Manakah yang lebih penting antara menaati sila atau potensi kesadaran 守戒和悟性哪个更重要

Wejangan Master Lu menjawab Surat keraguan (310)

Manakah yang lebih penting antara menaati sila atau potensi kesadaran

Pertanyaan 19: Jika seseorang berangsur-angsur mencapai tingkat “pencerahan” tertentu, namun dalam aspek menaati sila belum terpenuhi; Dibandingkan dengan orang yang lebih baik dalam menaati sila, tetapi dalam aspek “potensi kesadaran” tidak terlalu tinggi, mohon bertanya apakah perbedaan terbesar dari tingkat kesadaran spiritual kedua jenis orang ini ?

Jawaban 19: Jika orang yang tercerahkan tidak melakukan hal-hal buruk dan menaati sila, maka ia akan sangat mudah untuk naik ke surga dan menjadi Bodhisattva atau penghuni surgawi; Jika seseorang memiliki tingkat pencerahan yang tinggi, selalu memperkenalkan Dharma kepada orang lain, namun diri sendiri tidak menaati sila, melakukan kesalahan, maka ia akan bocor dengan cepat, tidak bisa naik ke surga. Seseorang yang tidak tahu apa-apa, tetapi menaati sila, setidaknya ia bisa menjadi penghuni surgawi atau membina diri sampai ke tingkat kesucian Arahat. Ada dua metode dalam pembinaan diri, yang satu adalah tingkat Hinayana dan yang satu lagi adalah tingkat Mahayana. Jika hanya tahu bagaimana untuk menyelamatkan orang lain, dan diri sendiri tidak bisa menaati sila dengan baik, maka tidak bisa naik ke surga. Meskipun banyak memperkenalkan Dharma kepada orang-orang, namun pada akhirnya mungkin hanya akan menjadi dewa atau dewi, karena terlalu banyak kebocoran.

 

卢台长开示解答来信疑惑(三百一十)2019-05-19

守戒和悟性哪个更重要

问 19:如果一个人渐渐地达到了相当的“悟”,但是持戒方面相对来说没有跟上;相比另一个持戒比较好的人,但是“悟”方面不是很高,请问这两种人以后的境界最大的差别是什么?

答 19: 有觉悟的人如果不做坏事,守戒,很容易上去,做菩萨或天人;一个人如果觉悟很高,一直度人,但自己不守戒,做错事情,漏得很快,上不了天。一个人傻傻的,很守戒,至少可以到做天人,或者修到阿罗汉果。两种修行方法,一种是小乘的境界,一种是大乘的境界。如果只知道度人,自己不好好持戒,上不去,就算度人度了很多,最后也可能只是成为仙或神,因为漏得太多了。