10. Tubuh Dharma Buddha Pada Dasarnya Adalah Demikian Tidak Berubah
{Kata-kata pendahuluan dari Sekretariat 2OR} Wejangan bab ini sesungguhnya adalah isi pelajaran dari Master kepada murid didiknya, pada saat membereskan naskah wejangan, karena dalam pokok bahasan ini, ada beberapa hal yang terutama Master tujukan kepada pihak dalam, tidak untuk pihak luar. Maka seusai kami merapikan naskah dan meminta persetujuan Master, Master berwelas asih kepada semua makhluk dan berkata: “Lebih baik ditunjukkan saja untuk semuanya, agar semua praktisi Buddhis bisa memahami apa akibatnya kalau tidak melafalkan Xiao Fang Zi baik-baik.” Semoga naskah bab ini bisa membuat kita semua lebih memahami prinsip kebenaran ini, lebih menghargai Master kita. Di sini sengaja dihilangkan naskah aslinya, hanya sebagai panduan belajar untuk semuanya.
Sekarang ada beberapa perubahan keadaan di Alam Akhirat. Banyak orang melafalkan Xiao Fang Zi, asalkan yang di bakar, jika kamu tidak melafalkannya baik-baik, maka dosanya sudah mulai diperbesar. Ini bukan bercanda dengan kalian. Jika kamu sembarangan melafalkannya lalu membakarnya, pertama, membohongi arwah asing; Kedua, membohongi Dewa yang mengatur arwah-arwah di Akhirat; Ketiga, membohongi orang yang masih hidup; Keempat, membohongi Bodhisattva di Alam Surga, karena paritta berasal dari Bodhisattva. Coba kalian pikirkan, dosanya besar atau tidak? Barang siapa tidak melafalkan Xiao Fang Zi baik-baik, sembarangan membakarnya, Master beri tahu kalian, ini semua adalah pelanggaran hukum. Jika tidak melafalkannya baik-baik, terutama bagi grup pembantu pelafal paritta, Master beri tahu, walau dia masih hidup sebagai manusia, namun sudah seperti “setan hidup”, karena arwah siapapun yang berada di alam bawah sana boleh mencarinya. Mengapa? Karena dia sudah berdosa. Meskipun dia tidak melanggar hukum di dunia, akan tetapi dia telah melanggar hukum dunia yin, selain itu dia juga melanggar Hukum Surgawi. Ini adalah masalah besar, jangan bercanda. Siapapun yang berani sembarangan melafalkan Xiao Fang Zi, sama dengan mempersulit dirinya sendiri. Master pun tidak tahu, apakah nantinya dia masih bisa pergi ke Alam Surga atau tidak. Coba kalian pikirkan baik-baik.
Sekarang tubuh Dharma Master luar biasa kuat, memiliki kekuatan spiritual yang sangat besar. Pada dasarnya, asalkan kamu adalah orang yang melafalkan paritta dengan baik, begitu memohon kepada Master, maka Master bisa menjawab pertanyaannya. Akan tetapi Master tidak ingin membicarakan hal-hal ini di depan umum, karena pada dasarnya tetap saja melelahkan. Kalian harus ingat, tubuh Dharma tetap mengandalkan kekuatan Dharma. Jika tubuh Dharma orang ini sangat kuat, maka sesungguhnya ini menunjukkan bahwa kekuatan Dharma orang ini tiada batasnya. Kekuatan Dharma di Alam Manusia juga ditentukan oleh raga tubuhmu yang mengonsumsi beras gandum dan biji-bijian, dengan kata lain, tubuhnya sehat. Tubuh Master sangat penting, karena semakin sehat, maka kekuatan Dharma semakin besar, semakin bisa menolong lebih banyak orang. Kalau tubuh Master tidak sehat, maka bagaimana bisa memiliki kekuatan Dharma? Semuanya mencari Master di alam roh, tetapi roh Master yang sesungguhnya, memang ada di Alam Surga, namun nama Master juga tercatat di Alam Akhirat, akan tetapi roh sejati Master yang terbanyak tetap berada di Alam Manusia. Oleh karena itu, semoga kalian bisa menyayangi Master, jangan selalu membuat Master marah. Menganggap Master tidak tahu apa-apa, sebagai orang yang tidak bisa melihat apapun, maka sesungguhnya dia adalah orang yang paling bodoh. Oleh karena itu, kalian sendiri dalam menekuni Dharma daripada menjadi orang bodoh, lebih baik berbicara dan bekerja dengan jujur, jangan menutup-nutupi, jangan membohongi orang lain. Kalian para murid didik juga begitu, sebenarnya ingin menutupinya jangan sampai membuat Master marah, tetapi setelah Master mengetahuinya, Master tetap akan marah. Oleh karena itu, lebih baik jadilah orang yang jujur.
