Wenda20180608 37:01
“Keserakahan, kebencian, kebodohan” dan “kesombongan, kecurigaan” mempunyai derajat yang berbeda
Pendengar pria: Master, lima racun yaitu: keserakahan, kebencian, kebodohan, kesombongan, dan kecurigaan. Ketika keserakahan tidak tercapai maka akan muncul kebencian, setelah kebencian akan muncul kebodohan , kecurigaan, ketiga racun ini berkesinambungan, bagaimana dengan 2 racun: kesombongan, kecurigaan, apakah juga berkesinambungan?
Master menjawab: Iya, orang yang sombong akan memcurigai orang lain. Misalnya, jika kamu sombong, kamu akan memandang dia rendah. Jika orang lain mengatakan dia yang melakukan ini, kamu akan berpikir, “Hah? Dia yang melakukannya? Mungkinkah dia bisa melakukan hal seperti ini?” Mulai curiga bukan? Untuk orang seperti kamu, hari ini tiba-tiba mengemukakan tentang Buddha Dharma yang relatif mendalam, “hah? Bagaimana orang seperti kamu masih bisa mengemukakan pengetahuan Dharma seperti ini?” Saya meragukan kamu, haha… (Kemarin saya membahas ini dengan teman sedharma, kami tidak bisa memberikan contoh apa pun. Master memberi contoh ini, kami segera memahaminya.) Kamu harus melihat siapa dirimu, haha… sudah melihatnya bukan? Sudah meragukanmu? Jangan sombong. Sekali sombong akan curiga. (Sudah paham. Bagaimana memahami kesinambungan antara kesombongan, kecurigaan, keserakahan, kebencian, dan kebodohan? Keserakahan berubah menjadi kebencian, kebencian berubah menjadi kebodohan, dan bagaimana kebodohan berubah menjadi “kesombongan”?) Mengapa hanya menyebutkan keserakahan, kebencian, dan kebodohan sebagai tiga racun, namun bukan lima racun? Kedua itu tidak termasuk racun. Kesombongan berbeda dengan racun itu, kesombongan adalah pengetahuan yang diakumulasi hingga suatu tingkat tertentu, akan terlahir semacam kesombongan dalam diri sendiri, ini tidak baik, dan bukan berarti adalah racun. Oleh karena itu, keserakahan, kebencian dan kebodohan adalah tiga racun. “Kesombongan” dan “kecurigaan” adalah sejenis karakter dan moralitas di Alam Manusia, moralitas yang belum sempurna dan kurang toleran, mengertikah? (Mengerti)
Wenda20180608 37:01
“贪、瞋、痴”与“慢、疑”的程度不同
男听众:师父,五毒:贪、瞋、痴、慢、疑,贪不到便起瞋恨,瞋恨后长愚痴,这三毒都有连贯性,那么后面两毒:慢、疑,是否也有连贯性呢?
台长答:也有,傲慢的人就怀疑别人。比方说,你傲慢了,你就看不起他,人家说这个事情是他做的,“啊?他做的?他能做出这种事情吗?”怀疑了吧。就像你这种人,你今天突然之间提出来比较深奥的佛法了,“啊?像你这种人还能提得出这种佛法知识啊?”我就怀疑你了,呵呵……(昨天我还和一位师兄讨论这个,我们都举不出例子来,师父这样一举我们就明白了)你要看看你是谁的,哈哈……看见了吗?怀疑你了吧?不能傲慢,一傲慢就怀疑你了(明白了。如何理解慢、疑和贪、瞋、痴有连贯性呢?贪就变到瞋,瞋就变到痴,痴怎样接下去变到“傲”呢?)为什么就提贪、瞋、痴是三毒,没有说五毒?那两个不算毒,傲慢和那个毒不一样的,傲慢是你积累知识到一定的程度之后,你会产生人本体的一种傲慢心,这是不好的,并不是说是个毒。所以贪、瞋、痴是三毒,“慢”和“疑”那是人间的一种品行、一种道德,不够圆满的道德,不够圆融、宽容的道德,明白了吗?(明白)