26. Mempelajari Kesadaran Bodhisattva, Berubah Menjadi Orang Suci 学菩萨界,转凡成圣

26. Mempelajari Kesadaran Bodhisattva, Berubah Menjadi Orang Suci

Kalian semua tahu bahwa melakukan perbuatan baik bisa diubah menjadi jasa kebajikan, kalau begitu saya ingin bertanya pada kalian: seseorang yang memiliki jasa kebajikan, apakah jasa kebajikannya bisa berubah menjadi karma baik? Saya beritahu ya, ini bisa terjadi pada seorang praktisi yang sudah menjadi biksu atau biksuni, seumur hidup ini mereka membina diri hidup membiara (menjadi biksu atau biksuni), jika mereka tidak membina diri dengan baik, maka di kehidupan selanjutnya, mereka akan terlahir sebagai manusia, kemudian seluruh jasa kebajikannya akan berubah menjadi balasan pahala. Contohnya, melafalkan paritta tidak sepenuh hati (tidak serius), memiliki pemikiran jahat atau melakukan hal-hal yang tidak baik, dan sejenisnya, maka seluruh jasa kebajikannya yang dikumpulkan di kehidupan ini akan berubah menjadi berkah pahala, karena buah karmanya sudah ditetapkan yakni terlahir sebagai manusia, maka pembinaan dirinya seumur hidup ini sia-sia. Master memberitahu kalian kebenaran ini, karena menghendaki kalian untuk harus terus tekun membina perilaku dan pikiran dengan baik, selain itu, kalian juga harus terus-meneruskan semua jasa kebajikan yang telah kalian lakukan, dengan begitu kalian baru bisa mempertahankan jasa kebajikan ini.

Kita semua sedang meneladani Bodhisattva, meneladani semangat welas asih Bodhisattva, hari ini Master akan membahas tentang “Dasabhumi” – sepuluh tingkat kesadaran Bodhisattva, setiap kali Master hanya membahas tentang Bodhisattva kesadaran tingkat pertama atau pramuditā. Dasabhūmi adalah sepuluh tingkat kesadaran Bodhisattva, kesadaran spiritual Bodhisattva adalah kesadaran spiritual yang harus kita teladani, walaupun sekarang kita sedang meneladani Buddha dan Bodhisattva, namun kita harus mengetahui sesungguhnya seperti apa tingkat-tingkat kesadaran Bodhisattva.

Dasabhumi atau sepuluh tingkat kesadaran Bodhisattva, disebut juga sebagai sepuluh tingkat suci, yang kita teladani dari Bodhisattva adalah kesadaran spiritualnya, sedangkan kesadaran spiritual Bodhisattva terbagi menjadi sepuluh tingkatan yang berbeda, kita harus mengetahui sudah sampai di mana tingkat pembinaan kita, dengan kata lain, kita harus memahami sudah sampai di tingkat manakah pembinaan kita. Sekarang Master akan menjabarkan sepuluh tingkat kesadaran Bodhisattva ini satu per satu, pertama-tama menguraikannya dari teori tertulis, kemudian menggunakan bahasa sehari-hari mengulasnya secara terperinci kesepuluh tingkat kesadaran spiritual Bodhisattva ini kepada kalian, supaya kalian bisa membina dan meneladani kesepuluh tingkatan Bodhisattva ini, supaya kalian memahami perbedaan setiap tingkatan kesadaran spiritual Bodhisattva, lalu bagaimana agar kalian bisa mencapai kesepuluh tingkatan Bodhisattva ini.

Hari ini saya akan membahas tentang Bodhisattva tingkat pertama, atau Bodhisattva tingkat awal, juga disebut dengan Sukacita Bodhisattva. Sukacita atau pramuditā: tingkatan awal yang dicapai setelah keluar dari tingkat kesadaran spiritual orang awam menjadi kesadaran orang suci,  luapan kegembiraan dari dalam hati, membuatnya senantiasa bersukacita, oleh karena itu dinamakan Sukacita Bodhisattva, membina kebijaksanaan dengan mendengar dan berpikir, disertai dengan penerapan kebijaksanaan dalam tindakan, memutuskan sifat manusia awam yang dipenuhi dengan ketidaktahuan, mencapai kesempurnaan jasa kebajikan dengan mengembangkan paramita – berdana sebagai pendukung.

