shuohua20130215 06:00
Pemahaman tentang “Ketiadaan halangan” dan “Tiada melakukan”
Pendengar wanita: Anda mengatakan bahwa untuk mencapai “ketiadaan halangan”, harus menyelamatkan semua makhluk hidup dan perbanyak memperkenalkan Dharma kepada orang yang berjodoh, yang berarti akan ada banyak jodoh baik yang datang membantu pada saat diri sendiri melakukan sesuatu, sehingga “Ketiadaan halangan”. Anda juga menyebutkan bahwa perlu “Tiada melakukan”, tidak memikirkan apa pun, dengan perlahan-lahan memperoleh pemahaman, pembebasan, kemudian memiliki pemahaman teori yang dangkal, demikian juga dapat mencapai “Ketiadaan halangan”. Saya tidak tahu apakah ini termasuk melalui dua jalan menuju pencapaian “Ketiadaan halangan” atau pada dasarnya sudah terjalin bersama?
Master menjawab: “Ketiadaan halangan” berarti tidak ada hambatan. Jika seseorang tidak memiliki hambatan dalam melakukan hal apapun, dia dapat melakukan apapun sesuai keinginan hatinya, atau karena memiliki hati yang baik ini, jadi ketika ingin melakukan kebaikan apapun dapat berhasil melakukan segala hal kebaikan. Sebenarnya, tingkat kesadaran spiritual orang ini meningkat, memiliki jodoh berkah yang melimpah. Karena dia memiliki berkah (keberuntungan), dia bisa melakukan banyak hal (Benar. Saya merasa melakukan jasa kebajikan membutuhkan berkah kebajikan, bukan siapa pun yang ingin melakukan, maka bisa dilakukan).
Misalnya, sekarang banyak orang ingin melakukan jasa kebajikan, ingin merelakan waktunya untuk memberikan penjelasan kepada orang lain, tetapi dia harus bekerja, dan ketika dia pulang kerja masih harus melafalkan paritta, maka dia tidak memiliki berkah (keberuntungan). Mengapa sebagian orang tidak bekerja, namun bisa melafalkan paritta? (“Tiada melakukan” Apakah harus lebih memahaminya dari mentalitas?) betul. “Tiada melakukan” berarti harus menyadari dari hati, “Apapun yang saya lakukan, semuanya tidak ada pencapaian, karena di dunia ilusi ini, hal apa yang bisa ada pencapaian?” Akan tetapi “Tiada melakukan” ini adalah mengacu pada “Tiada melakukan” di Alam Manusia, bukan “Tiada melakukan” dan “Melakukan” dari tingkat kesadaran spiritual yang lebih tinggi.
Hanya dengan menyingkirkan “Tiada melakukan” dalam kehidupan duniawi, kita baru bisa memperoleh “Melakukan” dalam kesadaran (“Tiada melakukan” ini bukan berarti tidak melakukan apa pun, akan tetapi ia mengacu pada mentalitas kita saat melakukan sesuatu hal?) Benar. Kamu merasa bahwa dirimu tidak melakukan apapun, pada kenyataannya kamu sudah melakukan sesuatu. Apakah Bodhisattva akan membantumu mencatat dan memberikan jasa kebajikan? (sudah mengerti)
shuohua20130215 06:00
对“无碍”和“无为”的理解
女听众:您说做到“无碍”要去普度众生,多多地度有缘人,说白了就是自己做事情会有很多善缘来帮助,来“无碍”。您又有提到要“无为”,什么都不想,慢慢得到理解、脱解,然后有一些粗浅的理悟出来,也能够达到“无碍”。我不知道这应该算是达到“无碍”的两种途径还是本来就交织在一起的?
台长答:“无碍”就是没有阻碍。一个人如果做什么事情都没有阻碍,能够随心所欲,或者因为这个心是善心,所以想做什么善事就能做成什么善事。实际上这个人的境界提高,福缘广进。因为他有福气才能做很多事情(对。我觉得做功德要有福德,不是谁想做都能做的)比方说现在很多人想做功德,布施点时间给人家说说,但他要上班,并且下班很晚到家还要念经,他就没有福气。为什么有些人不上班照样能够念经啊?(“无为”是不是要更多地从一种心态上去理解?)对。“无为”就是要从心里认识到,“我做什么事情都没有作为,因为在人间这个虚幻的世界当中又有什么事情可以有作为呢?”但这个“无为”讲的是人间的“无为”,并不是更高境界的“无为”,更高境界的“有为”。只有抛开了人生的“无为”,才会得到精神上的“有为”(这个“无为”并不是指什么都不做,而是指做的时候的心态吧?)对。你觉得你没有做什么,实际上你已经有什么了,菩萨会不会帮你记功德?(明白了)