7. Sifat Kosong dari Pandangan yang Benar 正见的性空

7. Sifat Kosong dari Pandangan yang Benar

Hari ini Master akan membahas tentang sifat kosong. Sifat di sini adalah sifat dasar, sedangkan kosong sama dengan tidak ada. Ketika seseorang bersifat kosong, maka itu adalah saat yang tepat untuk menerima kebenaran yang sesungguhnya, dan dia akan memenangkan kebenaran tersebut. Apabila sifat seseorang tidak kosong, sudah ternodai oleh debu kotoran dunia fana, menurut kalian, apakah pikiran kalian masih bisa menyimpan hal lain? Meskipun kita sudah memasukkan hal yang baru ke dalamnya, namun tetap akan ternoda dan tercerai berai. Oleh karena itu, hanya dengan sepenuhnya kosong, Anda baru bisa menggapai tingkat kesadaran yang lain. Contoh, air di dalam aquarium, jika Anda mengeluarkan 2/3 air dari aquarium, dan meninggalkan 1/3 air kotor di dalamnya, kemudian menambahkan kembali 2/3 air bersih, maka itu hanya akan menurunkan kadar kepekatan air kotor di dalam aquarium, akan tetapi tidak bisa sepenuhnya menghilangkan kotoran yang terkandung di air yang semula, sebaliknya malah membuat 2/3 air yang bersih ini turut menjadi kotor. Ini seperti pikiran Anda, jika di dalamnya terdapat banyak hal-hal buruk, ini bukanlah sesuatu yang bisa Anda hilangkan sendiri dengan sepenuhnya, lagipula pada saat Anda menghilangkannya, maka hal baik yang baru saja dipelajari akan kembali bercampur dengan hal buruk yang masih tersisa, lalu pada saat yang sama akan tercipta dua jenis kesadaran, dua macam pemikiran: terkadang mengikuti arus menyimpang ke sisi yang buruk, namun terkadang kedua pemikiran ini akan saling berdebat dalam pikiran Anda. Misalnya, jika yang tersimpan dalam pikiran Anda semuanya adalah hal-hal yang tidak baik, maka ketika ada pemikiran baik yang masuk, Anda akan meragukannya, sehingga pemikiran yang baik ini tidak bisa bertahan lama di dalam pikiran Anda. Semoga kalian semua bisa benar-benar memperhatikan masalah yang menyangkut sifat kosong ini, karena ketika seseorang mampu mengosongkan sifatnya, maka akan memulihkan kembali sifat dasarnya yang baik hati. Pada saat sifat dasar Anda kosong, maka tidak akan tersimpan lagi hal-hal yang tidak baik, tidak akan ada lagi keberadaan hal-hal yang jahat, itu berarti Anda sudah memulihkan kembali kebenaran sejati, yakni sifat dasar Anda yang paling semula.

Sifat kosong melingkupi keberadaan 12 nidana atau sebab-musabab, kedua belas nidana ini harus bisa dihapus dari sifat kosong Anda, Anda harus bisa mengendalikannya, dengan begitu Anda baru bisa memiliki sifat yang kosong, ini sangat tidak mudah. Setelah seseorang terbuka kesadarannya, dia seharusnya memahami pandangan benar yang sesungguhnya mengenai 12 nidana ini, adalah sifat kosong. Setelah mampu memahami secara total, seseorang baru bisa memiliki sifat kosong. Contohnya, ketika Anda melihat hal-hal yang baik, maka semua akan berlalu dalam sekejap, begitu juga dengan hal-hal yang menyenangkan, semua akan berlalu dalam sekejap, dan lain sebagainya, semua ini hanya bersifat sementara, dan merupakan tembok penghalang bagi kalian dalam menjalani pembinaan diri, oleh karena itu, kita harus bisa menghilangkan tembok-tembok penghalang ini, serta memahami bahwa mereka hanya bersifat sementara, serta mampu menyadari kebenaran hidup yang sesungguhnya.

Sifat kosong sama dengan pandangan yang benar, yaitu pemahaman yang benar. Dari hal-hal atau benda-benda ini, kita bisa memahami kebenaran yang paling nyata, yaitu sifat kosong. Contohnya, ada orang yang memberi tahu Anda bahwa seafood ini sangat enak, namun Anda tidak merasa begitu, karena Anda sudah menyadari bahwa seenak apapun makanan ini, namun setelah dimakan, tidak lama kemudian dia akan lenyap dan berubah menjadi benda lain. Pada saat Anda bisa menyadari karakteristik alami dari benda tersebut, maka Anda tidak akan mengaguminya, dan Anda tidak akan bersikeras untuk mendapatkannya. Masalahnya, orang-orang seringkali hanya melihat wujud luar, tanpa melihat sifat aslinya, Master mengajarkan kalian untuk belajar melihat sifat asli dari suatu benda atau suatu masalah, kalian harus bisa melihat hal yang sesungguhnya, serta pemahaman benar yang terlahir darinya. Misalnya, ada orang yang memberi Anda makan lobster, Anda tahu diri Anda tidak boleh memakannya, karena: pertama, lobster ini akan mati karena saya; yang kedua, jika saya makan lobster ini, berarti saya sudah berbuat karma buruk, dan lain-lain – ketika muncul pemikiran-pemikiran yang benar dalam diri Anda, maka Anda tidak akan memakannya. Oleh karena itu, segala hal di dunia ini, bila Anda bisa memikirkan alasan yang benar untuk mencegah lahirnya suatu kemelekatan dalam diri Anda, yakni pemikiran untuk mengejar dan mendapatkannya, ini berarti Anda memiliki sifat Kebuddhaan.

