wenda20151004A 42:10
Membina pikiran sebagai hal yang utama, membina perilaku sebagai pelengkap, tidak boleh hanya sebagai penampilan luar saja
Pendengar wanita: Teman se-Dharma menyadari bahwa dalam proses belajar Buddha Dharma membina pikiran, ketika sudah menemukan satu jalan dan pintu Dharma yang cocok dengan diri sendiri, hanya dengan mendalami satu pintu Dharma dan menggali pikiran diri sendiri, menghilangkan segala jenis pikiran eksternal dan mengubah semua kebiasaan buruk, baru bisa menemukan jalan untuk mencapai tujuan pada akhirnya. Mencapai kesempurnaan tertinggi, ketulusan hati tanpa hambatan, karena pikiran dapat menciptakan segala hal. Oleh karena itu teman se-Dharma merasa bahwa ini adalah suatu cara dimana terlihat bahwa dalam proses pembinaan diri kita ini apakah menuju ke tingkat kesadaran spiritual yang sempurna.
Juga merupakan suatu cara apakah segala hal yang kita lakukan tersebut sudah dijalani dengan sepenuh hati, pada saat yang sama, berdasarkan tingkat kesungguhan hati diri sendiri dapat menilai apakah pembinaan diri dalam proses belajar Buddha Dharma adalah pembinaan yang sungguh-sungguh atau hanya pembinaan yang tampak dari luar saja. Mohon Master memberikan wejangan, apakah pemahaman teman se-Dharma ini benar?
Master menjawab: Baik itu membina diri dengan sungguh-sungguh, atau membina tampilan luar saja, sebenarnya semua ini adalah suatu cara, yang terpenting adalah membina di dalam hati. Oleh karena itu, dalam membina pikiran dan perilaku, membina pikiran adalah yang utama, membina perilaku sebagai pelengkap. Jika seseorang ingin membina pikiran dengan baik, harus membina hati terlebih dahulu, setelah membina hati dengan baik, kamu baru akan berperilaku sebagai orang yang membina pikiran.
Saya merasa seseorang yang membina dari dalam hati lebih penting dibanding dari penampilan luar. Oleh karena itu, saya melihat ada orang yang berpura-pura, namun terlihat seperti sedang bersungguh-sungguh, ada pemikiran yang jahat di dalam pikiran, namun tangan masih bersikap beranjali, saya katakan kepadamu dia sudah menistakan Bodhisattva (Mengerti, terima kasih Master welas asih memberikan wejangan)
wenda20151004A 42:10
修心为主、修行为辅,不能作秀于表面功夫
女听众:同修感悟到学佛修心的路上,当找到了一条合适自己的路及法门后,唯有一门深入地挖掘自己的心,去除种种外心和改掉种种恶习,才能最终走到路的彼岸。极正的究竟圆满,无碍的真心,因为心生万法。所以同修认为,在修行中看到我们是不是朝着究竟圆满的境界去修的一个方法,是我们做任何事的时候有没有尽心尽力,同时也可以根据自我尽心尽力的程度判断自己在学佛的过程中到底是属于表面的修行还是真修实修。请师父慈悲开示,同修这种理解对吗?
台长答:真修实修也好,表面修也好,实际上都是一种方法,最重要的还是心里修。所以,修心修行,以修心为主、以修行为辅。一个人要想修好心,首先先要把心修好,当你的心修好了之后,你的行为出来才像修心人。我觉得一个人从内心的修比外表的修更重要。所以,我看到有些人作秀像真的一样,脑子里动的坏脑筋,双手还合十,我告诉你他是亵渎菩萨了(明白,感恩师父慈悲开示!)