2. Master Lu Membahas Tentang Ajaran Buddha Dharma dan Hukum Karma 卢台长谈佛法与因果

2. Master Lu Membahas Tentang Ajaran Buddha Dharma dan Hukum Karma

Hari ini, saya akan membahas tentang Ajaran Buddha Dharma dan kekuatan Dharma, banyak orang yang mengetahui Ajaran Buddha Dharma, memiliki kekuatan Dharma yang luar biasa. Jika memang kekuatan Dharma tidak terbatas, mungkin ada sebagian orang yang akan bertanya, kalau begitu mengapa ada begitu banyak bencana alam dan musibah, tetapi Buddha dan Bodhisattva tidak berwelas asih menolong mereka? Mengapa tidak mencegah terjadinya malapetaka ini? Itu karena Buddha dan Bodhisattva tidak mengubah karma, semua karma bersama dan karma pribadi yang ditanam sendiri pasti akan mendapatkan balasannya. Sebesar apapun kekuatan Dharma yang dimiliki Buddha dan Bodhisattva, tetap tidak kuasa untuk menolong orang-orang yang tidak berjodoh dengan Buddha dan Bodhisattva. 

Ada tiga keadaan di mana Buddha dan Bodhisattva pun tidak berdaya menolong seseorang:

Yang pertama, orang yang tidak berjodoh, jika seseorang berjodoh dengan Buddha dan Bodhisattva, maka Buddha dan Bodhisattva baru bisa membantunya, membuka kesadaran spiritualnya, dengan menggunakan kekuatan Dharma yang tiada taranya. Namun apabila seseorang tidak berjodoh dengan Buddha dan Bodhisattva, maka Buddha dan Bodhisattva sekalipun tidak akan bisa membantunya, atau membangkitkan kesadaran spiritualnya. Sesungguhnya, ketika kita memohon pada Buddha, dengan kata lain asalkan kalian memohon kepada Buddha dan Bodhisattva, berarti kalian sendiri yang menalikan jodoh Buddha ini, dengan begitu Buddha dan Bodhisattva baru bisa membantu kalian; tetapi jika kalian tidak memohon kepada Buddha dan Bodhisattva, berarti tidak berjodoh dengan Buddha, maka Buddha dan Bodhisattva juga tidak akan bisa membantu kalian (menunjukkan kesaktiannya).

Yang kedua, Buddha dan Bodhisattva tidak bisa menghapuskan karma tetap, yakni takdir, dengan kata lain adalah karma yang sudah ditentukan, yaitu segala sesuatu hasil dari perbuatan kalian di kehidupan sebelumnya, kalian akan menuai buah karma dari bibit karma yang kalian tanam sendiri, ini dinamakan karma tetap. Buddha dan Bodhisattva sekalipun tidak akan bisa membantu kalian menghapuskan bibit karma yang sudah kalian tanam sendiri, karena Buddha dan Bodhisattva tidak mengubah karma seseorang.

Yang ketiga, Buddha dan Bodhisattva di dunia ini (Alam Manusia), tidak bisa menolong jiwa spiritual semua makhluk, karena mereka yang tidak berjodoh dengan Bodhisattva, maka Bodhisattva tidak berdaya menolong jiwa spiritualnya. Contohnya, hari ini Master meminta Anda datang menghadiri kelas Master, tetapi Anda bilang Anda tidak punya waktu, lalu bagaimana Master bisa menolong jiwa spiritual Anda? Bagaimana Master bisa membantu kalian? Prinsipnya ada pada sebuah jodoh.

Di dunia ini, orang-orang yang tidak berjodoh dengan Buddha Dharma, disebut sebagai 大地土dà dì tǔ– tanah di dataran luas. Dengan kata lain, mereka yang tidak berjodoh dengan Ajaran Buddha Dharma, maupun dengan Buddha dan Bodhisattva, diumpamakan sebagai debu tanah di atas dataran yang luas. Sedangkan mereka yang berjodoh dan bisa bersama dengan Buddha dan Bodhisattva, orang-orang yang mau menolong semua makhluk dengan membuka kesadaran spiritualnya, disebut sebagai  掌中土zhǎng zhōng tǔ – tanah yang berada di telapak tangan, dengan kata lain, Bodhisattva sudah meletakkan diri Anda ke dalam telapak tangan Beliau, karena Anda berjodoh dengan Bodhisattva, oleh karena itu Bodhisattva baru bisa menolong Anda. Di dunia ini, karma tetap seseorang tidak bisa diubah, itu adalah semua perbuatan Anda di kehidupan sebelumnya, yang menjadi nasib Anda sekarang, yakni karma yang sudah ditetapkan, disebut sebagai karma tetap. Karma yang sudah ditetapkan tidak bisa diubah, namun peruntungan seseorang masih bisa diubah, namun itupun hanya bisa diubah secara bertahap, tahun demi tahun.

