Wenda20140817B 18:45
Melafalkan paritta Li Fo Da Chan Hui Wen sambil bersembah sujud atau menganggukkan kepala, intinya terletak pada “Ketulusan Hati“
Pendengar: Ada satu pertanyaan lagi tentang paritta Li Fo Da Chan Hui Wen. Sekarang ini saya mengikuti buku paritta ketika ada keterangan sujud, termasuk juga delapan puluh delapan Buddha, saya bersujud setiap nmenyebut ama Buddha. Beginilah cara saya melafalkan ‘benda’ ini, dan tidak setiap hari harus melafalkan 3 hingga 5 kali. Pada umumnya, hal pertama yang saya lakukan setelah bangun tidur di pagi hari adalah memasang dupa, kemudian bersujud melafalkan Li Fo Da Chan Hui Wen, apakah boleh seperti ini?
Master: Pertama-tama, apa itu “benda”? Kamu tidak boleh menyebut paritta Buddha sebagai “benda”. Mengertikah? (Iya) Hanya kamu, karena kamu adalah manusia, bukan “benda”. Jadi yang pertama, harus bersikap sopan; kedua, saat melafalkan Li Fo Da Chan Hui Wen, karena orang zaman sekarang … Bodhisattva memaafkan kita, kita boleh menganggukkan kepala untuk mewakili bersembah sujud, dan ketika duduk melafalkan Li Fo Da Chan Hui Wen dengan cara menganggukkan kepala adalah bersembah sujud (Master, apakah benar boleh demikian? Yaitu dengan benar-benar bersujud dan menganggukkan kepala …)
Yang satu adalah benar-benar bersembah sujud , tetapi terbagi dua jenis didalamnya: yang satu adalah kamu benar-benar bersujud tetapi pikiran tidak konsentrasi, dan itu tidak ada gunanya; yang satunya lagi adalah kamu duduk melafalkan paritta, meskipun tidak bersembah sujud, tetapi pikiran kamu sepenuhnya ada pada paritta, itu perbedaannya? (Benar, terletak pada ketulusan hati, benarkah?) Benar.
Melafal paritta adalah melafalkannya dengan pikiran kita. Ajaran Xin Ling Fa Men tidak memperhatikan khusus pada tampak luar, yang harus berpakaikan rapi dan bersih seperti semua orang tampaknya sama, dalam bersujud pun harus dengan cara yang sama…., saya beritahu kamu tentang ini, sekarang adalah menyesuaikan jodoh – sesuai dengan dalam menyembah Buddha, asalkan dengan hati yang tulus. Buddha ada di dalam hati dan pikiran kita, ketika hati dan pikiranmu menyatu dengan Buddha, maka kamu adalah Buddha, dan Buddha adalah hati dan pikiranmu.
wenda20140817B 18:45
念礼佛大忏悔文磕头还是点头关键在于“心”
女听众:还有一个问题,礼佛大忏悔文,我现在是按照书里念到几句的时候一拜,包括八十八佛是每佛一拜,我是这么在念这个东西,而没有每天非要念3遍或者5遍。我一般早上起来之后第一件事是上香,然后跪拜念礼佛大忏悔文,这样可以吗?
台长答:首先,什么叫“东西”啊,不能把佛的经文称为“东西”,听得懂吗?(嗯嗯)只有你,因为你是人,不是“东西”。所以第一,要懂礼貌;第二,念礼佛大忏悔文的时候,因为现代人……菩萨原谅我们,我们可以点头就代表自己磕头,坐在那里念礼佛大忏悔文的时候点头就是磕头(师父,这个真的能完全一样吗?就是真的磕下去和点一下……)一个是真的磕头,但是里边也分两种:一个你真的磕头心不在,那也没有用;一个你坐在那里念经,虽然你没磕头,但是你心完全在经文上,那不一样啊?(对对对,还是走心的是吧?)对。念经是念心啊,我们心灵法门不讲究外表的,什么要穿得整整齐齐啦,好像每个人都一样啦,磕头的姿势都是一样啦……这种我告诉你,现在随缘拜佛随缘,只要用心。佛就是心,你的心佛一致,你就是佛,佛就是你的心。