Menghilangkan Ketersesatan dan Tersadarkan, Menyingkirkan Ketidaktahuan, Menghargai Jodoh Kebuddhaan, Menjalin Jodoh Baik Secara Luas (Bagian 1) 破迷开悟 去除无明 珍惜佛缘 广结善缘(上)

Seminar Dharma Paris - Prancis, 29 September 2013 (Bagian 1)

Menghilangkan Ketersesatan dan Tersadarkan, Menyingkirkan Ketidaktahuan, Menghargai Jodoh Kebuddhaan, Menjalin Jodoh Baik Secara Luas

Terima kasih kepada Guan Shi Yin Pu Sa Yang Maha Welas Asih dan Maha Penyayang, terima kasih kepada Naga Langit Pelindung Dharma, membuat kita hidup aman setiap hari. Hari ini kita berkumpul bersama di Prancis, teman lama dan baru berkumpul, penuh dengan sukacita Dharma, terima kasih. Prancis memiliki sejarah yang panjang, mulai dari Arc de Triomphe hingga Menara Eiffel dan Le Louvre, sudah bisa melihat kebijaksanaan orang Prancis. Bangsa yang memiliki kebijaksanaan juga merupakan simbol aura yang baik. Hidup di negara Prancis yang indah dan bijaksana ini, menekuni Dharma dan membina pikiran, serta membabarkan dan memperkenalkan budaya tradisional Tiongkok, membuat  masyarakat menjadi lebih bijaksana, dan semua orang Tionghoa dan Tionghoa perantauan di seluruh dunia bisa menghilangkan bencana dan penyakit. Masyarakat akan menjadi lebih bahagia, dan dunia akan menjadi lebih damai.

 

Baru-baru ini di Prancis bagian selatan, hujan lebat mengakibatkan banyak korban jiwa. Manusia tidak dapat mengendalikan bencana alam, namun kita dapat mengendalikan mentalitas diri kita sendiri. Kita masih bisa mengatasi dampak buruk yang ditimbulkan oleh alam terhadap manusia, namun kita tidak dapat mengendalikan dampak buruk yang ditimbulkan oleh manusia terhadap dirinya sendiri. Banyak depresi, kanker, fobia dan demensia, dan lain-lain, ini telah menyebabkan perubahan besar pada mentalitas orang-orang. Obat dapat menyembuhkan penyakit tubuh manusia, tetapi tidak dapat menyembuhkan pikiran manusia. Pikiran kita mempengaruhi tubuh kita. Kesehatan kita yang buruk akan mempengaruhi semangat kita.

 

Menurut statistik dari Organisasi Kesehatan Dunia, terdapat lebih dari 113 juta orang yang menderita penyakit mental karena lingkungan yang buruk, siklus bencana, dan nafsu keinginan orang-orang yang tidak dapat terpuaskan. 300.000 orang melakukan bunuh diri setiap tahun karena tidak dapat mengendalikan emosinya. Menggunakan ajaran Buddha Dharma untuk mengajari orang apa itu semangat, apa itu rasional, membuat orang melepaskan nafsu keinginan yang berat, melepaskan kebutuhan yang berlebihan, merelakan kemelekatan yang tidak perlu, dan belajar untuk merasa puas dan melepaskan. Ini adalah mentalitas orang yang bijak. Mengejar sesuatu yang bukan diri sendiri, pasti akan kehilangan jati diri. Jadi, ajaran Buddha Dharma membuat orang-orang tercerahkan dan mengerti kebenaran. Dunia Buddhisme sering berbicara tentang harus tersadarkan dan melepaskan. Apa itu tersadarkan? Bisa berpikiran terbuka dan mengerti , tidak masalah lagi, itulah yang disebut tersadarkan. Coba pikirkan, hari ini kita masih sehat dan belum sakit, maka kamu lebih beruntung dari 100.000 pasien kanker yang akan meninggal bulan ini. Jika kamu masih bisa menggunakan matamu untuk membaca buku, menonton TV, dan membaca koran, kamu lebih beruntung dari sepuluh juta orang buta. Oleh karena itu, harus memahami untuk berpuas diri dan selalu bahagia. Ketika seseorang bisa merasa puas, dia pasti akan sangat bahagia. Berharap semua orang selamanya mengerti untuk berpuas diri dan selalu bahagia, karena hidup kita di dunia ini singkat, yang kita miliki adalah sesuatu yang akan segera berlalu. Oleh karena itu, tidak mengejar hal-hal yang akan segera berlalu itu, maka kita akan mendapat kepuasan mental, maka kita baru bisa mendapat makanan spiritual yang lebih banyak dan mengurangi tekanan pada tubuh dan pikiran kita.

