Wenda20170728 10:06
Memahami tentang “Sifat Kosong”melalui belajar Bai Hua Fo Fa, dengan demikian dapat melampaui hambatan dalam pembinaan diri
Pendengar Wanita: Ingin membagi pengalaman kepada semua orang, karena ini adalah hambatan yang saya alami dalam pembinaan diri, saya sama sekali tidak bisa menemukan jalan keluar dalam waktu yang sangat lama. Master pernah mengatakan dalam Bai Hua Fo Fa jilid 1 bahwa ajaran Buddha bagaikan rumus matematika, harus selalu menerapkan ajaran Buddha dalam kehidupan untuk membina pikiran dan membina diri.
Memahami segalanya hingga menemukan sifat dasar adalah tujuan akhir dari setiap praktisi Buddhis, hanya dengan memahami kebenaran, mengerti tentang kekosongan, maka baru dapat mewujudkan sifat Kebuddhaan dalam diri sendiri, setelah menerapkan dan mempraktekkan ajaran Buddha Dharma, maka baru dapat mengembangkan welas asih, belas kasihan, kegembiraan dan kerelaan secara tulus, dengan membangkitkan kesadaran spiritual diri sendiri baru dapat membangkitkan kesadaran spiritual orang lain. Apabila rangkuman dari murid ini terdapat hal yang tidak sesuai dengan aturan dan ajaran Dharma, mohon Guan Shi Yin Pu Sa dan Dewa Pelindung Dharma memaafkan.
Menemukan sifat berarti menyaksikan sifat dasar, sifat dasar disebut sebagai sifat Kebuddhaan, dan sifat Kebuddhaan merupakan pandangan tentang kekosongan. Buddha Sakyamuni mengatakan bahwa semua orang memiliki sifat Kebuddhaan, berarti semua orang juga memiliki karakter terhadap pandangan tentang kekosongan. Kekosongan ini adalah tiada taranya, tiada bertambah tiada berkurang, tiada kotor tiada bersih, tiada benar tiada salah, tiada awal tiada akhir, tiada aku, tiada dia, tiada senior, tiada makhluk, yang disebut tiada batas. Apakah bisa dipahami: semua orang memiliki sifat Kebuddhaan yaitu dasar dari pandangan terhadap kekosongan, saya adalah makhluk, makhluk adalah Buddha, antara makhluk, saya dan Buddha pada dasarnya adalah satu kesatuan yang utuh, tidak ada perbedaan, oleh sebab itu Bodhisattva dapat memiliki hati welas asih yang setara, tanpa diskriminasi dan tanpa syarat terhadap semua makhluk, mengasihani semua makhluk dimana penderitaan mereka adalah penderitaan saya, kebahagiaan mereka adalah kebahagiaan saya, tidak mencari kebahagiaan untuk diri sendiri hanya berharap semua makhluk dapat bebas dari penderitaan.
Master dapat merelakan nyawa diri sendiri demi menyelamatkan makhluk hidup, karena kamu adalah saya, saya adalah kamu, kamu baik maka saya juga baik, kamu sakit maka saya juga sakit, oleh sebab itu, Master mengatakan “penderitaan dari para makhluk adalah penderitaan dari para Buddha.” Memahami tentang orang lain adalah saya, dan saya adalah orang lain, hubungan antara makhluk dengan Buddha, bisa membantu kita mengatasi banyak pemikiran liar, diskriminasi, kemelekatan, menyingkirkan lima racun. Seperti, iri hati yang sebagai bawaan sejak lahir, jika dapat memahami bahwa pada dasarnya kita adalah satu kesatuan yang utuh, maka dapat terpikirkan ketika Bodhisattva sedang menyelamatkan makhluk berarti sedang menyelamatkan saya, ketika Master memuji orang ini berarti sedang memuji saya, maka akan lahir hati yang tulus dalam turut berbahagia.
