25. Membina Tubuh Balasan di Dunia ini Menjadi Tubuh Dharma Bodhisattva 用人间的报身来修成菩萨的法身

25. Membina Tubuh Balasan di Dunia ini Menjadi Tubuh Dharma Bodhisattva

Sebelumnya, Master pernah membahas sedikit tentang tubuh Dharma, tubuh perubahan, dan tubuh perwujudan. Kalau begitu apa yang disebut dengan tubuh perubahan? Mengapa disebut sebagai tubuh dharma? Apa maksud dari tubuh perwujudan? Apa perbedaannya? Pertama, kita akan membahas tentang tubuh perubahan, tubuh perubahan dengan penampakan yang seperti apa berada di dalam dimensi hidup kita ini? Contohnya, kita memiliki tubuh badaniah yang hidup dalam dimensi ini, kalau begitu tubuh perubahan dalam wujud apakah hidup di dalam Alam Manusia? Apakah fungsinya?

Pertama, saya akan memberitahu kalian, tubuh perubahan bisa berubah menjadi dua tubuh: tubuh yang pertama adalah tubuh Dharma, tubuh yang kedua adalah tubuh perwujudan. Tubuh Dharma adalah tubuh Bodhisattva, perilaku dan gerak-geriknya bisa mempengaruhi pihak lain, selain itu tubuh ini bisa terlihat, juga bisa tidak terlihat oleh orang-orang di dunia ini. Hanya seseorang yang sudah mencapai kesadaran spiritual Bodhisattva, baru bisa memiliki tubuh yang disebut sebagai tubuh Dharma. Tubuh perwujudan adalah tubuh kita di dunia ini yang menekuni dan mempraktikkan Ajaran Buddha Dharma, tubuh kita di dunia ini bisa kita miliki, karena kita memiliki buah karma ini, karena manusia memiliki tubuh perwujudan (yang menerima balasan karma). Jika seseorang karena telah melakukan banyak perbuatan Bodhisattva di Alam Manusia dan di Surga, dia baru bisa terbebas dari tumimbal lahir enam alam dan naik ke Surga menjadi Bodhisattva, maka tubuh perwujudan ini ini akan berubah menjadi tubuh Dharma. Saya beritahu kalian, Raja Langit di Alam Surga Kamaloka juga merupakan sambhogakaya Bodhisattva, sedangkan di Alam Surga Rupaloka dan Alam Surga Arupaloka sudah berbeda, adalah nirmanakaya Bodhisattva.

Tubuh Dharma, di dalam Ajaran Buddha Dharma disebut juga sebagai Dharmakāya, merupakan dasar sumber segala energi yang terbentuk dari pencapaian tekad. Dalam tubuh Dharma terkumpul semua sumber energi, sedangkan dasar sumber energi ini adalah Buddha dalam sifat Anda (sifat Kebuddhaan), yakni sifat dasar Anda. Ketika Anda sudah sepenuhnya memiliki Dharmakaya, maka Anda sudah menjadi seorang Bodhisattva, adalah Bodhisattva dengan kesadaran spiritaul yang sangat tinggi. Dasar sumber energi ini merupakan garis luar dan lingkup. Dengan garis luar dan lingkup ini, sesungguhnya adalah Anda bisa memiliki seluruh dunia ini, kalian bisa lihat ketika Master bersembah sujud kepada Buddha, maka kedua tangan saya bisa menopang alam semesta, karena sifat dasar pada diri kita memiliki naluri dasar alam semesta, yakni perpaduan dari sumber energi alam semesta, ini juga merupakan pandangan para ilmuwan dari sudut pandang ilmu fisika. Bodhisattva adalah dimensi ruang kosong yang terbesar, tidak memiliki bentuk dan wujud. Kalian jangan mengira bahwa Guan Shi Yin PuSa benar-benar memiliki seribu tangan dan seribu mata, sesungguhnya arti dari “seribu tangan dan seribu mata Guan Shi Yin Pu Sa”, adalah mata Bodhisattva yang mampu melihat sejauh apapun dan tangan Bodhisattva yang mampu menolong siapapun. Seribu tangan dan seribu mata hanya sebuah gambaran betapa besarnya kekuatan Bodhisattva, bukan benar-benar memiliki seribu tangan dan seribu mata.

Tubuh perwujudan, yaitu raga daging kita ini yang menerima balasan karma. Kita manusia terlahir ke dunia ini untuk menerima balasan karma, apabila di kehidupan sebelumnya, kita telah melakukan perbuatan baik, maka di kehidupan ini, kita akan menikmati balasan yang baik; jika di kehidupan yang lalu, kita melakukan banyak kejahatan, maka di kehidupan ini kita akan menderita dan menerima balasan karma buruk. Tubuh perwujudan kita ini adalah “tuan rumah” dunia ini yang sesungguhnya,  tubuh kita ini adalah pemilik dunia yang sebenarnya, lalu tubuh perwujudan yang menerima kenikmatan ini juga merupakan tuan rumah dunia ini, apakah kalian bisa memahaminya? Dengan kata lain, senang atau tidak senang, tubuh perwujudan ini akan tetap seperti ini. Tubuh perwujudan adalah tubuh yang terbentuk dari karma yang Anda ciptakan, yang membuat Anda terlahir ke dunia ini untuk menerima balasannya.

