni pintu Dharma Xin Ling Fa Men?

Master menjawab: Sangat sederhana, pertama-tama, pikiranmu harus benar. Berperilaku benar, tidak melakukan hal yang tidak seharusnya dilakukan, tetap tidak melakukan hal yang melanggar hukum, bukan berarti semua orang melakukan maka hal ini boleh dilakukan. Semua orang menerobos lampu merah, jika kamu menerobos lampu merah, maka kamu telah melanggar hukum.

Oleh karena itu, harus memahami suatu kebenaran, praktisi Buddhis tidak melanggar sila, orang lain melakukan namun saya tidak lakukan, bahkan jika bisnis tidak dapat dilanjutkan lagi, saya tetap harus bertanggung jawab terhadap hati nurani saya. Pada dasarnya orang ini adalah orang yang membina pikiran. Menghasilkan uang yang seharusnya diperoleh, uang yang tidak semestinya diperoleh, meskipun tidak dapat diperoleh pun tidak masalah, saya apa adanya saja.

Memberi hadiah dengan tepat juga merupakan saling membalas kesopanan, dan itu bukan masalah besar. Asalkan jangan menyuap orang.  Memberi sedikit hadiah merupakan saling membalas kesopanan, memiliki hubungan yang baik antar sesama juga berkemungkinan akan lebih baik dalam berbisnis, ini bukan masalah besar. Jika tidak bisa mencapai suatu hal tertentu, lalu dengan sengaja untuk mencapainya dengan cara begini, sebenarnya ini bukanlah pikiran dari seorang praktisi Buddhis. (Mengerti, terima kasih Master)

 

wenda20130224A  35:08  

关于五戒中的盗戒

男听众:台长,杀盗淫妄酒里还有一个盗戒。持戒持到现在,我发现每一条戒都会有一个狭义和广义上的去讲。比如说在中国做生意要请客送礼、甚至到后面可能要进行行贿,都是用不正当的手段去盗取本不应该得的利益。从严格意义上来讲,做生意送礼行贿也算是盗。我现在就在做生意,那么在中国做生意不请客送礼,好像这个生意做不下去。像修心灵法门的这些弟子们应该怎么样去做?

台长答:很简单,首先心中要正。人要正,不该做的事情不应该做,违法的事情不能做就是不能做,不是说大家都做了,这个事情就能做的。大家全部闯红灯,你闯红灯你就是违法。所以要懂得一个道理,学佛人不犯戒,人家做我不做,生意哪怕做不下去,我也在良心上要过得去,这个人实际上就是修心之人。该赚的钱就赚,不该赚的钱,赚不到也没关系,我就这么做。适当地送礼,那是礼尚往来,也问题不大。不要去行贿人家就可以了。给一点礼就是礼尚往来,大家关系好一点,可能做生意更好,这个没有什么大伤害的。如果某一件事情不能达到,有意地通过这种方法去达到了这个目的,实际上这个已经不是学佛人的心了(明白了,谢谢台长)