wenda20130517 01:24:47
Penyimpangan dalam belajar Buddha Dharma apakah karena terlalu serakah?
Pendengar wanita: Ketika mendengarkan rekaman audio, banyak teman se-Dharma yang menyimpang saat membina diri. Saya berpikir apakah penyimpangan ini karena terlalu banyak keserakahan, yaitu, mereka terlalu tergesa-gesa untuk melakukan banyak jasa kebajikan, kemudian mereka mencari beberapa cara lain. Apakah ini juga disebabkan oleh keserakahan?
Master menjawab: Tentu saja. Karena jika menyimpang dalam belajar Buddha Dharma dan membina pikiran, sebenarnya ini juga ada prosesnya. Karena ada orang yang dapat melihat sesuatu, dia akan tersesat; ada orang yang berpikir bahwa dirinya sudah hebat dan disanjung oleh orang lain, maka dia akan menyimpang.
Dan ada orang yang merasa bahwa “Ajaran Xin Ling Fa Men, Master menuntun saya masuk ke pintu Dharma ini.” Begitu melihat “Ini tampaknya sangat mudah”, kemudian dia sendiri pergi membaca buku-buku Buddhis, dan merasa “Wah, ini adalah buku Buddhis yang nyata.”
Dia tidak tahu bahwa ada kesulitan dalam kedangkalan dan dalam kedangkalan ada kesulitan, ini adalah pemahaman yang mendalam. Jika kamu memahaminya secara mendalam maka itu sangat dalam, dan jika kamu memahaminya secara sederhana, maka itu akan sangat dangkal.
Ini seperti barang antik di museum. Ketika kamu melihat “Benda apa ini, itu tidak berharga.” Orang yang mengerti, sejarawan atau naturalis yang melihatnya, “Wah, ini mangkuk yang dipakai Napoleon untuk makan saat itu. Jika mangkuk itu dilelangkan bisa dapat puluhan juta.”
Pemahaman yang mendalam tidak sama dengan pemahaman yang dangkal. Diri sendiri berpikir bahwa dia telah belajar banyak, sombong dan angkuh, merasa bahwa dirinya hebat, sudah menyimpang, bahkan dia tidak mau Master lagi, maka dia pasti telah menyimpang.
Misalnya, seorang mahasiswa yang baru ke universitas untuk menuntut ilmu, dan tidak lama setelah dia belajar, semua materi yang diajarkan oleh guru di perguruan tinggi “Saya tidak mau belajar lagi, semua ini saya sudah paham, di buku sudah ada.” Dia tidak mendengarkan perkataan guru, selanjutnya dia belajar sendiri, kamu lihat apakah dia bisa tamat? (Belajar sendiri tentu saja tidak sebagus dibanding dengan dibimbing)
Menurut kamu, apakah orang akan mempekerjakan siswa dari Universitas Terbuka atau dari universitas formal seperti Universitas Peking dan Universitas Tsinghua? Tidak perlu dibahas, Universitas Terbuka, kamu bahkan tidak berani menyebut namanya dengan lantang. “Kamu lulusan universitas mana?” “Aku dari universitas…… terbuka”, haha… (mengerti, artinya ketika membina pikiran harus mengikuti Master, jujur dan nyata, selangkah demi selangkah, sedikit demi sedikit…)
Jika kamu tahu bahwa dia adalah gurumu, dia pasti lebih hebat darimu, kamu harus baik-baik belajar. Jika hari ini kamu tidak menganggapnya sebagai guru, kamu tidak perlu berguru. Jika kamu berguru dengannya, maka kamu belajar dengan baik, jika tidak, untuk apa kamu berguru dengannya? Hari ini saya tiba di sekolah ini, saya memanggil kamu guru, maka kamu adalah guru saya, yang bisa membimbing saya, saya akan baik-baik belajar denganmu. Kalau tidak, guru apa dia? Coba kamu beritahu saya, untuk apa jadi guru (Iya, mengerti)
Wenda20130517 01:24:47
学佛修偏了是不是因为太贪心
女听众：听录音的时候，好多师兄修着修着就有些走偏了，我就想这个走偏是不是因为太贪了，就是说很急地想做太多功德，然后就想出一些其他的法子，是不是也是因为有贪心啊？
台长答：绝对是的。因为学佛修心如果走偏的话，实际上也是有个过程的。因为有些人自己看得见一点东西了，他会走偏；有些人觉得自己了不起、被人家捧着了，他自己又走偏；还有的人觉得“台长心灵法门把我领进门了”，一看“这个好像很简单嘛”，然后自己去看一些佛教书了，一看觉得“哇，这个是真的佛教书”。他都不知道浅中有难，难中有浅，这是一种深度的理解。你深度地理解那就是很深，你浅度地理解就是很浅。就像博物馆里放了一个古董，你一看“这什么东西啊，这不值钱的。”人家懂的人，历史学家、博物学家他一看“哇，这是当年拿破仑吃过饭的那个钵，要是拍卖的话几千万。”深度理解和浅度理解不一样的。自己以为学到很多东西了，贡高我慢了，觉得自己行了，走偏了，师父都不要了，那肯定走偏了。比方说一个大学生刚刚到学校里读书，读了没多少时间，大学老师教的东西“我不要学了，这些都懂的，书上都有的。”他不听老师的话，接下来自修，你看看他能毕业吗？（自修肯定没有老师教好）你说函授大学的学生，人家要他去工作，还是正规大学北大清华的人，人家要他去工作？讲都不要讲的，函授大学你讲都讲不响的。“你哪个大学毕业的？”“我函函……函授大学”，哈哈……（明白，就是说修心的时候还是要跟着师父，脚踏实地、一步一步、点点滴滴地……）你既然知道他是你师父了，他一定比你高强，你就好好学；如果你今天不认为他是师父，你就不要拜，你拜了就好好学，否则你拜他干嘛？！我今天到了学校里，我叫你老师，你就是我的老师，是能够教导我的，我就好好跟你学。否则他是你什么老师啊？做什么老师你告诉我（是的，明白）