 

Pikiran mengendalikan tubuh. Penyakit-penyakit saat ini semua disebabkan oleh pikiran. Ketika pikiran seseorang dalam keadaan gembira, penyakitnya akan berkurang. Menekuni Dharma adalah harus memahami bagaimana cara mengendalikan nafsu keinginan diri sendiri dengan baik, bagaimana melepaskan nafsu keinginan diri yang tidak dapat terpuaskan itu. Di dunia ini, apa yang kita miliki hari ini belum tentu akan kita miliki besok. Apa yang kita lepaskan hari ini belum tentu baik. Berharap semua orang mengerti bahwa melepaskan hal-hal yang tidak perlu dan tidak praktis itu, maka yang kamu peroleh adalah kecukupan pada jiwa dan tingkat kesadaran spiritual yang harus dimiliki oleh seseorang yang telah menekuni Dharma.

 

Praktisi Buddhis harus memahami untuk menghargai, karena jika kamu menghargai hari ini, kamu akan memiliki hari ini. Jika kamu menghargai kehidupan, kamu akan memiliki kehidupan. Menghargai pihak lain, kamu akan memilikinya. Hari ini kita memiliki ajaran Buddha Dharma, maka kita harus lebih menghargai ajaran Buddha Dharma. Tidak peduli dalam keadaan baik atau buruk di dunia, kita harus memahami untuk menghargainya. Ketika kita tidak bahagia dan ketidaklancaran datang, hati kita harus tenang dan jangan khawatir, karena banyak ketidaklancaran akan teruraikan seiring berjalannya waktu dan mentalitas kita. Ketika kita memahami untuk menanam berkah, mentalitas kita akan menjadi semakin murni dan suci. Harus memahami untuk menanam berkah. Berkah keberuntungan mengandalkan diri sendiri untuk menciptakannya. Hari ini kita bisa mengerti bagaimana untuk menanam berkah keberuntungan diri sendiri di dalam hati kita dan di hati orang lain seperti menanam pohon, maka pohon kita akan tumbuh semakin besar, dan akan mendapatkan balasan kebaikan yang lebih banyak. Inilah kebaikan akan mendapat balasan baik yang dikatakan dalam Buddhisme. Oleh karena itu, hanya ketika kita benar-benar memahami dunia, kita baru bisa memahami bagaimana untuk hidup di dunia ini.

 

Ada seorang pria yang merasa hidup ini sangat berat baginya. Dia melihat seorang biksu dan ingin mencari cara untuk membebaskan diri. Biksu memberinya sebuah keranjang, memintanya untuk memikulnya di punggungnya, dan berkata kepadanya: “Setiap kali kamu melangkah, kamu mengambil sebuah batu dan memasukkannya ke dalam keranjangmu. Lihatlah bagaimana perasaanmu setelah berjalan beberapa saat.” Orang itu berjalan beberapa saat, keranjangnya sudah penuh, penuh dengan batu, dan sangat berat. Pada saat itu, biksu berkata: “Inilah alasan kamu merasa bahwa hidup menjadi semakin berat, karena kita di jalan kehidupan ini, kita menginginkan segalanya, setiap langkah yang kita tempuh, kita menginginkan ketenaran dan kekayaan, kita memikul ketenaran pada diri kita, juga menaruh keuntungan ke dalam diri kita, kita berjalan semakin lelah. Maka itu harus menemukan cara untuk menyelesaikan masalah.” Pria itu bertanya: “Biksu, cara apa yang bisa saya gunakan untuk menyelesaikan masalah ini?” Biksu berkata: “Orang harus mengerti untuk melepaskan. Sekarang kosongkan semua keranjangmu dan lihat bagaimana perasaanmu? Karena batu-batu ini bukan milikmu, karena ketenaran dan kekayaan dunia bukan milikmu, kamu memikulnya akan merasa sangat lelah. Jika kamu sudah memilikinya, maka kamu harus mengerti untuk melepaskan. Hal-hal yang bukan milikmu, mengapa kamu harus memikulnya?” Dalam masyarakat saat ini, banyak orang pernah menjadi direktur dan pemimpin. Banyak orang yang pernah mendapatkan ketenaran di masyarakat ini. Sekarang kamu sudah tua dan sudah pensiun, maka kamu harus melepaskan ketenaran dan kekayaan ini. Jika kamu masih menggunakan mentalitas diri yang sangat mulia untuk hidup di dunia ini, kamu akan sangat lelah, yang kamu miliki akan segera hilang. Oleh karena itu, mengerti untuk melepaskan, melindungi mentalitas diri dengan baik, tidak membiarkan diri sendiri memikul kerisauan dan tekanan hidup yang berat. Itu disebut melepaskan.