Hari ini Master akan membahas, tubuh Dharma tidak boleh tergoyahkan. Apakah tubuh Dharma itu? Yakni tubuh kita yang sekarang ini. Kita sekarang berada di alam Dharma, maka tubuh Dharma tidak boleh tergoyahkan, yakni jangan “tergerak” – terpengaruh, harus tetap seperti semula, dengan kata lain, tubuh saya masih tetap sama seperti sewaktu datang, begitu juga saat meninggal. Sesungguhnya yang dibicarakan di sini adalah roh pada tubuh manusia. Roh datang ke dalam tubuh ini, dulu seperti apa, maka tunggu sampai ia meninggalkan dunia ini, masih tetap seperti sedia kala. Berarti ia adalah orang yang baik. Karena sewaktu datang, ia sangat polos dan suci, maka sewaktu meninggal, ia juga tetap polos dan suci. Berarti orang ini datang dan pergi dengan bebas. Dia tidak mungkin terpikir bisa turun ke Neraka atau naik ke Surga. Dia sangat normal, sama seperti sewaktu datang, “ada datang dan ada pergi, sebenarnya juga tidak datang dan tidak pergi, tiada datang dan tiada pergi.” Dengan kata lain, saya tidak merasakan kalau saya datang, juga tidak merasakan kalau saya pergi, tidak datang dan juga tidak pergi, “semuanya seperti semula”, semuanya masih tetap sama. Jika kamu memandang segala hal atau benda di dunia ini dengan biasa-biasa saja, maka dirimu adalah Tatagatha – ru lai (seperti yang sebenarnya). Apakah yang dimaksud dengan“ru lai – seperti yang sebenarnya”? Tidak ada. Tiada yang datang masuk, juga tiada yang pergi keluar, tidak lagi mementingkan apapun. Jika datang dalam ketidakjelasan, dan juga pergi dalam ketidakjelasan, maka itu adalah kita manusia. Sedangkan Bodhisattva juga datang dan pergi, tidak merasa datang, juga tidak merasa pergi.
“Berpegang teguh pada sifat Kebuddhaan dan tetap tidak berubah”. Dengan kata lain, kamu tinggal lama di dunia ini, kamu pun seperti ini; Begitu juga jika kamu tinggal di dunia ini dalam waktu singkat, kamu pun tetap seperti ini. Jika begitu orang ini sudah mencapai hasil pembinaan tertentu. Saat orang ini datang, ia adalah Bodhisattva, maka saat pergi pun, ia tetap adalah Bodhisattva. Misalnya Master hari ini datang ke dunia ini untuk menolong kalian, dari atas turun ke bawah. Apabila Master seperti anak-anak konglomerat itu yang tidak membina diri baik-baik, maka mungkin hari ini Master tidak akan memiliki kemampuan ini, mungkin Master tidak akan bisa pulang kembali ke kampung halaman sendiri, maka pahala kebajikan Master akan habis terpakai. Sampai saat ini Master masih mengintrospeksi diri, mengoreksi diri sendiri. Meskipun Master di usia 3 tahun mulai bersembah sujud kepada Buddha, namun Master merasa jika sewaktu masih muda bisa lebih dini melafalkan paritta dan membina pikiran, mungkin stasiun radio ini akan dibangun lebih awal, dan mungkin akan menyelamatkan lebih banyak orang. Master sekarang terus-menerus menyesali masa lalu Master. Master di usia 48 tahun baru mulai melakukan hal ini, orang lain mengatakan bahwa ini sudah cukup bagus, namun Master masih merasa terlambat. Oleh karena itu, dikatakan bahwa seorang praktisi Buddhis harus memiliki kebijaksanaan, harus setiap saat mengoreksi diri sendiri, jangan ada perubahan apapun. Sesungguhnya kita jadi manusia memang harus begini, jangan sering berubah-ubah. Karena orang yang sering berubah adalah orang yang tidak bisa dipercaya, dan orang lain tidak ingin berteman denganmu.
