Wenda20171217B 48:53
Bodhisattva mengingatkan harus menaati lima sila; bagaimana bisa menaati sila dengan baik
Pendengar wanita: Ketika rekan se-Dharma memasang dupa, sebuah suara dari Pu Sa mama di altar berkata, “Nak, tidak bisakah kamu menaati lima sila?” Apakah ini menyuruhnya untuk harus menaati lima sila? Apakah Bodhisattva peduli padanya sepanjang waktu?
Master menjawab: Ya, Bodhisattva berkata bahwa dia bahkan tidak dapat menaati lima sila. Tentu saja kamu harus membina lima sila, bagaimana kamu bisa tidak membina lima sila? Lima sila adalah paling dasar. Itu adalah prinsip yang harus ditaati oleh setiap orang. Membunuh, mencuri, melakukan perbuatan asusila, berbohong, dan minum minuman keras, mana yang diperbolehkan? Tanda di jalan begitu besar – “Jangan minum minuman keras dan mengemudi”. Tidak setujukah? (Ya) Membunuh, mencuri, melakukan perbuatan asusila, berbohong, bolehkah menipu orang? Bolehkah membunuh orang? Bolehkah mencuri barang? Atau apakah boleh melakukan perbuatan asusila? Semua ini tidak boleh dilakukan. (Ya) Tidak memiliki kualitas seperti ini, jangan berteman dengannya, apalagi belajar Buddha Dharma (Dia berpikir bahwa sila berbohong mungkin sulit untuk dilakukan, karena terkadang dia terlalu sibuk dengan pekerjaan dan tidak bisa melakukan hal-hal yang sudah dijanjikan kepada anak-anak.
Apakah itu termasuk mengingkari ikrar?) Baik-baik menjelaskan kepada anak, maka itu tidak termasuk mengingkari ikrar. Misalnya, berjanji kepada anak akan membawanya keluar pada hari tertentu, tetapi tidak jadi, “Nak, maaf, ibu sangat sibuk minggu ini, jadi saya pikir akan membawamu keluar dalam dua minggu nanti. “Lalu, apa itu berbohong? Berbohong adalah membual dan bohong. Hati tidak ingin membawanya keluar, mulut berkata “Besok saya bawa kamu keluar”, kemudian memberitahu dia “Ai ya, saya tidak pergi besok”, itu disebut berbohong.
Dengan tulus tidak disebut berbohong, kamu setidaknya harus tulus, kamu setidaknya benar-benar sangat sibuk. Kamu memang awalnya ingin bawa dia keluar, tetapi tidak jadi pergi, itu termasuk berbohong apa? (Oh, sudah mengerti. Dalam lima sila ada satu sila tentang “Tidak melakukan perbuatan asusila,” tetapi dia sudah menikah dan tidak melakukan pembinaan suci. Apakah ini termasuk mengingkari ikrar?) Perbuatan asusila yaitu memiliki hubungan di luar, ini adalah… oleh karena itu, biksu menaati sila dalam perbuatan asusila, menaati sila dalam nafsu birahi, itu adalah konsep yang berbeda, yang satu disebut menaati sila dari percabulan.
Tetapi kamu melakukan hubungan sah juga tidak boleh. Suami dan istri berdua melakukan hubungan yang sah juga termasuk melakukan pelanggaran. Sebagai praktisi Buddhis, apakah kamu melakukan hal binatang seperti itu sepanjang hari? Kamu boleh melakukannya untuk memiliki anak, tetapi kamu tidak boleh melakukannya setelah punya anak (suaminya tidak memiliki tingkat kesadaran spiritual ini, apakah itu termasuk mengingkari ikrar?) Suaminya tidak memiliki level ini, jadi dia hanya dapat menurunkan levelnya sendiri.