Pramuditā atau Bodhisattva tingkat awal, berarti baru saja mencapai kesadaran spiritual Bodhisattva. Bodhisattva tingkat awal dinamakan juga sebagai pramudita atau Sukacita Bodhisattva, Anda baru saja terbebaskan dari kesadaran awam, baru meninggalkan kesadaran spiritual duniawi, mencapai kesadaran spiritual orang suci, yakni tingkat kesadaran spiritual Bodhisattva. Dengan kata lain, Anda baru saja terlepas dari tingkat kesadaran orang biasa, yaitu kesadaran spiritual manusia awam, mulai menuju tingkat kesadaran spiritual Bodhisattva. Baru saja mencapai kesadaran yang suci, yakni Anda baru saja memasuki kesadaran spiritual orang suci. Perasaan sukacita meluap keluar dari dalam lubuk hati Anda, yakni perasaan senang, dan gembira, dimana Anda baru saja mulai merasakan kegembiraan dalam lubuk hati Anda yang melebur ke tingkat kesucian, yang juga telah melebur atau melenyapkan segala hal keduniawian menuju ke tingkat Kebuddhaan. Kegembiraan  adalah perasaan sukacita, yakni saya sangat bersukacita mencapai kesadaran spiritual orang suci, memasuki tingkatan spiritual Bodhisattva, Anda sudah tersadarkan (mencapai penerangan), Anda sudah memahami bahwa kehidupan ini hanyalah perpaduan antara sebab-musabab (nidana). Selalu bersikap sukacita dalam menghadapi masalah apapun, dapat bersatu padu, bersikap toleran terhadap segala hal duniawi, lalu masuk ke tingkat kesucian. Anda akan bersukacita dalam mengerjakan apapun. Kebahagiaan yang melebur dalam hati mencuat keluar, ini adalah empat keadaan batin yang luhur yang mulai meluap keluar, ada suatu sumber kekuatan yang menembus diri Anda sampai ke atas, bagaikan sebuah roket, begitu sumber energi pemicunya meluap, maka roket ini akan meluncur ke atas. Karena Pramudita Bodhisattva akan selalu dipenuhi perasaan sukacita dalam menghadapi segala hal, oleh karena itu disebut Sukacita Bodhisattva. Pramudita Bodhisattva akan selalu bergembira dalam mengerjakan apapun, selalu merasa gembira, dia bisa melihat kebenaran atas segala hal, dia mampu memahami segala kebenaran, karena hanya manusia biasa yang bisa merasa tidak senang, merasa sedih, dan merasa risau.

Membina kebijaksanaan dengan mendengar dan berpikir, untuk membina kebijaksanaan Anda, “mendengar” adalah mengenali dengan melihat, mendengar, membaui, dan lainnya. “Mengenali” di sini bukan berarti yang Anda dengar baru dinamakan “mendengar”, melainkan semua respon sensual duniawi yang Anda kenali melalui enam akar indrawi Anda termasuk dari “mendengar”, yakni semua benda yang berhubungan dengan Anda, semuanya dinamakan “mendengar”, “mendengar” di sini adalah suatu pemahaman yang menyeluruh. Mendengar dan berpikir, berarti setelah Anda berhubungan dengan sesuatu hal, maka akan terlahir suatu pemikiran, setelah ada satu pemikiran, baru bisa membina kebijaksanaan, oleh karena itu dinamakan membina kebijaksanaan melalui mendengar dan berpikir. Semua benda-benda yang Anda lihat di dunia ini, setelah masuk dan disaring oleh otak Anda, ketika memikirkannya, Anda harus menggunakan pandangan benar Bodhisattva untuk memikirkannya, pada saat itu proses ini akan menjadi pembinaan pikiran, Anda akan mulai menggunakan kebijaksanaan Anda.

Bagaimana kita bisa memiliki kebijaksanaan? Dengan belajar mentransformasikan sesuatu yang Anda lihat. Contohnya, huruf mandarin yang disederhanakan setelah ditransformasi oleh software komputer, bisa berubah menjadi huruf mandarin tradisional. Sedangkan huruf mandarin tradisional juga bisa diubah menjadi huruf mandarin yang disederhanakan. Dengan kata lain, pikiran Bodhisattva bagaikan sebuah mesin transformasi (pengubah), segala sesuatu yang masuk, setelah disaring oleh otak kita, akan berubah menjadi sesuatu milik Bodhisattva, akan tetapi harus ditambah dengan tindakan yang bijaksana, dengan kata lain, seluruh tindakan Anda, pembinaan perilaku Anda, harus memiliki kebijaksanaan, ini yang disebut dengan menerapkan kebijaksanaan dalam perilaku. Dengan kata lain semua perilaku yang Anda lakukan harus memiliki kebijaksanaan. Contohnya, ketika bertengkar dengan orang lain, perilaku Anda ini bijaksana atau tidak? Mencuri barang milik orang lain, membohongi orang lain, menurut kalian, perilaku-perilaku ini bijaksana atau tidak? Perilaku-perilaku ini menunjukkan bahwa orang yang melakukannya sama sekali tidak mencapai tingkat kesadaran Bodhisattva. Segala perilaku Bodhisattva tingkat awal, termasuk perilaku pemikiran dan perilaku psikologisnya, semuanya mengandung kebijaksanaan, dan kebijaksanaan ini adalah kebijaksanaan Bodhisattva.