Seperti Master sekarang, dari Alam Surga turun ke dunia ini, juga pasti berikrar besar, “Saya datang ke Alam Manusia, saya ingin menyelamatkan semua makhluk yang berjodoh, membabarkan Dharma kepada semua makhluk.” Akan tetapi setelah turun, Master harus pertahankan keabadian jiwa dan tidak berubah, Master baru bisa kembali ke Alam Surga. Jika Master turun ke dunia, kemudian mengejar kekayaan, ketenaran, dan keuntungan, maka menurutmu, apakah Master masih bisa kembali? Harus diingat baik-baik. Ada seorang pendengar yang mencari orang yang memiliki kekuatan supranatural untuk melihat buah kesucian Master di Alam Surga, terakhir diketahui bahwa Master adalah seorang murid utama dari Guan Shi Yin Pu Sa di Alam Surga. Lalu jika dikatakan dari ajaran Buddha Dharma, apakah Guan Shi Yin Pu Sa punya murid? Pada kenyataannya bisa dikatakan tidak ada, juga bisa dikatakan ada. Jika kalian pernah menonton teledrama {GuanShi Yin Pu Sa}, orang yang pernah menontonnya, apakah Guan Shi Yin Pu Sa punya murid? Punya. Kita semua bisa dikatakan sebagai muridnya, juga bisa dikatakan kita semua adalah murid Buddha, karena Guan Shi Yin Pu Sa adalah Buddha.
Semua Bodhisattva besar yang turun kembali ke dunia dengan tekad besar, harus dilihat perilakunya, dilihat apakah setiap hari dia rajin memajukan diri, apakah semakin banyak orang yang ditolongnya, apakah Dharmanya semakin lama semakin terang, apakah semakin banyak orang yang menerimanya, apakah hasilnya semakin bagus. Jika sudah memenuhi beberapa poin ini, maka yang lainnya tidak perlu dibahas lagi. Ingatlah, dalam melakukan segala hal harus dengan sepenuh hati, maka besar jasa kebajikannya; Jika tidak sungguh-sungguh, maka tidak akan ada jasa kebajikannya. Acara pelepasan makhluk hidup sebelumnya, untuk pergi ke sana pun perlu menyetir sampai 3 jam lebih perjalanan, banyak orang berpikir, “Begitu jauhnya, hanya melepas ikan lalu selesai.” Jika berpikir begitu, maka tidak akan ada jasa kebajikannya sama sekali. Kita sama sekali tidak boleh memiliki sedikit pun pemikiran liar. “Saya pergi menolong orang, saya pergi melepaskan makhluk hidup.” Hari ini saya menjaga ketertiban, saya membantu memapah orang tua naik ke mobil. Semuanya ada jasa kebajikannya, betapa bagusnya. Apabila menerbitkan kegiatan ini ke dalam koran, lalu bisa bagaimana? Saat Master menerima surat dari perdana menteri di tangan, jika perdana meteri sudah turun, bukankah surat ini juga akan menjadi kertas bekas. Lalu bagaimana? Kekayaan dan ketenaran bisa hilang dalam kejapan mata, bagaimana mungkin bisa terus dimiliki!
Kita setiap hari hidup di dunia ini, tidak mengetahui bahwa waktu dengan cepat berlalu membuat orang semakin tua. Cobalah bercermin, apakah diri sendiri bisa selamanya tidak berkeriput? Apakah umurmu bisa selamanya terus begini? Ini tidak mungkin. Hanya hatimu yang bisa selamanya tidak tua, selamanya bersih, selamanya suci. Jika hatimu bersih dan gembira, dan bagaikan bunga yang selamanya mekar, maka kamu selamanya tidak akan tua. Oleh karena itu, tubuh Dharma Buddha pada dasarnya adalah demikian tidak berubah. Tubuh Dharma pada dasarnya adalah Buddha. Tubuh kalian setiap orang pada dasarnya adalah tubuh Buddha. Akan tetapi apakah kalian menyayanginya? Kalian menggunakan tubuh kalian untuk melakukan banyak kejahatan, apakah kalian tahu? Kejahatan kecil seperti mencuri makanan orang lain. Apakah Bodhisattva akan melakukan hal ini? Karena tubuh kalian adalah tubuh Buddha dan Bodhisattva, karena sifat dasar dalam hatimu adalah Buddha dan Bodhisattva, maka kelakuan yang kamu lakukan dengan tanganmu apakah sesuai Buddha dan Bodhisattva? Segala kelakuan kotor yang kamu lakukan, misalnya mencuri, mengambil, memarahi, memukul, maka kamu akan semakin jauh dari Bodhisattva, semakin jauh dari Buddha. Bagaimana mungkin Buddha dan Bodhisattva bisa berada pada tubuhmu? Banyak orang yang bertanya kepada Master di stasiun radio: “Master, apakah Bodhisattva berada pada diri saya?” Sebenarnya pertanyaan yang mereka tanyakan ini sungguh kasihan sekali. Bodhisattva hanya akan memberkati jiwa dan tubuh yang bersih.