Siapa suruh kamu menikah. Mengapa biksu bisa? Tingkat kesadaran spiritualnya, untuk membuat dirinya suci, jadi dia tidak boleh mencari lawan jenis seperti ini untuk menghancurkan sila-silanya, menghancurkan kekuatan ketekunannya dalam membina pikirannya, itulah mengapa mereka ingin menjadi biksu. Kamu sudah menikah, dan kamu bilang “Saya ingin menaati sila dalam hal perbuatan asusila”, dan kemudian kamu masih mau menikah di sini, jadi apa yang kamu bicarakan? Apa yang harus dibicarakan? (Ya, lalu bisakah dia berikrar ini sekarang, yaitu, menaati lima sila?) Menaati lima sila boleh, menaati sila dalam hal perbuatan asusila boleh, tetapi jangan berikrar pembinaan suci (Tidak berikrar pembinaan suci?) Ya (Sudah mengerti) Dan tidak boleh berkata menaati sila perzinahan, berhenti pencabulan juga tidak boleh. Hanya boleh berkata “menaati sila dari melakukan perbuatan asusila”.
Menaati sila dari perbuatan asusila itu memiliki masalah yang besar. Setelah kamu menikah, kamu melihat seorang pria, memiliki niat buruk di pikiran, juga disebut perbuatan asusila. Karena perbuatan asusila itu ada dua macam, yang satu adalah perilaku, dan satu lagi adalah pemikiran, keduanya adalah perbuatan asusila (Terima kasih Master)
Wenda20171217B 48:53
菩萨提醒要守五戒;怎样能守好戒律
女听众:同修上香时,佛台上菩萨妈妈那里有个声音说:“孩儿,你连五戒都做不到吗?”这是否让她必须守五戒?菩萨是一直在关心她吗?
台长答:对啊,菩萨说她连五戒都守不到。你当然五戒要修啊,你怎么可以五戒不修啊?五戒是最起码的,做人都需要守的道理。杀、盗、淫、妄、酒,哪个可以啊?马路上标志这么大——“不能喝酒驾车”,反对的嘛(对)杀、盗、淫、妄,能骗人啊?能杀人啊?能偷东西啊?还是能邪淫啊?都不可以做的(是的)没有这种品质,朋友你都不要跟他交,何况学佛呢(她就是觉得妄语这个戒可能比较难守,因为有时候答应孩子的事情工作太忙了做不到,这算不算违愿?)好好跟孩子解释那就不违愿了。比方说,答应孩子礼拜几带他出去,没去,“孩子,对不起,妈妈这个礼拜特别忙,所以我想过两个礼拜再带你出去吧。
”那怎么叫妄语啊?妄语是吹牛、撒谎。心里不想带他出去,嘴巴里说“我明天带你出去”,然后跟人家说“哎呀,我明天不去了”,那叫妄语。真诚不叫妄语,你至少要真诚,你至少真的是很忙,你本来是想带他去,后来你没去成,那叫什么妄语啊?(哦,明白了。五戒里面有一条“不邪淫”,但是她结婚了,没有清修,这算不算违愿?)邪淫,就是跟外面的,这个是……所以法师是戒淫、戒淫欲的,那是不一样的概念,一个叫戒邪淫。但是你正淫也不行啊,整天夫妻两个人正淫也是犯罪。
学佛的人,你整天做畜生事情啊?你生孩子可以,生完了就不能乱来的(她先生没有这个境界,算不算违愿呢?)先生没这个境界,她只能把自己境界拉低,谁要你结婚的。那法师为什么?他的境界,为了让他自己纯洁,所以他不能找这种异性来破坏他的戒律,破坏他修心的这种精进力,所以他们才要出家。你结了婚,这里说“我要戒淫荡”,然后这里还结婚,那你讲什么?有什么好讲的?(嗯,那她现在可不可以许这个愿,就是守五戒?)守五戒可以,戒邪淫可以,不能许清修的(就不能许清修的愿)嗯(明白了)而且不能说戒淫,戒淫荡就不可以,只能“戒邪淫”。戒邪淫的话有很大的问题的,你结婚之后,你看见一个男的,脑子里动坏脑筋,也叫邪淫。因为邪淫分两种,一种是行为上的,一种是意念上的,都是邪淫(感恩师父开示)