Melakukan segala dengan alasan yang sama: melakukan yang terbaik, yang memperoleh keuntungan adalah kamu, saya dan dia, yaitu semua orang; melakukan hal secara malas-malasan dan menggunakan trik, yang terluka juga kamu, saya, dia dan semua orang. Berusaha keras dengan sifat ego, hanya memusatkan pada diri sendiri, yang didapatkan juga hanya balasan yang ada batasnya; akan tetapi dalam melakukan hal dengan memandang semua makhluk adalah diri sendiri, maka yang didapatkan adalah tiada batas karena makhluk adalah tiada batas. Dengan menempatkan semua makhluk di dalam hati diri sendiri maka adalah hati yang tiada batas, hati yang tiada batas akan memperoleh berkah, tiada batasnya.
Apabila pemahaman ini benar, berharap dapat membantu lebih banyak teman se-Dharma untuk melenyapkan sifat ego, meneladani Guan Shi Yin Pu Sa dan Master, menggunakan hati welas asih yang setara, tanpa diskriminasi dan tanpa syarat terhadap semua makhluk, mengasihani semua makhluk dimana penderitaan mereka adalah penderitaan saya, kebahagiaan mereka adalah kebahagiaan saya, tidak mencari kebahagiaan untuk diri sendiri hanya berharap semua makhluk dapat bebas dari penderitaan, untuk hidup di dunia ini serta dalam membabarkan Dharma. Kebijaksanaan dari Ajaran Buddha Dharma adalah tak terbatas bagaikan asap. Pengalaman yang dibagikan ini pasti tidak menyeluruh dan terdapat hal yang kurang tepat, mohon Master berwelas asih untuk memberikan kritikan, terima kasih Master.
Master menjawab: Gadis kecil, sungguh luar biasa! Ajaran Buddha Dharma adalah suatu edukasi, sekarang kamu dapat memandang Buddha Dharma dengan begitu tajam, dapat memiliki potensi kesadaran ini, sungguh tidak mudah. Hanya saya tidak tahu tentang kelakuan kamu, tetapi melalui pemahaman kamu terhadap ajaran Buddha Dharma, dari segi filosofi, dari sudut pandang secara manusiawi, dari segi pemahaman dari tingkat kesadaran, saya merasa kamu sudah sangat tepat. Oleh sebab itu, kamu mengetahui kenapa Master merelakan nyawa demi menyelamatkan makhluk, kamu dapat memahaminya.
Mengapa Ajaran Buddha Dharma begitu mendalam, mengapa Sang Buddha… mengapa orang yang menekuni Dharma dapat menyingkirkan keakuan, seperti kamu dapat memahami Yesus, mengapa dia dapat merelakan diri dipaku pada salib demi orang lain, oleh sebab itu, saya berharap kamu dapat lebih baik untuk belajar. (Terima kasih Master, ini adalah barusan memahaminya) Banyak orang yang sama sekali belum mencapai tingkat ini, dengar pun tidak mengerti. Jika kamu ingin menekuni Dharma dengan baik maka kamu harus memahami secara mendalam, bukan hanya dengan melafalkan paritta, mengetuk Mu Yu (alat ketuk ritme). Ketika kamu tiba di surga, mendengarkan khotbah para Buddha, mereka membicarakan ini semua, bukan membicarakan yang bersifat dangkal denganmu, melainkan membicarakan yang bersifat filosofi.
Mengapa Sang Buddha disebut sebagai ahli filsafat yang hebat, ahli sastra? Tingkat kesadaran mereka bukanlah yang dapat kita pahami sebagai manusia. Mengapa banyak orang yang merelakan keluarga kecilnya dan memasuki ke keluarga besar? Mengapa banyak orang yang menekuni Dharma hingga kini masih belum bisa merelakan? Karena dia tidak dapat melepaskan semuanya! Itulah tingkat kesadaran.Kamu dapat memahami hati Bodhisattva, memahami pembabaran Dharma oleh Sang Buddha waktu dulu dengan menggunakan pandangan secara filosofi, menggunakan pandangan dari segi tingkat kesadaran Bodhisattva, memahaminya hingga ke tahap yang mendalam ini, saya rasa kamu sungguh hebat. Berharap kamu bisa baik-baik belajar, terus meneliti.
