Membina diri dan menekuni Dharma bagaikan melangkah di atas es yang tipis, mesti tekun pada satu pintu Dharma, tidak boleh rakus 修心学佛如履薄冰,需一门精进;嘴不能馋

Wenda20150424  09:45

Membina diri dan menekuni Dharma bagaikan melangkah di atas es yang tipis, mesti tekun pada satu pintu Dharma, tidak boleh serakah

Pendengar pria: Ada seorang kakek tua dari Shanghai saat mengikuti belajar bersama, dia berbagi 6 poin:

  • Pertama: Tekad berikrar harus kuat;
  • Kedua: Dalam menekuni Dharma mesti tekun pada satu pintu ajaran;
  • Ketiga: Harus bervegetarian penuh;
  • Keempat: Di atas langit sudah disediakan sebuah tanah suci khusus untuk XLFM, dan didalamnya memerlukan banyak Boddhisattva, Arahat, Pelindung Dharma , semua orang harus baik-baik membina diri agar dapat naik ke surga;
  • Kelima: Buah karma dari perbuatan asusila adalah terlahir sebagai serigala, anjing dan binatang lainnya, hubungan antara laki-laki dan perempuan mesti berhati-hati;
  • Keenam: Membina diri bagaikan melangkah di atas es yang tipis.

Mohon Master memberi wejangan tetang poin-poin tersebut.

Master menjawab: Membina diri dan menekuni Dharma bagaikan melangkah di atas es yang tipis, ini sangat sederhana, setiap langkah yang salah berkemungkinan  kamu tidak bisa berhasil membina diri dalam satu kehidupan ini, setiap langkah yang salah dapat menyesatkanmu, kalian sudah tahu bahwa ada berapa banyak orang yang tersesat. Oleh sebab itu harus sangat berhati-hati dalam melangkah, tidak boleh mengambil langkah yang salah.

Membina perilaku sebenarnya adalah proses perubahan pada diri sendiri, apabila kamu sangat baik dalam memperbaiki diri selama proses pembinaan, maka kamu berkemungkinan akan berubah menjadi sangat sempurna. Jika dalam proses pembinaan dirimu masih melihat ke kiri dan kanan maka ini bukan tekun dalam satu pintu ajaran, bagaikan memancing selama tiga hari lalu menjemur jaring selama dua hari (kurangnya ketekunan), maka kamu akan segera terjerumus. Kemudian tidak boleh serakah, segalanya tidak boleh serakah, dengan demikian kamu baru bisa pelan-pelan menjadi baik, apakah mengerti? (baik, Terima kasih atas wejangan Master)

wenda20150424  09:45  

修心学佛如履薄冰,需一门精进;嘴不能馋

男听众:上海那个老爷爷参加共修分享了六点:第一,许愿愿力一定要大;第二,学佛要一门精进;第三,一定要吃全素;第四,天上已经有一块净土留给心灵法门,里边需要很多的菩萨、罗汉、护法,大家要好好地修上天;第五,邪淫的果报是投狼、狗等畜生,男女关系一定慎重;第六,修行如履薄冰。请师父开示一下他的分享吧。

台长答:修心学佛如履薄冰,很简单,每一步走错可能你一世修不成,每一步走错可能你就误入歧途,有多少人误入歧途你们都知道。所以要真的如履薄冰,不能走错一步路。修行实际上就是一个改变自己的过程,如果你在修行过程当中改变得非常好,你可能就变得非常地完美;如果你修行当中左看看右看看,不是一门精进,三天打鱼两天晒网,你很快地就会堕落。而且嘴不能馋,一切都不能馋,这样的话你才会慢慢地好起来,明白吗?(好的,谢谢师父开示)