wenda20160327B 28:07
Pembinaan diri harus dilatih dalam praktik, sambil belajar sambil keluar untuk membantu orang
Pendengar Wanita: Master, sekian lama kita telah membina diri, sekian lamanya membina diri mesti tergantung apakah berhasil dipraktikkan dalam seketika. Ketika tidak ada masalah pada biasanya, maka merasa sangat mengerti terhadap semua aturan. Ketika ada masalah yang terjadi maka akan mengetahui bahwa diri sendiri sama sekali tidak bertindak seyogianya seorang pembina diri, diri sendiri masih memiliki banyak pikiran negatif, seperti iri hati dan lain sebagainya. Mohon bertanya kepada Master, apakah ini semacam ujian kecil untuk diri sendiri, agar diri kita mengetahui sejauh mana tahap pembinaan diri, bagaimana cara untuk menanggulanginya?
Master menjawab: Sangat gampang, ketika seseorang tidak sepenuhnya membina diri dengan baik, walaupun sangat dimengerti secara verbal, dalam hati sangat paham, tetapi tidak berarti bahwa dapat dipahami secara praktik. Kita yang berada diluar negeri, walaupun kamu sudah tamat sekolah tetapi harus ada pengalaman kerja, maksudnya adalah kamu harus ada pengalaman tersebut.
Seperti kalian yang tamat dari universitas, apakah bisa langsung bekerja setiba di bank? Masih harus belajar pengalaman. Oleh sebab itu, walaupun dirimu membina diri, juga harus dipraktekkannya. Hari ini kamu sudah membina diri, dan tidak keluar untuk bersosialisasi dengan orang-orang, kamu memahami semuanya, “saya harus berintegrasi, harus bertoleransi” ketika saatnya kamu tidak bersosialisasi dengan orang-orang, maka kamu tidak tahu apa yang dimaksud dengan integrasi dan toleransi.
Dan tiba saat kamu bertengkar dengan orang, langsung muncul kebencian, tidak tahu berintegrasi dan tidak mengerti untuk bertoleransi, maka pada saat ini kamu telah sia-sia membina diri. Yang berarti kamu tidak menerapkan ke dalam praktek (tetap harus berusaha dalam kehidupan sehari-hari….) melatih. Sambil belajar sambil keluar untuk menjadi relawan, berhubungan dengan berbagai macam orang, lalu bertemu dengan berbagai macam orang yang aneh, kamu harus memanfaatkan setiap toleransi dan integrasi yang berbeda dalam menghadapinya, harus mengatasinya secara benar, ini baru dikatakan dengan praktik.
wenda20160327B 28:07
修心要在实践中锻炼,边学习边走出去帮助别人
女听众:师父,我们修心这么多时间,修心千日要看是否能用于一时。像平时没有事情的时候,觉得道理都很懂,一旦有事情发生就会发现自己并没有做到修心中应该做到的,自己还会有很多不好的意念,像嫉妒心等等。请问师父,这是不是平时给自己一个个小测验,让自己知道自己修到哪一步?这种如何根治?
台长答:很简单,当一个人没有彻底修好的时候,你虽然嘴巴里很懂、心里很懂,但是并不代表你在实践当中就能够明白。我们在海外,你就是毕业了之后还要有Work Experience[工作经验],就是说你要有这个经验。就像你们大学生毕业,到银行里就能干活吗?还要学经验的。所以你就是修心,你要在实践当中。今天你修心了,你不出来跟大家接触,你什么都懂,“哎呀,我要圆融啊,我要包容啊……”到时候你不跟人家接触,你就不知道什么叫圆融,什么叫包容。等到你跟人家一吵架,马上瞋恨心来了,又不知道圆融,又不懂得包容,这个时候实际上你就是白学了,你就是没有用到实践当中(还是要尽量在生活中……)锻炼。一边学习,一边走出来做义工,接触各种各样不同的人,然后碰到各种各样的怪人,你要用不同的包容心、圆融心去对待,要对治他们,这样才叫实践。