Saya rasa kamu bisa membagikan tentang ini, tidak ada masalah (terima kasih Master) Tetapi jangan bersikap angkuh, tidak mengertikah? (mengerti, sebenarnya sikap angkuh juga merupakan bagian dari karma buruk, dia juga membatasi kita dari peralihan keterbatasan hingga tidak terbatas) betul. kamu harus melepaskan, kata dan tindakan harus tepat (saya akan membina diri dengan baik. Hanya barusan saja memahami kebenaran, sebelumnya belum bisa, karena benar-benar tidak paham, tidak paham tentang kebenaran, sama sekali tidak memiliki pemahaman yang menyeluruh tentang kekosongan) betul.
Coba kamu pikirkan, begitulah mulut seseorang, tidak ada cara lain, kadang kala ketika tiba di suatu posisi maka tingkat kesadaranmu tidak bisa ditingkatkan lagi. Untuk meningkat kesadaran bukan melalui omongan mulut, teori adalah teori, “Pu Sa” dua huruf ini disebut pencerahan, harus mengandalkan dari pemahaman, mengandalkan dari kesadaran (harus mengandalkan dari pembinaan, harus mengandalkan dari pelaksanaan tekad. Terima kasih Master) tidak menyangka, anak muda sekarang begitu berbudaya.
Wenda20170728 10:06
通过学习《白话佛法》,理解了“空性”,从而跨越修行瓶颈
女同修:想跟大家分享一下,因为这是我在修行上遇到的瓶颈,很长很长一段时间根本出不来。师父在《白话佛法》第一册里曾讲过佛理就像数学公式,要在生活中反复套用佛理来修心修行。最近一个月通过对《白话佛法》第七册的学习,对师父讲的空性有了一个概念,不知道这个概念是不是正确,套用这个概念在生活中处理问题,帮助我找到了之前一直跨越不了的在修心上的瓶颈。虽然以前有愿力救度众生,但是因为不懂性空才是学佛的正见,看不到事物的本质,与生俱来的私心根本无法去除,遇到境界现前,始终有人我分别,无法无私忘我地帮助别人。另外贪、瞋、痴、慢、疑五毒也如影随形,与人相处不能付出全部真心,自然为自己增加了阻力,影响弘法,其主要原因就是没有彻底地理解空性,简单讲就是不明理,不明白道理当然就做不出来对的事情,即使做也不是发自内心的本性流露,而是表面工夫,所以师父才说很多人在假修。明心见性是每一个学佛人的终极目标,只有明白道理,理解空性,佛性才会在自身体现,身体力行去实践后,才能够发自真心地慈悲喜舍,自度度他。如果弟子总结得有不如理不如法的地方,请观世音菩萨和护法神菩萨慈悲原谅。见性即为见证本性,本性即为佛性,佛性即为空性。释迦牟尼佛讲人人皆具佛性,那人人也皆具空性的特质。空性是无量无边、无增无减、无垢无净、无是无非、无始无终、无我、无人、无寿者、无众生,即为无限。