wenda20160724 09:44
Dunia ini menderita, kosong dan tidak kekal, harus meminjam yang palsu untuk membina yang benar
Pendengar wanita: Murid memiliki satu perasaan, yaitu merasa orang-orang sepertinya hidup di dunia yang terbentuk dari gambar-gambar. Semua yang ada di depan mata lenyap dalam sekejap. Kita selalu hidup dalam pemikiran kita. Tetapi ketika kita tidak lagi memiliki pemikiran, maka dunia ini seperti sebuah cuplikan dan tidak memiliki realitas sama sekali. Seperti yang dikatakan Master, kita hidup di dunia spiritual. Ketika kekuatan pikiran cukup kuat, kita dapat mengendalikan dunia kita sendiri. Mohon bertanya kepada Master, benarkah cara berpikir seperti ini? Tahap mana yang harus kita bina untuk selanjutnya?
Master menjawab: Berpikir demikian adalah tahap yang tak terhindari. Ketika seseorang berangsur-angsur tersadarkan, ia akan menyadari bahwa dunia ini adalah penderitaan, kekosongan, dan ketidakkekalan. Sebenarnya, pikirkanlah, bukankah itu sebuah cuplikan? Saat kamu masih muda, saat kamu masih di taman kanak-kanak, apakah itu berupa cuplikan? Apakah itu sebuah cuplikan saat kamu masih sekolah dasar? Saat kamu masih SMP, cuplikan; SMA, sebuah cuplikan. Jadi, hidup adalah proses pertumbuhan dari tahap demi tahap seperti ini. Pikirkan tentang kebahagiaan yang kamu alami di masa kecil, apakah kamu masih memilikinya sekarang? Bukankah sudah hilang? Satu tingkat demi satu tingkat, satu tahap demi satu tahap, sudah tidak ada lagi. Ini menggambarkan apa? Sangat sederhana, ini mennggambarkan bahwa dunia ini adalah penderitaan, kekosongan dan tidak kekal, karena yang sudah berlalu, maka tidak ada lagi. Jadi kamu harus menyadari dan harus lebih meningkatkan tekad dan ketekunan diri, karena di dunia ini hanya ada satu tingkat kesadaran spiritual yang kekal, yaitu dunia spiritual kita. Jadi harus membina diri, selagi masih hidup harus menggunakan tubuh ini untuk membina yang benar. Jika kamu adalah roh, maka kamu tidak akan bisa berbuat baik, kamu tidak bisa memapah orang lain, benarkah? Coba kamu katakan hantu memapah seseorang, bagaimana dia melakukannya? Hanya manusia yang dapat menggunakan tubuhnya untuk memapah orang lain, membantu orang lain. Oleh karena itu dalam dunia Buddhisme disebut “meminjam yang palsu untuk membina yang benar”. Gunakan tubuh yang palsu untuk membina sifat dasarmu yang sebenarnya.
wenda20160724A 09:44
世界苦空无常,要借假修真
女听众:弟子有一个感触,就是觉得人好像活在一个个由图片组成的世界里,眼前所有的一切转瞬即逝,我们一直活在我们的思维当中。而当我们不再有任何思维时,这些世界就是一个个片段,根本没有真实可言。就像师父说的,我们活在灵体世界中,当思想的力量足够大的时候,就能控制自己的世界。请问师父,这样想是否正确,接下来该往哪个阶段修?
台长答:这样想是一个必经的阶段。因为当一个人慢慢开悟之后,他会认识到这个世界是苦空无常的。实际上,想一想是不是一个片段?你在年轻的时候、幼儿园的时候,是不是一个片段?你读小学的时候是不是一个片段?读初中的时候,片段;高中,一个片段。所以人生就是在这么一段一段的过程当中成长。想一想你过去幼儿时代那些快乐现在还有吗?是不是没了?一关一关地、一节一节地都过去了,都没有了。这代表什么呢?这就很简单了,这就代表这个世界是苦空无常,因为过去了就没有了。那你要认识到,要更加增加自己的奋进和精进力,因为这个世界只有一个境界是永远存在的,那就是我们精神世界。所以要修,在活着的时候要借这个身体来修真的。你如果是灵体的话,你就不能做好事了,你搀扶别人不行了,对不对啊?你说鬼搀扶人家,人家怎么弄啊?只有人用身体去搀扶别人,帮助别人。所以佛法界讲叫“借假修真”假的身体修你真的本性。