Memutuskan sifat awam diriku, dengan kata lain harus memutuskan ketidaktahuan pada diri kita, setiap orang adalah manusia awam biasa, sedangkan orang awam hanya memikirkan dirinya sendiri, orang awam ini adalah manusia biasa. Sifatku adalah sifat dasar diriku, yang mana adalah ketidaktahuan. Dengan kata lain, memutuskan ketidaktahuan diri Anda, mengapa sekarang Anda bisa memiliki ketidaktahuan? Karena kesalahan yang Anda lakukan di masa lalu, membuat jiwa Anda ternodai oleh kekotoran duniawi, baru bisa menjadi ketidaktahuan, oleh karena itu, Bodhisattva mengatakan, harus memutuskan sifat awam – ketidaktahuan dalam diriku. Mencapai kesempurnaan jasa kebajikan dengan dengan mengembangkan paramita – berdana sebagai pendukung, dengan kata lain segala jasa kebajikan Buddha Dharma yang Anda capai, yakni seluruh jasa kebajikan Anda sekarang, terlepas dari ketidaktahuan dan kebiasaan buruk diri sendiri, yaitu semua yang Anda pikirkan, semua yang Anda ucapkan, semua yang Anda dengar, semua yang Anda lakukan, seluruhnya dipenuhi dengan kebijaksanaan Bodhisattva (paramita, adalah tepian) menggunakan kesadaran spiritual Anda untuk meningkatkan diri selevel lebih atas, setingkat lebih tinggi.

Tiga bhumi sebagai satu Alam Dharma, sampai pada akhirnya mencapai kesadaran spiritual Bodhisattva tingkat kesepuluh – Dharmamegha, adalah tingkat yang paling sempurna, ini seperti satu kalimat dalam Sutra Hati, “anuttara-samyak-sambodhi“, yakni penerangan yang teratas yang paling sempurna. Kalian semua sudah bisa melafalkan Sutra Hati, apakah kalian tahu judul keseluruhan dari Sutra Hati? “Bo Re Bo Luo Mi Duo Xin Jing”, di mana “Bo Re”adalah prajna – kebijaksanaan, “Bo Luo Mi” adalah tepian, “Duo” adalah mencapai, jadi arti dari keseluruhan judul Sutra Hati adalah agar pikiran Anda bisa mencapai tepian yang Anda impikan, yakni mencapai tingkat kesadaran sempurna, dengan menggunakan kebijaksanaan Anda untuk mencapai tepian, dengan kata lain menggunakan kesadaran spiritual Anda untuk mencapai tingkat kesadaran yang lebih tinggi. Master sering membahas tentang kebijaksanaan prajna, Buddha Sakyamuni sudah membabarkan Dharma selama 49 tahun, yang diajarkan Beliau adalah kebijaksanaan prajna. Kebijaksanaan adalah yang terpenting bagi kita, karena dengan memiliki kebijaksanaan, kita baru bisa tersadarkan dan mencapai penerangan, kita baru bisa membina diri dengan baik, jika Anda tidak memiliki kebijaksanaan dan tidak memahami apapun, lalu bagaimana Anda bisa menjalani pembinaan diri?

Hari ini karena keterbatasan waktu, sampai di sini dulu pembahasan kita, untuk selanjutnya, Master akan membahas syarat untuk mencapai kesadaran Bodhisattva tingkat awal, lalu bagaimana cara agar bisa berubah dari manusia biasa menjadi Bodhisattva, bagaimana membina pemikiran duniawi yang dimiliki sekarang agar bisa memasuki kesadaran spiritual Bodhisattva, Master menggambarkan pengalaman Master menggunakan syair delapan kalimat, untuk menasihati semua makhluk agar bisa terbebas dari ketersesatan dan mencapai penerangan, bisa segera mencapai penerangan Bodhi.

Hidup di dunia sulit menjadi Buddha, hanya membina pikiran pelan-pelan,

Pencerahan teratas yang paling sempurna, mengandalkan sila – konsentrasi – kebijaksanaan

Menghilangkan ketidaktahuan, memerlukan kesabaran dan pencerahan

Mencapai kesadaran Dharma yang paling sempurna, manusia awam menjadi Bodhisattva.