Banyak orang bertanya kepada Master, apakah Bodhisattva pernah datang ke rumahnya? Sesungguhnya Bodhisattva datang ke rumah, bukan masuk ke dalam rupang Buddha yang berada di rumahmu, melainkan Beliau tetap berada di Alam Surga, hanya saja Beliau memperhatikanmu, melihatmu, dengan begitu Master baru bisa mengetahui apakah Bodhisattva pernah datang atau tidak. Sesungguhnya Bodhisattva hanya menggunakan pemikiranNya, maka dapat melindungimu, membantumu. Sama seperti kalian, ketika orang tua tidak berada disisi kalian, namun dalam pemikiran mereka selalu melindungi kalian, tunggu saat kalian mengalami kesulitan, mereka akan segera mengambil inisiatif untuk membantu kalian, yang punya uang mengeluarkan uang, yang punya tenaga mengeluarkan tenaga. Oleh karena itu, bagaimana mungkin Bodhisattva setiap hari tinggal bersamamu? Dan datang ke atas altar Buddha kecil di rumahmu? Memangnya Bodhisattva perlu memakan buah persembahanmu? Yang dipersembahkan di sana adalah hatimu! Mempersembahkan buah sama dengan mempersembahkan hatimu, bunga adalah sebab-akibat. Mengapa bunga bisa mekar? Berbuah? Karena sesuatu yang baik yang telah kamu tanam, maka bungamu akan mekar semakin besar. Jika medan aura di rumah bagus, maka “pohon rumbia pun bisa berbunga”. Jika di rumah ada orang yang sial, maka bunga sebagus apapun akan layu. Bunga dan tumbuhan juga memiliki nyawa. Coba pikirkan baik-baik, segala bibit karma yang ditanam seseorang akan ada buah karmanya. Kalian para murid jika ingin membohongi Bodhisattva atau membohongi Master, maka nantinya pasti akan ada buah karmanya. Bahkan keluarga kalian sendiri, jika kamu menanam bibit karma yang tidak baik ini, maka kamu pun akan menerima buah karmanya.
Kalian harus memiliki kebijaksanaan dan moralitas yang sempurna. Seseorang jika hanya memiliki kebijaksanaan tanpa moralitas, ini namanya tidak sempurna. Ada sebagian orang memiliki moralitas, berusaha keras melakukan jasa kebajikan sebanyak mungkin, namun tidak terbuka kebijaksanaannya, apakah ini termasuk sempurna? Kebijaksanaan dan moralitas harus sempurna. Coba kamu lihat, kita semasa kecil dikatakan “tubuh kebijaksanaan dan moralitas” yang berkembang dalam 3 aspek. Pada saat itu, tubuh kebijaksanaan dan moralitas tidak bisa dipahami menggunakan ajaran Buddha Dharma dengan begitu dalam, sesungguhnya kebijaksanaan bukanlah kecerdasan intelektual, atau kecerdasan, mengira moralitas adalah bermoral, memiliki moral dan etika profesional. Sesungguhnya setelah menekuni Dharma, kita bisa mengetahui bahwa alam Dharma di sekitar kita, harus menggunakan kesempurnaan kebijaksanaan dan moralitas kamu untuk meliputi seluruh alam Dharma. Harus memiliki pemikiran yang lebih tinggi, dengan kata lain, kamu harus bisa melampaui kebijaksanaan diri sendiri. Contohnya, saat kita biasanya melihat satu hal, “Oh, toko ini mulai buka pukul delapan”, ini adalah pemikiran yang biasa. Jika kamu memiliki pemikiran yang lebih tinggi, “Toko buka pukul delapan, apakah pemiliknya akan datang terlambat? Jika datang terlambat, lalu hari ini ada tamu penting datang, lalu harus bagaimana? Saya seharusnya pergi mengambil kunci darinya, atau meneleponnya dan memintanya besok datang tepat waktu”, maka kebijaksanaanmu sudah melampaui standar pemikiranmu yang sebelumnya. Harus bisa berpikir lebih jauh, akan tetapi bukan meminta kalian untuk menggunakannya dalam mencari uang di dunia ini, melainkan menggunakannya untuk menolong orang lain, menyelamatkan kesadaran spiritual orang-orang di seluruh alam Dharma ini.