Mengambil barang suami dan pihak lain tidak mengetahui itu mencuri 拿老公的东西,对方不知道,就属于偷盗 

 

Kutipan dari posting blog Master Lu “Wejangan Master Lu menjawab surat keraguan (913)

Mengambil barang suami dan pihak lain tidak mengetahui itu mencuri

Saudara se-Dharma bertanya: Saya jarang bekerja sejak saya melahirkan. Suami saya selalu bekerja untuk menghidupi keluarga. Dia memberi saya sejumlah biaya hidup setiap bulan, tetapi kadang-kadang tidak mencukupi, jika bertanya dan memintanya akan membuatnya tidak bahagia, jadi terkadang  saya diam-diam mengambil sebagian dari uangnya untuk menutupi kekurangan. Saat itu saya berpikir, bukankah uangnya saya juga memiliki bagian, suami-istri adalah harta bersama, ini seperti menghibur diri sendiri, mohon tanya, saya mengambil uang suami tanpa memberitahunya apakah juga termasuk mencuri? (Di saat sebelum saya belajar ajaran Buddha Dharma, sekarang sudah tidak)

Master menjawab: Mengambil barang suami dan pihak lain tidak mengetahui itu mencuri. Semakin banyak uang yang kamu ambil dari suamimu, semakin banyak hutang yang akan kamu bayar di masa depan, membantu dia memikul karma, mengambil uang orang membantu orang mengikis karma. Beberapa wanita ingin menikmati, menikahi seorang suami dan mengambil uangnya, dan dibesarkan olehnya di rumah, dia akan memarahimu dan memukulmu; Jika kamu tidak serakah akan uang, dia tidak punya cara untuk mengacaukan kamu. Cara seperti ini tidak boleh. Setiap orang memiliki karma, dan kamu mengambil uang dan membantunya memikul karmanya. Baik-baiklah melafalkan Li Fo Da Chan Hui Wen untuk bertobat.

 

摘选卢台长博客文章《台长开示解答来信疑惑 (九十三)

拿老公的东西,对方不知道,就属于偷盗 

同修问:我自从生孩子后都很少工作,一直是先生在工作养家,每个月都会给我一些生活费,但有时候不够花,因为问他要他会不高兴,所以有的时候我会偷偷的拿他的一点钱补充,当时是这样想的,不是说他赚的钱我也是有份的吗,夫妻共有的财产呀,当然这是自我安慰了,请问我拿先生的钱不告诉他是不是也是算偷盗了呢?(当然是学佛前,现在不拿了)

台长答:拿老公的东西,对方不知道,就属于偷盗。拿老公钱越多,以后还他的债越多,帮他背,拿人钱财替人消灾。有些女人要享受,嫁个老公拿他的钱,在家里被他养着,他就骂你打你;你不贪钱,他没有办法弄你的。这种做法不可以的,人与人每个人都有业障,你拿了他的钱就帮他背业。要好好念诵礼佛大忏悔文忏悔。