shuohua20131018 15:22
Dapat menghormati dan mengikuti guru itu berasal dari jodoh masa lalu dan respon spiritual dari batin
Pendengar wanita: Dalam program Tanya Jawab Jumat lalu, Anda mengatakan kepada satu teman se-Dharma tentang dua hal yaitu “Mengikuti pada Kalyanamitta— guru yang baik” dan “Rasa hormat terhadap guru”. Saya ingin bertanya kepada Anda, ada begitu banyak guru yang baik di dunia ini, tetapi kami dapat menemukan guru sendiri di antara begitu banyak guru yang baik, dan kami bisa menghormati dan mengikuti guru. Di dalam ini, ada jodoh kehidupan lampau dan pembinaan diri dalam kehidupan ini, serta niat ketulusan hati. Masing-masing mencakup berapa rasionya?
Master menjawab: Sebenarnya, ketika kamu memiliki niat ketulusan hati, kamu baru akan menghormati. Jika kamu tidak memiliki niat ketulusan hati, kamu tidak akan mengerti untuk menghormati guru. Kamu tahu untuk menghormati guru ini karena kamu telah memahami kebenaran. Banyak orang bingung dan tidak hormat, mungkin guru ini juga tidak layak untuk kamu hormati, mengertikah?
Di kala itu, sebelum Sang Buddha parinirvana, begitu banyak murid berkumpul di sekelilingnya dan berkata, “Sang Buddha, jika Anda parinirvana, lalu kami harus bagaimana?” Sang Buddha berkata, “Setelah 500 tahun saya parinirvana, akan ada banyak guru yang baik dengan berbagai penampilan untuk mengajarkan Dharma kepada kalian, dan orang-orang yang mengajarkan Dharma ini semuanya dikarenakan ada saya Buddha di dalam tubuh mereka.” Dalam hal ini, jika itu benar, tentu tidak masalah. Bagaimana jika mereka adalah beberapa guru sesat yang mengajarkan Dharma?
Maka itu, pertama-tama harus melihat apakah dia disiplin diri atau tidak, misalnya apakah dia berfoya-foya menikmati hidup, bermain perempuan, dan berjudi? Jika orang ini memperlakukan orang lain dengan cara ini, dia sendiri tidak disiplin, tidak menaati sila, sebenarnya orang ini tidak benar. Meskipun kamu adalah seorang biksu, kamu tetap harus menaati sila. Sekarang banyak biksu, kamu juga tahu, Master tidak dapat berkata apa-apa, kalian telah melihatnya di surat kabar. Maka ini sudah ada masalah. Jika ada masalah, kamu harus melihatnya. Meskipun kamu mengenakan pakaian ini, tetapi sesungguhnya bagaimana hatimu?
Jika kamu membina bagian dalam dan tidak membina bagian luar, ini juga tidak bisa. Bahkan beberapa dari mereka yang kembali menjadi umat awam dan menikah, ini semua adalah kemunduran. Ketika kamu mengetahui hal-hal ini, maka dalam hatimu akan mengerti. Sebenarnya, ketika seseorang benar-benar menyadari bahwa dia telah bertemu dengan seorang Master yang baik atau guru yang baik, sebenarnya dia akan bisa merasakan, dia akan merasa bahwa guru ini sangat membantu saya, saya tidak boleh meninggalkannya. Saya tidak rela untuk meninggalkannya.
Sebenarnya, ini adalah guru yang baik yang kamu andalkan sendiri. Jika kamu merasa orang ini boleh ada dan boleh tiada, sebenarnya ini belum tentu adalah guru yang baik untukmu (Sudah mengerti. Artinya ada respon antara orang tersebut dengan guru ini) Ya, pikirkanlah, yang Master ajarkan kepada kalian adalah ajaran Buddha Dharma, kamu memang memiliki sifat Kebuddhaan di dalam hatimu. Buddha dalam hatimu dan Buddha Dharma yang diajarkan oleh Master saling merespon, kamu merasa Master ini pasti adalah guru yang baik, benar tidak? (Benar)
Jika Buddha di dalam hatimu tidak merespon apa yang dikatakan oleh guru ini, jadi apakah guru ini bisa menjadi gurumu yang baik? (Tidak, jodoh dia dengan guru ini tidak cukup.) Benar, misalnya, di dalam hati kamu tahu bahwa “Welas asih sebagai landasan”, dan guru ini berkata kepadamu: “Kamu pergi melawan dengannya, dia ini bukan ajaran yang benar. Kamu harus melawannya, kamu harus memarahinya, mereka ini semua adalah sesat, kita yang benar.” Lalu dalam hatimu, dari sifat Kebuddhaan kamu berkata, “Salah, ajaran Buddha itu tiada persaingan, agama Buddha itu tanpa persaingan.