12 nidana di dunia ini, adalah: 1) kebodohan – avijja; 2) perbuatan atau tindakan – sankhara; 3) kesadaran – vinnana; 4) batin dan jasmani – namarupa; 5) enam landasan indra – salayatana; 6) sentuhan – phassa; 7) perasaan – vedana; 8) keinginan atau kehausan – tanha; 9) kemelekatan – upadana; 10) keberadaan – bhava; 11) kelahiran – jati; 12) penuaan dan kematian – jarmarana. (pada kesempatan lain, Master akan memberikan pembahasan lebih mendetail mengenai hal ini pada para murid.)

Hidup setiap orang berbeda-beda, dengan kata lain nasib setiap orang tidak sama, orang-orang memiliki lingkungan, latar belakang, dan pengalaman yang tidak sama, ini mengapa dikatakan hidup setiap orang berbeda-beda. Berputar-putar sampai ke mana pun, semuanya masih berada di dalam 12 sebab-musabab atau nidana ini, sedangkan ke 12 nidana ini sendiri bukanlah pandangan yang benar, seperti ketika kita mencium aroma yang harum, lalu muncul perasaan senang, namun tidak lama kemudian, perasaan itu akan hilang, itu tandanya hal ini bukan sesuatu yang benar, karena sesuatu yang benar bersifat kekal. Hanya sifat kosong yang merupakan pandangan yang benar, ketika Anda memiliki sifat kosong, maka sifat dasar Anda semuanya akan menjadi kosong, itulah pandangan yang benar, ini sama dengan waktu kebenaran yang kosong, yakni kekosongan yang tidak dibatasi oleh waktu, itulah kekosongan yang benar. Anda tidak akan memiliki pandangan yang menyimpang terhadap segala benda di dunia ini yang tidak memiliki batasan waktu. Dengan memiliki pandangan yang benar, Anda baru bisa melihat kebenaran dari segala hal di dunia, baru bisa terlahir pandangan yang benar terhadap segala benda di dunia ini. Dengan memiliki pandangan yang benar, sesudah melihat kebenaran dari seluruh dunia ini, dan memperoleh sifat kosong, serta menyatukan sifat kosong ini dengan kebenaran hidup di dunia ini, Anda baru bisa tersadarkan akan pandangan yang benar di Alam Manusia ini, karena sifat dasar manusia itu sesungguhnya kosong, maka ia mampu melebur dengan kebenaran sejati. Mengapa dikatakan “melebur dengan kebenaran sejati”? Contohnya, manusia sama-sama mencintai perdamaian, itu karena sifat dasar manusia menyatu dengan kebenaran dunia ini, yaitu setiap orang memiliki hati yang tulus dan polos, tidak suka melakukan kejahatan, dan segala hal yang dilakukannya harus sesuai dengan kebenaran sejati, inilah yang disebut dengan pandangan yang benar. Apabila kita sendiri masih tidak bisa membedakan dengan jelas, mana yang baik dan mana yang jahat, maka walau sudah jelas-jelas melakukan kejahatan, Anda tetap akan mencari-cari alasan: “Saya tidak punya pilihan lain, saya berbuat begitu untuk menghukumnya, maka saya baru melakukan hal ini”, ini bukanlah pandangan yang benar. Pandangan yang benar bersifat kosong, sedangkan sifat kosong adalah pandangan yang benar, sifat kosong merupakan kebenaran sejati, dan hanya dengan memiliki kebenaran sejati, seseorang baru bisa tidak ternodai di tengah orang-orang di dunia ini.

Ketika seseorang tidak ternodai oleh kekotoran duniawi, maka tidak akan ada penambahan juga tidak akan ada pengurangan, juga tidak ada lagi kesucian, yakni tidak ada lagi istilah bersih atau tidak bersih, tidak peduli bersih atau tidak, karena bersih berarti tidak ternoda, tidak ada lagi yang bisa mempengaruhi tubuh Anda. Juga tidak ada lagi kelahiran, karena nyawa Anda sudah memperoleh sifat dasar, karena (maka) tidak akan terlahir, maka tidak akan ada lagi kelahiran dan kematian, juga tidak akan ada lagi penuaan dan kematian, karena sifat kosong tidak ada menua dan mati, juga tidak ada lagi penuaan dan kematian yang tak berujung, karena Anda tidak akan terlahir, juga tidak akan mati, maka tidak ada lagi keberadaan tua dan mati, tidak akan mengalami fase lahir-tua-sakit-mati, maka juga tidak akan ada kelenyapan. Tidak ada lagi penderitaan – penyebab penderitaan – lenyapnya penderitaan – serta jalan untuk membebaskan diri dari penderitaan, dengan kata lain, orang ini tidak akan lenyap, Anda tidak menderita, maka tidak ada lagi kematian bagi Anda, lalu mana mungkin masih ada nidana? Tentu saja, ke 12 nidana ini juga akan hancur dengan sendirinya, kerisauan juga akan hilang. Setelah ke 12 nidana ini lenyap, maka tidak ada lagi kelahiran dan kelenyapan, tidak ada lagi penambahan dan pengurangan, tidak ada lagi kekotoran dan ketidaksucian, maka yang dibahas dalam paritta {Xin Jing} – Sutra Hati adalah sifat kosong. Apabila seseorang bisa mencapai sifat kosong, maka akan tercipta kekuatan yang luar biasa besarnya dan tiada habisnya. Jika murid-murid sekalian bersedia mendengarkannya, maka Master bisa membahas paritta-paritta dengan menggunakan bahasa sehari-hari, untuk membangkitkan kebijaksanaan kalian.

Kalian harus ingat: bahwa kalian harus bisa melihat kebenaran yang sesungguhnya dari segala kerisauan dan segala kehidupan di dunia ini, semuanya hanyalah permukaan hidup, hanyalah suatu wujud luar yang terlihat, bukan sesuatu yang nyata.