 

Kita harus memahami bahwa pada awalnya kita memiliki banyak kebahagiaan dan kegembiraan, namun kita tidak boleh menjadikan masa lalu kita sebagai beban bagi diri kita sendiri dan memikulnya dalam diri kita, memikulnya dalam hati kita. Dunia ini adalah dunia mimpi ilusi. Coba semua orang pikirkan, lima puluh tahun kemudian, apakah kita semua yang duduk di bawah hari ini masih ada? Apa lagi yang kalian miliki? Kita lahir tidak  membawa apa-apa datang, dan kita tidak akan membawa pergi apapun saat meninggal dunia. Mulai sekarang, kita harus belajar melepaskan apa yang harus kita lepaskan. Jika kita ingin hidup dengan leluasa, kita harus mengerti untuk menyesuaikan jodoh di dunia mimpi ilusi ini, sehingga kamu akan hidup lebih bebas dan leluasa.

 

Sebagai praktisi Buddhis, kita harus mengandalkan karakter kita sendiri untuk menyelamatkan orang lain. Sebenarnya, jangan mewariskan uang kepada generasi mendatang, tetapi harus mewariskan kebajikan. Orang tua kita mewariskan uang kepada kita, kita akan mrnghabiskannya. Orang tua kita harus mewariskan kebajikan kepada anak-anak mereka. Kebajikan sangatlah penting. Kita dapat menyelamatkan lebih banyak orang dengan kebajikan, itu mengandalkan kebijaksanaan. Untuk menjaga persahabatam antar manusia mengandalkan moralitas kebajikan. Tidak peduli kesalahan apa yang telah dilakukan seseorang, dia harus mengerti untuk melepaskannya, dan tidak menjelaskannya lagi.

 

Kita harus memahami bahwa jika seseorang hidup dapat meningkatkan kebahagiaan orang lain, maka orang tersebut adalah hidup di dunia. Jika orang tersebut hidup di dunia ini dan sering menimbulkan masalah bagi orang lain, maka orang tersebut tidak hidup di dunia, karena dia hidup di dunia lain, itu adalah dunia yang egois. Banyak orang berkata, apa itu orang suci? Apa itu orang picik? Orang yang hidup setiap hari memikirkan orang lain, dia adalah orang suci. Orang yang hanya memikirkan dirinya sendiri dan ingin mendapatkan keuntungan dari orang lain, itu adalah orang picik. Berharap kita bisa menjadi orang suci, jangan menjadi orang picik.

 

Harus memahami untuk bekerja keras pada benih sebab. Apa maksudnya? Yaitu ketika kita melakukan sesuatu, kita harus mempertimbangkan benih sebabnya. Apa itu benih sebab? Artinya, ketika kamu melakukan hal ini, kamu mempertimbangkan konsekuensinya. Saat kita bertengkar dengan orang lain hari ini, kita harus mempertimbangkan bahwa pertengkaran ini mungkin tidak akan pernah menyelesaikan masalah di antara kita berdua. Banyak orang tidak mengerti, saat bertengkar tidak bisa mengendalikan emosi diri sendiri. Mereka mengatakan secara blak-blakan, memarahi dengan sesuka hati, yang pada akhirnya menyebabkan penderitaan seumur hidup. Suami istri juga begitu, jangan mengatakan hal yang tidak seharusnya dikatakan. Oleh karena itu, belajar memperhatikan untuk menjaga benih sebab, yaitu belajar menjaga hal yang saya lakukan hari ini akan menyebabkan akibat apa. Ini disebut bekerja keras pada benih sebab. Jangan menciptakan benih sebab, harus menyesuaikan jodoh pada buah akibatnya. Ketika suatu hal sudah terjadi dan kamu sudah mulai mendapatkan balasannya, pada saat itu kamu harus menyesuaikan jodoh, jangan melekat, jangan bersedih.

 

Dunia Buddhisme mengatakan, orang yang berpenampilan baik berasal dari kesabaran. Semua orang tahu, jika seseorang berpenampilan sangat lurus, hatinya sangat lurus. Seseorang yang mempunyai mentalitas yang sangat lurus, sangat wibawa, bagaimana datangnya? Itu berasal dari kesabaran. Beri contoh sederhana, di sebuah toko, penjual akan bertengkar dengan orang lain, tetapi manajer akan selalu mengatakan “maaf” kepada orang lain. Orang yang bisa bersabar, tingkat kesadaran spiritualnya akan tinggi. Jadi, orang yang berpenampilan baik itu berasal dari kesabaran. Jika seseorang masih sangat miskin sekarang, itu karena kemiskinan berasal dari keserakahan. Orang yang semakin serakah akan semakin miskin. Karakter Tionghoa sangat bermakna, 贪 tan — serakah dan 贫 pin — miskin hanya beda satu titik. Titik ini adalah hati atau pikiranmu. Jika kamu merasa puas, kamu tidak akan serakah. Kamu tidak akan miskin. Jika kamu hidup dalam  keserakahan setiap hari, kamu pasti akan menjadi semakin miskin.