Meskipun Buddha Dharma memiliki kekuatan yang luar biasa, namun tetap harus menuruti hukum karma. Jika Anda telah melakukan perbuatan yang sangat jahat, maka Bodhisattva sekalipun tidak akan bisa membantu Anda untuk menghapus dosa Anda ini. Jangan mengira perbuatan baik yang kalian lakukan hari ini, bisa menebus perbuatan jahat yang dulu pernah kalian lakukan, itu tidak mungkin. Karma (sebab dan akibat) adalah bibit karma (sebab) yang ditanam sendiri dan buah karma (akibat) yang akan diterima sendiri juga, tidak akan ada orang yang bisa menggantikannya. Menyangkal hukum karma sama dengan menyangkal kebenaran hidup di alam semesta ini, karena karma sudah ditetapkan di dalam kebenaran alam semesta ini, itu adalah Hukum Surga, tidak bisa diubah; itu adalah kebenaran di alam semesta ini yang tidak bisa berubah, yakni kebenaran abadi yang tidak akan pernah berubah, begitupun di sembilan Alam Dharma lainnya. Misalnya, ketika Anda melakukan suatu kejahatan, maka Anda pasti akan menerima balasan karma buruknya, dengan menjalani penderitaan di Neraka. 

Alam Neraka hanya merupakan tempat pelaksanaan hukuman Surga. Bodhisattva begitu welas asih, namun mengapa melihat ada begitu banyak orang yang menderita di Alam Neraka, tetapi tidak bisa mengeluarkan mereka semua? Karena ini adalah karma, siapapun tidak bisa mengubahnya. Ingatlah jangan pernah mengubah karma, jangan melakukan kejahatan, jangan menanam bibit karma buruk, asal melakukannya maka pasti akan menerima balasannya, bibit karma seperti apapun yang ditanam, maka itulah buah karma yang akan dituainya. Buddha Dharma mengatakan kekuatan Dharma tidak terbatas, pernyataan ini memiliki spesifikasi tertentu, merujuk pada suatu hal yang khusus, dengan kata lain, kekuatan Dharma tidak ada batasannya ini hanya berlaku ketika menolong orang-orang baik, atau ketika menolong orang-orang yang berjodoh, kekuatan Dharma baru bisa luar biasa tidak terbatas. Bagi orang-orang yang memiliki karma baik, Ajaran Buddha Dharma memiliki kekuatan yang tiada batasnya, namun bagi orang-orang yang memiliki karma buruk yang berat, tentu saja kekuatan Dharma juga luar biasa besarnya, karena ada satu pepatah yang berbunyi, “Jaring Langit walau jeratnya besar, namun tiada satupun yang bisa lolos ”, asalkan seseorang melakukan kejahatan, maka selamanya dia tidak akan bisa melarikan diri dari hukuman.

Asalkan memiliki ketulusan hati, maka Buddha akan merasakannya, jika seseorang tulus berniat untuk memperbaiki kesalahannya, maka Buddha dan Bodhisattva pasti akan memberikan respon. Segala bencana di dunia ini, merupakan akibat dari karma bersama. Orang-orang yang berjodoh, yang menderita di dalam bencana karma bersama ini, dan mendapatkan pertolongan dari Bodhisattva, semuanya adalah orang baik, Bodhisattva hanya akan menyelamatkan orang baik, seperti orang-orang yang mengidap penyakit yang sama, mengapa ada sebagian orang yang bisa tetap hidup dan ada sebagian orang lagi yang meninggal di usia muda? Karena orang-orang yang meninggal itu tidak berjodoh dengan Buddha dan Bodhisattva. Ajaran Buddha Dharma harus didasari oleh Hukum Surga, Hukum Karma, dan balasan karma, karena hukum karma tidak boleh diubah, balasan karma juga tidak bisa diubah.

Semua karma sudah ditakdirkan, seseorang yang membina pikirannya dalam Dharma, tetap harus memperbaiki nasibnya, karena jika dia tidak mengubah nasibnya, maka akan muncul pandangan sesat, keserakahan atau ketamakan, serta ketidaktahuan. Pandangan sesat, yaitu selalu menganggap diri sendiri benar, sedangkan ketidaktahuan adalah tidak memahami kebenaran yang sesungguhnya, tidak tahu apa-apa, sedangkan keserakahan berarti menyukai semuanya dan ingin memiliki segalanya. Kita harus belajar untuk memberi, agar bisa menghilangkan sifat tamak diri kita sendiri. Jika seseorang yang sudah membina pikiran dan perilakunya dalam Dharma, tetap tidak bisa menghilangkan pandangan sesat, keserakahan, dan ketidaktahuannya, maka pasti ada “kebocoran” (ketidaksempurnaan) dalam pembinaan pikirannya.

Master tegaskan pada kalian, mentalitas menentukan masa depan kalian, dengan memiliki mentalitas yang baik, maka kalian akan memiliki masa depan yang baik, namun jika memiliki mentalitas yang buruk, maka tidak akan memiliki masa depan yang baik, oleh karena itu kita harus sama-sama berusaha.