是否可以理解:在人人皆具佛性,也就是空性的基础上,我即众生,众生即佛,众生与我与佛本为一体,无有分别,所以菩萨可以有无缘大慈、同体大悲的心量,师父可以为救众生而舍命,因为你就是我,我就是你,你好就是我好,你痛就是我痛,所以师父才会讲“众生之痛乃吾佛之痛”。明白人即我,我即人,众生与佛的关系后,会帮助我们克服很多妄想、分别、执著,去除五毒。例如,嫉妒心人人与生俱来,如果能够明白我们本为一体,就会想到,菩萨在救这个人就是在救我,师父表扬这个人就是在表扬我,就会由衷生出随喜赞叹的心。师父关心他就是关心我,嫉妒心自然消除。师父让我们多度人也是同理,救别人就是救自己,帮助别人就是帮助自己,爱众生就是爱自己、就是爱师父、就是爱菩萨,因为我们是一体,不可分割。就像在空气中,我们分辨不出有形的物质一样,当透彻理解空性后,没有分别,平等无碍的心做出来的事,可以帮助我们慢慢放下有形物质的限制,完成从有限到无限的过渡。见到本性是逆向回归的开始,不断地在生活中积累功德,修六度,即是炼心,就是断除十二因缘造成轮回的过程。随着境界的提升,到最后就无我,无人也无我,破除色相,突破肉身这个物质躯壳的限制,达到无限,就和整个宇宙虚空融为一体。简单讲,每个人对自己及家人和孩子的爱是无私的,因为我们认为他们和我们不可分割,而其他人,我们只可能有保留地付出我们的爱,因为我们认为他们和我们无关,但我们并不知道人间的所有都是因缘而生,虚幻不实的假象,佛法告诉我们的才是宇宙的真相,真相之一就是所有众生都是不可分割的一体,明了这个真相与假象的区别,就可以爱人如己。感恩诸佛菩萨及所有像师父一样觉悟的人,用自性的光芒引领我们找回真相。明白这个道理后,再遇到有人需要帮忙,就会尽自己所能,而不会偷懒,不会找借口,因为帮他就是帮自己,度人时也会有人伤我痛的悲愍心,他即我,我即他,无有分别。做所有事情都是同理:尽心尽力,得到益处的是你,是我,是他,是所有人;偷懒耍滑地去做,受到伤害的也是你,是我,是他,是所有人。用私心,再努力,得到的都是有限的回报,只针对个人;而把所有众生都视为自己,去做,得到的是无限的,因为众生是无限的。心里装着所有众生就是无量心,无量心得福报,无极限。如果理解正确,希望可以帮助更多的同修破除私心,学习观世音菩萨和师父,用无缘大慈、同体大悲的心在人间生活及弘法。佛法的智慧浩瀚如烟,以上分享肯定有不全面和不对之处,还请师父慈悲指正。感恩师父。
台长答:小丫头,真的不得了!佛法是一种教育,你现在能够把佛法看得这么透彻,能够这么有悟性,真的不容易。就是你的行动我不知道,但是从你对佛法的理解,从哲学上、从人为上、从境界上来理解,我觉得你已经很到位了。所以你就知道师父为什么会不要命地去救人,你就能理解,为什么佛法这么深奥,为什么佛陀……为什么凡是学佛的人能够忘我,就像你能够理解基督耶稣一样,他为什么能够为别人把自己钉在十字架上,这就是你刚才对这些问题分析的理解,所以我希望你更好好地学(感恩师父。这样都是刚刚理解到的)很多人根本还没到这个位呢,听都听不懂。学佛你真的要学得好的话,你真的要理解透彻,绝对不是念点经、敲敲木鱼。你到了天上,听佛讲,他们都是讲这些的,并不是跟你讲很浅的,是跟你讲哲学。为什么说佛陀是个大哲学家、人文学家?他们的境界已经不是我们人所能理解的。为什么很多人要舍弃小家,进入大家?为什么很多人学佛到今天,自己舍不掉啊?他什么都放不下啊!那就是境界。你能够把菩萨的心,把佛当年的弘法,用哲学观、用菩萨的境界观能够把它理解到这种深度,我觉得你已经真的很厉害了。希望你好好地学,继续研究。我觉得你把这些可以分享,没什么问题的(感恩师父)但是不要贡高我慢,听不懂啊?(明白,其实贡高我慢就是业障的一种,它也是限制我们从有限到无限的过渡)对。你要放下,要言行一致(我会好好修的。就是刚刚明白道理,之前做不到,就是因为真的是不懂,不明白道理,根本没有对空性有一个透彻的理解)对啊。你想想看,一个人的嘴巴就是这样的,没有办法,有些时候到了一定位置,你的境界上不去了。上去不是靠嘴巴讲的,理论是理论,“菩萨”这两个字叫觉悟,要靠悟,要靠觉(要靠修,要靠行愿。感恩师父)没想到,现在的青年人都是非常有文化的。