Saya pikirkan dulu, Guan Shi Yin Pu Sa berkata bahwa welas asih adalah landasan.” Maka kamu telah terhubung dengan Bodhisattva dan Buddha. Begitu kamu terhubung, kamu akan merasa bahwa guru ini tidak benar, perlahan-lahan kamu akan merasa bahwa dia bukan guru yang baik. Dengan melihat perilaku, pemikiran, dan tutur katanya, kamu dapat melihat apakah guru ini adalah guru yang baik atau tidak (terima kasih, Master)
shuohua20131018 15:22
对师父的依止和尊重源自累世的缘分和内心的感应
女听众:上周五问答节目中您跟一位师兄提到“依止善知识”和“对师父的尊重”这两个问题。我想问您,这个世界上有这么多的善知识,但我们能在这么多的善知识当中找到自己的师父,并对师父依止和尊重,这里面前世的缘分和今世的修行、发心各占多大的比重呢?
台长答:实际上有了发心你才会尊敬,你不懂得发心,是不懂得尊重师父的。你懂得尊敬师父因为你明白了道理。很多人稀里糊涂地不尊敬,可能这个师父也并不是你值得尊敬的,明白吗?当年佛陀要涅槃之前,这么多的弟子围着他说:“佛陀,您要是涅槃之后,那我们怎么办呢?”佛陀说:“等我涅槃500年之后,会有很多的善知识化成各种各样的模样来给你们说法的,而这些说法的人都是由我佛陀在他们身上的。”像这个情况,正的那当然没问题了。如果有一些不好的邪师说法怎么办呢?那就要首先看他自己自律不自律,比方说他是不是吃喝玩乐、吃喝嫖赌?如果这个人对人家是这一套,自己不检点、不守戒律,这个人实际上就不行了,你哪怕是出家人,你也得守戒律啊。现在很多出家人,你也知道,师父不能讲什么,你们报纸上都看见了。所以这就是有问题了,有问题你就要看了。虽然你穿着这个衣服,但是你的心到底怎么样?是修内不修外,那也不行啊。甚至有些人还俗了、结婚了,这些都是倒退啊。这些东西你知道了,你心里就会明白。其实当一个人真正感悟到自己碰到一个好的师父、善知识的时候,实际上他会有感应的,他会觉得这个师父对我帮助太大了,我不应该离开他,我不会舍得离开他,实际上这个就是你自己依止的善知识了。如果当一个人你觉得可有可无的时候,实际上这个不一定是你的善知识(明白了,就是说这个人跟这个师父之间是有感应的)对,你想想看,师父给你们弘扬的是佛法,你心中本来都拥有着佛的本性,你的佛跟师父所教你的佛感应了,你觉得这个师父一定是一个善知识,对不对?(对)如果你心中的这个佛跟这个师父讲出来的没有感应,那这个师父能是你的好师父吗?(不是,他跟这个师父的缘分还不够)对啦,比方说你心中知道“慈悲为本”,这个师父跟你说:“你去跟他斗,他这个不是正法,你必须跟他去斗,你要去骂他,他们这个都是邪的,我们是正的。”那你从心里、你的佛的本性中当说“不对呀,佛法是无争的,佛教是无争的,让我想一想,观世音菩萨说慈悲为本嘛”。那你就跟菩萨和佛对上去了,一对上去你觉得这个师父不对嘛,那你就慢慢觉得他不是善知识了。看他的行为、思维,还有语言,你就能看出这个师父是不是善知识(谢谢师父)