 

Orang yang menduduki posisi tinggi berasal dari rasa hormat. Ketika orang lain menghormati kamu, kamu adalah berada di atas orang lain. Oleh karena itu, orang yang mengerti untuk menghormati orang lain akan dengan mudah dihormati oleh orang lain. Harus memahami untuk memandang dunia dengan kesetaraan hati. Seperti yang dikatakan oleh Master pada Seminar Dharma di Jerman kemarin, seseorang mempunyai dua telinga, jadi dia tidak bisa mendengarkan atau percaya pada satu sisi. Seseorang memiliki dua mata pada garis yang sama, berharap kita harus bersikap adil ketika melihat orang. Seseorang memiliki satu mulut dan dua telinga, yang berarti menyuruh kita untuk lebih banyak mendengarkan dan lebih sedikit berbicara, karena sebagai manusia tidak boleh berbicara terlalu banyak. Orang yang sepanjang hari menjelek-jelekkan orang lain adalah orang yang tercela. Orang yang tercela berasal dari kesombongan, karena dia sering memandang rendah orang lain, sehingga dia malah dipandang rendah oleh orang lain, inilah filosofi ajaran Buddha Dharma. Banyak orang yang memiliki suara yang buruk, itu karena memfitnah orang lain. Orang yang tuli dan bisu itu karena ketidakpercayaan, saya tidak percaya apa yang dikatakan semua orang, saya tidak percaya ajaran Buddha Dharma, orang ini akan mendapat balasan karma bisu dan tuli di kehidupan berikutnya. Orang yang berumur panjang berasal dari hati yang welas asih. Seseorang yang berumur panjang, ia akan memiliki hati yang welas asih. Ketika seseorang bisa sering memahami orang lain, ia tidak akan membenci orang lain, ia tidak akan bersedih, ia akan memiliki rasa syukur. Jika tidak ada rasa syukur di antara manusia, maka tidak mungkin ada rasa welas asih. Orang yang menekuni Dharma dan melafalkan paritta harus selalu memiliki rasa welas asih.  Orang yang selalu memiliki hati yang welas asih dapat menciptakan mentalitas yang baik dalam dirimu. Kamu pasti akan berumur panjang.

 

Kita hidup di dunia, kita harus menjadi orang baik sebelum melakukan apapun. Jika bisa berperilaku yang baik maka dunia batinnya akan indah. Percaya pada kemampuan diri sendiri, kita bisa menggunakan kebijaksanaan untuk menyelesaikan semua masalah di dunia.  Kita hidup di dunia ini, lebih baik tidak pernah memilikinya daripada memilikinya lalu kehilangannya. Sebenarnya, kita hidup di dunia ini, penderitaan terbesar adalah kehilangan. Orang yang kita sukai akan meninggalkan kita, hal-hal dan materi yang kita sukai juga akan meninggalkan kita.  Reputasi dan status yang kita cintai juga akan meninggalkan kita, ini akan membuat kita sangat menderita. Coba semua orang pikirkan, betapa menyedihkannya ketika orang yang kita cintai meninggalkan kita. Betapa menyedihkannya ketika reputasi dan status yang kita miliki meninggalkan kita. Oleh karena itu, praktisi Buddhis lebih baik tidak memilikinya, kita tidak akan kehilangannya setelah kita memilikinya. Jika kita ingin hidup di dunia ini tanpa menderita kesakitan karena kehilangan, maka kita jangan pernah memilikinya, segalanya menyesuaikan jodoh.  Hal terpenting dalam hidup bukanlah memiliki, tetapi harus menerima bila ada dan menanggung bila tidak ada.

 

Tahukah kalian berapa total penyakit fisik yang kita derita? Menurut catatan kedokteran klasik, terdapat lebih dari 178.000 nama penyakit, dan kini penyakit manusia semakin banyak dan semakin aneh. Seiring dengan perubahan zaman, penyakit baru terus bermunculan di dunia. Virus terus berubah variasi, dan banyak penyakit bukan lagi infeksi bakteri, tetapi perubahan asal sel. Dapat dilihat bahwa tubuh manusia sedang menuju jalan akhir. Manusia tidak berkembang ke arah yang lebih baik. Kita tidak dapat menikmati kehidupan indah yang diberikan oleh ilmu pengetahuan modern, namun kita sedang menuju kehancuran setiap hari. Kita meminum obat setiap hari dan berjuang di ambang kesakitan. Jadi kita orang-orang zaman sekarang sangat bergantung pada obat, tetapi mengabaikan rasa sakit yang ditimbulkan oleh mental pada tubuh kita. Tekana mental dapat membuat kita tidak bisa berpikiran terbuka, menyebabkan kepanikan pada tubuh, gangguan endokrin, ketidakmampuan berkonsentrasi, dan gangguan semangat dan pemikiran.