Apa yang dimaksud dengan sambhogakaya Bodhisattva – perwujudan Bodhisattva, dengan kata lain segala perilaku Anda di dunia ini dan semua yang Anda lakukan sama seperti Bodhisattva, maka sesungguhnya Anda sudah menjadi perwujudan Bodhisattva, karena diri Anda sudah terbebas dari kehidupan dunia fana (di sini merujuk pada cara berpikir, bukan tubuh jasmani), Anda sudah menjadi sambhogakaya Bodhisattva. Sambhogakaya Bodhisattva tidak memiliki tubuh Dharma, apabila Anda melakukan perbuatan baik pada hari ini, maka Anda adalah sambhogakaya Bodhisattva, karena Anda menggunakan raga badaniah ini untuk melakukan pekerjaan Bodhisattva. Jika hari ini Anda menolong orang lain, Anda membabarkan Ajaran Buddha Dharma kepada orang lain, maka Anda adalah sambhogakaya Bodhisattva.

Kita hidup di dunia ini berdasarkan hukum karma, tubuh perwujudan juga merupakan pencapaian jasa kebajikan. Karena tubuh Anda ini sudah melakukan banyak jasa kebajikan di kehidupan sebelumnya, maka di kehidupan ini, Anda baru bisa menikmati kehidupan yang sekarang atau kedudukan Anda melalui tubuh perwujudan Anda, semua ini adalah jasa kebajikan yang Anda bina di kehidupan sebelumnya. Tubuh perwujudan akan menikmatinya melalui tubuh Dharma, tubuh Dharma adalah sifat dasar seseorang, tubuh Dharma ini sesungguhnya adalah tubuh surgawi seseorang. Tubuh Dharma Master sekarang menggunakan tubuh perwujudan Master di dunia ini untuk membabarkan Ajaran Buddha Dharma. Bila di Alam Surga, maka ini adalah tubuh Dharma Master, bila Master berada di dunia, maka ini adalah tubuh perwujudan, tubuh perwujudan akan dikontrol oleh tubuh Dharma yang berada di Alam Surga, pencapaian tubuh perwujudan baru bisa mendorong pencapaian tubuh Dharma, bila tubuh perwujudan Anda berhasil mencapai sesuatu, maka itu juga merupakan pencapaian tubuh Dharma Anda, dengan kata lain, jika Anda meneladani Bodhisava di dunia ini, setelah Anda mencapai suatu tingkat kesadaran tertentu, Anda sudah menguasai dan memahami segalanya mengenai Pintu Dharma ini, kebijaksanaan Anda sudah terbuka, Anda baru bisa memiliki tubuh Dharma, tentu saja, ini sangat tidak mudah. Pencapaian pembinaan tubuh perubahan dan tubuh Dharma, sesungguhnya diawali dari pembinaan tubuh perwujudan (tubuh fisik).

Di dalam mantra pelimpahan jasa, terdapat satu kalimat: “Dibalaskan pada tubuh ini, bersama terlahir di Alam Sukhavati.” Karena tubuh perwujudan tidak bisa dibina keluar, seperti tubuh badaniah ini, coba kalian pikir, apakah Anda bisa membawa raga tubuh ini pergi ke Alam Surga? Itu tidak mungkin, Anda hanya bisa membebaskan diri (jiwa Anda) dari tubuh ini, Anda baru bisa naik ke Surga. Seperti balon helium, jika Anda ingin dia bisa melayang ke atas, maka harus ringan, tidak boleh ada benda apapun di dalamnya, juga tidak boleh membawa barang apapun, dia baru bisa melayang ke atas.

Seseorang yang sifat dasarnya sudah tersadarkan secara total adalah orang yang sudah menyadari keseluruhan sifat dasarnya, walaupun semua orang di dunia ini tidak memahaminya, akan tetapi dia tetap tidak akan merasa kesepian. Pada saat Anda sepenuhnya sudah memahami kebenaran, sudah tersadarkan, maka apapaun yang Anda lakukan pada hari ini, Anda sendiri tidak akan pernah merasa kesepian. Ada banyak orang yang mengira, tujuan menekuni dan mempraktikkan Dharma adalah supaya setelah meninggal kita bisa naik ke Surga. Sesungguhnya menekuni dan mempraktikkan Dharma bukan suatu pengharapan terhadap kematian. Ada banyak orang yang tidak mengerti, ketika buah karma buruk datang, maka orang-orang akan berpikir, “Lebih baik saya cepat mati! Sesudah mati saya bisa naik ke Surga”, inilah yang disebut sebagai pengharapan terhadap kematian. Sesungguhnya pemahamannya sepenuhnya salah, menekuni dan mempraktikkan Dharma bukan merupakan sandaran setelah meninggal, melainkan agar kita bisa hidup dengan bebas dan melampaui penderitaan serta kerisauan hidup saat ini juga. Hari ini kita mempraktikkan Ajaran Buddha, bukan agar setelah meninggal bisa bagaimana, melainkan supaya detik ini juga, kita bisa mulai mengalami perbaikan, sekarang juga, kita bisa mulai mengubah dasar pembinaan untuk naik ke Alam Surga, ini baru yang disebut dengan mempraktikkan Ajaran Buddha Dharma. Buddha dan Bodhisattva datang ke dunia ini demi menyelamatkan umat manusia, mengharapkan kalian sekarang semuanya bisa mengalami perbaikan, bukan supaya kalian menjadi lebih baik setelah meninggal.

Master beritahu kalian, ingat, kalau orang lain selamanya benar, sedangkan Anda selamanya salah, maka tidak akan pernah terlahir kebencian dalam diri Anda. Orang lain selamanya akan menjadi jodoh pendukung Anda, seumur hidup ini, Anda baru bisa terus meningkatkan diri, sampai bisa mencapai kesadaran total dan jasa kebajikan yang sempurna.