wenda20170616 46:19
Memiliki perasaan sombong akan mempengaruhi proses pembinaan diri, harus dikendalikan
Pendengar Wanita: Master, semenjak saya belajar Buddha Dharma, saya selalu memiliki perasaan sombong. Apa yang harus saya lakukan?
Master menjawab: Ini ada hubungannya dengan kehidupan masa lampau kamu. Jika kamu memiliki perasaan sombong di kehidupan masa lampau, “pangkat lebih tinggi”, maka di kehidupan ini akan berlanjut.
Harus mengendalikan perasaan sombong dari diri sendiri. “功 Gōng — Kontribusi” apa yang telah kamu berikan? Apa yang perlu kamu banggakan? (Saya juga tidak tahu) sejujurnya saja, kamu harus merendahkan diri.
Mengapa dulunya Sang Buddha pergi berpindapata? Yaitu untuk melepaskan perasaan sombong. Sang Buddha adalah seorang pangeran, menurut kamu apa kekurangannya? Mengapa beliau mengajak semua orang untuk mengetuk pintu di setiap rumah? Ini seperti memberi sedekah, yaitu melepaskan perasaan sombong.
Lihatlah Master, apakah memiliki perasaan sombong? (Tidak) Lalu siapakah kamu? Masih memiliki perasaan sombong? Memangnya kamu memiliki kemampuan apa? Tidak boleh memiliki perasaan sombong, (baik) sifat ini akan mempengaruhi pembinaan dirinya.
wenda20170616 46:19
贡高我慢会影响修心,必须克制
女听众:师父,我自从学佛以来,老是产生贡高我慢的心理,怎么办?
台长答:这跟你前世有关系,你前世如果有贡高我慢,“档次比较高”,所以你这辈子还会继续。必须要克制自己贡高我慢,你有什么“功”啊?你“高”了什么?(我也不知道呢)老实一点了,你要把自己看低。为什么佛陀当年出去托钵乞食?就是要放下贡高我慢。佛陀是一位太子,你说缺什么?他为什么带着大家去一家一家敲门啊?就像要施舍一样的,就是放下贡高我慢。你看看你们师父贡高我慢吗?(没有)那你是谁啊?你还贡高我慢?你有什么本事啊?不许贡高我慢(好)一个人这样会影响你修心的。